ORGANISASI DAN TATA
KERJA LABORATORIUM KLINIK RUMAH SAKIT
Organsiasi laboratorium klinik
rumah sakit sebaiknya memperhatikan pilar-pilar organisasi untuk mencapai
tujuan atau sasaran. Sedikitnya ada sepuluh pilar yang perlu dimanfaatkan yaitu
nilai (values), struktur (stuctures), kepemimpinan (leadership), proses
manajemen (management pro-cesses), informasi (information), tata kerja dan
kemitraan (procedures and partnership) kompetensi (competences), pengawasan
(controls),kinerja (performance), dan pembayaran (pay)(3).
Sesuai dengan judul maka tidak
semua pilar dibahas dalam makalah ini.
1. Nilai atau
Wawasan Organisasi Lab. Klinik
Nilai merupakan hal
yang mendasar, antara lain berisi visi, misi dan tujuan/sasaran organisasi.
Sejumlah nilai ini tak begitu nampak dalam tata kerja sehari-hari, namun bila
ada kesempatan atau ancaman, nilai tersebut sangat berguna untuk mewujudkan
partisipasi dan kebersamaan dalam memecahkan permasalahan atau mencapai
sasaran.
Sebagai contoh visi,
misi dan sasaran laboratorium klinik rumah sakit secara garis besar adalah
sebagai berikut :
Visi:
Menjadi pusat unggulan dalam pelayanan, pendidika, pelatihan dan
penelitian laboratorium klinik serta pengembangannya sesuai kebijakan rumah
sakit untuk memuaskan pengguna jasa.
Misi:
- Memberikan
pelayanan laboratorium klinik secara optimal yang memuaskan pengguna jasa
dan karyawan laboratorium klinik tentang skrining penyakit, diagnosis,
prognosis dan monitoring terapi.
- Memfasilitasi
pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian dan penggunaan teknologi
baru dan manajemen di bidang laboratorium klinik untuk meningkatkan mutu
produktivitas secara berkelanjutan.
- Menjalin
tata kerja dan kemitraan berkelanjutan berpedoman pada:
3.1
participative governance dalam unit kerja artinya partisipatif, transparan,
akuntabel, sustainabel, keadilan, kesetaraan gender dan lain-lain syarat
governance, dan;
3.2
good governance dengan sesama unit kerja, pimpinan rumah sakit, pemerintah,
masyarakat sipil (civil society) terutama dokter, ahli dalam berbagai bidang
dan swasta antara lain industri, “donor agency”, dan pengguna laboratorium,
serta;
3.3
corporate governance untuk kemandirian, kelestarian dan kesejahteraan.
- Mengembangkan
jenis dan paket/panel pelayanan laboratorium klinik yang diperlukan
pengguna jasa dan memanfaatkan laboratorium untuk meningkatkan produktivitas
antara lain mengurangi biaya operasional namun tetap menambah pendapatan.
- Memberikan
informasi yang berkaitan dengan pelayanan dan pengembangan laboratorium
klinik secara cepat, tepat, teliti dan terpadu serta terus diperbaiki.
- Menjaga
produktivitas dan kinerja laboratorium yang terus meningkat dalam mutu,
akreditasi, untuk kepentingan kesehatan dan kesejahteraan.
- Menyesuaikan
dengan pengguna jasa dan kemampuan lab. serta “cost effectiveness” arah
pelayanan laboratorium abad 21 yaitu antara lain(6):
a. Diagnosis sel dan
diagnosis molekuler misalnya PCR, DNA probes.
b. Genetika dan biologi
misalnya neorobiologi dan biologi reproduksi.
c. Segala jenis tes
Imunologi untuk diagnosis.
d. Point of Care
Testing (POCT).
e. Otomatisasi tes
sampai dengan tes secara robotik dengan memperhatikan kebutuhan.
f.
Telemedicine
dalam hal ini telepathology dan telecommunications yang semuanya diarahkan
untuk kesehatan penderita/pengguna jasa.
Sasaran dan Tujuan:
Terwujudnya mutu
pelayanan laboratorium klinik yang terus meningkat secara berkelanjutan yang
didukung kebijakan pimpinan rumah sakit dan memuaskan pengguna jasa pada era
globalisasi khususnya AFTA tahun 2003, sehat untuk semua 2010 dan Health for
All 2025(1).
Nilai merupakan wawasan
organisasi. Dalam pengembangannya agar selalu sesuai dengan kebijakan dan
kebutuhan pengguna jasa karena itu selalu dapat dipertimbangkan inisiatif atau
referensi baru yang memperbaiki wawasan tersebut.
2. Struktur
Organisasi Laboratorium Klinik
Struktur organisasi dan tata
kerja merupakan gambaran falsafah “participative governance”, artinya tiap sub
unit atau seksi saling berpartisipasi, saling memperkuat, birokrasi tak panjang
hingga cepat memperoleh akses yang diperlukan, transparan artinya terbuka dalam
laporan maupun informasi hingga dapat dipertanggungjawabkan,
akuntabel, pemerataan hak dan keadilan/gender equity yang semuanya difokuskan
untuk produktivitas dan kelestarian lab. klinik, kepuasan pengguna jasa dan
kesejahteraan.
Contoh struktur
organisasi lab. klinik dapat dilihat di bawah ini (7):
Contoh 1
KEPALA LAB
PELAYANAN,
PEMELIHARAAN
ADMINISTRASI, KEUANGAN
REKAM MEDIK, SISTIM,
DAN SDM DAN LOGISTIK INFORMASI
DAN
PEMASARAN
IMUNOLOGI KIMIA KLINIK HEMATOLOGI CAIRAN TUBUH MIKROBIOLOGI
DAN DAN LAB. DAN BANK URINALISIS DAN PARASI-
SAMPLING SATELIT DARAH DLL. TOLOGI
Pada contoh ini kepala lab.
klinik mengkoordinasi delapan kegiatan, mengimplementasikan good participative
governance untuk pengembangan dan kelestarian lab. klinik, tiga kotak di atas
merupakan sekretariat, sedang lima kotak di bawah merupakan kegiatan fungsional
lab. pra-analitik, analitik, pasca-analitik dan pemantapan mutu internal serta
eksternal (PMI & PME).
Lab
satelit yaitu lab. rawat darurat, lab. intensif dan lab, bank darah.
Contoh
2:
KEPALA LAB
SEKRETARIS
SEKSI
PRE-ANALITIK SEKSI ANALITIK SEKSI PASCA ANALITIK
Pada contoh ini Ketua lab.
mengkoordinasi 4 kegiatan atau seksi atau sub unit dalam lab. ditambah tugas
keluar untuk pengembangan lab. Di sini perlu sekretaris yang kuat untuk kebutuhan
fungsional lab. yang mengkordinasi administrasi, keuangan, tarif, informasi,
promosi, pamasaran dan lain-lain.
3. Tata Kerja di Laboratorium
Klinik
Tata kerja menggambarkan sistim
aliran kegiatan dalam organisasi dalam hal ini lab. hingga lab. tersebut
berfungsi. Agar fungsi lab. tersebut produktif, perlu diterapkan beberapa prinsip,
proses, deskripsi pekerjaan dan alur kerja.
Prinsip Tata Kerja
Prinsip tata kerja tersebut
antara lain adalah keamanan (security/safety), kesederhanaan (simpilcity), efektivitas
dan efisiensi (effectiviness and efficiency), keadilan (equity), kualitas
(quality), kelestarian (sustainability), tanggung jawab (responsibility) dan
kesejahteraan (welfare)(8). Secara singkat contoh prinsip tersebut
adalah sebagai berikut:
Security and safety: · keamanan dalam tata
kerja lab. pra-analitik, analitik, pasca-analitik.
· keamanan dalam tata
kerja administrasi yang memerlukan kerjasama, partisipasi dan tanggung jawab
karyawan tim yang berkaitan.
Simplicity : · kesederhanaan
prosedur administrasi hingga birokrasi diperpendek dan pro-sedur tetap tes
pra-analitik, analitik, dan pasca analitik.
Efficiency
& Effectiveness: · semua bertanggung jawab atas
kecepatan prosedur tata kerja hingga dapat selesai tepat waktu.
Equity : · keadilan dalamprosedur tata
kerja antara lain tak membedakan gender dan kaya miskin dalam pelayanan.
Quality : · kualitas hasil tata
kerja administrasi maupun hasil lab harus baik.
Responsibility : · tanggung jawab
semua karyawan sesuai deskripsi pekerjaaan dan tata kerja sesuai tugasnya.
Welfare : · kesejahteraan karyawan
maupun pengguna jasa misalnya memberi kemu-dahan bagi yang tak mempu
untuk tetap meningkatkan kesehatan.
Sustainability : · kelestarian
pengembangan fungsi lab. hingga terjadi perbaikan berkelanjutan (continous
improvement).
Proses
Tata Kerja
Tata kerja adalah aturan atau
mekanisme fungsi unit, seksi atau sub unit di lab. klinik dengan prinsip
partisipatif, profesional dan kebersamaan kerja untuk mencapai sasaran.
Koordinasi menyeluruh oleh kepala lab. dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi hasil. Untuk jelasnya diberikan pengertian-pengertian
sebagai berikut:
1. Koordinasi adalah suatu
upaya/usaha pimpinan untuk menyelaraskan kegiatan masing-masing petugas dalam
organisasi dengan maksud agar supaya semua kegiatan yang terkait dapat
diselesaikan tepat waktu sesuai rencana dengan hasil tepat sasaran atau target.
Hal ini dapat dilaksanakan dengan jalan mengadakan rapat-rapat baik formal
maupun non formal yang membahas berbagai hambatan yang dihadapi oleh berbagai
petugas atau seksi/sub unit organisasi. Dalam pembahasan tersebut diharapkan
akan mencapai kesepakatan bersama apa yang harus dilakukan agar dapat mengatasi
hambatan-kelemahan dan meningkatkan kesempatan-kekuatan untuk memperoleh hasil
yang memuaskan.
2. Perencanaan adalah proses atau
kegiatan menetapkan apa yang akan kita kerjakan di masa yang akan datang baik
mengenai waktu, jumlah, dan mutunya dalam rangka mencapai sasaran tertentu.
Bila perencanaan tersebut dapat dicapai dan diselesaikan dengan lebih baik dan
rinci maka tujuan usaha ini dapat dicapai dan diselesaikan dengan lebih
memuaskan karena dapat diselesaikan menurut
urutan tingkatan penting dan yang kurang penting. Perencanaan biasanya
dibagi menjadi jangka panjang misal untuk 10-25 tahun, jangka menengah untuk
lima tahun dan jangka pendek atau rencana tahunan.
3.
Organisasi dan Pelaksanaan
adalah pelaksanaan atau tata kerja berdasarkan organisasi yang ada atau yang
dibentuk, semua kegiatan lab. klinik selama 24 jam (lab. pagi, sore dan malam,
lab. rawat darurat dan lab intensif). Pelaksanaan kegiatan selalu berlandaskan
efektivitas, efisiensi dan produktifitas.
3.a. Efektivitas adalah evaluasi atau
penilaian tentang apakah kegiatan telah dilakukan sesuai dengan yang
direncanakan baik mengenai waktu kerja maupun mengenai mutu dan volume kerja.
3.b. Efisiensi adalah suatu evaluasi
terhadap suatu proses atau kegiatan dengan jalan mengukur masukan (input)
dengan keluaran (output), atau antara sumber daya yang digunakan dengan
hasilnya, atau satuan biaya tertentu dengan hasilnya.
3.c. Produktivitas dapat
didefinisikan dengan efisiensi penggunaan sumber daya tertentu dalam
menghasilkan output. Cara pengukurannya antara lain adalah sebagai berikut:
-
keluaran/hasil
(output) per jam orang.
-
Keluaran/hasil
(output per unit modal.
1. Pengawasan adalah segala upaya
yang harus dilakukan oleh atasan langsung dengan maksud agar segala sasaran
atau rencana yang ingin dilakukan dapat terlaksana dengan baik. Upaya-upaya
dilakukan dalam pengawasan itu banyak bentuk serta variasinya. Apa saja yang
harus diketahui agar supaya pengawasan dapat dilakukan antara lain adalah
sebagai berikut:
4.a Apa yang harus
dikerjakan, misalnya:
1. jumlah dan jenis tes
2. mutu hasil tes
3. waktu yang tersedia
4.b Sumber daya yang
dipakai untuk pekerjaan atau tes tersebut:
1.
tenaga kerja misalnya tenaga administrasi atau analis.
2.
bahan-bahan misalnya formulir permintaan dan formulir jawaban tes.
3.
peralatan operasional dan telah distandarisasi.
4. fasilitas lainnya
misalnya aliran listrik dengan tegangan tetap, air bersih, a.c., dll.
4.c Proses dan
progres/kemajuan:
1.
apakah menggunakan sumber daya yang tersedia dengan baik atau apa ada masalah?
2.
apakah dalam waktu yang tersedia dapat diselesaikan, atau apa ada masalah?
3.
apakah dengan biaya yang pantas misalnya tes tidak diulang-ulang yang
meningkatkan biaya?
4.
apakah hasil tes dengan mutunya sesuai dengan mutu standar misalnya pada
Peman-tapan Mutu Eksternal (PME) nilainya baik?
5. Bagaimana cara
mengatasi masalah-masalah tersebut?
4.d Segera mengetahui
bila terjadi hambatan:
1. apa
yang terjadi misalnya hasil tes tak cocok dengan penyakitnya.
2. apa
sebabnya misalnya aliran listrik dan tegangannya.
3.
cara mengatasinya misalnya stabilitas aliran listrik dan memisahkan dengan
fungsional lain, standarisasi ulang, gangguan alat dan sebagainya.
4.e Apa yang dilakukan
dalam mengatasi hambatan itu:
1. siapa
yang melakukan
2.
bagaimana caranya
3.
berapa biayanya
4. kapan
selesainya
4.f Bila pekerjaan
selesai:
1.
berapa waktu penyelesaiannya.
2.
bagaimana mutu hasil tes.
3.
bagaimana biayanya dibandingkan dengan biaya operasionalnya.
4.g Bagaimana pekerjaan dapat
lestari:
1. prasarana lab., air,
listrik dan lain-lain baik.
2. sarana: alat, reagen
dan lain-lain tersedia dan diperkirakan tidak kadaluwarsa.
3. SDM terlatih untuk
tiap kegiatan tersedia.
4.h Stabilitas ekonomi, politik dan
keamanan yang mendukung fungsi lab. klinik serta strategi pemasaran yang
berhasil untuk pengembangan lab.
5.
Evaluasi Hasil adalah
penilaian hasil kegiatan apakah sesuai dengan perencanaan, apakah ada
hambatan-kelemahan hingga perlu analisis SWOT untuk mengurangi
hambatan-kelemahan dan meningkatkan kesempatan kekuatan.
Tata kerja juga menyangkut deskripsi
pekerjaan dan alur kerja di laboratorium klinik yang merupakan penjelasan
apa yang telah digambarkan dalam struktur organisasi, prinsip kerja dan proses
tata kerja.
Deskripsi Pekerjaan
Deksripsi pekerjaan walaupun diuraikan dari Kepala Lab. atau Unit
Pelayanan Lab. sampai seksi atau sub unit terkecil sendiri-sendiri, tetapi
tetap ada kaitannya dengan seksi atau sub unit lainnya untuk mewujudkan participative
governance maupun coorporate governance setelah ada kesepakatan bersama.
Di bawah ini diberikan beberapa
contoh deskripsi pekerjaan dan alur kerja(7).
3.1 Deskripsi Pekerjaan
3.1.1. Deskripsi Pekerjaan
Kepala Lab/Unit Pelayanan Lab.
Fungsi:
Bertindak sebagai kordinator
pelaksanaan dan pengembangan pelayanan lab. rumah sakit dan pelayanan
pendidikan serta memfasilitasi penelitian di unit laboraorium.
Tugas-tugas:
1). memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan
pelayanan di laboratorium.
2).
merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan
lab. rumah sakit, pelayanan pendidikan
dan penelitian di laboratorium.
3).
mengkoordinasikan dan memelihara
administrasi pelayanan , keuangan,
rekam medik, informasi, promosi dan pemasaran sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
4). mengevaluasi dan
membuat laporan tahunan dan laporan berkala.
5).
memberikan pembinaan administrasi,
pelatihan dan manajemen
kepada seluruh staf laboratorium.
Wewenang:
1).
menentukan keputusan menyangkut kebijaksanaan pelayanan dan pengembangan
labora-torium.
2).
mengusulkan program-program yang berkaitan dengan pelayanan dan pengembangan
la-boratorium kepada direktur rumah sakit.
3). Mengusulkan tambahan prasarana dan sarana
sesuai dengan kebutuhan laboratorium.
4). Mengadakan pertemuan koordinasi sedikitnya
sekali tiap bulan.
5).
Memberikan teguran terakhir
kepada staf yang melakukan pelanggaran dan mengembalikan staf yang
bersangkutan kepada direktur rumah sakit bila teguran terakhir tidak
diindahkan.
Tanggung jawab:
1).
bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit atas kelancaran pelaksanaan dan
pengem-bangan pelayanan laboratorium rumah sakit dan pelayanan pendidikan,
pelatihan serta penelitian di laboratorium.
2).
bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit atas pemasukan
dan pengeluaran keuangan laboratorium.
3.1.2 Deskripsi
Pekerjaan Kepala Seksi Sub Unit Administrasi, Keuangan dan Logistik
Fungsi:
Bertindak selaku
koordinator administrasi dan di bawah supervisi kepala lab., merencanakan dan
mengelola administrasi, keuangan dan logistik laboratorium.
Tugas-tugas:
1). menangani sistem pencatatan dan distribusi
surat masuk dan surat keluar.
2). membuat rencana kebutuhan/Rencana Kerja
Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan.
3). menyusun laporan keuangan setiap bulan.
4). bekerjasama
dengan para kepala sub unit lainnya menentukan
kebutuhan-kebutuhan untuk pelayanan laboratorium.
5). atas
persetujuan kepala unit menentukan kontrak kerjasama dengan rekanan berdasarkan
perbandingan harga produk/reagen yang digunakan.
Wewenang:
1). menentukan prioritas kebutuhan/permintaan
dari seksi/sub unit pelayanan baik darti segi keuangan maupun logistik.
2). atas persetujuan kepala unit, meminta
pertanggungjawaban kepala sub unit atas penggunaan alat/reagen dan bahan habis
lainnya.
3.1.3
Deskripsi Pekerjaan Kepala Seksi/Sub Unit Hematologi
Fungsi:
Bertindak sebagai kordinatnor
pelayanan, pengembangan dan pendidikan, pelatihan serta penelitian dalam bidang
hematologi dan Bank Darah.
Tugas-tugas:
1). mengawasi kelancaran pelayanan setiap hari di
bidang Hematologi dan Bank Darah.
2). mengawasi kontrol kualitas tes-tes hematologi
dan Bank Darah setiap hari.
3). melaksanakan pemantapan mutu internal setiap
hari dan mengikuti Pemantapan Mutu Ekster-nal (PME) secara berkala.
4). menentukan solusi atas permasalahan yang
timbul di seksi/sub unit Hematologi dan Bank Darah termasuk masalah ketenagaan.
5). mengupayakan pengembangan tes-tes Hematologi
dan pelayanan Bank Darah sesuai kebu-tuhan pengguna jasa.
6). membimbing peserta pendidikan dan pelatihan
serta penelitian di bidang Hematologi dan Bank Darah.
7). membimbing dan mengembangan penelitian di
bidang Hematologi dan Bank Darah.
Wewenang:
1). meminta
fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan di bidang
Hematologi dan Bank Darah.
2). mengusulkan perbaikan/penggantian sarana atau
alat yang dianggap bermasalah.
3).
mengusulkan pengadaan alat/metode baru untuk tes Hematologi dan Bank Darah
sesuai kebutuhan pengguna jasa.
Tanggung jawab:
1).
bertanggung jawab kepada kepala lab.atas kelancaran dan kualitas hasil
pelayanan laboratirum di bidang Hematologi dan Bank Darah.
2). bertanggung jawab atas pendidikan dan
pelatihan serta penelitian di bidang Hematologi dan Bank Darah.
3.2 Alur Kerja
Alur kerja adalah tata kerja
antara sub unit, diselaraskan dengan deskripsi pekerjaan.
Beberapa
contoh tugas dan alur kerja
1. Sub Unit Pelayanan,
Pemeliharaan dan Sumber Daya Manusia.
1.1 Produktivitas
pelayanan di seluruh lab. klinik.
1.2 Penyiapan form paket
check up setelah disepakati oleh unit fungsional diseragamkan dan diteruskan ke
sub unit administrasi.
1.3 Penyiapan form paket
tiap penyakit. mis. diabetes melitus, infark miocard, anemi, obesitas dan
lain-lain yang diperlukan pengguna jasa setelah disepakati oleh unit fungsional
diseragamkan dan diteruskan ke sub unit administrasi.
1.4 Penyiapan paket
pelatihan dan pendidikan.
1.4.1 Manajemen umum lab.
maupun khusus misalnya keuangan.
1.4.2 Teknik tes lab.
misalnya untuk keperluan analis medis, kepaniteraan, dan lain-lain.
Setelah disepakati oleh sub unit fungsional
diteruskan ke kepala lab. untuk keputusan.
1.5 Menyiapkan fasilitas
untuk penelitian dengan persetujuan sub unit fungsional dan kepala lab. serta
mengatur hingga tak menganggu fungsi lain.
1.6 Pemeliharaan
prasarana, dan sarana.
1.7 Mengatur mutasi staf
intra lab.secara berkala.
1.8 Meneruskan
permohonan cuti staf kepada kepala lab.
1.9 Memberikan teguran
pertama lisan dan kedua tertulis kepada staf yang tidak disiplin.
2. Sub Unit
Administrasi, Keuangan dan Logistik
2.1 Pengadaan form permintaan dan jawaban
yang telah disetujui kepala unit tentang no.1.1, 1.2, 1.3 dan seterusnya.
2.2 Pengadaan fasilitas pelatihan yang
telah disetujui kepala lab.
2.3 Fasilitasi penelitian yang telah
disetujui kepala lab.
2.4 Pelaksanaan pelaporan administrasi dan
keuangan pada akhir minggu I tiap bulan.
2.5 Penyediaan logistik dengan mengusahakan
tidak boleh kadaluwarsa.
2.6 Pengadaan alat baru sesuai permintaan
sub unit/seksi dan pengguna serta persetujuan
kepala lab.
2.7 Pembayaran honorarium paling lambat
pada akhir minggu 3 tiap bulan.
2.8 memberikan teguran pertama lisan dan
kedua tertulis kepada stafnya yang tidak
disiplin.
2.9 Penyiapan sangsi bagi karyawan yang tak
disiplin setelah disetujui kepala lab..
2.10 Penyiapan penghargaan bagi yang
berjasa besar setelah disetujui kepala lab..
3. Sub Unit Rekam
Medik, Infromasi dan Pemasaran
3.1
Menyiapkan pelaksanaan komputerisasi sistim informasi lab. tentang:
-
hasil
tes laboratorium untuk efektivitas pelayanan.
-
administrasi,
keuangan dan logistik untuk pengawasan dan pengendalian.
3.2
Melaksanakan rekam medik dan analisis:
-
jumlah
tes tiap bulan untuk evaluasi pelayanan dan permintaan.
-
jumlah
3 tes terbanyak dan 3 tes paling sedikit tiap bulan untuk pertimbangan
keputusan.
3.3 Strategi promosi dan pemasaran tes
sesuai paket check up dan targetnya.
3.4 Pemasaran tes sesuai paket penyakit dan
targetnya.
-
internal
ke unit pelayanan, komite medik/siang klinik, unit pelayanan dan lain-lain.
-
eksternal
ke instansi lain, pertemuan ilmiah dan lain-lain.
3.5 Pemasaran paket pelatihan dan
targetnya.
3.5.1 Manajemen lab. klinik sesuai
kebutuhan pengguna jasa.
3.5.2 Teknis tes lab. sesuai
kebutuhan pengguna jasa.
3.6 Penyebaran lab. info dan dampaknya ke
unit lain, komitemedik, lain-lain dan follow up serta targetnya misalnya
meningkatnya pengguna jasa 5 % tiap bulan.
3.7 Memberikan teguran pertama lisan dan
kedua tertulis kepada staf yang tidak disiplin.
Tata kerja dan alur kerja diseksi/sub
unit fungsional yaitu Sampling/Imunologi, Kimia Klinik, Hematologi, Bank Darah,
Analisis Cairan Tubuh, Mikrobiologi dan Parasitologi Klinik tak diberikan
contoh, karena sudah umum diketahui namun dapat dibuat sesuai kebutuhan untuk
peningkatan produktivitas. Tiap seksi/sub unit tersebut bertanggung jawab atas
kegiatan pra-analitik, analitik, dan pasca-analitik, pemantapan mutu internal,
eksternal serta tetap ada partisipasi antar seksi.
Secara garis besar tata kerja
di lab. klinik dalam rangka good governance dapat digambarkan seperti berikut:
MELAYANI MASYARAKAT SIPIL MEMFASILITASI
PASIEN + - AKADEMISI PESERTA DIDIK/
MASYARAKAT - KEL.PROFESI PENELITIAN
SWASTA LAB KLINIK RS/ PEMERINTAH
DALAM NEGERI: UNIT PELAYANAN -
KARYAWAN LAB.
- SUPPLIER LABORATORIUM - UNIT LAIN DI R.S.
(REKANAN)
-
INSTALASI RS
- PERUSAHAAN
* WORKSHOP
- LSM
* FARMASI, DLL
- PMI
-
PIMPINAN RS
LUAR NEGERI - LAB.KES
- JICA
-
DINKES
- WHO
-
IDI,KKI,MKKI,AIPKI
- DLL. -
PEMDA ,PEM.PUSAT
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
ADMINISTRASI SARANA
& PELAYANAN
PELAYANAN
& KEUANGAN SUMBER DAYA PENDIDIKAN PENGEMBANGAN
MANUSIA PROMOSI
4. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah tugas
pimpinan laboratorium yaitu Ketua dan Sekretariatnya yang merupakan penggerak kegiatan lab. dan juga
penggagas arah pengembangan lab. masa depan yang lebih baik dengan manajemen
partisipatif dan keputusan tepat.
Pimpinan lab. harus dapat
mengkoordinasi semua kegiatan lab. yang tak berhenti selama 24 jam secara
cepat, tepat dan teliti dan terus menerus memperbaiki produktivitas.
Pimpinan lab. harus
kreatif dalam merencanakan pengembangan lab. yang lebih cocok dengan kebutuhan
pengguna jasa pada saat yang tepat dan pelayanan cepat dengan peralatan dan
mutu baik serta dilakukan oleh karyawan yang terlatih.
Pimpinan lab. harus
dapat memanfaatkan paradigma governance yaitu participative, good dan corporate
governance, secara vertikal dan horizontal untuk kemajuan lab. yang
dipimpinnya.
Pimpinan Lab. Klinik adalah
koordinator dalam mengarahkan menjadi lab. klinik unggulan dengan fungsi
optimal dan produktif seperti yang tercantum dalam misi lab. klinik.
Dari aspek corporate
governance kepemimpinannya diarahkan untuk(9):
1. menghasilkan
pelayanan, pendidikan, pelatihan dan memfasilitasi penelitian dan produk lain
yang baik untuk keperluan kesehatan pengguna jasa dan kesejahteraan karyawan
sesuai produktivitasnya dengan memperhatikan nilai sosial, ekonomi dan
lingkungan.
2. mengaplikasikan
persyaratan governance yaitu transparansi, akuntabilitas, keadilan, tanggung
jawjab, demokratisasi, desentralisasi, partisipasi dan lain-lain.
3. bersama “stake
holders” dan “share holders” semua merasa memiliki lab. tersebut menghindari korupsi (KKN) dengan
memberdayakan atau memampukan untuk meningkatkan produktivitas.
4. produktivitas
tersebut terus menerus diperbaiki mutunya dan dimanfaatkan lebih banyak
pengguna jasa.
Proses kepemimpinan
kepala lab.klinik yang bertanggung jawab atas fungsi lab. dan mendapatkan
hasil/income saja harus diubah menjadi manajemen partisipatif artinya pendapat
seksi/sub unit ikut berperan dalam:
a. Konsolidasi
organisasi lab. klinik yang partisipatif, dan memendekkan birokrasi untuk efektivitas
efisiensi operasional.
b. Desentralisasi
fungsi sesuai seksi/sub unit dengan kepala lab. sebagai koordinator.
c. Semua karyawan sadar
untuk melaksanakan tugasnya dan siap berpartisipasi dengan yang lain untuk
kemajuan lab.
d. Memecahkan masalah
bersama dan inovasi yang lebih produktif.
e. Membentuk tim
partisipatif atau tim adhoc untuk solusi masalah, inovasi pelayanan yang lebih
baik dari segi kualitatif dan kuantitatif.
f.
Untuk
yang akhir ini perlu adanya tim pemasaran/promosi yang aktif untuk mendapatkan
pengguna jasa/pelanggan yang lebih banyak atau target tertentu.
g. Semua pemantapan
mutu internal/external baik, kerjasama good governance baik, hasil
pemasaran/keuangan lebih baik, kepuasan pengguna jasa baik dan kesejahteraan
karyawan meningkat.
h. Bila yang terakhir
dalam g) baik di samping reward sesuai kedudukan, perlu reward atau ganjaran
kepada tim dan individu yang berjasa atau produktivitas tinggi.
i.
Bagi
karyawan yang tak disiplin dan tak produktif setelah diberi teguran lisan dan
tertulis dikurangi ganjaran kesejahteraannya, ditunda kenaikan pangkatnya
sampai diusulkan ke direktur rumah sakit untuk tindakan selanjutnya.
j.
Strategi
pengembangan lab. yang lebih baik dan lebih produktif secara berkelanjutan
dengan governance.
k. Peningkatan mutu
berkelanjutan/continous quality improvement seperti gambar di bawah ini:
●
|
● Keterbatasan karena
peraturan,
kebijakan,
tata kerja, dan struktur.
Waktu, Energi, Sumber Daya
Gambar 1 Peningkatan
Pertumbuhan dan Perbaikan Berkelanjutan.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS, MUTU
PELAYANAN, KESEJAHTERAAN
PEMANFAATAN INFORMASI
ANTISIPASI GLOBALISASI
TRANSFORMASI TEKNOLOGI
PATICIPATIVE GOVERNANCE
SIKAP DINAMIS PARTISIPATIF
DENGAN KEBIJAKAN, SEKTOR SWASTA
DAN PEMASARAN
DUKUNGAN TEORI DAN PRAKTEK
SAIN DAN TEKNOLOGI
Gambar 2 Pendorong ke
Participative Governance.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar