Laman

Cari Materi

Selasa, 28 Agustus 2018

ASUHAN TERHADAP BAYI BARU LAHIR, USIA 0-6 HARI


Konsep Dasar Asuhan Bayi Baru Lahir
2.1.1.     Asuhan Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir atau keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir (liang vagina) atau melalui tindakan medis dalam kurun waktu 0 smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi yang baru lahir adalah:
a.             Jagalah bayi tetap hangat dan kering
b.             Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera mungkin.

Segera setelah melahirkan badan bayi :
a.             Sambil secara cepat menilai pernafasannya. Letakkan bayi dengan diatas handuk diatas perut ibu
b.             Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah atau lendir dari wajah bayi untuk mencegah jalan udaranya terhalang. Periksa ulang pernafasan bayi.

Catatan : sebagian besar bayi akan menangis atau bernafas secara spontan dalam waktu 30 detik setelah lahir.
a.             Bila bayi tersebut menangis atau bernafas (terlihat dari pergerakan dada paling sedikit 30x/menit). Biarkan bayi tersebut dengan ibunya.
b.             Bila bayi tersebut tidak bernafas dalam waktu 30 detik, segeralah cari bantuan dan mulailah langkah-langkah resusitasi.
Walaupun sebagian proses persalinan terfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut merupakan proses pengeluaran hasil kehamilan (bayi), maka penatalaksanaan suatu persalinan dikatakan berhasil apabila selain ibunya bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan pertolongan dengan segera, aman dan bersih adalah bagian esensial dari asuhan bayi baru lahir. Sebagian besar (85 %-90 %) persalinan adalah normal, tetapi gangguan dalam kehamilan dan proses persalinan dapat mempengaruhi kesehatan bayi-bayi yang dilahirkan. Sebagian besar kesakitan dan kematian bayi baru lahir disebabkan oleh asfiksia, hipotermi, dan atau infeksi. Kesakitan dan kematian bayi baru lahir dapat dicegah bila asfiksia segera diketahui dan ditatalaksana secara adekuat dibarengi pula dengan pencegahan hipotermi dan infeksi (Depkes,RI, 2004). ( 3 )

2.1.1.     Nutrisi
a.      Air
Air merupakan zat gizi yang paling mendasar. Tubuh manusia terdiri kira – kira 50 – 7- % air. Asupan air secara teratur sangat penting dibandingkan dengan asupan nutrisi lain.
Bayi memiliki proporsi air yang lebih besar dari pada orang dewasa. Semakin tua usia seseorang, maka proporsi air tubuhnya semakin berkurang. Pada orang dewasa, asupan cairan berkisar antara 1200 – 1500 cc per hari, walaupun sering dianjurkan 1900 cc sebagai batas optimum. Selain itu, air dapat masuk ke tubuh melalui makanan lain berkisar antara 500 – 900 cc per hari. Disamping itu, juga dapat diperoleh dari hasil akhir proses oksidasi. Kebutuhan air akan makin meningkat jika terjadi peningkatan kehilangan air, misalnya berkeringat, muntah. Diare, atau adanya gejala dehidrasi. ( 2 )
Tabel. Kebutuhan cairan pada bayi
Usia
Rata-rata BB
Jml air dlm 24jm/ml
Jml air/kg BB dlm 24jm
0 – 6 hari
3, 0
250 – 300
80 - 100

b.      Makan
Bayi kemungkinan akan lapar 2 – 4 jam sepanjang hari. Untuk membantu bayi anda menyesuaikan diri dengan jadwal ibu. Bangunkan bayi untuk di beri makan setiap 3 – 4 jam ketika ibu terjaga. Bayi hanya memerlukan ASI atau susu formula selama 6 bulan pertama. Memberi makanan bayi yang lain selain ASI tidak akan membantunya tidur dengan lebih baik.

2.1.2.     Eliminasi
a.      Defekasi
Bayi memiliki feses lengket berwarna hitam kehijauan selama dua hari pertaama. Ini disebut mekonium. Feses bayi yang diberi ASI kemudian akan berubh warna menjadi hijau – emas, lunak, dan terlihat seperti bibit. Bayi yang diberi susu formula memiliki warana cokelat gelap, seperti pasta, atau padat. Bayidapat defekasi 1 – 4 kali per hari. Apabila bayi tetap tidak defekasi selama lebih dari dua hari, segera hubungi dokter anak atau pelayanan kesehatan. ( 2 )

b.      Berkemih
Bayi harus membasahi 4 – 5 popok per hari hal itu mungkin sulit untuk dihitung. ( 2 )

2.1.3.     Tidur
Kebutuhan tidur pada manusia bergantung pada tingkat perkembangan.
Umur
Tingkat perkembangan
Jumlah kebutuhan tidur
0 – 6 hari
Bayi baru lahir
14 – 18 jml/hari

Tidur merupakan suatu kondisi tidak dasar di mana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai. Dengan perkataan lain, tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih kepadasuatu urutan siklus yang berulang. Tidur memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapatnya perubahan proses fisiologis, dan terjadinya penurunan respons terhadap rangsangan dari luar. ( 2 )



2.1.4.     Personal Hygiene
a.             Memandikan Bayi
Sebaiknya memandikan bayi ditunda sedikitnya dalam 6 jam setelah kelahiran bayi. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama kehidupan dapat mengarah pada kondisi hipotermi dan sangat membahayakan keselamatan bayi. Pada kebanyakan rumah sakit, tubuh bayi dibersihkan setiap hari. Tubuh bayi dibersihkan dengn menggunakan bak mandi bayi (bukan dengan menggunakan spons atau handuk kecil untuk membersihkan bayi pada boks bayi). Setelah mengamati cara memandikan bayi, ibu harus didorong untuk melakukan sendiri dan jika perlu bisa dibantu agar ibu mendapatkan kepercayaan diri sebelum dari rumah sakit bersama bayinya dengan bantuan sedikitnya satu kali. Bagi orang tua yang belum terbiasa dalam memandikan bayinya, pekerjaan ini mungkin dilakukan dengan lambat sehingga kita perlu menekankan pentingnya untuk menyiapkan segala perlengkapan terlebih dahulu sebelum bayi ditelanjangi agar bayi tidak sampai menggigil kedinginan (farrer, 1999,hlm.184).
Mandi adalah waktu yang paling menyenangkan bagi bayi. Air suam kuku di ruangan yang hangat (lebih baik dengan suhu kamar 75 – 80 derajat untuk bayi yang sedang dimandikan) dan sentuhan lembut anda akan membuatnya senang. Namun ada beberapa bayi yang sangat ketakutan saat mandi (Robinson, 2002,hlm.22). Kulit bayi baru lahir sangat rentan untuk mengering. Selain menyebabkan ketidaknyamanan, mandi berlebihan dapat menyebabkan dermatitis popok dan memperburuk cradle cap. Selama 24 sampai 48 jam pertama penggunaan energi diperlukan oleh bayi baru lahir untuk mempertahankan suhu selama dan setelah mandi harus dipertimbangkan keuntungan mandi. Keuntungan potensial mandi adalah mencegah penyebaran infeksi dari bayi keorang lain dengan menghilangkan cairan dan sekresi tubuh. Kewaspadaan standar harus dipraktekkan ketika memegang bayi yang masih basah dari lahir dan sebelum mandi pertama, serta ketika memegang cairan tubuh bayi (Walsh,2007,hlm.377). Bagi sebagian orangtua, memandikan bayi dirasakan lebih mudah dan menyenangkan dibandingkan hanya sekedar menyekanya. Tidak ada cara yang benar atau salah dalam memandikan bayi. Dalam hal ini ada beberapa langkah atau prosedur tentang cara memandikan bayi. Sebelum memandikan bayi perlu diperhatikan:
a.             Persiapan:
1)             Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
2)             Siapkan keperluan mandi seperti:
·      Pakaian bersih
·      Popok
·      Handuk
·      Sabun
·      Bak mandi berisi air hangat
·      Kasa steril

b.             Prosedur Memandikan Bayi
1)             Mandikan bayi ditempat yang aman, tepat, serta yang memudahkan anda bergerak leluasa (tidak perlu membungkuk).
2)             Atur suhu ruangan sedikit hangat, jika mungkin 20oC – 25oC jika tidak ada pengatur suhu ruangan, hangatkan ruangan dengan menempatkan air panas dan membiarkan uapnya memenuhi ruangan tersebut.
3)             Jika tali pusat atau bekas sunat masih belum sembuh, bayi tidak boleh mandi berendam. Mandikan bayi dengan menggunakan lap atau handuk basah.
4)             Lapisi tempat mandi bayi dengan alas tahan air atau perlak.
5)             Siapkan semua keperluan mandi dan pakaian sebelum baju bayi dilepaskan, seperti sabun, sampo bayi, lap pembasuh, gumpalan kapas steril untuk membersihkan mata, handuk, popok, dan pakian bersih, salep atau krim jika perlu, dan kasa steril untuk tali pusat.
6)             Lepaskan baju bayi secara bertahap.
7)             Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga yang terkotor.
8)             Sabuni tubuh bayi dengan tangan dan lap pembasuh. Gunakan lap bersih untuk membersihkannya.
9)             Membersihkan kepala bayi. Gunakan sabun dan sampo bayi, lalu basuh dengan bersih. Peganglah kepala bayi seperti memegang bola dan tinggikan sedikit. Sebelum membersihkan bagian lain, keringkan kepala bayi dengan handuk.
10)         Membersihkan wajah. Basahi kapas dengan air hangat untuk membersihkan mata. Gunakan kapas berbeda untuk setiap mata. Jangan menggunakan sabun untuk membersihkan wajah. Lap perlahan dari hidung kearah luar. Pada bagian telinga, yang boleh dibersihkan hanya bagian luar. Keringkan semua bagian wajah.
11)         Leher dan dada. Tidak diperlukan sabun kecuali jika sangat kotor. Bersihkan bagian lipatan lalu keringkan.
12)         Membersihkan lengan. Rentangkan lengan agar lipatan bisa dibersihkan. Tekan telapak tangan bayi agar kepalannya terbuka. Bagian ini membutuhkan sedikit sabun, dan pastikan tangan yang sudah disabuni dibersihkan dan dikeringkan karena bayi suka memasukan tangannya ke mulut.
13)         Bagian punggung. Balikkan tubuh bayi dengan kepala yamg dimiringkan, lalu basuh punggungnya.
14)         Tungkai. bayi sering menolak merentangkan kakinya, namun penting untuk membersihkan bagian belakang lutut.
15)         Kemudian angkat tubuh bayi dengan menggunakan kedua tangan hati-hatilah karena tubuh bayi licin.
16)         Selimuti bayi dengan handuk. Kemudian keringkan bayi dengan cepat secara perlahan-lahan,dan perhatikan daerah lipatan kulit.
17)         Pakaikan popok dan pakaian bayi yang bersih. Kemudian tempatkan bayi ditempat tidur dan hangat.



Dalam hal memandikan bayi keamanan dan keselamatan bayi perlu diperhatikan. Pada saat memasukkan air kebaskom mandi, awali dengan air dingin agar bagian bawah bak tidak terlalu panas. Hal ini juga mengurangi resiko luka bakar pada anak lainnya yang ingin bermain dengan air pada saat bak tersebut diisi. Bayi tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan dan harus selalu dipegang dengan baik agar kepala selalu berada diatas permukaan air. Pada saat akan menempatkan bayi di dalam baskom mandi, sanggah kepala dan leher bayi dengan lengan bawah dan pergelangan tangan nondominan, kemudin lingkarkan ibu jari dan telunjuk di bagian atas lengan bayi. Tangan yang dominan memegang pergelang kaki untuk mengangkat bayi pada saat masuk dan keluar bak. Dudukkan bayi dengan tegak untuk membasuh punggung, topang kepala bayi dengan pergelangan tangan atau lengan bawah dari tangan dominan, kemudian kembalikan keposisi semula dengan hati-hati(Jonhson & Taylor, 2004, hlm.109).
bayi mandi

a.              Waktu memandikan bayi
Memandikan bayi itu mudah. Tidak ada alasan mengapa anda harus terburu-buru di pagi hari. Meskipun semua orang menyukai bayi yang bersih, bayi tidak perlu dimandikan setiap hari selama beberapa bulan pertama. Namun penting untuk melakukan apa yang disebut dengan “membersihkan bagian tertentu” atau mandi dengn spons setiap hari. Ini biasanya dilakukan hanya setelah bayi diberi makan atau setelah ganti popok. Memandikan bayi dianjurkan dua atau tiga hari sekali untuk bayi yang belum merangkak atau yang lingkungannya tidak kotor. Jadwal mandi bayi tidak sebanyak orang dewasa. Jika telah dilakukan pembersihan yang baik di tempat-tempat tertentu saat mengganti popok atau menyusui, sebenarnya bayi tidak perlu dimandikan setiap hari. Anda hanya perlu selalu membersihkan wajah, leher, dan bokong dengan handuk atau busa basah. Jika memungkinkan, anda boleh memandikan bayi setiap hari,terutama jika cuaca panas(Danuatmaja, 2003, hlm. 18). Tidak ada waktu yang tepat kapan bayi harus dimandikan. Namun, memandikan bayi sebelum tidur dapat membuatnay rileks sehingga memudahkannya tidur. Hindrai memandikan bayi sebelum atau sesudah makan karena perut yang tertekan akan membuatnya mumtah. Sebenarnya hanya dua hal yang perlu diperhatiakan saat merencanakan kapan waktu memandikan bayi , yaitu:
1)             Sebelum menyusui biasanya lebih baik daripada sesudahnya.
2)             Mandi diikuti menyusui membantu bayi tidur nyenyak.



b.      Perawatan Tali Pusat
Beberapa detik setelah lahir, tali pusat yang terhubung dengan ari-ari akan dipotong, sehingga tali pusat yang melekat di pusat bayi tersisa sepanjang kurang lebih tiga sentimeter.
Dalam keadaan normal, tali pusat akan pupus dengan sendirinya dalam waktu lima sampai tujuh hari. Tapi dalam beberapa kasus bisa sampai dua minggu. Saat memandikan bayi, usahakan tidak menarik talipusat. Membersihkan tali pusat saat bayi tidak dalam air bak. Hindari waktu lama bayi di air yang menyebabkan  kondisi bayi hypotermi (suhu tubuh rendah/kedinginan).
Setelah mandi, utamakan mengerjakan perawatan tali pusat sebelum mengolesi bayi dengan minyak dan bedak. Perawatan sehari-hari cukup di bungkus dengan kasa steril kering tanpa diolesi dengan alkohol 70%. Jangan pakai betadine, karena yodium yang dikandung betadine dapat masuk ke peredaran darah bayi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan kelenjar gondok. Jangan mengolesi tali pusat dengan ramuan atau menaburi bedak, karena dapat menjadi media yang baik bagi tumbuhnya kuman, termasuk kuman tetanus.
Hari ke 7 biasanya tali pusat mengering dan berwarna kehitaman, dan di pangkal yang melekat pada bayi, tali pusat terlihat sebagian terlepas. Tetaplah rawat dengan menutupnya menggunakan kasa steril yang masih terlipat cukup diletak diatasnya kemudian tetaplah menggunakan gurita bayi untuk membantu menahan kasa seteril penutup tali pusat bayi yang akan lepas. Hari kemudian jika lepasnya telah sempurna, selama 1-2 hari tetap gunakan kasa steril untuk menutupnya hingga keringnya sempurna pula. ( 5 )

2.1.5.     Keamanan
kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan psikologis.
a.             Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan, dan lain-lain.
b.             Perlindungan psikologis, yaitu ats ancaman dari pengalaman yang baru dan asng. Misalnya kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama karena mersa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain. Dan lain-lain. ( 2 )

2.1.6.     Kehangatan
Hipotermi memperburuk hipoksia karena oksigen dan glukosa esensial dialihkan dari pusat vital dalam upaya menghasilkan panas agar dapat bertahan hidup. Handuk basah harus dilepas, kepala dan badan bayi harus ditutupi dengan selimut hangat dengan menyisakan bagian dada terbuka.
a.      Pencegahan Kehilangan Panas
Dengan pengetahuan yang dimiliki bidan tentang kebutuhan bayi pada masa transisi, bidan bertanggung jawab memastikan dilakukannya persiapan yang tepat untuk kelahiran bayi tersebut. Di mana pun bayi dilahirkan, baik di rumah atau dirumah sakit, penting bagi bidan untuk berusaha menyediakan suhu yang sesuai 21 – 25o celcius. Di beberapa wilayah terpencil dan pada kondisi darurat, hal ini mungkin sulit untuk dilakukan. Bagaimapunjuga, pada kondisi terkontrol, penyediaan suhu yang optimal merupakan hal terpenting agar dapat memfasilitasi transisi ke kehidupan di luar kandungan yang sukses. Mematikan kipas angin sebelum pelahiran membantu meminimalkan kehilangan panas melalui konveksi, dan menutup tirai mengurangi hilangnya panas ke jendela melalui radiasi. Suhu tubuh bayi dapat turun pada menit pertama kelahiran. Mengeringkan bayi saat lahir membantu mengurangi hilangnya panas melalui evaporasi, dan penting untuk memastikan  bahwa handuk yang basah perlu diganti, dan bayi dibungkus di dalam handuk yang telah dihangatkan. Kontak antara kulit bayi dan kulit ibu, misalnya  meletakan bayi di atas perut ibu ketika lahir, dapat menolong bayi mempertahankan panas meskipun transfer panas dari ibu ke bayi minimal. Namun kehilangan panas yang bermakna terus terjadi melalui konveksi, konduksi, dan radiasi, terutama dari bagian kulit bayi yang terbuka. Hal ini dapat diminimalkan dengan menyelimuti bayi menggunakan selimut penahan panas, membedong bayi, atau memakaikan baju yang longgar, penting sekali untuk menutupi kepala bayi,atau memakaikan baju dan topi yang  dengan bahan yang menahan panas lebih efektif digunakan dibandingkan dengan topi rajutan dalam mencegah kehilangan panas. Bantalan pemanas listrik ditempat tidur bayi harus digunakan dengan hati – hati guna menghindari luka bakar atau terlalu memanasi bayi. Pencegahan terhadap kehilangan panas setelah kelahiran tetap merupakan hal yang penting selama dan setelah, awal dan pemantapan pernafasan. Mencegah kehilangan panas melalui upaya berikut :
1)             Keringkan bayi dengan seksama
2)             Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai pernapasannya.
3)             Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
4)             Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan selimut atau kain yang baru (hanngat, bersih, dan kering)
5)             Selimuti bagian kepala bayi
6)             Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yg relative luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
7)             Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
8)             Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu (1) jam pertama kelahiran
9)             Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
10)         Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya, sebelum melakukan penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat berpakaian/diselimuti dikurangi dengan berat pakaian/selimut. Bayi sebaiknya dimandikan sedikitnya enam jam setelah lahir. (1)

b.      Perawatan Metode Kanguru
Asuhan kontak kulit dengan kulit, yang juga disebut “perawatan metode kanguru”, merupakan bentuk interaksi orang tua dengan bayinya, dimana ibu menggendong bayinya dengan kontak kulit dengan kulit pada posisi vertikal, kepala di antara payudaranya selama 20 menit atau lebih.
Keuntungan Perawatan Metode Kangguru:
1.             Stabilisasi suhu tubuh
2.             Stabilisasi laju denyut jantung dan pernapasan
Bayi premature suka berhenti bernafas karena otaknya belum matang, dengan KMC ini ia terstimulasi terus untuk bernapas karena mendengar napas ibunya. Begitu juga dengan denyut jantung.
3.             Pengaruh terhadap berat badan dan pertumbuhan
Umumnya berat bayi naik 30 gram/ hari, dengan KMC bisa naik sampai 50 gram/hari. Karena makanan yang masuk tidak dipakai untuk menghangatkan tubuhnya dan bisa dipakai untuk menaikkan berat badan.
4.             Pengaruh terhadap tingkah laku
5.             Memfasilitasi pemberian ASI
6.             Mendorong kelekatan dan ikatan emosional dengan orang tua (4)

2.1.7.     Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
a.             Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum. Dan ini tandanya bayi terkena infeksi berat.
b.             Bayi kejang. Kejang pada bayi baru lahir kadang sulit dibedakan dengan gerakan normal. Jika melihat gejala atau gerakan yang tak biasa dan terjadi secara berulang-ulang seperti menguap, mengunyah, menghisap, mata berkedip-kedip, mata mendelik, bola mata berputar-putar dan kaki seperti mengayuh sepeda yang tidak berhenti kemungkinan bayi kejang.
c.             Bayi lemah. Bergerak jika hanya dipegang. Ini tandanya bayi sakit berat.
d.            Sesak nafas 60 kali permenit.
e.             Bayi merintih. Ini tanda bayi sakit keras.
f.              Pusar kemerahan sampai dinding perut. Jika kemerahan sudah sampai ke dinding perut tandanya sudah terjadi infeksi berat.
g.             Demam. Suhu tubuh bayi lebih dari 37,5 derarat celcius atau tubuh teraba dingin suhunya dibawah 36,5 derajat celcius.
h.             Mata bayi bernanah banyak. Ini dapat menyebabkan bayi menjadi buta.
i.               Bayi diare, mata cekung, tidak sadar. Jika kulit perut dicubit akan kembali lambat. Ini tandanya bayi kekurangan cairan yang berat bisa menyebabkan kematian.
j.               Kulit bayi terlihat kuning. Kuning pada bayi berbahaya jika muncul pada hari pertama atau muncul setelah kurang dari 24 jam setelah lahir. Ditemukan pada umur lebih dari 14 hari dan kuning sampai ke telapak tangan atau kaki.
k.             Buang air besar atau kotoran bayi berwarna pucat segera periksakan bayi ke dokter, bidan atau perawat.

Jika menemukan satu atau lebih dari tanda bahaya dari bayi, usahakan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan  ke tempat pemeriksaan. Dengan cara membungkus bayi dengan kain yg tebal. (7)
2.1.8.     Konseling Sebelum Pulang
Rencana Pemulangan
Ibu baru dan bayi tidak boleh tidak ditemani minimal selama 24 jam. Apabila ibu berencana untuk meninggalkan rumah sakit atau rumah bersalin segera setelah melahirkan, bidan harus menggali bantuan apa yang akan ibu miliki di rumah.
Praktik standar untuk perawatan pascapartum ibu dan bayi baru lahir telah berkembang, salah satunya adalah rawat inap yang sangat singkat disebagian besar rumah sakit. Perusahaan asuransi semakin banyak mengharapkan bayi baru lahir cukup bulan yang sehat dipulangkan dari rumah sakit setelah 24 jam. Rawat inap di rumah bersalin biasanya berlangsung kurang dari 24 jam, kadang-kadang hanya selam 6 jam. Bidan harus secara kontinu mengkaji apakah ibu dan bayi cukup sehat untuk dipulangkan.
Idealnya, bidan sudah meluangkan waktu selama periode pranatal untuk mendiskusikan bagaimana menyiapkan lingkungan rumah agar dapat memberikan bantuan yang tepat kepada ibu dan bayi baru lahir. Ayah, nenek, atau orang yang terdekat lain harus dilibatkan dalam beberapa diskusi pranatal. Mereka harus benar-benar memahami bahwa ibu dan bayi tidak boleh ditinggal sendiri selama beberapa hari pertama di rumah. (1)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar