Laman

Cari Materi

Selasa, 28 Agustus 2018

Teknik menyusui


Pengertian teknik menyusui
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).
Tujuan menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susu memperkuat refleks menghisap bayi
2.2.      Pembentukan dan persiapan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit.
Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1.      Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
2.      Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
3.      Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.




2.3.      Posisi dan perlekatan menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
·         Posisi madona atau menggendong : bayi berbaring menghadap ibu, leher dan punggung atas bayi diletakan pada lengan bawah lateral payudara. Ibu menggunakan tangan lainnya untuk memegang payudara jika diperlukan.

Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 1994)

·         Posisi football atau mengepit : bayi berbaring atau punggung melingkar antara lengan dan samping dada ibu. Lengan bawah dan tangan ibu menyangga bayi, dan ia menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang payudara jika diperlukan.

Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 1994)


·         Posisi berbaring miring : ibu dan bayi berbaring miring saling berhadapan. Posisi ini merupakan posisi yang paling aman bagi ibu yang mengalami penyembuhan dari proses persalinan melalui pembedahan.


Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah (Perinasia, 2004)
Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 1994)


·         Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

        
Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2004)


Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal (Perinasia, 1994)



Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan (Perinasia, 2004)




2.4.      Langkah-langkah menyusui yang benar
           
DAFTAR TILIK
MENGATUR POSISI BAYI PADA SAAT MENYUSUI
Nilai setiap kinerja yang diamati menggunakan skla sebagai berikut:
0
:
Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1
:
Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan (apabila harus berurutan)
2
:
Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan berurutan (apabila harus berurutan) tetapi ragu-ragu
3
:
Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan berurutan (apabila harus berurutan) dan percaya diri
N/A
:
Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini

NO
LANGKAH/TUGAS
KASUS
1
Jelaskan prosedur pada ibu

2
Cuci tangan dengan sabun dan air kemudian keringkan
3
Bantu ibu duduk dengan nyaman pada kursi yang rendah agar agar kaki ibu tidak menggantung, dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi atau ibu berbaring di tempat tidur
4
Bersihkan daerah payudara ibu dan atur tubuh bayi menghadap ibu dengan perut bayi menyentuh perut ibu

5
Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu
6
Sokong dan pertahankan bahu bayi dan panggul sejajar. Satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di depan
7
Rangsang refleks rooting bayi dengan menempelkan puting susu ke dagu bayi
8
Tunggu sampai bayi membuka lebar mulutnya dan cepat masukkan puting susu ke dalam mulut bayi dengan benar

9
Pastikan bahwa :
·         Seluruh bagian terbesar areola masuk ke dalam mulut bayi
·         Dagu bayi menempel pada payudara ibu
·         Rahang bayi lebih rendah dan menghadap ke samping
·         Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
·         Kepala bayi agak menengadah
·         Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan
·         Puting susu bu tidak terasa nyeri

10
Setelah meyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya mengganti dengan payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi :
·         Jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut atau
·         Dagu bayi ditekan kebawah.



11
Susui bayi pada payudara yang satunya
Biarkan bayi berhenti menyusu dengan sendirinya (jangan menarik keluar payudara dari mulut bayi)

12
Keluarkan udara perlahan dengan menepuk punggung atau  mengusap punggung bayi atau sendawakan bayi
13
Setelah menyusui selesai, oleskan ASI pada puting dan areola sekitarnya serta biarkan kering. Keluarkan udara lagi/sendawakan bayi

14
Cuci tangan dengan sabundan air kemudian keringkan
15
Catat kondisi ASI, ibu dan bayi dalam lembar dokumentasi


Catatan:
...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2.5.      Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
            Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan putting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
1.      Bayi tampak tenang.
2.      Badan bayi menempel pada perut ibu.
3.      Mulut bayi terbuka lebar.
4.      Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
5.      Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
6.      Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7.      Puting susu tidak terasa nyeri.
8.      Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9.      Kepala bayi agak menengadah.
10.  Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
11.  Dagu bayi menempel pada payudara ibu
12.  Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada didasar payudara (payudara bagian bawah)
13.  Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
14.  Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka
15.  Hidung bayi mendekati kadang-kadang menyentuh payudara ibu
16.  Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak hanya puting saja), sehingga sebagian besar areola tidak tampak
17.  Lidah bayi menopang puting susu dan areola bagian bawah
18.  Bibir bawah bayi melengkung keluar
19.  Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertai berhenti sesaat
20.  Terkadang terdengar suara bayi menelan
21.  Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu
22.  Puting susu tidak terasa sakit atau lecet

2.6.      Lama dan frekuensi menyusui
                        Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian. Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya.
Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
Gambar 15. Kutang (BH) yang baik untuk ibu menyusui (Perinasia, 2004)

2.7.      Cara meningkatkan ASI
1.      Adalah dengan memberikan lebih sering, siang dan malam, setiap waktu sampai bayi tidak mau.
2.      Bagi ibu memakan makanan dengan gizi seimbang dan dengan pola makan yang benar dan teratur.
Cara meningkatkan asi
1.      Untuk bayi
·         menyusu bayi setiap 2 jam, siang dan malam hari dengan lama menyusu 10-15 menit di setiap payudara
·         bangunkan bayi, lepaskan baju yang menyebabkan rasa gerah dan duduklah selama menyusui
·         patikan bayi menyusu dengan posisi menempel yang baik dan dengarkan suara menelan yang aktif
·         susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap kali menyusu
·         tidurlah bersebelahan dengan bayi

2.      Untuk ibu
·         ibu harus meningkatkan istirahat dan minum
·         petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya dan mengoreksi setiap kali terdapat masalah pada posisi penempelan
·         yakinkan bahwa ia dapat memproduksi susu lebih banyak dengan melakukan hal-hal tersebut di atas

2.8.      Tanda keberhasilan menyusui
1.      bayi kencing setidaknya 6 dan war kali dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning muda
2.      bayi sering buang air besar berwarna kekuningan “berbiji”
3.      bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan tidur cukup. Bayi yang selalu tidur bukan pertanda baik
4.      bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam
5.      payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai menyusu
6.      ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap kali bayi mulai menyusu
7.      bayi bertambah berat badannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar