Laman

Cari Materi

Selasa, 28 Agustus 2018

asuhan neonatus dengan jejas persalinan.

Anatomi
Klavukula dan humerus merupakan salah satu sistem skelatal tubuh manusia. Klavikula dan humerus termasuk dalam tulang-tulang anggota badan termasuk dalam tulang anggota atas
Tulang-tulang anggota atas
                      (SCELETUM EXTREMITATIS SUPERIORIS)
     Scapula (Tulang belikat)
     Clavicula (Tulang selangka)
     Humerus (Tulang lengan atas)
     Radius (Tulang pengumpil)
     Ulnae (Tulang hasta)
     Tulang-tulang tangan:
    Ossa carpalia (Tulang-tulang pangkal tangan)
    Ossa metacarpalia (Tulang-tulang tapak tangan)
    Phalanges (Tulang-tulang ruas jari), terdiri dari 3 ruas kecuali ibu jari 2 ruas
2.2       Pengertian
Jejas lahir/persalinan  merupakan istilah untuk menunjukkan trauma mekanik yang dapat dihindari atau tidak dapat dihindari, serta trauma anoksia yang dialami bayi selama kelahiran dan persalinan.
Jejas lahir/persainan  adalah trauma mekanik yang dapat dihindari atau tidak dapat dihindari, serta trauma anoksia yang dialami bayi selama kelahiran dan persalinan.
2.3       Fraktur klavikula
Fraktur klavikula ternayata sering terjadi apabila dilakukan riset yang teliti. Fraktur ini dijumpai pada hampir 18 per 1000 kelahiran hidup (oppenheim dkk., 1990; Salonen dan Uusitalo, 1990; Turpenny dan Nimmo, 1993). Chez dkk. (1994) melaporkan insiden 9per 1000 neonatus yang lahir pervaginam dan tidak mampu mengidentifikasi satu pun faktor spesifik yang dapat diubah untuk menghindari fraktur tersebut.
Roberts dkk. (1995) mengidentifikasi 215 fraktur klavikula pada bayi baru yang lahir dari hampir 65.000 wanita di Parkland Hospital  dan insidennya  adalah 3,3 per 1000 pelahiran. Fraktur jenis ini, meski kadang menyertai distosia bahu, sering terjadi tanpa kejadian klinis apapun yang mencurigakan. Kedua peneliti terakhir ini menyimpulkan bahwa fraktur klavikula merupakan penyulit kelahiran normal yang tidak dapat di duga dan di hindari  (Chez dkk., 1994;Roberts dkk., 1995).
Fraktur klavikula ini mungkin terjadi apabila kesulitan mengeluarkan bahu pada saat persalinan. Hal ini dapat timbul pada kelahiran presentasi kepala dengan anak besar ataupun kelahira sungsang dengan lengan menumbung ke atas.   
Tanda dan gejala yang tampak pada bayi yang mengalami fraktur klavikula antara lain :
·         bayi tidak dapat menggerakkan lengan secara bebas pada sisi yang terkena
·         krepitasi dan ketidakteraturan tulang
·         kadang-kadang disertai perubahan warna pada sisi fraktur, tidak adanya refleks moro pada sisi yang terkena
·         adanya spasme otot sternokleidomastoideus yang disertai dengan hilangnya depresi supraklavikular pada daerah fraktur.
·         Biasanya diikuti palsi lengan.

Deteksi untuk fraktur klavikula
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan rontgen klavikula biasanya dapat membantu menegakkan diagnosis dan fraktur. Fraktur biasanya terjadi pada 1/3 tengah dan fragmen luar terletak dibawah fragmen dalam. Fraktur pada 1/3 lateral klavikula dapat terlewat atau tingkat pergeseran salah dikira kecil, kecuali kalau diperoleh foto tambahan pada bahu.

           
Diagnosis
Diagnosis pasti dibuat dengan palpasi dan jika perlu, dengan foto roentgent.
 Penyembuhan sempurna terjadi setelah 7-10 hari dengan imobilisasi dalam posisi abduksi 60 derajat dan fleksi 90 derajat dari siku yang terkena.
Fraktur tulang klavikula merupakan trauma lahir pada tulang yang tersering ditemukan dibandingkan dengan trauma tulang lainnya. Trauma ini ditemukan pada kelahiran letak kepala yang mengalami kesukaran pada waktu melahirkan bahu, atau sering pula ditemukan pada waktu melahirkan bahu atau sering juga terjadi pada lahir letak sungsang dengan tangan menjungkit ke atas.
Jenis fraktur pada trauma lahir ini umumnya jenis fraktur freenstick, walaupun kadang-kadang dapat juga terjadi suatu fraktur total, fraktur ini ditemukan 1 – 2 minggu kemudian setelah teraba adanya pembentukan kalus.
1.      Gejala Klinis
Yang perlu diperhatikan terhadap kemungkinan adanya trauma lahir klavikula jenis greenstick adalah :
1) Gerakan tangan kanan-kiri tidak sama
2) Refleks moro asimotris
3) Bayi menangis pada perabaan tulang klavikula
4) Gerakan pasif tangan yang sakit disertai riwayat persalinan yang sukar.



2. Pengobatan trauma lahir fraktur tulang kavikula
1) Imobilisasi lengan untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat pembentukan kalus.
2) Lengan difiksasi pada tubuh anak dalam posisi abduksi 600 dan fleksi pergelangan siku 900.
3) Umumnya dalam waktu 7 – 10 hari rasa sakit telah berkurang dan pembentukan kalus telah terjadi.
3. Asuhan Bidan terhadap bayi baru lahir dengan fraktur tulang klavikula
·         Bidan melakukan Pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada bayi baru lahir.
·         Bidan melakukan penilaian secara umum fisik bayi baru lahir.
·         Jika bayi dalam penilaiian diduga fraktur lavikula/lengan maka Bidan harus berkolaborasi atau berkonsultasi dengan dokter pediatric untuk menangani bayi tersebut.
·         Bidan harus melakukan konseling kepada orang tua bayi dan orang tua bayi dapat diyakinkan bahwa tulang bayi akan tumbuh dengan baik dan cepat setela ditangani dan dilakukan pengobatan oleh dokter pediatric.
4. Penanganan di Rumah Sakit
·      Teknik penanganan terapi konserfatif dan operasi
Fraktur 1/3 tengah
Undisplaced fraktur dan minimal displaced fraktur diterapi dengan menggunakan sling, yang dapat mengurangi nyeri.
Displaced fraktur fraktur dengan gangguan kosmetik diterapi dengan menggunakan commersial strap yang berbentuk angka 8, untuk menarik bahu sehingga dapat mempertahankan alignment dan fraktur. Strap harus dijaga supaya tidak terlalu ketat karena dapat mengganggu sirkulasi dan persyarafan. Suatu bantal dapat diletakkan di antara scapula untuk menjaga tarikan dan kenyamanan.
·      Pemakaian strap yang baik:
1.        menarik kedua bahu, melawan tekanan dipusat, dan daerah interscapula selama penarikan fraktur.
2.        tidak menutupi aksila, untik kenyamanan dan hygiene.
3.        menggunakan bantalan yang bagus.
4.        tidak mengganggu sirkulasi dan persyarafan kedua lengan.
·      Plating Clavikula
Gunakan insisi sesuai garis Langer untuk mengekspos permukaan superior clavikula. Hindari flap kulit undermining dan kerusakan saraf supraklavikula. Hindari juga diseksi subperiosteal pada fracture site.
Lakukan reduksi fragmen fraktur jika memungkinkan  pasang lag screw melintasi fraktur. Plate diletakkan di sisi superior clavikula dengan 3 screw pada masing-masing sisi fraktur untuk mencapai fiksasi yang solid.
Jika diperlukan diletakan subkutaneus drain, luka operasi ditutup dengan jahitan subcuticular.
·      Fraktur lateral
Undisplaced fraktur dapat diterapi dengan sling.
Displaced fraktur dapat diterapi dengan sling atau dengan open reduction dan internal fiksasi. Jika pergeseran lebih dan setengah diameter klavikula harus direduksi dan internal fiksasi. Bila dibiarkan tanpa terapi akan terjadi deformitas dan dalam beberapa kasus rasa tidak enak dan kelemahan pada bahu karena itu terapi diindikasikan melalui insisi supraklavikular, fragmen diaposisi dan dipertahankan dengan pen yang halus, yang menembus kearah lateral melalui fragmen sebelah luar dan akromion dan kemudian kembali ke batang klavikula. Lengan ditahan dengan kain gendongan selama 6 minggu dan sesudah itu dianjurkan melakukan pergerakan penuh.
·      Komplikasi operasi
Komplikasi dini
·       kerusakan pada pembuluh darah atau saraf ( jarang terjadi)
Komplikasi lanjut
·       non-union : jarang terjadi dapat diterapi dengan fiksasi interna dan pencangkokan tulang yang   aman.
·       mal-union :
1.    meninggalkan suatu benjolan, yang biasanya hilang pada waktunya.
2.    untuk memperoleh basil kosmetik yang baik dan cepat dapat menjalani terapi yang lebih drastis yaitu fraktur direduksi dibawah anastesi dan dipertahankan reduksinya dengan menggunakan gips yang mengelilingi dada ( wirass)
·       kekakuan bahu sering ditemukan, hanya sementara, akibat rasa takut untuk menggerakkan fraktur. Jari juga akan kaku dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk memperoleh kembali gerakan, kecuali kalau dilatih.

2.4       Fraktur humerus
Fraktur humerus lebih jarang terjadi. Kelainan ini terjadi pada kesalahan teknik dalam melahirkan lengan pada presentasi kepala atau  ekstensi lengan pada pelahiran sungsang yang menyebabkan fraktur ini. Namun sampai 70 persen kasus terjadi setelah pelahiran normal (Turpenny dan Nimmo, 1993). Fraktur ekstremitas atas akibat pelahiran sering tersebut greenstick, walaupun fraktur komplit disertai tumpang tindih tulang juga dapat terjadi.palpasi klavikula dan tulang panjang harus dilakukan pada semua neonatus apabila dicurigai fraktur, dan semua krepitasi atau iregularitas tidak lazim seyogyanya mendorong dilakukannya pemeriksaan radiografik segera.
 Pada fraktur humerus ditandai dengan:
·         Biasanya pada sisi yang terkena tidak dapat digerakan, dan
·         Refleks moro sisi tersebut menghilang.

Penangan pada fraktur humerus dapat optimal jika dilakukan pada 2-4 minggu dengan imobilisasi tungkai yang mengalami fraktur.
Fraktur tulang humerus umumnya terjadi pada kelahiran letak sungsang dengan tangan menjungkit ke atas. Kesukaran melahirkan tangan yang menjungkit merupakan penyebab terjadinya tulang humerus yang fraktur. Pada kelahiran presentasi kepala dapat pula ditemukan fraktur ini, jika ditemukan ada tekanan keras dan langsung pada tulang humerus oleh tulang pelvis. Jenis frakturnya berupa greenstick atau fraktur total.
1.      Gejala Klinis
·         Berkurangnya gerakan tangan yang sakit
·         Refleks moro asimetris
·         Terabanya deformitas dan krepotasi di daerah fraktur disertai rasa sakit
·         Terjadinya tangisan bayi pada gerakan pasif Letak fraktur umumnya di daerah diafisi. Diagnosa pasti ditegakkan dengan pemeriksaan radiologik.
2.   Deteksi untuk fraktur humerus
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan rontgen humerus biasanya dapat membantu menegakkan diagnosis dan fraktur. Bisa juga dilakukan pemerikasan CT-Scan.

3. Pengobatan trauma lahir fraktur tulang humerus
·      Imobilisasi selama 2 – 4 minggu dengan fiksasi bidai
·      Daya penyembuhan fraktur tulang bagi yang berupa fraktur tulang tumpang tindih ringan dengan deformitas, umumnya akan baik.
·      Dalam masa pertumbuhan dan pembentukkan tulang pada bayi, maka tulang yang fraktur tersebut akan tumbuh dan akhirnya mempunyai bentuk panjang yang normal
4. Asuhan Bidan terhadap bayi baru lahir dengan fraktur tulang humerus
·         Bidan melakukan Pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada bayi baru lahir.
·         Bidan melakukan penilaian secara umum fisik bayi baru lahir.
·         Jika bayi dalam penilaiian diduga fraktur tulang humerus maka Bidan harus menyarankan kepada orang tua bayi bahwa bayi harus mobilisasi lengan untuk mengurangi rasa sakit.
·         Bidan harus mengajarkan bagaimana cara mobilisasi yang baik dan benar.
·         Bidan harus melakukan konseling kepada orang tua bayi dan orang tua bayi dapat diyakinkan bahwa Dalam masa pertumbuhan dan pembentukkan tulang pada bayi, maka tulang yang fraktur tersebut akan tumbuh dan akhirnya mempunyai bentuk panjang yang normal.
5.    Penatalaksanaan di Rumah Sakit
a.       Reduksi fraktur terbuka atau tertutup : tindakan manipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah sedapat mungkin untuk kembali seperti letak semula.
b.      Imobilisasi fraktur Dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau interna
c.       Mempertahankan dan mengembalikan fungsi
·      Reduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan
·      Pemberian analgetik untuk mengerangi nyeri
Status neurovaskuler (misal: peredarandarah, nyeri, perabaan gerakan) dipantau
Latihan isometrik dan setting otot diusahakan untuk meminimalakan atrofi disuse dan meningkatkan peredaran darah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar