Laman

Cari Materi

Selasa, 28 Agustus 2018

PAP SMEAR


Pap smear
            Pap Smear adalah tes skrining untuk mendeteksi dini perubahan atau abnormalitas dalam serviks sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker. Tes pap, atau dikenal dengan papsmear ini hanya screening, bukan pengobatan. Diagnosis akhir harus melalui biopsi dengan memakai alat yang disebut kolposkopi, yakni semacam mikroskop untuk melihat apakah ada gambaran khas seperti lesi pada prakanker. Saat ini, pap smear dianggap sebagai metode paling efektif dalam mendeteksi kanker leher rahim. tingkat efektivitasnya bisa mencapai 90-95 persen.
Test ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan, tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit.
Pemeriksaan ini dilakukan di atas kursi pemeriksaan khusus ginekologis. Sampel sel-sel diambil dari luar serviks dan dari liang serviks dengan melakukan usapan dengan spatula yang terbuat dari bahan kayu atau plastik. Setelah usapan dilakukan, sebuah cytobrush (sikat kecil berbulu halus, untuk mengambil sel-sel serviks) dimasukkan untuk melakukan usapan dalam kanal serviks. Setelah itu, sel-sel diletakkan dalam object glass (kaca objek) dan disemprot dengan zat untuk memfiksasi, atau diletakkan dalam botol yang mengandung zat pengawet, kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
                        Pap smear dapat mendeteksi kondisi kanker dan prakanker dalam serviks. Biopsi (pengambilan jaringan) serviks umumnya dilakukan saat pap smear bila ada indikasi kelainan signifikan, atau bila ditemukan kelainan selama pemeriksaan dalam rutin, untuk mengidentifikasi kelainan tersebut. Hasil pap smear dinyatakan positif, bila menunjukkan perubahan-perubahan sel serviks. Biopsi (pengambilan jaringan) mungkin tidak perlu dilakukan segera, kecuali anda dalam kategori risiko tinggi. Untuk perubahan sel yang minor, umumnya direkomendasikan untuk mengulang pap smear dalam 6 bulan ke depan.
   American Cancer Society merekomendasikan Pap smear pertama sekitar 3 tahun setelah hubungan seksual pertama atau pada usia 21 tahun. Setelah usia 21 tahun, petunjuknya sbb:
Usia (tahun)
Frekuensi
21 – 29
Sekali setahun Pap smear regular atau setiap 2 tahun menggunakan Pap smear berbasis cairan
30 – 69
Setiap 2 – 3 tahun jika memiliki hasil 3 tes normal secara berurutan
Lebih dari 70
Dapat menghentikan Pap smear jika  memiliki hasil 3 tes normal secara berurutan dan Pap smear  normal selama 10 tahun



Faktor resikonya yaitu:
·         riwayat aktivitas seksual saat remaja, khususnya jika memiliki lebih dari 1 pasangan seks
·         saat ini memiliki pasangan seks yang banyak (multiple)
·         pasangan yang memulai aktivitas seksual sejak dini dan yang memiliki banyak pasangan seksual sebelumnya
·         riwayat penyakit menular seksual
·         riwayat keluarga dengan kanker serviks
·         diagnosis kanker serviks atau Pap smear memperlihatkan sel prakanker
·         infeksi human papilloma virus (HPV)
·         perokok
·         terpapar dietilstilbestrol (DES) sebelum lahir
·         infeksi HIV
·         sistem imun yang lemah karena beberapa faktor seperti transplantasi organ, kemoterapi atau penggunaan kortikosteroid kronis

2.2     Syarat Dilakukan pap smear
1.         Penting bagi setiap wanita untuk melakukan uji pap smear, dan akan lebih baik lagi jika dilakukan seiring dengan pemeriksaan kesehatan rutin.
2.         Menurut The National Women’s Health Information Center, Amerika Serikat, bahwa wanita yang berusia 18 tahun atau lebih, atau yang sudah melakukan hubungan seksual sudah harus melakukan uji ini. Standar lain dari panduan kesehatan Krames, Amerika Serikat menyebutkan uji ini sebaiknya dilakukan dalam jangka waktu 3 tahun setelah wanita menginjak usia 21 tahun atau lebih, atau telah melakukan hubungan seksual.
3.         Tidak ada batasan umur untuk melakukan uji pap smear. Wanita yang telah memasuki masa menopause pun masih perlu melakukannya.
4.         Terus lakukan uji ini sesuai dengan anjuran dokter. Mungkin saja uji ini harus dilakukan setiap tahun atau mungkin bisa lebih jarang dilakukan.
5.         Wanita dengan HIV atau virus penyebab AIDS, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker serviks dan kelainan serviks lainnya. Center for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika serikat, merekomendasikan agar wanita dengan HIV positif melakukan uji pap smearawal dan dalam enam bulan selanjutnya. Jika kedua uji ini tidak menunjukkan adanya kanker atau masalah lain, maka uji pap smear dapat dilakukan setahun sekali.

2.3       Waktu pemeriksaan papsmear :
1.      Usahakanlah melakukan Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi anda
2.      Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur dalam waktu tiga tahun bila sudah aktif berhubungan seksual dan berusia minimal 21 tahun.
3.      Bila hasil pemeriksaan tiga tahun berturut-turut normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga tahun
4.      Jika sudah berhenti haid, Pap smear test dapat dilakukan kapan saja.
5.      Jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim.

2.4       Persiapan sebelum dilakukan Pap Smear
Hal- hal yang dilakukan Sebelum melakukan pemeriksaan pap smear:
·         hindari berhubungan seksual atau menggunakan obat vaginal atau busa/krim/gel spermisid selama 2 hari sebelum melakukan Pap smear karena ini dapat menyembunyikan sel abnormal
·         coba untuk tidak menjadwalkan Pap smear selama periode haid anda, walaupun tes dapat dilakukan lebih baik untuk menghindari waktu tertentu dari siklus anda

2.5                   Prosedur penatalaksanaan pap smear
1.      Pasien berbaring di atas meja periksa dengan lutut ditekuk.
2.      Tumit diletakkan pada alat stirrups.
3.      Memasukkan alat spekulum ke dalam vagina.
4.      Sampel sel-sel diambil dari luar serviks dan dari liang serviks dengan melakukan usapan dengan spatula yang terbuat dari bahan kayu atau plastik.
5.      Setelah usapan dilakukan, sebuah cytobrush (sikat kecil berbulu halus, untuk mengambil sel-sel serviks) dimasukkan untuk melakukan usapan dalam kanal serviks.
6.      Setelah itu, sel-sel diletakkan dalam object glass (kaca objek)
7.       dan disemprot dengan zat untuk memfiksasi, atau diletakkan dalam botol yang mengandung zat pengawet,
8.      kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa oleh seorang cytotechnologist (orang yang terlatih untuk mendeteksi sel abnormal) akan memeriksanya. Teknisi ini bekerja dengan bantuan patologis (dokter yang ahli dalam bidang abnormalitas sel). Patologis bertanggung jawab untuk diagnosis akhir.


Pendekatan terbaru dengan menggunakan cairan untuk mentransfer sampel sel ke laboratorium. Tenaga kesehatan akan mengambil sel dengan cara yang sama, namun akan mencuci alat dengan cairan khusus, yang dapat menyimpan sel untuk pemeriksaan nantinya. Ketika sampel sampai ke laboratorium, teknisi menyiapkan slide mikroskopik yang lebih bersih dan mudah diinterpretasikan dibanding slide yang disiapkan dengan metode tradisional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar