Pap smear
Pap Smear
adalah tes skrining untuk mendeteksi dini perubahan atau abnormalitas dalam
serviks sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker. Test ini ditemukan
pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test.
Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher
rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat
perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher
rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan
pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel
kanker. Tes pap, atau dikenal dengan papsmear ini hanya screening, bukan
pengobatan. Diagnosis akhir harus melalui biopsi dengan memakai alat yang
disebut kolposkopi, yakni semacam mikroskop untuk melihat apakah ada gambaran
khas seperti lesi pada prakanker. Saat ini, pap smear dianggap sebagai metode
paling efektif dalam mendeteksi kanker leher rahim. tingkat efektivitasnya bisa
mencapai 90-95 persen.
Test ini hanya memerlukan waktu beberapa
menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan
spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk
membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan
pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Prosedur
pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan, tetapi tidak akan
menimbulkan rasa sakit.
Pemeriksaan ini dilakukan di atas kursi pemeriksaan khusus
ginekologis. Sampel sel-sel diambil dari luar serviks dan dari liang serviks
dengan melakukan usapan dengan spatula yang terbuat dari bahan kayu atau
plastik. Setelah usapan dilakukan, sebuah cytobrush (sikat kecil berbulu halus,
untuk mengambil sel-sel serviks) dimasukkan untuk melakukan usapan dalam kanal
serviks. Setelah itu, sel-sel diletakkan dalam object glass (kaca objek) dan
disemprot dengan zat untuk memfiksasi, atau diletakkan dalam botol yang
mengandung zat pengawet, kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
Pap smear dapat
mendeteksi kondisi kanker dan prakanker dalam serviks. Biopsi (pengambilan
jaringan) serviks umumnya dilakukan saat pap smear bila ada indikasi kelainan
signifikan, atau bila ditemukan kelainan selama pemeriksaan dalam rutin, untuk
mengidentifikasi kelainan tersebut. Hasil pap smear dinyatakan positif, bila menunjukkan perubahan-perubahan
sel serviks. Biopsi (pengambilan jaringan) mungkin tidak perlu dilakukan
segera, kecuali anda dalam kategori risiko tinggi. Untuk perubahan sel yang
minor, umumnya direkomendasikan untuk mengulang pap smear dalam 6 bulan ke
depan.
American Cancer Society merekomendasikan Pap smear pertama sekitar 3
tahun setelah hubungan seksual pertama atau pada usia 21 tahun. Setelah usia 21
tahun, petunjuknya sbb:
Usia (tahun)
|
Frekuensi
|
21 – 29
|
Sekali setahun Pap smear regular atau
setiap 2 tahun menggunakan Pap smear berbasis cairan
|
30 – 69
|
Setiap 2 – 3 tahun jika memiliki hasil 3
tes normal secara berurutan
|
Lebih dari 70
|
Dapat menghentikan Pap smear jika
memiliki hasil 3 tes normal secara berurutan dan Pap smear normal selama 10 tahun
|
Faktor
resikonya yaitu:
·
riwayat aktivitas seksual saat remaja, khususnya jika
memiliki lebih dari 1 pasangan seks
·
saat ini memiliki pasangan seks yang banyak (multiple)
·
pasangan yang memulai aktivitas seksual sejak dini dan yang
memiliki banyak pasangan seksual sebelumnya
·
riwayat penyakit menular seksual
·
riwayat keluarga dengan kanker serviks
·
diagnosis kanker serviks atau Pap smear memperlihatkan sel
prakanker
·
infeksi human papilloma virus (HPV)
·
perokok
·
terpapar dietilstilbestrol (DES) sebelum lahir
·
infeksi HIV
·
sistem imun yang lemah karena beberapa faktor seperti
transplantasi organ, kemoterapi atau penggunaan kortikosteroid kronis
2.2 Syarat Dilakukan
pap smear
1.
Penting bagi setiap wanita untuk melakukan uji pap smear, dan
akan lebih baik lagi jika dilakukan seiring dengan pemeriksaan kesehatan rutin.
2.
Menurut The National Women’s Health Information Center,
Amerika Serikat, bahwa wanita yang berusia 18 tahun atau lebih, atau yang sudah
melakukan hubungan seksual sudah harus melakukan uji ini. Standar lain dari
panduan kesehatan Krames, Amerika Serikat menyebutkan uji ini sebaiknya
dilakukan dalam jangka waktu 3 tahun setelah wanita menginjak usia 21 tahun
atau lebih, atau telah melakukan hubungan seksual.
3.
Tidak ada batasan umur untuk melakukan uji pap smear. Wanita
yang telah memasuki masa menopause pun masih perlu melakukannya.
4.
Terus lakukan uji ini sesuai dengan anjuran dokter. Mungkin
saja uji ini harus dilakukan setiap tahun atau mungkin bisa lebih jarang
dilakukan.
5.
Wanita dengan HIV atau virus penyebab AIDS, memiliki risiko
lebih tinggi untuk mengalami kanker serviks dan kelainan serviks lainnya. Center
for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika serikat, merekomendasikan
agar wanita dengan HIV positif melakukan uji pap smearawal dan dalam enam bulan
selanjutnya. Jika kedua uji ini tidak menunjukkan adanya kanker atau masalah
lain, maka uji pap smear dapat dilakukan setahun sekali.
2.3 Waktu pemeriksaan
papsmear :
1.
Usahakanlah melakukan Pap smear test ini
pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi anda
2.
Pap smear test biasanya dilakukan setiap
dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur dalam waktu tiga
tahun bila sudah aktif berhubungan seksual dan berusia minimal 21 tahun.
3.
Bila hasil pemeriksaan tiga tahun
berturut-turut normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga
tahun
4.
Jika sudah berhenti haid, Pap smear test
dapat dilakukan kapan saja.
5.
Jika kandung rahim dan leher rahim telah
diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim
dan leher rahim), tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena sudah
terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim.
2.4 Persiapan sebelum dilakukan Pap Smear
Hal-
hal yang dilakukan Sebelum melakukan pemeriksaan pap smear:
·
hindari berhubungan seksual atau menggunakan obat vaginal
atau busa/krim/gel spermisid selama 2 hari sebelum melakukan Pap smear karena
ini dapat menyembunyikan sel abnormal
·
coba untuk tidak menjadwalkan Pap smear selama periode haid
anda, walaupun tes dapat dilakukan lebih baik untuk menghindari waktu tertentu
dari siklus anda
2.5 Prosedur penatalaksanaan pap
smear
1.
Pasien berbaring di atas meja
periksa dengan lutut ditekuk.
2.
Tumit diletakkan pada alat
stirrups.
3.
Memasukkan alat spekulum ke
dalam vagina.
4.
Sampel
sel-sel diambil dari luar serviks dan dari liang serviks dengan melakukan
usapan dengan spatula yang terbuat dari bahan kayu atau plastik.
5.
Setelah usapan dilakukan,
sebuah cytobrush (sikat kecil berbulu halus, untuk mengambil sel-sel serviks)
dimasukkan untuk melakukan usapan dalam kanal serviks.
6.
Setelah itu, sel-sel diletakkan
dalam object glass (kaca objek)
7.
dan disemprot dengan zat untuk memfiksasi,
atau diletakkan dalam botol yang mengandung zat pengawet,
8.
kemudian dikirim ke
laboratorium untuk diperiksa oleh seorang cytotechnologist (orang yang terlatih
untuk mendeteksi sel abnormal) akan memeriksanya. Teknisi ini bekerja dengan
bantuan patologis (dokter yang ahli dalam bidang abnormalitas sel). Patologis
bertanggung jawab untuk diagnosis akhir.
Pendekatan terbaru dengan menggunakan cairan untuk mentransfer sampel
sel ke laboratorium. Tenaga kesehatan akan mengambil sel dengan cara yang sama,
namun akan mencuci alat dengan cairan khusus, yang dapat menyimpan sel untuk
pemeriksaan nantinya. Ketika sampel sampai ke laboratorium, teknisi menyiapkan
slide mikroskopik yang lebih bersih dan mudah diinterpretasikan dibanding slide
yang disiapkan dengan metode tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar