Laman

Cari Materi

Selasa, 28 Agustus 2018

ORAL THRUSH DAN DIAPER RUCH


1.1.            Oral Trush
1.1.1.      Pengertian
Oral trush adalah infeksi Candida yang didapat bayi melalui jalan lahir atau perkontinuitatum.Biasanya infeksi terjadi didaerah mukokutan, mulut dan bibir. Lesi berupa bercak putih yanglekat pada lidah, bibir dan mukosa mulut yang dapat dibedakan dengan sisa susu. Infeksi inidapat meluas ke saluran terutama di lipatan kulit, bahkan ke berbagai alat dalam. (1)
Oral Thrush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut, biasanya mukosa dan lidah, dan kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut. Penyakit ini ditandai dengan plak-plak putih dari bahan lembut menyerupai gumpalan susu yang dapat dikelupas, yang meninggalkan permukaan perdarahan mentah. Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang sering, pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik. (2)
Oral thrush disebut dengan oral candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi tetapi seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian semakin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotic (kamus dorlan). (2)
Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif (Nelson, 1994: 638)
Oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit dan pipi bagian dalam (Wong : 1995). (3)
Oral Trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat.
Oral trush ini juga harus denagn stomatitis. Stomatitis merupakan inflamasi dan ulserasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami stomatitius biasanya tidak mau makan atau minum (M. Scharin, 1994: 448) (3)
Trush adalah infeksi jamur yang sering terjadi pada mulut bayi dan tidak berbahaya yang dapat menular juga pada putting ibu. Jamur ini adalah jamur yang normalnya hidup pada mulut dan saluran cerna manusia. Apabila jamur ini berkembang lebih banyak dari biasanya maka menimbulkan infeksi jamur.(4)

1.1.2.      Penyebab
Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan(saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar. (2)
Oral thrush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan. Jamur candida albicans bersifat saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada pengguna antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan dapat menimbulkan infeksi berupa oral thrush dan diare, sehingga apabila penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan mengakibatkan sariawan atau oral thrush yang menetap. (2)
Candida albicans tahan terhadap hampir semua antibiotika yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu mikroorganisme lain tertekan. Oral thrush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut karena kurang menjaga kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut mempunyai konsistensi yang lunak, menonjol, bercak-bercak keputihan yang menutupi daerah-daerah yang kecil atau luas pada mukosa mulut, bercak bercak dapat dihapus dan meninggalkan permukaan daging yang berdarahKeadaan ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya kebersihan mulut, superinfeksi setelah terapi antibiotika, malnutrisi, cacat imunologi, dan hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat menyebar menuruni esophagus. (2)
Penggunaan antibiotik pada saat persalinan dan saat bayi lahir dapat memicu terjadinya infeksi jamur. Antibiotik yang diminum dapat melelui ASI dan membunuh bakteri-bakteri baik yang menjaga keseimbangan flora normal tubuh, sehingga saat bakteri baik ini terbunuh oleh antibiotik, infeksi jamur muncul. (4)
Bayi yang dilahirkan dengan SC sering menderita infeksi jamur akibat antibiotik yang diberikan pada ibunya selama operasi. Apabila bayi menderita infeksi jamur maka ia dapat menularkannya kepada ibu. Dan berlaku sebaliknya infeksi jamur di putting ibu dapat menginfeksi bayi, dan ini menyebabkan infeksi bergantian, oleh karena itu sangat penting memperhatikan kesehatan kulit payudara apabila bayi mengelami trush. (4) 

1.1.3.      Faktor Predisposisi
1.      Faktor endogen : perubahan fisiologik, umur, imunologik (1)
2.      Faktor eksogen : iklim, kebersihan, kontak dengan penderita(1)

1.1.4.      Patofisiologis
Infeksi mulut yang disebabkan oleh kandida albicans pada neonatus. Pada keadaan daya tahan tubuh bayi menurun, dapat juga sebagai komplikasi akibat penggunaan antibiotik lama. Infeksi mula-mula terdapat di mulut kemudian di esofagus ke traktus digestifus timbul diare.(3)
           
1.1.5.      Tanda dan Gejala
Tanda dan gelala oral trush diantaranya :
1.      Terdapat bercak putih pada lidah, bibirdan mukosa mulut yang dapat dibedakan dengansisa susu (1)
2.      Jika sisa susu mudah diangkat, namun jika moniliasis sulit diangkat dan jika dilepaskandari dasarnya akan menyebabkan basah, merah dan berdarah (1)
3.      Diagnosa dapat diketahui dengan sediaan hapusan yang berwarna biru metilen dantampak miselium dan spora yang khas (1)
4.      Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusuMukosa mulut mengelupas (2)
5.      Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah. (2)
6.      Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak. (2)

1.1.6.      Komplikasi
KomplikasiPada bayi baru lahir, apabila oral thrush tidak segera ditangani atau diobati maka akan menebabkan kesukaran minum(menghisap puting susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan. (2)
Oral thrush tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan infeksi usus yang bila dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang diare. Diare juga dapat terjadi apabila masukan susu kurang pada waktu yang lama, bila diare tidak diobati dapat menyebabkan dehidrasi.(2)

1.1.7.      pencegahan
1.      Menghindari/menghilangkan faktor predisposisi (1)
2.      Setiap bayi selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisasusu dalam mulut bayi (1)
3.      Pemeliharaan kebersihan mulut dan perawatan payudara (1)
4.      mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
5.      Jika bayi menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral thrush sebelum menyusu sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga dapat menjadi penyebab terjadinya oral thrush jika kebetulan ada bakteri di dalam mulut. Untuk menghindari kejadian tersebut, setiap bayi jika selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu yang terdapat pada mulut tersebut

1.1.8.      Penatalaksanaan
1.      Membersihkan mulut dan lidah yang dibasahi air matang hangat
2.      Kandidiasis pada bayi sehat biasanya sembuh sendiri, tapi lebih baik diobati
3.      Beri gentian violet 0,5% dioleskan pada luka didalam mulut /bibir 
4.      Nistatin 100.000 U dioleskan 3x sehari atau dalam bentuk tetes kedalam mulut bayi, pemberian nistatin tidak boleh lebih dari 7 hari. Nistatin ini mengandung gula
5.      Mengolesi puting susu dengan cream nistatin/gentian violet setiap selesai menyusui selama bayi diobati
6.      Memberikan obat antijamur, misalnya Miconazol: mengandung miconazole 25 mg per ml, dalam gel bebas gula. Gel miconazole dapat diberikan ke lesi setelah makan.

1.1.9.      Asuhan bidan
1.      Memberitahu pada ibu bahwa oral trush merupakan hal yang lazim terjadi pada bayi.
2.      Memberitahu pada ibu bahwa oral trush (warna putih pada bagian mulut bayi) disebabkan karena hygene yang kurang.
3.      Menjelaskan pada ibu cara mengatasi oral trush, yaitu dengan gentian violet 5% dengan teratur dan jaga kebersihan mulut bayi.

1.2.            Diaper Rush
1.2.1.      Pengertian
Diaper rash adalah ruam kulit akibat radang pada daerah yang tertutup popok, yaitu pada alat kelamin, sekitar dubur, bokong, lipatan paha dan perut bagian bawah. Berupa bercak-bercak iritasi kemerahan, kadang menebal dan bernanah. (1)
Iritasi terjadi karena kontak terus menerus dengan keadaan lingkungan yang tidak baik. Diaper rash juga merupakan reaksi kulit dengan amonia dari urin kontaminasi bakteri dari maternal fecal.(1)
Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat. Ini bisa terjadi jika ia popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. (5)
Meskipun ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu bayi Ibu, namun  biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi  pada bayi dengan kulit yang lebih sensitif. (5)
Adalah bintik-bintik warna merah dan bercak-bercak kasar ditengah daerah berwarna lebih merah dari kulit sekitarnya. Apabila terjadi infeksi maka terdapat juga gelembung kecil bernanah.
Lokasi : daerah yang berhubungan dengan popok ( lipatan paha, pantat, paha bagian dalam ). (6)



1.2.2.      Penyebab
1.      Sering terjadi pada usia 9-12 bulan, tidak sering mengganti pampers, modifikasi diet
2.      Kebersihan kulit yang tidak terjaga
3.      Udara atau suhu lingkungan yang teralu panas atau lembab
4.      Kulit bayi masih peka sehingga mudah iritasi
5.      Popok yang basah karena urin dan feses yang tidak segera diganti (enzim protease danlipase)
6.      Lebih parah pada bayi yang mengkonsumsi susu formula (pada susu formula kandunganprotein lebih tinggi sehingga kadar amonia/urea lebih pekat)
7.      Infeksi jamur Candida albicans dan infeksi bakteri Staphylococcus menyebabkanperubahan sistem imun
8.      Popok yang mengiritasi akibat sabun, karet, plastik dan detergen yang keras
9.      Diare sehingga menyebabkan iritasi kulit

1.2.3.      Tanda dan gejala
1.      Iritasi pada kulit yang terkena muncuul sebagai erithema
2.      Erupsi pada daerah kontak yang menonjol seperti pantat, alat kelamin, perut bawah, pahabagian atas dan lipatan-lipatan kulit
3.      Erupsi dapat berupa bercak kering, merah dan bersisik 
4.      Keadaan lebih parah terdapat pada papila erythemetosa, vesicula dan ulcerasi
5.      Bayi menjadi rewel karena rasa nyeri

1.2.4.      Pencegahan
1.      Gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut.
2.      Jangan terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak tergesek.
3.      Bila diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera ganti dengan yang baru.
4.      Hindari pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat bepergian).
5.      Jangan ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang tidak bersih sangat mudah mengalami ruam popok.
6.      Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru.
7.      Usahakan agar sesering mungkin kulit bayi Anda berada dalam keadaan kering dan berhubungan dengan udara terbuka.
8.      Jika Anda menggunakan kain sebagai popok, usahakan untuk mencucinya dengan sabun lembut tanpa pewangi kemudian membilasnya sampai bersih. Deterjen bisa menjadi penyebab iritasi pada kulit bayi Anda.
9.      Cuci popok dengan sabun dan antiseptik.
10.  Menjaga kebersihan dan kelembaban daerah kulit bayi, terutama didaerah alat kelamin,bokong, lipatan selangkangan
11.  Menjaga kebersihan pakaian dan perlengkapan bayi
12.  Mengangin-anginkan kulit sebelum pampers baru dipasang dan menggunkan pampersdengan daya serap yang tinggi dan pas pemakaiannya

1.2.5.      Penatalaksanaan
1.      Jangan menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper merah dan kasar.
2.      Daerah yang terkena iritasi tidak boleh dalam keadaan basah (terbuka dan tetap kering)
3.      Setiap BAB dan BAK bayi segera dibersihkan
4.      Untuk membersihkan kulit yang iritasi dengan menggunakan kapas halus yang dioleskandengan minyak atau sabun mild dan air hangat
5.      Menggunakan popok yang tidak terlalu ketat (terbuka atau longgar) untuk memperbaiki sirkulasi udara
6.      Posisi tidur anak diatur supaya tidak menekan kulit yang teriritasi
7.      Pengobatan
Ø  Mengoleskan krim dan lotion yang mengandung zinc pada daerah yang sedangmeradang
Ø  Memberikan salep/krim yang mengandung kortikosteroid 1%
Ø  Salep anti jamur dan bakteri (miconazole, ketokonazole, nystatin)

1.2.6.      Asuhan
1.      Memberitahu pada ibu bahwa diaper rush adalah hal yang wajar yang terjadi pada bayi yang menggunakan diaper, dan ini tidak membahayakan jika ditangani dengan benar
2.      Memberitahu pada ibu bahwa diaper rush ini terjadi apabila popok tidak segera diganti jika bayi BAB dan BAK, keadaan yang lembab, terlalu sering menggunakan diaper dan kebersihan baju dan peralatan bayi.
3.      Menjelaskan pada ibu cara mengatasi cara mencegah terjadinya DIAPER RUCH dan cara mengatasinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar