Definisi KB Suntik
Kontrasepsi
suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia
semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa
dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan
tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan
pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB,
termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
2.2 Jenis
KB Suntik
Kontrasepsi
Suntikan Progestin
Profil
KB Suntik Progestrin
·
Sangat Efektif
·
Aman
·
Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam
usia reproduksi
·
Kembalinya kesuburan lebih lambat,
rata-rata 4 bulan
·
Cocok untuk masa laktasi karena tidak
menekan produksi ASI
Jenis
KB Suntik Progestin
Tersedia
2 jenis kontrasepsi suntik yang hanya mengandung progestin, yaitu :
·
Depo Medroksiprogesteron Asetat
(Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 2 bulan dengan
cara disuntik IM (didaerah Bokong).
·
Depo Noretisteron Enantat (Depo
Noristerat) yang mengandung 200 mg Noretrindon Enantat, diberikan setiap 2
bulan dengan cara disuntikan IM.
Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang
digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang
kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk
dalam golongan kontrasepsi ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti
kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk program
postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.
Cara Pemberian :
a. Waktu
Pemberian
• Setelah
melahirkan : 6 minggu pasca salin
• Setelah
keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran
(asal ibu belum hamil lagi)
• Dalam masa
haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
b. Lokasi
Penyuntikan dengan i.m sampai daerah glutus
• Daerah
bokong/pantat
• Daerah otot
lengan atas
Indikasi :
Indikasi pemakaian kontrasepsi
suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang,
atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap.
Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan
kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra
indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang
mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok
menggunakan kontrasepsi suntik.
Cara
Kerja KB Suntik Progestin :
·
Mencegah ovulasi
·
Mengentalkan lendir cervik hingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma
·
Menjadikan selaput lendir rahim tipis
dan atrofi
·
Menghambat transportasi gamet oleh tuba
·
Berdasarkan penghambatan pelepasan LH
dan perintangan ovulasi serta pengentalan lender servik.
Efektifitas
KB Suntik Progestrin :
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki
efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan/100/perempuan pertahun, asal
penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Keuntungan
KB Suntik Progestin :
·
Sangat Efektif
·
Pencegahan kehamilan jangka panjang
·
Tidak berpengaruh pada hubungan suami
istri
·
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak
berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
·
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
·
Sedikit efek samping
·
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
·
Dapat digunakan oleh perempuan usia
>35 sampai perimenopause
·
Membantu mencegah kanker endometrium dan
KET
·
Menurunkan kejadian penyakit jinak
payudara
·
Mencegah beberapa penyebab penyakit
radang panggul
·
Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sikle cell)
Keterbatasan
Pemakaian KB Suntik Progestin :
·
Sering ditemukan gangguan haid seperti :
-
Siklus haid yang memendek atau memanjang
-
Perdarahan yang banyak atau sedikit
-
Perdarahan tidak teratur atau perdarahan
bercak (spooting)
-
Tidak haid sama sekali
·
Klien sangat bergantung pada tempat
sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan)
·
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
sebelum suntikan berikut
·
Permasalahan Berat badan merupakan efek
samping tersering
·
Tidak menjamin perlindungan terhadap
penularan IMS, HBV, atau Infeksi virus HIV
·
Terlambatnya kembali kesuburan setelah
penghentian pemakaian
·
Terlambatnya kembali kesuburan bukan
karena terjadinya kerusakan/kelainan pada organ genitalia, melainkan karena
belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan)
·
Terjadi perubahan pada lipid serum pada
penggunaan jangka panjang
·
Pada penggunaan jangka panjang dapat
sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas)
·
Pada penggunaan jangka panjang dapat
menimbulkan kekeringkan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang,
sakit kepala, nerpositas, jerawat)
Yang
dapat menggunakan KB Suntik Progestrin :
·
Usia reproduksi
·
Nulipara dan yang telah memiliki anak
·
Menghendaki Kontrasepsi Jangka panjang
dan yang telah memilki efektifitas tinggi
·
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
yang sesuai
·
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
·
Setelah abortus atau keguguran
·
Telah banyak anak, tetapi belum
menghendaki tubektomi
·
Perokok
·
TD < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan
pembekuan darah atau anemia bulan sabit
·
Menggunakan obat untuk epilepsi
(venitoin & Barbiturat) atau obat tuberkulosis (Rifamfisin)
·
Tidak dapat memakai kontrasepsi yang
mengandung estrogen
·
Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
·
Anemia defisiensi Besi
·
Mendekati usia menopause yang tidak mau
atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi
Yang
tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
·
Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada
janin 7 per 100.000 kelahiran)
·
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
·
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan
haid, terutama amenore
·
Menderita kanker payudara atau riwayat
kanker payudara
·
Diabetes mellitus disertai komplikasi
Waktu
mulai menggunakan kontrasepsi suntikan progestin :
·
Setiap saat selama siklus haid, asal ibu
tersebut tidak hamil
·
Mulai hari pertama sampai hari ke-7
siklus haid
·
Pada ibu yang tidak haid, injeksi
pertama dapat diberikan setipa saat, asalkan saja ibu tersebut tidak hamil.
Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
·
Ibu yang menggunakan kontrasepsi
hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah
menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut
tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu
sampai haid berikutnya datang.
·
Bila ibu sedang menggunakan jenis
kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan
yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan pada saat jadwal
kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
·
Ibu yang menggunakan kontrasepsi
non-hormonal dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan
pertama kontarsepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal
saja ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid
berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut selam
7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
·
Ibu ingin menggantikan AKDR dengan
kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai
hari ke-7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke-7
siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
·
Ibu tidak haid atau ibu dengan
perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal
saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual.
Cara
penggunaan kontrasepsi suntikan :
·
Cara pemberian kontrasepsi suntikan.
·
Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan
setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskular dalam di daerah pantat.
Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan
akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. Suntikan diberikan setiap 90
hari. Pemberian kontrasepsi suntikan Noristerat untuk 3 injeksi berikutnya
diberikan setiap 8 minggu. Mulai dengan injeksi kelima diberikan setiap 12
minggu.
·
Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan
kapas alkohol yang dibasahi oleh etil/isopropil alkohol 60-90%. Biarkan kulit
kering sebelum disuntik. Setelah kulit kering baru disuntik.
·
Kocok dengan baik, dan hindarkan
terjadinya gelembung-gelembung udara. Kontrasepsi suntik tidak perlu
didinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul, upayakan
menghilangkannya dengan menghangatkannya.
Informasi
lain yang perlu disampaikan :
·
Pemberian kontrasepsi suntikan sering
menimbulkan gangguan haid (amenorea). Gangguan haid ini biasanya bersifat
sementara dan sedikit sekali menggangu kesehatan.
·
Dapat terjadi efek samping, seperti
peningkatan berat badan, sakit kepala, dan nyeri payudara. Efek-efek samping
ini jarang, tidak berbahaya, dan cepat hilang.
·
Karena terlambat kembalinya kesuburan,
penjelasan perlu diberikan pada ibu usia muda yang ingin menunda kehamilan,
atau bagi ibu yang merencanakan kehamilan berikutnya dalam waktu dekat.
·
Setelah suntikan diberhentikan, haid
tidak segera datang. Haid baru datang kembali pada umumnya setelah 6 bulan.
Selama tidak haid tersebut dapat saja terjadi kehamilan. Bila setelah 3-6 bulan
tidak juga haid, klien harus kembali ke dokter atau tempat pelayanan kesehatan
untuk dicari penyebab tidah haid tersebut.
·
Bila klien tidak dapat kembali pada
jadwal yang telah ditentukan, suntikan dapat diberikan 2 minggu sebelum jadwal.
Dapat juga suntikan diberikan 2 minggu setelah jadwal yang ditetapkan, asal
saja tidak terjadi kehamilan. Klien tidak dibenarkan melakukan hubungan
seksual selama 7 hari atau menggunakan
metode kontrasepsi lainnya selama 7 hari. Bila perlu dapat juga menggunakan
kontrasepsi darurat.
·
Bila klien, misalnya sedang menggunakan
salah satu kontrasepsi suntikan dan kemudian meminta untuk digunakan dengan
kontrasepsi suntikan yang lain, sebaiknya jangan dilakukan. Andaikata terpaksa
juga dilakukan, kontrasepsi yang akan diberikan tersebut diinjeksi sesuai
dengan jadwal suntikan dari kontrasepsi hormonal yang sebelumnya.
·
Bila klien lupa jadwal suntikan,
suntikan dapat segera diberikan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil.
Peringatan
Bagi Pemakai Kontrasepsi Suntikan Progestin
·
Setiap terlambat haid harus dipikirkan
adanay kemungkinan kehamilan.
·
Nyeri abdomen bawah yang berat
kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu.
·
Timbulnya abses atau perdarahan tempat
injeksi.
·
Sakit kepala migrain, sakit kepala
berulang yang berat, atau kaburnya penglihatan.
·
Perdarahan berat yang 2 kali lebih
panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam satu periode masa haid.
Bila terjadi hal-hal yang disebutkan di atas,
hubungi segera tenaga kesehatan atau klinik.
Penanganan
Gangguan Haid
Amenorea
·
tidak perlu dilakuakn tindakan apapun, cukup
konseling saja.
·
Bila klien tidak dapat menerima kelainan
haid tersebut, suntikan jangan dilanjutkan. Anjurkan pemakaian jenis
kontrasepsi yang lain.
Perdarahan
·
Perdarahan ringan atau spotting sering
dijumpai, tetapi tidak berbahaya.
·
Bila perdarahan/spotting terus berlanjut
atau setelah tidak haid, namun kemudian terjadi perdarahan, maka perlu dicari
penyebab perdarahan tersebut. Obatilah penyebab perdarahan tersebut dengan cara
yang sesuai. Bila tidak ditemukan penyebab terjadinya perdarahan, tanyakan
apakah klien masih ingin melanjutkan suntikan dan bila tidak suntikan jangan
dilanjutkan lagi dan carikan kontrasepsi jenis lain.
·
Bila ditemukan penyakit radang panggul
atau penyakit akibat hubungan seksual, klien perlu diberi pengobatan yang
sesuai dan suntikan dapat terus dilanjutkan.
·
Perdarahan banyak atau memanjang (lebih
daRI 8 hari) atau 2 kali lebih banyak dari perdarahan yang biasanya dialami
pada siklus haid normal, jelaskan bahwa hal tersebut biasa terjadi pada bulan
pertama suntikan.
·
Bila gangguan tersebut menetap, perlu
dicari penyebabnya dan bila ditemukan kelainan ginekologik, klien perlu diobati
atau dirujuk.
·
Bila perdarahan yang terjadi mengancam
kesehatan klien atau klien tidak dapat menerima hal tersebut, suntikan jangan
dilanjutkan lagi. Pilihlah jenis kontrasepsi yang lain. Untuk mencegah anemia
perlu diberi preparat besi dan anjurkan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung zat besi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar