2.1.
Screening dan Diagnosa
Screening dilakukan saat pertama kali berhubungan badan atau 3 tahun
pertama setelah aktif secara seksual. Biasanya screening dapat berupa:
2.3.1. Tes Pap Smear
2.3.1. Tes Pap Smear
Deteksi sel-sel yang tidak normal secara dini dapat dilakukan dengan
pemeriksaan Pap Smear. Pemeriksaan Pap Smear adalah pemeriksaan terhadap cairan
pada dinding serviks yang diambil melalui pemeriksaan dalam oleh dokter dan
dilihat interpretasi melalui mikroskop. Prosedur pemeriksaan ini hanya
memerlukan waktu tidak lebih dari 10 menit. Perlu diketahui untuk mendapatkan
hasil yang lebih akurat, sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan saat tidak haid
(waktu 5-7 hari setelah selesai haid) dan tidak melakukan hubungan seksual 2
hari sebelumnya.
Perlu diberikan juga informasi
mengenai haid terakhir, jumlah anak, kontrasepsi yang digunakan dan adanya
riwayat radiasi atau minum obat-obatan hormonal. Selain Pap Smear cara
konvensional, saat ini untuk meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan
dikembangkan pemeriksaan Thin Prep (liquid based cervical cytology). Dengan
prosedur yang sama dengan Pap Smear tetapi dengan hasil yang lebih memuaskan.
Namun pemeriksaan ini sedikit lebih mahal dibandingkan Pap Smear biasa.
Hasil Pap Smear dapat berupa serviks normal, serviks dengan tanda infeksi
atau terdapat lesi prakanker berupa adanya sel-sel abnormal. Jika hasil Pap Smear terdapat lesi prakanker (sel-sel abnormal), dokter
akan melakukan pemeriksaan lanjutan tergantung dari derajat sel-sel abnormal
yang ditemukan. Pemeriksaan lanjutan dapat berupa pemeriksaan ulang Pap Smear 3
bulan kemudian, pemeriksaan HPV DNA, atau pemeriksaan kolposkopi. Jika dari
hasil pemeriksaan lanjutan ditemukan lesi abnormal maka dilakukan
terapi/pengobatan sesuai derajat penyakitnya. Terapi dapat berupa cryotherapy,
operasi laser (LEEP atau LLETZ), operasi pengangkatan leher rahim (konisasi)
sampai kepada pengangkatan rahim total/histerektomi (pada stadium IA-B). Lesi
prankanker atau kanker serviks yang dijumpai pada stadium dini dapat
disembuhkan hampir 100%.
Gambar. B
Pap smear, disebut juga tes Pap adalah prosedur
sederhana untuk mengambil sel serviks anda (bagian bawah, ujung dari uterus).
Dinamai sesuai dengan penemunya, George Papanicolaou, MD. Pap smear tidak hanya
efektif untuk mendeteksi kanker serviks tapi juga perubahan sel serviks yang
dicurigai dapat menimbulkan kanker. Deteksi dini sel ini merupakan langkah awal
anda menghindari timbulnya kanker serviks.
Sejak wanita mulai melakukan Pap smear lebih dari 50
tahun lalu, angka kematian karena kanker serviks menurun drastis. Dulu kanker
serviks merupakan penyebab utama kematian karena kanker pada wanita di Amerika
Serikat, namun kini hanya menempati urutan ke 15 menurut American Cancer
Society. Sekitar 3.700 wanita meninggal setiap tahun karena kanker serviks
(angka ini dapat terus menurun jika lebih banyak wanita melakukan Pap smear).
a.
Yang Harus Melakukan Pap Smear.
American Cancer Society merekomendasikan Pap smear
pertama sekitar 3 tahun setelah hubungan seksual pertama atau pada usia 21
tahun. Setelah usia 21 tahun, petunjuknya sbb:
Usia
(tahun)
|
Frekuensi
|
21
– 29
|
Sekali setahun Pap
smear regular atau setiap 2 tahun menggunakan Pap smear berbasis cairan
|
30
– 69
|
Setiap 2 – 3 tahun
jika anda memiliki hasil 3 tes normal secara berurutan
|
Lebih
dari 70
|
Anda dapat
menghentikan Pap smear jika anda memiliki hasil 3 tes normal secara berurutan
dan Pap smear anda normal selama 10 tahun
|
Tanpa melihat usia anda, jika anda memiliki faktor resiko anda perlu
melakukan tes setiap tahun. Faktor resikonya yaitu:
·
riwayat aktivitas seksual saat
remaja, khususnya jika anda memiliki lebih dari 1 pasangan seks
·
saat ini memiliki pasangan seks
yang banyak (multiple)
·
pasangan yang memulai aktivitas
seksual sejak dini dan yang memiliki banyak pasangan seksual sebelumnya
·
riwayat penyakit menular seksual
·
riwayat keluarga dengan kanker
serviks
·
diagnosis kanker serviks atau
Pap smear memperlihatkan sel prakanker
·
infeksi human papilloma virus
(HPV)
·
perokok
·
terpapar dietilstilbestrol
(DES) sebelum lahir
·
infeksi HIV
·
sistem imun yang lemah karena
beberapa faktor seperti transplantasi organ, kemoterapi atau penggunaan
kortikosteroid kronis
Jika anda melakukan histerektomi total (operasi
pengangkatan uterus termasuk serviks) tanyakan dokter anda apakah anda perlu
melanjutkan Pap smear. Jika histerektomi dilakukan untuk kondisi non-kanker,
seperti fibroids, anda dapat menghentikan Pap smear rutin. Namun jika
histerektomi dilakukan untuk kondisi prakanker atau kanker, saluran vagina anda
harus diperiksa untuk mengetahui adanya perubahan abnormal.
b. Persiapan Pap Smear
Untuk meyakinkan Pap smear anda efektif, ikuti tips berikut sebelum
melakukan tes:
·
hindari berhubungan seksual
atau menggunakan obat vaginal atau busa/krim/gel spermisid selama 2 hari
sebelum melakukan Pap smear karena ini dapat menyembunyikan sel abnormal
·
coba untuk tidak menjadwalkan
Pap smear selama periode haid anda, walaupun tes dapat dilakukan lebih baik
untuk menghindari waktu tertentu dari siklus anda
c.
Teknik
Pap Smear Dilakukan?
Pap smear
dilakukan di ruang dokter dan hanya beberapa menit. Pertama anda berbaring di
atas meja periksa dengan lutut ditekuk. Tumit anda akan diletakkan pada alat
stirrups. Secara perlahan dokter akan memasukkan alat spekulum ke dalam vagina
anda. Lalu dokter akan mengambil sampel sel serviks anda dan membuat apusan
(smear) pada slide kaca untuk pemeriksaan mikroskopis.
Dokter akan mengirim slide ke laboratorium, dimana
seorang cytotechnologist (orang yang terlatih untuk mendeteksi sel abnormal)
akan memeriksanya. Teknisi ini bekerja dengan bantuan patologis (dokter yang
ahli dalam bidang abnormalitas sel). Patologis bertanggung jawab untuk
diagnosis akhir.
Pendekatan terbaru dengan menggunakan cairan untuk
mentransfer sampel sel ke laboratorium. Dokter akan mengambil sel dengan cara
yang sama, namun dokter akan mencuci alat dengan cairan khusus, yang dapat
menyimpan sel untuk pemeriksaan nantinya. Ketika sampel sampai ke laboratorium,
teknisi menyiapkan slide mikroskopik yang lebih bersih dan mudah
diinterpretasikan dibanding slide yang disiapkan dengan metode tradisional.
Umumnya dokter akan melakukan Pap smear selama
pemeriksaan panggul (prosedur sederhana untuk memeriksa genital eksternal,
uterus, ovarium, organ reproduksi lain dan rektum). Walaupun pemeriksaan
panggul dapat mengetahui masalah reproduksi, hanya Pap smear yang dapat
mendeteksi kanker serviks atau prakanker sejak dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar