Anatomi
Klavukula
dan humerus merupakan salah satu sistem skelatal tubuh manusia. Klavikula dan
humerus termasuk dalam tulang-tulang anggota badan termasuk dalam tulang
anggota atas
Tulang-tulang anggota atas
(SCELETUM EXTREMITATIS SUPERIORIS)
•
Scapula
(Tulang belikat)
•
Clavicula
(Tulang selangka)
•
Humerus
(Tulang lengan atas)
•
Radius
(Tulang pengumpil)
•
Ulnae
(Tulang hasta)
•
Tulang-tulang
tangan:
–
Ossa
carpalia (Tulang-tulang pangkal tangan)
–
Ossa
metacarpalia (Tulang-tulang tapak tangan)
–
Phalanges
(Tulang-tulang ruas jari), terdiri dari 3 ruas kecuali ibu jari 2 ruas
2.2 Pengertian
Jejas lahir/persalinan merupakan istilah untuk menunjukkan
trauma mekanik yang dapat dihindari atau tidak dapat dihindari, serta trauma
anoksia yang dialami bayi selama kelahiran dan persalinan.
Jejas lahir/persainan adalah trauma
mekanik yang dapat dihindari atau tidak dapat dihindari, serta trauma anoksia
yang dialami bayi selama kelahiran dan persalinan.
2.3 Fraktur klavikula
Fraktur klavikula ternayata sering terjadi apabila dilakukan riset yang
teliti. Fraktur ini dijumpai pada hampir 18 per 1000 kelahiran hidup (oppenheim
dkk., 1990; Salonen dan Uusitalo, 1990; Turpenny dan Nimmo, 1993). Chez dkk.
(1994) melaporkan insiden 9per 1000 neonatus yang lahir pervaginam dan tidak
mampu mengidentifikasi satu pun faktor spesifik yang dapat diubah untuk
menghindari fraktur tersebut.
Roberts dkk. (1995) mengidentifikasi 215 fraktur klavikula pada bayi baru
yang lahir dari hampir 65.000 wanita di Parkland
Hospital dan insidennya adalah 3,3 per 1000 pelahiran. Fraktur jenis
ini, meski kadang menyertai distosia bahu, sering terjadi tanpa kejadian klinis
apapun yang mencurigakan. Kedua peneliti terakhir ini menyimpulkan bahwa
fraktur klavikula merupakan penyulit kelahiran normal yang tidak dapat di duga
dan di hindari (Chez dkk., 1994;Roberts
dkk., 1995).
Fraktur klavikula ini mungkin terjadi apabila kesulitan mengeluarkan bahu
pada saat persalinan. Hal ini dapat timbul pada kelahiran presentasi kepala
dengan anak besar ataupun kelahira sungsang dengan lengan menumbung ke atas.
Tanda dan gejala yang tampak pada
bayi yang mengalami fraktur klavikula antara lain :
·
bayi tidak
dapat menggerakkan lengan secara bebas pada sisi yang terkena
·
krepitasi dan
ketidakteraturan tulang
·
kadang-kadang
disertai perubahan warna pada sisi fraktur, tidak adanya refleks moro pada sisi
yang terkena
·
adanya spasme
otot sternokleidomastoideus yang disertai dengan hilangnya depresi
supraklavikular pada daerah fraktur.
·
Biasanya diikuti palsi lengan.
Deteksi
untuk fraktur klavikula
Pemeriksaan
Radiologis
Pemeriksaan
rontgen klavikula biasanya dapat membantu menegakkan diagnosis dan fraktur.
Fraktur biasanya terjadi pada 1/3 tengah dan fragmen luar terletak dibawah
fragmen dalam. Fraktur pada 1/3 lateral klavikula dapat terlewat atau tingkat
pergeseran salah dikira kecil, kecuali kalau diperoleh foto tambahan pada bahu.
Diagnosis
Diagnosis pasti dibuat dengan
palpasi dan jika perlu, dengan foto roentgent.
Penyembuhan sempurna terjadi setelah 7-10 hari
dengan imobilisasi dalam posisi abduksi 60 derajat dan fleksi 90 derajat dari
siku yang terkena.
Fraktur tulang
klavikula merupakan trauma lahir pada tulang yang tersering ditemukan
dibandingkan dengan trauma tulang lainnya. Trauma ini ditemukan pada kelahiran
letak kepala yang mengalami kesukaran pada waktu melahirkan bahu, atau sering
pula ditemukan pada waktu melahirkan bahu atau sering juga terjadi pada lahir
letak sungsang dengan tangan menjungkit ke atas.
Jenis fraktur pada trauma
lahir ini umumnya jenis fraktur freenstick, walaupun kadang-kadang dapat juga
terjadi suatu fraktur total, fraktur ini ditemukan 1 – 2 minggu kemudian
setelah teraba adanya pembentukan kalus.
1.
Gejala Klinis
Yang
perlu diperhatikan terhadap kemungkinan adanya trauma lahir klavikula jenis
greenstick adalah :
1)
Gerakan tangan kanan-kiri tidak sama
2)
Refleks moro asimotris
3)
Bayi menangis pada perabaan tulang klavikula
4)
Gerakan pasif tangan yang sakit disertai riwayat persalinan yang sukar.
2.
Pengobatan trauma lahir fraktur tulang kavikula
1) Imobilisasi lengan
untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat pembentukan kalus.
2) Lengan difiksasi
pada tubuh anak dalam posisi abduksi 600 dan fleksi pergelangan siku 900.
3) Umumnya dalam waktu
7 – 10 hari rasa sakit telah berkurang dan pembentukan kalus telah terjadi.
3. Asuhan Bidan
terhadap bayi baru lahir dengan fraktur tulang klavikula
·
Bidan
melakukan Pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada bayi baru lahir.
·
Bidan
melakukan penilaian secara umum fisik bayi baru lahir.
·
Jika
bayi dalam penilaiian diduga fraktur lavikula/lengan maka Bidan harus
berkolaborasi atau berkonsultasi dengan dokter pediatric untuk menangani bayi
tersebut.
·
Bidan
harus melakukan konseling kepada orang tua bayi dan orang tua bayi dapat diyakinkan
bahwa tulang bayi
akan tumbuh dengan baik dan cepat
setela ditangani dan dilakukan pengobatan oleh dokter pediatric.
4. Penanganan di
Rumah Sakit
·
Teknik penanganan terapi konserfatif dan
operasi
Fraktur 1/3 tengah
Undisplaced fraktur dan minimal displaced fraktur
diterapi dengan menggunakan sling, yang dapat mengurangi nyeri.
Displaced fraktur fraktur dengan gangguan kosmetik
diterapi dengan menggunakan commersial strap yang berbentuk angka 8, untuk
menarik bahu sehingga dapat mempertahankan alignment dan fraktur. Strap harus
dijaga supaya tidak terlalu ketat karena dapat mengganggu sirkulasi dan
persyarafan. Suatu bantal dapat diletakkan di antara scapula untuk menjaga
tarikan dan kenyamanan.
·
Pemakaian strap yang baik:
1.
menarik kedua bahu, melawan tekanan
dipusat, dan daerah interscapula selama penarikan fraktur.
2.
tidak menutupi aksila, untik
kenyamanan dan hygiene.
3.
menggunakan bantalan yang bagus.
4.
tidak mengganggu sirkulasi dan
persyarafan kedua lengan.
·
Plating Clavikula
Gunakan insisi sesuai garis Langer untuk mengekspos
permukaan superior clavikula. Hindari flap kulit undermining dan kerusakan
saraf supraklavikula. Hindari juga diseksi subperiosteal pada fracture site.
Lakukan reduksi fragmen fraktur jika
memungkinkan pasang lag screw melintasi fraktur. Plate diletakkan di sisi
superior clavikula dengan 3 screw pada masing-masing sisi fraktur untuk
mencapai fiksasi yang solid.
Jika diperlukan diletakan subkutaneus drain, luka
operasi ditutup dengan jahitan subcuticular.
·
Fraktur lateral
Undisplaced fraktur dapat diterapi dengan sling.
Displaced fraktur dapat diterapi dengan sling atau
dengan open reduction dan internal fiksasi. Jika pergeseran lebih dan setengah
diameter klavikula harus direduksi dan internal fiksasi. Bila dibiarkan tanpa
terapi akan terjadi deformitas dan dalam beberapa kasus rasa tidak enak dan
kelemahan pada bahu karena itu terapi diindikasikan melalui insisi
supraklavikular, fragmen diaposisi dan dipertahankan dengan pen yang halus,
yang menembus kearah lateral melalui fragmen sebelah luar dan akromion dan
kemudian kembali ke batang klavikula. Lengan ditahan dengan kain gendongan
selama 6 minggu dan sesudah itu dianjurkan melakukan pergerakan penuh.
·
Komplikasi operasi
Komplikasi
dini
·
kerusakan pada pembuluh darah atau
saraf ( jarang terjadi)
Komplikasi
lanjut
·
non-union : jarang
terjadi dapat diterapi dengan fiksasi interna dan pencangkokan tulang
yang aman.
·
mal-union :
1.
meninggalkan suatu benjolan, yang
biasanya hilang pada waktunya.
2.
untuk memperoleh basil kosmetik yang
baik dan cepat dapat menjalani terapi yang lebih drastis yaitu fraktur
direduksi dibawah anastesi dan dipertahankan reduksinya dengan menggunakan gips
yang mengelilingi dada ( wirass)
·
kekakuan bahu sering
ditemukan, hanya sementara, akibat rasa takut untuk menggerakkan fraktur. Jari
juga akan kaku dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk memperoleh kembali
gerakan, kecuali kalau dilatih.
2.4 Fraktur humerus
Fraktur humerus lebih jarang terjadi. Kelainan ini terjadi pada kesalahan
teknik dalam melahirkan lengan pada presentasi kepala atau ekstensi lengan pada pelahiran sungsang yang
menyebabkan fraktur ini. Namun sampai 70 persen kasus terjadi setelah pelahiran
normal (Turpenny dan Nimmo, 1993). Fraktur ekstremitas atas akibat pelahiran
sering tersebut greenstick, walaupun
fraktur komplit disertai tumpang tindih tulang juga dapat terjadi.palpasi
klavikula dan tulang panjang harus dilakukan pada semua neonatus apabila
dicurigai fraktur, dan semua krepitasi atau iregularitas tidak lazim seyogyanya
mendorong dilakukannya pemeriksaan radiografik segera.
Pada fraktur humerus ditandai dengan:
·
Biasanya pada sisi yang terkena tidak dapat
digerakan, dan
·
Refleks moro sisi tersebut menghilang.
Penangan pada fraktur humerus
dapat optimal jika dilakukan pada 2-4 minggu dengan imobilisasi tungkai yang
mengalami fraktur.
Fraktur
tulang humerus umumnya terjadi pada kelahiran letak sungsang dengan tangan
menjungkit ke atas. Kesukaran melahirkan tangan yang menjungkit merupakan
penyebab terjadinya tulang humerus yang fraktur. Pada kelahiran presentasi
kepala dapat pula ditemukan fraktur ini, jika ditemukan ada tekanan keras dan
langsung pada tulang humerus oleh tulang pelvis. Jenis frakturnya berupa
greenstick atau fraktur total.
1. Gejala
Klinis
·
Berkurangnya gerakan tangan yang sakit
·
Refleks moro asimetris
·
Terabanya deformitas dan krepotasi di daerah
fraktur disertai rasa sakit
·
Terjadinya tangisan bayi pada gerakan pasif Letak fraktur umumnya di daerah
diafisi. Diagnosa pasti ditegakkan dengan pemeriksaan radiologik.
2. Deteksi untuk
fraktur humerus
Pemeriksaan
Radiologis
Pemeriksaan rontgen
humerus biasanya dapat membantu menegakkan diagnosis dan fraktur. Bisa juga
dilakukan pemerikasan CT-Scan.
3. Pengobatan trauma
lahir fraktur tulang humerus
· Imobilisasi
selama 2 – 4 minggu dengan fiksasi bidai
· Daya
penyembuhan fraktur tulang bagi yang berupa fraktur tulang tumpang tindih
ringan dengan deformitas, umumnya akan baik.
· Dalam
masa pertumbuhan dan pembentukkan tulang pada bayi, maka tulang yang fraktur
tersebut akan tumbuh dan akhirnya mempunyai bentuk panjang yang normal
4.
Asuhan Bidan terhadap bayi baru lahir dengan fraktur tulang humerus
·
Bidan
melakukan Pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada bayi baru lahir.
·
Bidan
melakukan penilaian secara umum fisik bayi baru lahir.
·
Jika
bayi dalam penilaiian diduga fraktur tulang humerus maka Bidan harus
menyarankan kepada orang tua bayi bahwa bayi harus mobilisasi lengan untuk
mengurangi rasa sakit.
·
Bidan
harus mengajarkan bagaimana cara mobilisasi yang baik dan benar.
·
Bidan
harus melakukan konseling kepada orang tua bayi dan orang tua bayi dapat diyakinkan
bahwa Dalam masa pertumbuhan dan pembentukkan tulang pada bayi, maka tulang
yang fraktur tersebut akan tumbuh dan akhirnya mempunyai bentuk panjang yang
normal.
5. Penatalaksanaan
di Rumah Sakit
a.
Reduksi fraktur terbuka atau tertutup :
tindakan manipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah sedapat mungkin untuk
kembali seperti letak semula.
b.
Imobilisasi fraktur Dapat dilakukan
dengan fiksasi eksterna atau interna
c.
Mempertahankan dan mengembalikan fungsi
· Reduksi
dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan
· Pemberian
analgetik untuk mengerangi nyeri
Status neurovaskuler (misal: peredarandarah, nyeri, perabaan gerakan) dipantau
Latihan isometrik dan setting otot diusahakan untuk
meminimalakan atrofi disuse dan meningkatkan peredaran darah
Status neurovaskuler (misal: peredarandarah, nyeri, perabaan gerakan) dipantau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar