Laman

Cari Materi

Rabu, 29 Agustus 2018

KONTRASPSI SUNTIK 1 BULAN


Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma.
2.2.    Kontrasepsi Suntik
2.2.1.     Pengertian Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi yang diberikan kepada wanita yang mendapat suntikan periodik untuk mencegah kehamilan.

2.2.2.     Sejarah Alat Kontrasepi Suntik
Keluarga berencana bukanlah hal baru, karena menurut catatan-catatan dan tulisan-tulisan dari Yunani Kuno, Tiongkok Kuno dan India, hal ini telah mulai dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu.Tetapi pada waktu itu cara-cara yang dipakai masih kuno dan primitif.
Pada zaman Yunani Kuno, Soranus dan Ephenus telah membuat tulisan ilmiah tentang cara menjarangkan kelahiran. Cara waktu itu adalah mengeluarkan semen (air mani) dengan membersihkan vagina dengan kain dan minyak setelah melakukan hubungan seksual. Adapula yang memakai alat-alat yang dapat menghalangi masuknya sperma kedalam rahim umpamanya dengan memasukkan rumput, daun-daunan ataupun sepotong kain perca kedalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual. Pada zaman Tiongkok Kuno telah ada obat dan jamu yang maksudnya untuk mencegah kehamilan.
Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya untuk mencegah kehamilan. Di Indonesia keluarga berencana modren mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan, dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat memecahkan masalah-masalah pertumbuhan penduduk.
Secara ringkas, inovasi teknologi kontrasepsi dimulai dengan cara sederhana seperti kondom, pil KB, suntik, susuk dan akhirnya cara yang sangat mantap yaitu kontrasepsi pembedahan seperti tubektomi dan vasektomi.
Suntikan progestin pertama di temukan pada awal tahun 1950 an, yang pada mulanya digunakan untuk pengobatan endometriosis dan kanker endometrium (carcinoma endometrii). Baru pada awal tahun 1960, uji klinis penggunaan suntikan progestin untuk keperluan kontrasepsi dilakukan.Terdapat dua jenis suntikan progestin yang dipakai, yakni depo medroksiprogesteron asetat dan depo noretisteron enantat. Sedangkan untuk suntikan depo estrogen-progesteron (Cyclofem) ditemukan pada tahun 1960 an. Penambahan estrogen pada obat kontrasepsi progesteron ternyata dapat memperbaiki siklus haid.

2.2.3.     Suntikan KB 1 Bulan
Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakainya minat pemakai suntikan KB oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan.


A.           Dua farmasi menemukan suntikan KB hampir bersamaan:
1.             Upjohn company (1958)
·                Depo provera yang mengandung medroxyprogesteron acetat 150 mgr
·                Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetat 50 mgr dan komponen estrogen.
2.             Schering AG (1957)
Norigest 200 mgr yang merupakanderivat testosteron

B.           Mekanisme kerja suntikan KB
Mekanisme kerja komponen progesteron atau derivat testosteron adalah:
1.             Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum. Kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan luteinizing hormone (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi.24 Kadar follicle-stimulating hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH (LH Surge). Menghambat perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progestogen menurunkan frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH).
2.             Mengentalkan lendir serviks, sehingga sulit ditembus spermatozoa. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus serviks yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan-perubahan siklus yang normal pada lendir serviks.Secret dari serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.
3.             Perubahan peristaltik tuba fallopii, sehingga konsepsi dihambat. Mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan terhadap kecepatan transportasi ovum (telur) melalui tuba.
4.             Mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi. Membuat endometrium menjadi kurang layak/baik untuk implantasi dari ovum yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum yang telah di buahi.

C.           Keuntungan suntikan KB (cyclofem)
1.             Suntikan KB cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB akan mendapatkan menstruasi
2.             Jadwal suntikannya : interval 4 minggu
3.             Hubungan seks dengan suntik KB bebas
4.             Pengawasan medis yang ringan
5.             Dapat dipakai/diberikan pascapersalinan, pascakeguguran, atau pasca menstruasi.
6.             Tidak terpengaruh faktor lupa dari pemakai seperti KB pil
7.             Dapat dipakai segala usia pada masa reproduktif
8.             Membantu terjadinya kehamilan diluar kandungan

D.           Kerugian suntik KB
1.             Perdarahan yang tidak menentu
2.             Masih terjadi kemungkinan hamil
3.             Berat badan tambah
Kerugian atau penyulit inilah yang menyebabkan peserta KB menghentikan suntikan KB

E.           Kapan suntikan KB dapat diberikan
1.             Pascapersalinan
·                Segera ketika masih dirumah sakit
·                Jadwal suntikan berikutnya
2.             Pascaabortus
·                Segera setelah perawatan
·                Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan
3.             Interval
·                Hari kelima menstruasi
·                Jadwal waktu yang diperhitungkan

Dengan pedoman tersebut kepada peserta KB dapat memperhitungkan kedatangannya dengan tenggang waktu yang cukup jelas. Suntikan KB cyclofem merupakan suntikan KB masa depan, karena mempunyai keuntungan :
1.             Diberikan setiap 4 minggu
2.             Peserta suntikan cyclofem mendapat menstruasi
3.             Pemberian aman, efektif, dan relatif mudah.

2.2.4.           Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depomedroksi progesterone astetat dan 5 mg estradiol sipionat yang diberikan injeksi IM. Sebulan sekali (cyclofem), dan 50 mg noretindronenantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.
A.           Efektifitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan/100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.

B.           Keuntungan kontrasepsi
1.             Risiko terhadap kesehatan kecil
2.             Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
3.             Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
4.             Jamgka panjang
5.             Efek samping sangat kecil
6.             Klient tidak perlu menyimpan obat suntik

C.           Keuntungan NonKontrasepsi
1.             Mengurangi jumlah perdarahan
2.             Mengurangi nyeri saat haid
3.             Mencegah anemia
4.             Khasiat pencegahan terhadapa kanker ovarium dan kanker ovarium
5.             Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
6.             Mencegah kehamilan ektopik
7.             Melindungi klien dari penyakit-penyakit tertentu radang panggul
8.             Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada usia perimenopause

D.           Kerugian
1.             Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak atau spotting, atau perdarahan sela sampai 10 hari
2.             Mual, sakit kepala ringan, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
3.             Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapakan suntikan.
4.             Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dnegan obat-obatan epilepsy (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberculosis (rimpampisin).
5.             Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati
6.             Penambahan berat badan.
7.             Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV.
8.             Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.

E.           Yang boleh menggunakan suntikan kombinasi
1.             Usia reproduksi.
2.             Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.
3.             Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi.
4.             Menyusui ASI pasca persalianan lebih dari 6 bulan
5.             Pasca persalianan dan tidak menyusui.
6.             Anemia.
7.             Nyeri haid hebat.
8.             Haid teratur.
9.             Riwayat kehamilan ektopik.
10.         Sering lupa mengguanakan pil kontrasepsi.

F.            Yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi
1.             Hamil atau diduga hamil
2.             Menyusui dibawah 6 bulan pasca persalianan
3.             Perdarahan pervaginan yang belum jelas penyebabnya
4.             Penyakit hati akut (virus hepatitis)
5.             Usia diatas 35 tahun yang merokok
6.             Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dnegan tekanan darah tinggi (lebih dari 180/110 mmHg)
7.             Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan ekncing manis lebih dari 20 tahun
8.             Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain
9.             Keganasan payudara

G.          Waktu Mulai Menggunakan Suntikan kombinasi
1.             Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlakukan kontrasepsi tambahan.
2.             Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari.
3.             Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastiakn ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk 7 hari lamanyaatau menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari
4.             Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta sebelum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil.
5.             Bila pascapersalianan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7
6.             Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan diberikan suntikan kombinasi
7.             Bila pascapersalian 3 minggu dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberikan
8.             Pascakeguguran, suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam waktu 7 hari.
9.             Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin menggantikannya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi.
10.         Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin menggantikan dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai dengan jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
11.         Ibu yang menggunakn metode kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantikanya dengan suntikan kombinasi maka suntikan pertama dapat segara diberikan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil, pemberiannya tanpa menunggu datangnya haid. Bila sebelumnya menggunakan AKDR, dan ingin menggantinya dengan siklus kombinasinya, maka suntikan yang diberikan hari 1-7 siklus haid. Cabut segera AKDR.



H.           Cara penggunaan
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan IM. Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang bisa diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah diberikan 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan untuk melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.

Keadaan yang perlu mendapat perhatian khusus
Efek samping/ Masalah
Penanganan
Tekanan darah tinggi
< 180/110 mmHg dapat diberikan, tetapi perlu pengawasan
Kencing manis
Dapat diberikan pada kasus tanpa komplikasi dan kencing manis nya terjadi kurang dari 20 tahun, perlu diawas
Migrain
Bila tidak ada gejala neurologic yang berhubungan dengan sakit kepala boleh diberikan
Menggunakan obat tuberculosis atau obat epilepsy
Berikan pil kontrasepsi kombinasi dengan 50 μg etinilestradiol atau cari metode kontrasepsi lain
Mempunyai penyakit anemia bulan sabit
Sebaiknya jangan menggunakan suntikan kombinasi



I.              Tanda-tanda yang harus diwaspadai pada penggunaan suntikan kombinasi
1.             Nyeri dada hebat atau nafas pendek. Kemungkinan adanya bekuan darah di paru, atau serangan jantung.
2.             Sakit kepala hebat, atau gangguan pengelihatan. Kemungkinan terjadi stroke, hipertensi, atau migraine
3.             Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada tungkai.
4.             Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya, kemungkinan terjadi kehamilan.

2.2.5.           Injeksi Medroksiprogesteron Asetat/ Estradiol Sipionat
   Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan telah disetujui oleh Food and Drug administration. Obat ini mengandung 25 mg medroksiprogesteron asetat plus 5 mg estradiol sipinoat dan akan dipasarkan dengan nama lunelle atau cyclo-provera.
A.           Mekanisme kerja
Obat ini menghambat ovulasi dan menekan prolifolasi endometrium. Kadar estradiol mencapai puncak pada 3-4 hari pasca injeksi dengan nilai yang setara dengan lonjakan pra-ovulasi dalam siklus menstruasi ovulatorik normal. Kadar estradiol menetap setinggi ini selama sekitar 10-14 hari. Penurunan kadar estradiol selanjutnya menyebabkan perdarahan lucut 10-20 hari setelah penyuntikan.
B.           Efektivitas
      Pernah dilaporkan hanya terjadi 6 kegagalan metode pada 70.000 wanita pertahun pemakaian. Efektivitas ini setara dengan prosedur sterilisasi wanita.


C.           Keunggulan dan kekurangan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata, tetapi kemungkinan besar obat akan dipasarkan dalan suatu alat steril sekali pakai yang memungkinkan swa-injeksi serta mudah digunakan oleh perawat dan dokter. Setelah 3 bulan pemakaian, ketidak teraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi Depo medroksiprogesteron asetat. Dua pertiga pemakaian jangka panjang mengalami haid yang teratur. Pulihnya kesuburan setelah penghentian berlangsung cepat, dengan hampir 83% wanita menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian. Angka pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian dari injeksi Depo medroksiprogesteron asetat. Efek lain obat baru ini pada hipertensi, nyeri kepala, pusing bergoyang, mastalgia, malaise, perubahan serviks dan pertambahan berat badan serupa dengan yang terjadi pada injeksi medroksiprogesteron.

D.           Efek Metabolik
Faktor-faktor prokoagulan tidak meningkat pada wanita yang menggunakan obat ini, dan hanya dijumpai sedikit penurunan aktivitas faktor VII dan X. Faktor plasminogen jaringan meningkat sementara aktivitas antitrombin III dan konsentrasi protein C sedikit menurun. Belum pernah dilaporkan terjadinya stroke, tromboemboli, anafilaksis, atau infark miokardium. Perubahan lemak tampaknya tidak penting secara klinis, tetapi pernah dilaporkan terjadi perubahan ringan dalam beberapa hari setelah penyuntikan dan pada satu tahun pemakaian. Respon glukosa sedikit meningkat, dan respon insulin terhadap pemberian glukosa juga sedikit meningkat selama pemakaian. Transaminase hati dan bilirubin juga sedikit meningkat sementara kadar fosfatase alkali menurun. Belum ada laporan penelitian tentang pengaruh obat ini terhadap kepadatan tulang.

E.           Perkiraan kontraindikasi
Kontraindikasi jangan digunakan pada wanita yang mengalami salah satu keadaan dibawah ini :
1.             Gangguan tromboflebitis atau tromboembolus
2.             Riwayat tromboflebitis vena dalam atau gangguan tromboembulus
3.             Penyakit serebrovaskular atau arteri koroner
4.             Diketahui atau dicurigai mempunyai karsinoma payudara, karsinoma endomatrium atau diketahui atau dicurigai mempunyai neoplasia dependen-estrogen
5.             Perdarahan genital abnormal yang tidak diketahui sebabnya
6.             Ikterus kolestatik pada kehamilan atau riwayat ikterus setelah menggunakan pil
7.             Adenoma atau karsinoma hati
8.             Diketahui atau dicurigai hamil
9.             Merokok meningkatkan efek samping kardiovaskular yang serius akibat pemakaian kontrasepsi kombinasi.
10.         Resiko meningkat seiring dengan usia dan merokok dalam jumlah besar (15 batang atau lebih perhari) dan sering mencolok pada wanita berusia kurang lebih 35 tahun.

2.2.6.           Kontrasepsi suntikan hormon kombinasi (lunelle)
Deskrifsi, kefektifan, dan respon pengguna lunelle merupakan suspensi cair dosis 0,5ml yang diberikan per bulan, dan mengandung 25mg medroksiprogesteron dan 5mg estradiol cipionat (MPA/E2C). Mekanisme kerja utamanya ialah menekan ovulasi. Suspensi ini juga menghambat sperma masuk kedalam vagina dengan cara mengentalkan lendir serviks.
Suntikan tersebut dapat efektif selama 28 hari dengan tenggang 10 hari (28±5 hari) untuk suntikan ulang. Suntikan hormon kombinasi merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif  MPA/E2C menawarkan banyak keuntungan kepada penggunaan pil kontrasepsi oral kombinasi tanpa kewajiban minum pil setiap hari. Hal ini merupakan perbedaan antara penggunaan umum pil kontrasepsi oral kombinasi dan suntikan hormon kombinasi.
Manfaat kombinasi kontrasepsi hormon injeksi untuk beberapa wanita antara lain sikus yang teratur dan cepat kembali ke masa subur.
A.          Kontraindikasi
Kontraindikasi dan pemilihan kontraindikasi mutlak penggunaan suntikan ini sama dengan kontraindikasi pil kontrasepsi oral kombinasi ditambah berapa hal dibawah ini:
1.        Hypertensi
2.        Diabetes yang melibatkan pembuluh darah
3.        Penyakit katup jantung disertai komplikasi

Bidan juga harus mengkaji risiko HIV dan penyakit menular seksual pada klien. Lunelle tidak memberi perlindungan terhadap kedua penyakit ini. Klien harus mendapat informasi ,menyeluruh tentang hal ini dan diberi arahan untuk menggunakan kondom bila klien memiliki risiko.
Alasan klien memilih metode lunelle adalah lebih menyukai suntikan bulanan ketimbang pil harian, menstruasi teratur ketimbang perdarahan tidak teratur yang timbul pada penggunaan metode pil yang hanya mengandung progestin, dan bisa kembali subur dengan cepat. Klien lain merasa bahwa penyuntikan setiap bulan tidak praktis, khususnya bila klien harus menunggu giliran disuntik saat berada di klinik. Keadaan ini dapat diatasi melalui pengadaan sistem alur pasien yang terpisah bagi klien yang ingin mendapat suntikan kontrasepsi teratur.

B.           Efek samping
Efek samping yang timbul sama dengan efek samping pil kontrasepsi oral kombinasi. Perdarahan  tidak teratur terjadi terutama selama 3 bulan pertama,  dan sebagian besar klien mengalami siklus menstruasi teratur setelah 3 bulan. Klien yang mendapat suntikan bulanan, dengan jarak rata-rata sama, mengalami pola perdarahan yang lebih dapat diprediksi.
Efek samping lain yang paling sering muncul adalah nyeri tekan pada payudara, timbul jerawat, dan peningkatan berat badan. Peningkatan berat badab merupakan penyebab utama klien menghentikan metode ini dan rentangnya rata-rata 2 hingga 3 kg selama tahun pertama dan secara progresif terus bertambah selama tahun ke-2.
Interaksinya dengan obat lain sama seperti pil oral kontrasepsi oral kombinasi dan suntikan DMPA.

C.          Manfaat
Manfaat ssuntikan ini kemungkinan sama dengan pil kontrasepsi oral kombinasi, kendati belum ada penelitian tentang hal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar