Anatomi
Kulit
Kulit terbagi menjadi 3 lapisan:
2.1.1. Epidermis
Terbagi atas 5 lapisan:
a.
Stratum korneum / Lapisan tanduk
· Terdiri dari
beberapa lapis sel gepeng yang mati dan tidak berinti
· Protoplasmanya
telah berubah menjadi keratin (zat tanduk).
b. Stratum
Lusidum
·
Lapisan sel gepeng tanpa inti
·
protoplasma berubah menjadi protein (eleidin)
·
Biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan
telapak tangan.
·
Tidak tampak pada kulit tipis.
c. Stratum
granulosum / Lapisan Granular
· Merupakan 2
atau 3 lapis sel gepeng
· Sitoplasma
berbutir kasar yang terdiri atas keratohialin dan terdapat inti diantaranya
· Mukosa tidak
mempunyai lapisan ini
d.
Stratum spinosum / lapisan Malphigi
· Lapisan
epidermis yang paling tebal
· Terdiri dari
sel polygonal, besarnya berbeda-beda karena ada proses mitosis
· Protoplasmanya
jernih karena banyak mengandung glikogen dan inti terletak ditengah
· terdapat
jembatan antarsel (intecelluler bridges) yg tdd: protoplasma dan
tonofibril
· Perlekatan
antar jembatan membentuk nodulus Bizzozero
· Terdapat
juga sel langerhans yang berperan dalam respon – respon antigen
kutaneus. Seperti ditunjukan dibawah.
e.
Stratum
basale
· Terdiri dari
sel – sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.
· Tersusun sebagai
tiang pagar atau palisade
· Lapisan
terbawah dari epidermis
· Mengadakan
mitosis dan berfungsi reproduktif
· Terdapat
melanosit (clear cell) yaitu sel dendritik yang yang membentuk melanin
melindungi kulit dari sinar matahari. Dengan sitoplasma yang basofilik dan inti
gelap, mengandung butir pigmen (melanosomes)
Setiap kulit yang mati banyak mengandung keratin yaitu protein fibrous
insoluble yang membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:
1. Mengusir mikroorganisme patogen.
2. Mencegah kehilangan cairan yang
berlebihan dari tubuh.
3. Unsure utam yang mengerskan
rambut dan kuku.
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan
bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara epidermis
dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat pertukaran
nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.
2.1.2. Dermis ( korium)
merupakan lapisan dibawah epidermis. Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri
dari 2 lapisan:
a. Pars papilare
·
Bagian yang menonjol ke epidermis
·
Berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah
b. Pars
retikulare
·
Bagian yang menonjol ke subkutan
·
terdiri atas: serabut-serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin
sulfat serta fibroblas)
·
terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen
dan retikularis yang terdapat banyak p. darah , limfe, akar rambut, kelenjar
kerngat dan k. sebaseus.
2.1.3. Jaringan Subkutan Atau Hipodermis / Subcutis
a. Terdiri atas
jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya.
b. pada lapisan
ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening
Sel lemak
a.
sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa
b.
Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan
banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan
makanan
c.
Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti
otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan
panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
Vaskularisasi
dikulit diatur oleh 2 pleksus:
dikulit diatur oleh 2 pleksus:
· Pleksus superfisialis
· Pleksus
profunda
2.2. Bercak Mongol
2.2.1. Pengertian
Bercak Mongol adalah bercak
berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian atau daerah sacral, walaupun
kadang terlihat di bagian tubuh yang lain. Bercak mongol biasanya terjadi pada
anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua Asia dan Afrika, kadang-kadang terjadi
pada anak-anak dengan orang tua mediterania. (Mayes
Midwifery Textbook).
Bercak mongol adalah bercak
berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki
pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah
lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan batas tepi bervariasi,
paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah
posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. (Nelso, 1993)
Bintik Mongolia, daerah
pigmentasi biru-kehitaman, dapat terlihat pada semua permukaan tubuh, termasuk
pada ekstremitas. Bercak ini lebih sering terlihat di punggung dan bokong.
Daerah pigmentasi ini terlihat pada bayi-bayi yang berasal dari Mediterania,
Amerika Latin, Asia, Afrika, atau beberapa wilayah lain di dunia. Bercak-bercak
ini lebih sering terlihat pada individu berkulit lebih gelap tanpa
memperhatikan kebangsaannya. Bercak ini secara bertahap akan lenyap dengan
sendirinya dalam hitungan bulan atau tahun (Dasar-dasar Keperawatan Maternitas
Edisi 6, Persis Mary Hilton, EGC)
Bercak mongol adalah bercak
datar normal berwarna hijau kebiruan atau abu kebiruan yang ditemukan pada 90%
bayi Amerika, Asia, Hispanik dan Afrika Amerika dan 10%nya terjadi pada bayi
Kaukasia, khususnya keturunan Mediterania. Paling sering pada daerah punggung,
bokong, tapi dapat pula ditemukan pada bagian tubuh lain. Memiliki bermacam
ukuran dan bentuk, tidak memiliki hubungan dengan penyakit tertentu. Kebanyakan
akan memudar pada usia 2 atau 3 tahun, walaupun bekasnya akan bertahan sampai
dewasa.(www.legachyhealth.org)
Bercak mongol merupakan
sekumpulan padat melanosit, sel kulit yang mengandung melanin, pigmen normal
kulit. Saat melanosit muncul ke permukaan kulit, akan terlihat coklat tua.
Semakin jauh dari permukaan kulit, melanosit akan terlihat semakin biru. Selain
itu, bercak mongol tidak berhubungan dengan memar atau kondisi medis lainnya.
Bercak mongol tidak menjurus pada kanker ataupun masalah lain. (www.drgreene.com)
2.2.2. Etiologi
Bercak mongol merupakan
bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan oleh adanya
melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses
migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Kemunculan tanda lahir disebabkan
juga oleh adanya hal-hal tertentu yang terjadi dalam proses jalan
lahir,misalnya trauma lahir atau terjadi pembuluh darah yang melebar. Soal
bahaya atau tidak harus dilihat dulu dari perkembangan tanda lahir ini.
Misalnya ada tanda kemerahan bila karena jalan lahir, biasanya sehari juga akan
hilang tapi kalau setelah seminggu masih tetap ada maka harus dipantau lagi
perkembangannya tapi tanda lahir ini tidak membahayakan.
2.2.3. Gejala klinis
Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu, atau
biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar. Biasanya
timbul pada bagian punggung bawah dan bokong, tetapi sering juga ditemukan pada
kaki, punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga bervariasi dalam
ukuran, dari sebesar peniti sampai berdiameter enam inchi. Seorang anak bisa
memiliki satu atau beberapa bercak mongol. Adanya bercak kebiru-biruan atau
biru-kehitaman pada bagian punggung, bokong. Bagian bawah spina, pada bahu atau
bagian lainnya. Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai :
1.
Luka
seperti pewarnaan.
2.
Daerah
pigmentasi memiliki tekstur kulit yang normal.
3.
Area datar
dengan bentuk yang tidak teratur.
4.
Biasanya
akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun.
5.
Tidak ada
komplikasi yang ditimbulkan.
2.2.4. Penatalaksanaan
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama,
atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan khusus.
Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat
biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai dewasa. Sumber
lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia dua tahun pertama
dan menghilang antara usia 7-13 tahun. Kadang-kadang juga menghilang setelah
dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak yang lahir dengan bercak mongol masih
memiliki bercak mongol hingga mereka dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak
berbahaya dan tidak memerlukan perawatan ataupun pencegahan khusus.
Nervus Ota (Daerah zigomaticus) dan Nervus Ito (daerah sclera atau
fundus mata atau daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak perlu
diberikan pengobatan. Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat
dilakukan dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan
menggunakan sinar laser.
2.1.5. Penatalaksanaan oleh Bidan
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini
adalah dengan memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan
mengenai apa yang dimaksud dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa bintik
mongol ini akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun dan tidak berbahaya
serta tidak memerlukan penanganan khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa
cemas.
2.3. Hemangioma
2.3.1. Pengertian
Haemangioma
adalah kapiler darah yang biasanya tidak tampak pada saat lahir, tetapi tampak
sebagai lesi menonjol dan merah pada beberapa minggu pertama kehidupan. Lesi ini terutama
terjadi pada bayi prematur dan terutama pada anak perempuan. Lesi ini dapat
muncul di tubuh bagian manapun, tetapi
menyebabkan distres tertentu pada orang tua dapat ditenangkan bahwa, meskipun
akan tumbuh membesar selama beberapa bulan
pertama, lesi akan mengecil dan biasanya hilang seluruhnya pada usia 5
hingga 6 tahun. Normalnya, tidak ada terapi yang di perlukan, kecuali jika
haemangioma terletak di area yang tidak biasa yang cenderung mengalami abrasi,
seperti di bibir.
Tumor jinak vaskuler yang sering terjadi dan tampak pada
bulan-bulan pertama setelah kelahiran. Hemangioma merupakan suatu proliferasi
yang sifatnya jinak dari sel-sel endothelium pembuluh darah yang lebih sering
terjadi pada bayi dan anak-anak. Hemangioma merupakan jenis kelainan pembuluh
darah. Orang mengenalnya sebagai tanda lahir atau birthmark.
Dijelaskan oleh dr. Edi Setiawan , Sp. A(K), hemangioma adalah
tumor pembuluh darah. Walau disebut tumor, hemangioma tak selalu berbentuk
benjolan seperti tumor pada umumnya.
2.3.2. Etiologi
Hemangioma terjadi karena adanya proliferasi (pertumbuhan yang
berlebih) dari pembuluh darah yang tidak normal, dan bisa terjadi disetiap
jaringan pembuluh darah. Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas.
Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah.
2.3.3 Patofisiologi
Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan diantaranya menyatakan
bahwa proses ini diawali dengan suatu proliferasi dari sel-sel endothelium yang
belum teratur dan dengan perjalanan waktu menjadi teratur dengan membentuk
pembuluh darah yang berbentuk lobus dengan lumen yang berisi sel-sel darah.
Sifat pertumbuhan endothelium tersebut jinak dan memiliki membrane basalis
tipis. Proliferasi tersebut akan melambat dan akhirnya berhenti. Hemangioma
superficial dan dalam, mengalami fase pertumbuhan cepat dimana ukuran dan
volume bertambah secara cepat. Fase ini diikuti dengan fase istirahat, di mana
perubahan hemangioma sangat sedikit, dan fase involusi, hemangioma dapat hilang
tanpa bekas. Hemangioma kavernosa yang besar mengubah kulit disekitarnya, dan
meskipun fase involusi sempurna, akhirnya meninggalkan bekas pada kulit yang
terlihat. Beberapa hemangioma kapiler dapat involusi lengkap , tidak
meninggalkan bekas .
2.3.4. Klasifikasi
1.
Hemangioma Intramuscular
Berumur < 30 tahun, terjadi pada ekstermitas inferior (alat
gerak bagian bawah) terutama paha, terjadi perubahan warna pada permukaan kulit
sekitar hemangioma, dapat menyebankan pelepasan jaringan retina bila terdapat
kebocoran cairan dan terpembesaran ekstermitas, peningkatan suhu di area
hemangioma, serta nyeri
2.
Choroidal Hemangioma,
Tumbuh dalam pembuluh darah retina yaitu koroid terjadi pada orang
dewasa dapat di macula ( pusat penglihatn). Bentuknya bulat dengan warna merah.
3.
Hemangioma kapiler
Hemangioma kapiler (superficial hemangioma), terjadi pada kulit
bagian atas. Hemangioma kapiler disebut juga Strawberry hemangioma (hemangioma
simplek). Hemangioma kapiler terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari
sesudah lahir. Lebih sering terjadi pada bayi premature dan akan menghilang
dalam beberapa hari atau beberapa minggu.
Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya
menjadi merah menyala, tegang dan berbentuk lobular,berbatas tegas, dan keras
pada perabaan. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna didaerah
sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar.
Hemangioma kapiler dikenal dalam berbagai bentuk:
1.
Salmon Patches
Bentuknya berupa bercak warna merah muda yang tiak menonjol pada
permukaan kulit (biasanya terdapat di wajah di antara mata atau di leher).
Ketika menangis tanda lahir akan terlihat lebih dan merah. Hemangioma ini tidak
berbahaya dan akan menghilang dalam hitungan bulan meski ada yang tahunan
khusus bagian leher umumnya bertahan lebih lama.
Gejala : tampak bercak merah yang lama kelamaan makin besar, lama
kelamaan warnanya menjadi merah menyala, dan keras bila di raba.
2.
Hemangioma Stroberi
Terlihat pada saat
lahir atau sepertinya muncul tiba-tiba selama minggu pertama pascalahir.
Ciri-ciri hemangioma stoberi berukuran sekecil titik atau sebesar alas gelas,
lunak dan menonjol serta berwarna seperti buah stroberi.
Tanda lahir ini sangat umum
sehingga kemungkinan 1 dari 10 bayi memilikinya. Biasanya tanda lahir ini akan
membesar untuk sementara akan membesar, tapi akhirnya memudar menjadi
keabu-abuan dan hampir selalu akan hilang sama sekali saat si kecil berusia
antara 5-10 tahun.
3. Hemangioma
Kavernosum
Terjadi pada kulit yang lebih dalam, biasanya pada bagian dermis
dan sub cutis. Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa macula erimatosa
atau nodus yang berwarna merah sampai ungu.Bila ditekan akan mengempis dan
cepat mengembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri dari elemen vaskuler yang
matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan (Coheen,2004;
Anonim,2005). Hemangioma kavernosum kadang-kadang terdapat pada lapisan
jaringan yang dalam, pada otot atau organ dalam (Hall.2005).
Diperkirakan hanya 1 atau 2 dari 100 bayi yang memilikinya. Ini
artinya tanda lahir ini lebih jarang dari hemangioma stoberi.
Ciri-ciri tanda lahir ini berupa benjolan berwarna kebiruan atau
merah kebiruan, dengan pinggiran yang kurang nyata. Awalnya tampak seperti
rata, tak menonjol. Kemudia ia akan tumbuh cepat selama 6 bulan pertama, lalu
melambat pada 6 bulan berikutnya.
Pada bulan ke-12 sampai ke-18, mulai mengerut. 50% dari
tanda lahir ini akan menghilang di usia 5 tahun, 70% pada usia 7 tahun, 90%
pada usia 9 tahun, dan 95% ketika anak usia 10 atau 12
tahun. Tanda lahir ini akan menghilang tanpa meninggalkan bekas atau
meninggalkan jaringan parut atau jaringan sisa.
Gejala : berupa benjolan berwarna merah kebiruan, bila ditekan mengempis
dan menggembung kembali bila di lepas.
4. Hemangioma
Campuran
Banyak di temukan pada eksteremitas inferior (alat gerak tubuh
bagian bawah) misalnya kaki, paha, dll, pada Unilateral (satu sisi bagian
tubuh) misalnya paha kiri/kanan, soliter (tunggal) terjadi sejak lahir atau
pada masa anak - anak.
Gejala : berupa tonjolan bersifat lunak dan berwarna merah kebiruan yang
terletak di superficial (permukaan) dalam atau di organ dalam.
2.3.5. Gambaran
Klinik
Gambaran klinik dari hemangioma adalah heterogen. Gambaran yang
ditunjukkan tergantung kedalaman, lokasi, dan derajat dari evolusi.
Pada bayi baru lahir, hemangioma dimulai dengan macula pucat
dengan teleanggiektasis. Sejalan dengan perkembangan proliferasi tumor
gambarannya menjadi merah menyala, mulai menonjol, dan noncompressible
plaque. Hemangioma yang terletak di dalam kulit biasanya lunak, masa yang
terasa hangat dengan warna kebiruan. Seringkali, hemangioma bisa berada di
superficial dan didalam kulit. Hemangioma memiliki diameter beberapa millimeter
sampai beberapa centimeter. Hemangioma bersifat solid, tapi sekitar 20 %
mempunyai pengaruh pada bayi dengan lesi yang multiple. (Kushner, et al,1999;
Katz, et al; 2002; Drolet, et al. 2004). Bayi perempuan mempunyai resiko tiga
kali lebih besar untuk menderita hemangioma dibanding bayi laki-laki, dan
insidensi meningkat pada bayi premature.
Kurang lebih 55 % hemangioma ditemukan pada saat lahir, dan
perkembangannya pada saat minggu pertama kehidupan. Dulunya, hemangioma
menunjukkan fase proliferasi awal, involusinya lambat, dan kebanyakan terjadi
resolusi yang komplit. Jarang sekali hemangioma menunjukkan pertumbuhan tumor
pada saat lahir. Walaupun perjalaan penyakit dari hemangioma sudah diketahui ,
sangat sulit untuk memprediksi durasi dari pertumbuhan dan fase involusi untuk
setiap individu. Superfisial hemangioma biasanya mencapai ukuran maksimal
sekitar 6-8 bulan, tapi hemangioma yang lebih dalam mungkin berpoliferasi untuk
12-24 bulan.
Pada beberapa kasus dapat mencapai 2 tahun. Onset dari involusi
lebih susah untuk diprediksi tapi biasanya digambarkan dari perubahan warna
dari merah menyala ungu atau keabu-abuan.
Kira-kira 20-40 % dari pasien mempunyai sisa perubahan dari kulit,
hemangioma pada ujung hidung, bibir, dan daerah parotis biasanya involusinya
lambat dan sangat besar.
Hemangioma superficial pada muka sering menimbulkan noda berupa
sikatrik (Kushner, et al; 1999; katz, et al, 2002 ).
Gambaran klinis umum adalah adanya bercak merah yang timbul sejak
lahir atau beberapa saat setelah lahir, pertumbuhannya relative cepat dalam
beberapa minggu atau beberapa bulan, warnanya merah terang bila jenis
Strawberry atau bila jenis kavernosa. Bila besar maksimun sudah tercapai,
biasanya pada umur 9-12 bulan, warnanya menjadi merah gelap. (Katz, et al,
2002).
2.3.6. Komplikasi
1.
Perdarahan
Komplikasi ini paling sering terjadi dibandingkan dengan
komplikasi lainnya. Penyebabnya adalah trauma dari luar atau rupture spontan
dinding pembuluh darah karena tipisnya kulit di atas permukaan hemangioma,
sedangkan pembuluh darah dibawahnya terus tumbuh.
2.
Ulkus
Ulkus menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan resiko infeksi,
perdarahan, dan sikatrik. Ulkus merupakan hasil dari nekrosis. Ulkus dapat juga
terjadi akibat rupture .Hemangioma kavernosa yang besar dapat diikuti dengan
ulserasi dan infeksi sekunder (Kantor, 2004).
3.
Trombositopenia
Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar.
Dahulu dikira bahwa trombositopenia disebabkan oleh limpa yang hiperaktif.
Ternyata kemudian bahwa dalam jaringan hemangioma terdapat pengumpulan
trombosit yang mengalami sekuenterisasi.
4.
Gangguan penglihatan
Pada region periorbital sangat meningkatkan risiko gangguan
penglihatan dan harus lebih sering dimonitor. Amblyopia dapat merupakan hasil
dari sumbataan pada sumbu penglihatan (Visual axis). Kebanyakan komplikasi yang
terjadi adalah astigmatisma yang disebabkan tekanan tersembunyi dalam bola mata
atau desakan tumor keruang rettrobul.
5.
Masalah psikososial
Akan menimbulkan kecemasan bagi orang tua terutama jika hemangioma
muncul pada bagian muka.
6.
Dengan
persentase yang sangat kecil hemangioma bisa menyebabkan obstruksi jalan napas,
gagal jantung
2.3.7. Penanganan
1.
Cara konservatif
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami
pembesaran dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimun dan sesudah
itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan
regresi sampai umur 5 tahun . Untuk hemangioma kapiler (strawberry Hemangioma)
, sering tidak diterapi karena hemangioma jenis ini bila biarkan akan hilang
dengan sendirinya dan kulit terlihat normal.
2.
Cara aktif
Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah
hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan
tenggorokan; Hemangioma yang mengalami perdarahan, hemangioma yang mengalami
ulserasi, hemangioma yang mengalami infeksi, hemangioma yang mengalami
pertumbuhan cepat dan terjadi deformitas jaringan. Cara-cara aktif dapat dilakukan
antara lain pembedahan, radiasi, corticosteroid, obat sklerotik, eletrokoagulansi,
pembekuan, dan antibiotic.
3.
Pembedahan
Dilakukan pada hemangioma dengan pertumbuhan yang terlalu
cepat, hemangioma tidak mengecil setelah 6-7 tahun/hemangioma
yang terletak pada wajah, leher, tangan yang tumbuh
dengan cepat sehingga perlu eksisi local untuk mengendalikanya.
4.
Radiasi
Pengobatan ini sudah tidak dilakukan
lagi karena penyinaran berakibat kurang baik untuk anak-anak yang pertumbuhan
tulangnya masih sangat aktif, serta komplikasi yang di timbulkan bila radiasi
di lakukan untuk jangka waktu yang lama.
5.
Obat seklerotik
Dilakukan pada lesi (kelainan) hemangioma. Cara ini sering tidak
di sukai karena rasa ngeri dan menimbulkan sikatrik (jaringan parut).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar