Metode
Kontrasepsi Sederhana dengan Alat
A. Kondom pada Pria
Kondom ini merupakan kontrasepsi
yang efektif, dan angka kegagalannya pada pasangan yang berpengalaman dan
bermotifasi kuat dapat hanya 3 atau 4 per 100 pasangan per tahun pajanan.
Secara umum, dan terutama selama tahun pertama pemakaian, angka kegagalan jauh
lebih tinggi. Wanita berusia lebih dari 30 tahun atau lebih jarang mengalami
kehamilan yang tidak diinginkan dibandingkan dengan mereka yang berusia kurang
dari 25 tahun. Tidak mutlak terhadap beragam penyakit menular seksual, termasuk
infeksi HIV, gonorrhea, sifilis, herpes, klamidia, dan trikomonalis. Kondom
juga mungkin menghambat dan menghilangkan kelainan pramaligna di serviks.
Karena merekomendasikan kondom untuk pasangan yang beresiko terinfeksi HIV,
termasuk mereka yang memiliki banyak pasangan seksual, pemakaian kondom telah
meningkat secara eksposial sejak pertengahan tahun 1980 an.
Efektifitas kontrasepsi
kondom pria secara bermakna meningkat dengan pemakaian kondom yang diberi ujung
reservoir serta pelumas spermisida yang ditambahkan ke dalam kondom.
Efektifitas kontrasepsi, antibakteri, dan antivirus semakin meningkat apabila
ditambahkan suatu zat spermisida intravagina. Zat-zat intravagina serta zat
digunakan sebagai pelumas harus larut dalam air. Produk yang berbahan dasar
minyak akan merusak diafragma dan kondom lateks.
·
Mekanisme
kerja
Kondom menghalangi
masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan dapat dicegah.
·
Jenis
kondom
Pada dasarnya
ada 2 jenis kondom, kondom kulit dan kondom karet. Kondom kulit dibuat dari
usus domba. Kondom karet lebih elastis, murah, sehingga lebih lebih banyak
dipakai.
·
Daya
guna
Secara teoritis kegagaloan kondom hanya
terjadi jika kondom tersebut robek oleh karena kurang hati-hati, pelumas
kurang, atau karena tekanan pada waktu ejakulasi. Menurut Tietza (1969) pada
pasangan subur yang melakukan koitus 120 kali per tahun, dan selalu memakai
kondom pada setiap senggama, akan ditemukan 3 kehamilan per 100 tahun-wanita.
Dalam praktek angka ini lebih tinggi, 15
– 36 kehamilan per tahun-wanita. Hal-hal yang berpengaruh antara lain pemakaian yang tidak teratur,
motivasi, umur, paritas, status sosio-ekonomi, dean sebaimananya.
·
Keuntungan
Beberapa
keuntungan kondom ialah:
- Murah
- Mudah
didapat
- Tidak
memerlukan pengawasan, dan,
- Mengurangi
kemungkinan penyakit penularan penyakit kelamin
- Membantu
pria mempertahankan ereksi lebih lama
- Mencegah ejakulasi dini
- Mencegah alergi pada sperma
- Mudah dibawa kemana- mana
·
Efek
samping
Pada sejumlah kecil kasus terdapat
reaksi lergi trerhadap kondom karet.
· Kontra Indikasi
Alergi
terhadap kondom karet.
· Cara Pemasangan Kondom pada Pria
-
Membuka bungkus kondom jangan di tengah karena dapat
ikut merobek karet kondom yang ada di dalamnya. Sobek pada bagian pinggir saja
dengan penuh kehati-hatian. Bila sobek, buang dan beli lagi yang baru.
-
Pakai kondom saat kelamin laki-laki sedang kondisi
tegang maksimal. Sebaiknya memasang kondom dibantu yang perempuan agar kondisi
rangsangan dapat terus berlanjut.Berikan ruang yang cukup pada ujung penis pria
tanpa udara.
-
Jangan dipakaikan semua agar ada ruang untuk udara
yang mungkin timbul serta cairan pria yang mungkin dapat keluar secara
tiba-tiba. Pakaikan seperti memakai kaos kaki yang ujungnya disisakan.
-
Memakaikan kondom dengan cara menggulung lipatannya,
bukan dengan cara dipanjangkan dulu baru dipakaikan.
-
Jangan dioleskan atau dikenakan pada cairan berminyak
karena dapat merusak bahan karet sehingga kondom dapat jebol sewaktu-waktu
tanpa diduga.
-
Jika kondom robek segera hubungan tersebut dan ganti
dengan yang baru dan bersih.
-
Buang kondom bekas yang sudah anda pakai ke tempat
sampat yang jauh dari jangkauan anak-anak agar kuman dan bibit penyakit menular
seksual yang mungkin saja ada tidak menulari anggota keluarga anda. Ikat kondom
agar sperma tidak tumpah kemana-mana.
-
Membeli kondom jangan yang bajakan atau tiruan, karena
bisa saja kualitasnya tidak baik yang nantinya hanya akan merugikan anda dan
pasangan anda.
B. Kondom pada wanita
FDA menyebutk kondom
wanita sebagai kantung vagina. Sebelum diperbolehkan dipasarkan, kondom wanita
ini harus terbukti dapat mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual,
termasuk HIV. Hanya satu alat yang tersedia dan dipasarkan dengan kondom reality. Kondom ini adalah suatu sarung
poliurethan dengan satu cincin poliurethan lentur di kedua ujung. Cincin
terbuka tetap berada diluar vagina, dan cincing bagian dalam yang tertutup
diletakkan dibawah simfisis seperti diafragma. Uji-uji infitro mebuktikan bahwa
kondom wanita tidak dapat ditembus oleh virus imunodefisiensi manuaia,
sitimegalovirus, dan virus hepatitis B. angka kebocorannya adalah 0,6 persen.
Angka selip dan lepas adalah sekitar 3 persen dibandingkan dengan angka sebesar
8 persen untuk kondom pria. Secara keseluruhan, aksetabilitas sekitar 60 persen
untuk wanita dan 80 persen untuk pria. Sayangnya, angka kehamilan lebih tinggi
dibandingkan dengan kondom pria.
· Cara kerja
Kondom wanita digunakan secara
tunggal berupa selubung satuukuran dari bahan poliuretan yang dilumasi. Slah satu ujungnya ditempatkan di dalam
vagina seperti diafragma, sementara ujung lainnya, yang menempel dengan cincin
yang lebih besar, emembuka ke arah introitus, yang berhadapan dengan labia dan
menjadi perlindungan barier dari sperma dan infeksi menular seksual.
·
Keuntungan
Wanita dapat mengendalikan metode
ini, dijual bebeas sehingga mudah di dapat, potensial untuk digunakan selama
haid, tidak perlu digunakan bersama- sama sengan spermisida, dan memberikan
perlindungan infeksi menular seksual, termasuk HIV.
· Kerugian
Bentuk kondom tidak sedap dipandang
dan memerlukan keterampilan untuk memasangnya.
Iritasi penis atau vagina kadang- kadang terjadi.
· Efektiitas
Sama dengan kondom pria dan
diafragma. Angka kehamilan rata- rata pada tahun pertama penggunaan adalah 21%
dan 5% pada pengunaan yang sempurna.
· Cara Pakai/Memakai/Menggunakan Kondom
Wanita :
1. Ujung
yang tertutup di bentuk lonjong pipih atau bisa juga angka delapan dengan salah
satu jari-jari tangan.
2. Tangan
yang lain membuka bibir vagina dan yang memegang ujung kondom yang tertutup
memasukkan ke dalam lubang kemaluan.
3. Setelah
cincin masuk ke dalam vagina, tangan yang satu memasukkan jari ke dalam kondom untuk
mendorong agar kondom bisa masuk seluruhnya. Usahakan cincin yang di dalam
menghadap langsung ke arah mulut rahim.
4. Rapihkan
cincin bagian luar yang terbuka di bibir vagina. Kondom siap dipakai untuk
berhubungan badan suami istri. Selamat menikmati.
5. Untuk
melepasnya tinggal dicabut pelan-pelan dan lapisan bagian cincin yang luar
dipencet agar air mani tidak berantakan kemana-mana.
C. Cervic Cap
Ini
adalah karet kecil atau kubah plastik yang diapsang sesuai pada serviks.
· Keuntungan
Bahwa alat ini memerikan
perlindungan terus- menerus selama 48 jam, berapa kalipun senggama
dilakukan. Spermisida tambahan tidak
perlu untuk senggama berulang.
· Kerugian
Bahwa alat ini dapat lepas harus
diisi dengan spermisida, harus dipaskan secara individual oleh petugas
perawatan kesehatan, dan tidak dapat digunakan jika wanita tersebut memiliki
kelainan anatomi atau alergi terhadap plastik, karet atau spermisida. Pemakaian lebih dari 48 jam tidak disarankan
karena dapat menimbulkan risiko sindrom syok toksik.
· Efek samping
Meliputi trauma serviks atau vagina,
infeksi pelviks, servitis, dan hasil uji Pap yang abnormal. Masalah bau bisa terjadi pada penggunaan yang
lama.
Efektifitas
bergantung pada parasit. Pada wanita
yang pernah melahirkan, efektifitas sekitar 60%; pada wanita yang belum pernah
melahirkan, efektifitas sekitar 80%.
D. Diafragma
Diafragma vagina, yang
berupa kubah karet sirkular dengan garis tengah bervariasi yang diperkuat
dengan cincin logam melingkar, dapat sangat efektif apabila digunakan bersama
dengan jeli atau krim spermisida. Spermisida dioleskan dipermukaan superior,
baik disepanjang lingkar tepi maupun dibagian tengah. Alat kemudian dimasukkan
kedalam vagina sehingga serviks, forniks lateral, dan dinding vagina anterior
dipisahkan secara efektif dari bagian vagina lainnya dan penis. Pada saat yang
sama, zat spermisida yang diletakkan dibagian tengah akan tertahan oleh
diafragma pada serviks. Apabila ditempatkan dengan benar, cicncin bagian
superior akan terletak diforniks posterior dan cincin inferior terletak dekat
dengan bagian simfisis pubis tepat dibawah uretra. Apbila terlalu kecil,
diafrgmanya tidak akan mantap berada ditempatnya. Apabila terlalu besar, alat
ini menimbulkan rasa kurang nyaman saat didorong masuk. Adanya sistokel atau
prolaps uteri sangat mungkin menyebabkan instabilitas sehingga diafragma lepas.
Karena ukuran dan kelenturan cincin harus disesuaikan, diafragma harus dapat
dibeli dengan resep.
Diafragma dan zat
spermisida dapat dimasukkan beberapa jam sebelum hubungan kelamin, tetapi
apabila lebih dari 2 jam, perlu ditambahkam spermisid ke vagina bagian atas
agar proteksi maksimum dan pemakaian ini harus diulang sebelum setiap episode
koitus. Diafragma jangan dikeluarkan selama paling sedikit 6 jam setelah
hubungan kelamin. Karena pernah dilaporkan timbul sindrom syok toksik pada
pemakaian diafragma, sebaiknya diafragma dikeluarkan pada akhir 6 jam atau
paling tidak keeokan paginya untuk memperkecil kemungkinan timbulnya kejadian
yang jarang ini.
Diafragma memerlukan
tingkat motivasi yang tinggi agar pemakaiannya benar sehingga, apabila
dilanjutkan , dapat sangat menurunkan angka kehamilan. Angka kehamilan hanya
a1,9 samapai 2,4 per 100tahun wanita untuk pemakaian lama. Dalam suatu studi
kecil, melaporkan angka kehamilan yang tidak diinginkan lebih rendah pada
wanita berusia lebih dari 35 tahun daripada mereka yang berusia kurang dari 30
tahun. Akhirnya pemakaian diafragma menyebabkan turunnya insiden penyakit
menular seksual dibandingkan dengan pemakaian kondom. Terjadi sedikit
peningkatan infeksi saluran kemih tetapi nyata pada pemakaian diafragma ini.
Pada tahun 1881
Mensinga dari dari Flensburg (belanda) telah menciptakan untuk pertam kalinya
diafragma vaginal guna mencegah kehamiln. Dalam membentuk aslinya diafragma
vaginal ini terbuat dari cincin karet yang tebal, dan diatasnya diletakkan
selembar karet yang tipiskemudian dilakukan modofikasi dengan semcam per arloji
di atasny diletakkan karet tipis yang berbentuk kubah (dome).
Ukuran diafragma vaginal
yang beredar di pasaran mempunyai diameter antara 55 sampai 100mm. Tiap-tiap
ukuran mempunyai perbedaan diamter masing-masing 5mm. Besarnya ukuran diafragma
yng akan dipakai oleh akspetor ditentukan secara individual.
Diafragma dimasukan
kedalam vagina sebelum koitus untuk menjaga jangan sampai sperma masuk kedalam
uterus. Untuk memperkuat khasiat diafragma, obat spermatisida dimasukkan ke
dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya. Diafragma vaginal sering
dianjurkan pemakaiannya dalam hal-hal seperti :
a. Keadaan
dimana tidak tersedia cara yang lebih baik
b. Jika
frekuensi kotus tidak seberapa tinggi, sehingga tidak dibutuhkan perlindungan
yang terus menurus.
c. Jika
pemakaian pil, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara waktu oleh
karena sesuatu sebab.
·
Cara
pemakaian diafragma vaginal
Jika akseptor telah setuju mempergunakan
cara ini terlebihdahulu ditentukan ukuran diafragma yang akan dipakai, dengan
mengukur jarak antara simfisi bagian bawah dan forniks vaginae posterior dengan
menggunakan jari telunjuk dari jari tengah tangan dokter, yang dimasukkan ke
dalam vagina akseptor. Kemudian, kepadanya diterngkan anatomi alat-alat genital
bagian dalam dari wanita dan dijelaskan serta didemonstrasikan cara memasang
diafragma. Hormon-hormon ini dapat merangsang ovrium untuk membuat estrogen dan
progesterobn. Dua hormon yang terakhir ini menumbuhkan endrometrium pada waktu
daur haid. Dalam keseimbangan yang tertentu menyebabkan ovulasi, dan akhirnya
penurunan kadarnya mengakibatkan disintegrasi endrometrium dan progesteron dapat mencegah ovulasi.
Pengetahuan ini menjadi dasar untuk
menggunakan kombinasi estrogen dan progesteron sebagai cara kontrasepsi dengan
jalan mencegah terjadinya ovulasi.
Pincus dan Rock melakukan percobaan lapangan di Puerto Rico dengan menggunakan pil terdiri atas estrogen dan
progesteron (enavid), dan ternyata bahwa pil tersebut mempunyai daya yang
sangat tinggi untuk mencegah kehamilan. Ini pemulaan terciptanya pil kombinasi.
Pil yang terdiri atas kombinasi antara etinilestradiolatau mestranol dengan
salah satu jenis progesteron kini banyak digunakan untuk kontrasepsi.
· Cara kerja
Diafragma
adalah suatu metode barier terbuat dari lateks atau karet yang diregangkan pada
cincin yang fleksibel. Diafragma ini
diapsang pada serviks dan secara mekanis mencegah sperma memasuki os
servikalis.
· Keuntungan
Wanita
dapat mengendalikan metode ini, terlindung dari infeksi menular seksual, tidak
ada efek samping sistemik, dan melakukan KB episodik yang efektif bagi wanita
ang melakukan senggama tidak teratur.
Dafragma dapat melindungi dari gonorea serviksm klamidia, dan
trikomoniasis.
· Kerugian
Tidak ada keterlibatan pasanagn,
perlu dipaskan oleh tenaga keperawatan kesehatan, adanya isu- isu kesopanan
(perlu menyentuh alat kelamin), danmeningkatkan risiko ISK dan sindrom syok
toksik. Diafragma ini harus dipasang
sebelum melakukan senggama dan krem kontrasepsi membuat kotor. Penggunaannya
memerlukan keterampilan motorik dan kesadaran terhadap interval waktu, dan
wanita mungkin merasa hal ini menyulitkan.
Diafragma belum dapat diasumsikan sebagai pelindungterhadap HIV.
· Efektifitas
Digunakan bersama spermisida,
diafragma 94% efektif pada penggunaan yang sempurna, dan 82% efektif pada
penggunaan yang biasa. Grimes
menyebutkan angka kegagalan 14% pada pengguna yang biasa selama 12 bulan
pertama penggunaan.
· Tipe diafragma:
- Pinggiran alat yang datar cocok bagi
wanita dengan tonus otot yang baik dan arkus pubis sangkal. Berikan diafragma Ortho- White ukuran 55- 59.
- Pinggiran alat yang bergelembung
cocok bagi wanita dengan tonus otot dan arkus pubis rat- rata. Diafragma
melipat datar dan dapat dipasang dengan bantuan alat, yang lebih mudah bagi
beberapa wanita. Berikan diafragma
Koromex ukuran50- 1-5 atau diafragma Ortho berukuran 50- 105.
- Diafragma dengan pinggran melengkung dapat lebih mudah
dimasukkan dan cocok bagi wanita dengan tonus otot yang lemah, sistokel, atau
rektokel. Berikan diafragma Korofleks
ukuran 60- 95, diafragma Allfleks (produk Ortho) ukuran 55- 95, atau diafragma
Ramses Bendex ukuran 65- 95.
· Petunjuk bagi klien
- Gunakan setiap kali hendal
berhubungan.
- Tampung
1 sendok teh jeli dalam mangkuk diafragma, oleskan sedikit krem tersebut di
sekeliling pinggir alat.
- Masukkan
diafragma; serviks harus dirasakan di belakang diafragma untuk memastikan alat terpasang
dengan benar. (demonstraksikan cara memasukkan dan melepaskan, dan minta wanita
tersebut mendemonstrasikan ulang).
- Diafragma
dapat diapsang hingga 6 jam sebelum senggama dan biarkan terpasang 8- 24 jam
setelah senggama. Diafragma dapat dikenaan
selama akyivitas sehari-hari.
- Pada
senggama kedua, tambahkan jeli 1 aplikator penuh ke dalam vagina tanpa
menggerakan diafragma. Biarkan diafragma
tersebut terpasang selama 8 jam setelah senggama kedua.
- Jangan
melakukan bilas vagina dalam keadaan diafragma masih terpasang.
- Bawah
diafragma untuk diperiksa dengan Pap tahunan sehingga dapat diakji ulang pas-
tidaknya.
- Periksa
ulang pas- tidaknya diafragma setiap tahun, setelah pembedahan serviks, setelah
kehamilan, setelah penyapihan, ketika frekkuensi senggama meningkat, jika berat
badan berubah sebesar 5 kg, atau terdapat ISK kambuhan.
- Cuci
diafragma dengan sabun lembut dan air serta mati adanya robekan atau
kebocoran. Setelah dikeringkan
seluruhnya, taburi dengan bubuk jagung dan simpan di tempat kering yang
sejuk. Jangan gunakan produk minya atau
farfum pada diafragma.
- Gunakan
metode kontasepsi cadangan hingga kunjungan klanjutan dalam 2 minggu, ketika
penempatan diafragma kepuasan terhadap metode dikaji.
- Wanita
tersebut harus menyadari tanda dan gejala ISK dan sindrom syok toksik dan harus
mengetahui bahwa perlu segera menghubungi petugas kesehatan begitu tanda dan
gejala muncul.
D. Spermisid
Kontrasepsi ini
dipasarkan dalam bentuk krim, jeli, supositoria, tissue (film), dan busa dalam
wadah aerosol. Spermisida ini digunakan secara luas di nnegara ini, terutama
oleh wanita yang tidak dapat menerima kontrasepsi oral atau AKDR. Kontrasepsi
ini bermanfaat terutama bagi wanita yang memerlukan perlindungan temporer,
sebagai contoh, selama minggu pertama setelah memulai kontrasepsi oral artau
selagi penyusu.
Sebagaian spermisida
dapat dibeli tanpa resep. Biasanya, bahan ini bekerja dengan membentuk sawar
fisik terhadap penetrasi sperma serta mematikan sperma secara kimiawi. Bahan
aktif spermisida adalah nonoksinol-9 atau oktosinol-9. Agar efektifitasnya
tinggi, spermisida harus diletakkan tinggi di vagina dan berkontak dengan
serviks sesaat sebelum hubungan kelamin. Durasi efektifitas spermisida maksimum
biasanya tidak lebih dari 1 jam. Setelah itu zat ini harus kembali dimasukkan
sebelum hubungan kelamin dilanjutkan. Pencucian vagina (douche) harus dihindari
selama paling sedikit 6 jjam setelah berhubungan keamin.
Angka kehamilan yang
tinggi terutama disebabkan oleh pemakaian yang tidak konsisten dan bukan akibat
kegagalan metode. Apabila dimasukkan dengan teratur dan benar, preparat busa
mungkin menyebabkan 5 sampai 12 kehamilan per 100 wanita setelah pemakaian
bertahun-tahun. Spermisida yang saat ini digunakan tampaknya memberikan
proteksi terhadap beberapa penyakit menular seksual, termasuk gonorrhea serta
mungkin virus papiloma dan HIV.
· Mekanisme kerja
Preparat
spermatisid sendiri tas 2 komponen, yaitu bahan kimia yang mematikan sperma,
biasanya nonilfenoksi poliantenol, dan medium yang dipakai berupa tablet busa,
krim, atau agar. Tablet busa atau agar diletakkan dalam vagina, dekat serviks.
Gerakan-gerakan senggama akan menyebarkan busa meliputi serviks, sehingga
secara mekanis meliputi serviks, sehingga secara mekanis menutupi ostium utri
eksternum dan mencegah masuknya sperma ke dalam kanalis.
· Daya guna
Daya guna teoritis ialah 3
kehamilan per 100 tahun-wanita. Daya guna pemakaian ialah 30 kehamilan per 100
tahun-wanita. Perbedaan yang tinggi ini disebabkan oleh seringnya terjadi
kesalahan dalam prakteknya, misalnya krim atau agar yang dipakai tidak cukup
banyak, pembilasan vagina dalam 6-8 jam sesudah senggama, dan sebagainya.
· Efek samping
Efek samping, walaupun jarang,
berupa reaksi alergi. Disamping itu, preparat spermatisid mempunyai rasa tidak
enak.
·
Petunjuk Umum
1.
Sebagai alat kontrasepsi, spermisida harus
diaplikasikan dengan benar sebelum melakukan hubungan seksual.
2.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum
mengisi aplikator (busa atau krim) dan insersi spermisida.
3.
Jarak tunggu 10-15 menit pasca insersi spermisida
sebelum melakukan hubungan seksual. Kecuali bentuk spermisida aerosol (busa),
tidak memerlukan waktu tunggu karena langsung larut dan bekerja aktif.
4.
Perhatikan petunjuk pemakaian spermisida, baik cara
pemakaian maupun penyimpanan dari setiap produk (misal: kocok terlebih dahulu
sebelum diisi ke dalam aplikator).
5.
Ulangi pemberian spermisida, bila dalam 1-2 jam pasca
insersi belum terjadi senggama atau perlu spermisida tambahan bila senggama
dilanjutkan berulang kali.
6.
Menempatkan spermisida jauh ke dalam vagina agar
kanalis servikalis tertutup secara keseluruhan.
Di bawah ini merupakan cara pemakaian alat kontrasepsi spermisida sesuai
dengan bentuknya:
a.
Aerosol (busa)
-
Cara pemakaian:
Sebelum digunakan, kocok tempat aerosol 20-30 menit. Tempatkan kontainer
dengan posisi ke atas, letakkan aplikator pada mulut kontainer dan tekan untuk
mengisi busa. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks dengan
posisi berbaring. Dorong sampai busa keluar. Ketika menarik aplikator, pastikan
untuk tidak menarik kembali pendorong karena busa dapat masuk kembali ke
pendorong. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian
keringkan. Aplikator sebaiknya digunakan untuk pribadi. Spermisida aerosol
(busa) dimasukkan dengan segera, tidak lebih dari satu jam sebelum melakukan
hubungan seksual.
b. Krim dan
Jeli
-
Cara pemakaian:
Krim dan jeli dapat dimasukkan ke dalam vagina dengan aplikator dan atau
mengoles di atas penis. Krim atau jeli biasanya digunakan dengan diafragma atau
kap serviks, atau dapat juga digunakan bersama kondom. Masukkan spermisida
10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Isi aplikator dengan krim atau
jeli. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks. Pegang aplikator
dan dorong sampai krim atau jeli keluar. Kemudian tarik aplikator keluar dari
vagina. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan.
-
Cara
memasukkan spermisida bentuk busa, krim atau jeli dengan inserter.
c.
Kontrasepsi Vagina Film/Tissue
-
Cara pemakaian:
Sebelum membuka kemasan, terlebih dahulu cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir. Spermisida bentuk film/ tissue ini berupa kotak-kotak tipis yang
larut dalam serviks. Untuk menggunakannya, lipat film menjadi dua dan kemudian
letakkan di ujung jari. Masukkan jari Anda ke dalam vagina dan dorong film ke
dalam vagina mendekati serviks. Keadaan jari yang kering dan cara memasukkan
film secepat mungkin ke dalam vagina, akan membantu penempelan dan jari tidak
menjadi lengket. Tunggu sekitar 15 menit agar film larut dan bekerja efektif.
d. Suppositoria
-
Cara pemakaian:
Suppositoria merupakan spermisida berbentuk kapsul yang dapat larut dalam
vagina. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum membuka kemasan.
Lepaskan tablet vagina atau suppositoria dari kemasan. Sambil berbaring,
masukkan suppositoria jauh ke dalam vagina. Tunggu 10-15 menit sebelum
melakukan hubungan seksual. Sediakan selalu tablet vagina atau suppositoria. Cara
memasukkan spermisida bentuk suppositoria:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar