Pengertian
Hiperemesis
Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena
terjadi dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998).
Hiperemesis
Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nausea dan vomitus
dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik,
dehidrasi dan penurunan berat badan. Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang
terjadi secara berlebihan selama kehamilan. (Hellen Farrer, 1999, hal : 112)
2.2. Etiologi
Penyebab
hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi kejadian adalah
3,5 per 1000 kehamilan.
Faktor-faktor
predisposisi yang dikemukakan :
1.
Faktor organik, yaitu
karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap
perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakan salah satu respon
dari jaringan ibu terhadap janin.
2.
Faktor Psikologik,
Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak,
kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap
tanggungan sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat
mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil
atau sebagai pelarian kesukaran hidup.
3.
Faktor endokrin lainnya
: hipertiroid, diabetes, peningkatan kadar HCG dan lain-lain.
2.3. Patofisiologi
Hiperemesis
gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila
terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit
dengan alkalosis hipokloremik.
1.
Hiperemesis
gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai
untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah
ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan
aseton dalam darah.
2.
Kekurangan
cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga
cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan
khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi
sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
3.
Kekurangan
kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal
menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan
terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
4.
Selain
dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada
selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat
perdarahan gastro intestinal.
2.4. Diagnosis
Hiperemesis Gravidarum biasanya
tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus,
sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian harus dipikirkan kehamilan
muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor serebri
yang dapat pula memberikan gejala muntah. Hiperemesis gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan
kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga
pengobatan perlu segera diberikan.
2.5. Komplikasi
Hiperemesis Gravidarum
A.
Kehilangan
Berat Badan
Pada
penderita Hiperemesis Gravidarum banyak mengeluarkan cairan. Misalkan ketika
penderita mengkonsumsi makanan maka akan dikeluarkan lagi, yang mengakibatkan
penderita tidak mendapatkan asupan makanan yang menyebabkan penderita kehilangan
berat badannya.
B.
Dehidrasi
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau
air pada tubuh. Hal ini
terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya
minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan
keseimbangan zat elektrolit tubuh.
Dehidarasi terjadi karena
·
kekurangan air;
·
kekurangan natrium dan
air.
Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan
berat badan, yaitu: Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari
berat badan), Dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen
dari berat badan), Dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10
persen dari berat badan).
Selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang
sudah sangat berat, dehidrasi bisa pula berujung pada penurunan kesadaran,
koma, hingga meninggal dunia, atau tidak.
C.
Asidosis
Asidosis adalah suatu keadaan
dimana adanya peningkatan asam didalam darah yang disebabkan oleh berbagai
keadaan dan penyakit tertentu yang mana tubuh tidak bisa mengeluarkan
asam dalam mengatur keseimbangan asam basa. Hal ini penting untuk menjaga
keseimbangan fungsi sistem organ tubuh manusia.Alkolosis
Suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu
sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
D.
Hipokalaemia
Hipokalemia
adalah rendahnya kadar kalium didalam darah kita. Kalium kita ketahui juga
sebagai elektrolit yang berperan penting pada fungsi syaraf dan sel otot,
terutama fungsi sel otot jantung.
Gejala
hipokalemi biasanya debaran jantung yang tidak teratur, bisa ringan sampai
berat. Dan pada kasus yang berat bisa menyebabkan henti jantung dan lumpuhnya
otot paru. Gejala lain adalah lemah otot, kram, atau lemes, tidak nyaman
didaerah tangan, rasa haus yang berlebihan, sering kencing dan rasa bingung.
E.
Kelemahan
Otot
Pada
penderita Hiperemesis Gravidarum yang mengalami mual muntah berlebihan dan
tidak mendapatkan asupan makanan sedikitpun tetapi otot harus selalu bekerja
pada saat mual muntah dan diperberat dengan tidak adanya serapan nutrisi pada
otot.
F.
Gangguan
psikologis
Cemas Berhubungan dengan perubahan dalam status kesehayan ditandai
dengan :
1.
Mual
Peningkatan takanan darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar