Laman

Cari Materi

Selasa, 28 Agustus 2018

FISIOLOGI JANTUNG


Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada . Jantung pada dasarnya adalah sebuah pompa ganda yang menghasilkan tekanan pendorong agar darah mengalir melalui sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik atau bisa juga dapat diartikan sebagai sebuah rongga atau organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang . Jantung bersifat self-excitable , yaitu mencetuskan sendiri kontraksi beriramanya . Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dimana pada saat memompa darah otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak . Selain itu juga otot jantung mempunyai kemampuan untuk menimbulkan rangsangan listrik . Fungsi lain jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida) . Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida dan jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.

1 . Struktur Jantung
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang , bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) yang disebut basis kordis . Di sebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis . Letak jantung ada di dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior) . Jantung memiliki empat bilik , setiap belahan terdiri dari sebuah atrium / bilik masukan vena dan sebuah ventrikel / atau bilik keluaran arteri . Empat katup jantung mengalirkan darah dalam arah yang sesuai dan mencegah darah mengalir dalam arah yang berlawanan . Kontraksi serat-serat otot jantung yang tersusun seperti spiral menghasilkan efek memeras yang penting agar pemompaan berlangsung efisien . Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru , namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama pericardium , Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung , disebut dengan perikardium serosa , yang dipersarafi oleh saraf otonom . Sedangkan lapisan luarnya lebih longgar yang dinamakan dengan perikardium fibrosa . di antara 2 lapis jantung terdapat rongga yang disebut rongga pericardium yang berisi sedikit cairan pelumas atau yang disebut cairan pericardium kurang lebih 10 - 30ml yang berguna untuk mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung . Perikardium juga berfungsi sebagai barier terhadap infeksi dari paru dan mediastinum . jantung tersusun atas otot yang bersifat khusus yaitu otot jantung yang memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf . Cara kerja semacam ini disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogenik .
                      Gambar : struktur jantung

II . Ruang Jantung
            Secara internal jantung terdiri atas 4 ruang , yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut atrium (serambi) yang mengumpulkan darah dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik) yang mengeluarkan darah atau berfungsi dalam memompa darah ke seluruh tubuh . Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium disebut dengan vena, dan pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan disebut dengan arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum atau sekat, yaitu suatu partisi otot kontinu yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung kanan menerima dan memompa darah beroksigen rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri memompa darah beroksigen tinggi.
Gambar : ruang jantung

a . antrium
        antrium hanya berfungsi sebagai pompa primer yang meningkatkan efektifitas ventrikel sebagai pompa kira-kira 30% . dalam keadaan normal jantung mempunyai kemampuan memompa lebih dari 300 - 500% darah yang diperlukan oleh tubuh . atrium kanan berfungsi sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh melalui vena kava superior & inferior dan dari jantung melalui sinus koronarius . tekanan di atrium kanan 2 - 6mmHg dengan saturasi oksigen 75% . kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru . antrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis . tekanan antrium kiri 4 – 12mmHg dengan saturasi oksigen 95% - 98% . kedua atrium itu dipisahkan oleh sekat yang disebut septum interatrium .
b . ventrikel
Ø  Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis . tebal dinding kanan biasanya 0,5cm dan tekanan sistoliknya 15 – 30 mmHg dan diastolik 0 – 5mmHg dengan saturasi oksigen 75% .
Ø  Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta . tebal dari dinding ventrikel kiri kira-kira 1,5cm . tekanan sistolik ventrikel kiri normalnya adalah 120mmHg dan diastolik 0 – 10mmHg dengan saturasi oksigen sebesar 95% - 98% .

III . katup – katup jantung
            Terdiri atas 4 katub yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi darah . setiap katub berrespon terhadap perubahan tekanan . katub dikelompokan ke dalam 2 jenis , yaitu :
Ø  Katub atrioventrikuler
Katub antrioventrikuler memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada fase diastolik ventrikel dan mencegah aliran balik pada saat sistol ventrikel (kontraksi) .
Ø  Katub semilunar
Adanya katub ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistelo ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastole ventrikel . disebelah atas daun katub aorta terdapat 3 penonjolan dinding aorta yang disebut sinus valsava . sinus-sinus tersebut berfungsi melindungi muara koroner dari penyumbatan oleh daun katub pada waktu aorta terbuka .
Bila ventrikel kiri berkontraksi , masuknya darah ke dalam aorta dan arteri lain menyebabkan dinding arteri teregang dan tekanannya meningkat ke tekanan sistolik normal 120mmHg  . pada akhir sistole tekanan darah dalam aorta turun pelan-pelan selama diastole karena darah yang disimpan dalam arteri elastik yang teregang terus mengalir melalui pembuluh darah perifer kembali ke vena .
Gambar : bagian-bagian katup-katup jantung
Ket :
1. Right Coronary                                         9. Right Atrium                       17. Pulmonary
2. Left Anterior Descending                          10. Right Ventricle
3. Left Circumflex                                        11. Left Atrium
4. Superior Vena Cava                                  12. Left Ventricle
5. Inferior Vena Cava                                    13. Papillary Muscles
6. Aorta                                                        14. Chordae Tendineae
7. Pulmonary Artery                                     15. Tricuspid Valve
8. Pulmonary Vein                                        16. Mitral Valve

IV . lapisan jantung
Terdiri atas :
·         Perikardium
Lapisan ini merupakan kantong pembungkus jantung .
Lapisan ini terbagi menjadi 2 , yaitu :
*      Perikardium fibrosum (fiseral)
*      Perikardium serosum (parietal) , terbagi menjadi 2 yaitu :
1.      Perikardium parietalis
2.      Perikardium fiseral mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah pergerakan jantung .
·         Miokardium
Merupakan lapisan jantung otot yang menerima darah dari arteri koronaria , sedangkan arteri koronaria kanan memberikan darah untuk sinotrial node , ventrikel kanan dan permukaan diafragma ventrikel kanan . vena koronaria mengembalikan darah ke sinus kemudian bersirkulasi langsung ke dalam paru-paru .
·         Endokardium

V . sistem konduksi
            Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik , yang mempunyai sifat-sifat khusus yaitu :
1.      Otomatisasi , kemampuan untuk menimbulkan implus secara spontan
2.      Irama , kemampuan membentuk implus yang teratur
3.      Daya konduksi , kemampuan untuk menyalurkan implus
4.      Daya rangsang , kemampuan untuk bereaksi daya rangsang

Berdasarkan sifat-sifat tersebut maka secara spontan dan teratur jantung akan menghasilkan implus-implus yang disalurkan melalui system hantaran untuk merangsang otot jantung dan bisa menimbulkan kontraksi otot . perjalanan impuls dimulai dari nodus SA ke nodus AV , sampai ke serabut purkinye . di dinding atrium kanan terdapat nodus sinoatrial (SA) . sel-sel dari nodus SA memiliki otomatisasi karena nodus ini secara normal melepaskan impuls dengan kecepatan lebih cepat dari sel jantung lain dengan otomatisasi 60 – 100denyut/menit . jaringan khusus ini bekerja sebagai pemacu jantung normal . pada bagian bawah septum interatrialterdapat nodus atrioventrikuler (AV) . jaringan ini bekerja untuk menghantarkan , memperlambat , potensial aksi atrial sebelum ia mengirimnya ke ventrikel . potensial aksi mencapai nodus AV pada waktu yang berbeda . nodus AV memperlambat hantaran dari potensial aksi ini sampai semua potensial aksi telah dikeluarkan atrium dan memasuki nodus AV . setelah sedikit perlambatan ini , nodus AV melampaui potensial aksi sekaligus , ke jaringan konduksi ventricular , memungkinkan kontraksi simultan semua sel ventrikel . perlambatan nodus AV ini juga memungkinkan waktu untuk atrium secara penuh mengejeksi kelebihan darahnya ke dalam ventrikel , sebagai persiapan untuk sistole ventrikel . dari nodus AV , impuls berjalan ke berkas his di septum interventrikuler ke cabang berkas kanan dan kiri , dan kemudian melalui satu dari beberapa serat purkinye ke jaringan miokard ventrikel itu sendiri . potensial aksi dapat melintasi jaringan penghantar tiga sampai tujuh kali lebih cepat daripada melalui miokard ventrikel . maka berkas , cabang dan serabut purkinye dapat mendekati kontraksi simultan dari semua bagian ventrikel , sehingga memungkinkan terjadinya penyatuan kerja pompa maksimal .
                 Gambar : system konduksi pada jantung

VI . siklus jantung
            Peristiwa yang terjadi pada jantung berawal dari permulaan sebuah denyut jantung sampai berakhirnya denyut jantung berikutnya disebut siklus jantung (cardiac cycle). Setiap siklus dimulai oleh pembentukan potensial aksi yang spontan di dalam nodus sinus (sinoatrioventricular node/ SA node). Nodus ini terletak pada dinding lateral superior atrium kanan dekat tempat masuk vena cava superior, dan potensial aksi menjalar dengan cepat sekali melalui kedua atrium dan kemudian melalui berkas AV ke ventrikel. Karena ada pengaturan khusus sistem konduksi dari atrium menuju ke ventrikel, ditemukan keterlambatan selama lebih dari 1/10 detik sewaktu impuls jantung dihantarkan dari atrium ke ventrikel. Keadaan ini menyebabkan atrium akan berkontraksi mendahului ventrikel, sehingga akan memompakan darah ke dalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel yang kuat. Jadi, atrium bekerja sebagai pompa primer bagi ventrikel, dan ventrikel selanjutnya akan menyediakan sumber kekuatan yang utama untuk memompakan darah ke sistem pembuluh darah.

Sistole dan Diastole
Gerakan jantung terdiri atas satu periode relaksasi yang disebut Diastole, yaitu periode pengisian jantung dengan darah, yang diikuti oleh satu periode kontraksi yang disebut sistole. Kontraksi dari kedua atrium terjadi serentak yang disebut sistole atrial dan pengendorannya adalah diastole antrial . lama kontraksi ventrikel adalah 0,3detik dan tahap pengendoran selama 0,5detik . kontraksi kedua atrium pendek , sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat . daya dorong ventrikel kiri harus lebih kuat karena harus mendorong darah ke seluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah arteri sistemik . meskipun ventrikel kanan juga memompa darah yang sama tetapi tugasnya hanya mengalirkan darah ke sekitar paru-paru ketika tekanannya lebih rendah .  Proses Mekanis pada Siklus Jantung
Siklus jantung terdiri dari tiga kejadian penting :
1. Pembentukan aktivitas listrik sewaktu jantung secara otoritmis mengalami depolarisasi dan repolarisasi.
2. Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan) dan diastol (relaksasi dan pengisian) berganti-ganti, yang dicetuskan oleh siklus listrik yang berirama.
3. Arah aliran darah melintasi bilik-bilik jantung, yang ditentukan oleh pembukaan dan penutupan katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis.
Dengan mengkaji perubahan-perubahan tekanan yang berkaitan dengan siklus jantung, dapat dilihat kurva tekanan atrium tetap rendah selama siklus jantung, dengan adanya sedikit fluktuasi (dalam keadaan normal bervariasi antara 0 dan 8 mmHg). Kurva tekanan aorta tetap tinggi, dengan fluktuasi sedang (dalam keadaan normal bervariasi antara tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg). Kurva tekanan ventrikel berfluktuasi secara dramatis karena tekanan ventrikel harus di bawah tekanan atrium terendah selama diastol agar katup AV terbuka dan dapat terjadi pengisian ventrikel, dan harus di atas tekanan aorta tertinggi selama sistol agar katup aorta membuka, sehingga dapat terjadi pengosongan ventrikel. Dengan demikian, tekanan ventrikel dalam keadaan normal bervariasi dari 0 mmHg selama diastol ke sedikit lebih tinggi dari 120 mmHg selama sistol. Gangguan fungsi katup menimbulkan aliran darah yang turbulen, yang terdengar sebagai murmur (bising) jantung. Katup abnormal dapat bersifat stenotik (tidak membuka sempurna) atau insufisiensi (tidak menutup sempurna).  
Gambar Cardiac Cycle menjelaskan berbagai peristiwa berbeda yang terjadi selama siklus jantung (cardiac cycle). Kurva pertama yang paling atas adalah elektrokardiogram (EKG/ECG),  Ketiga kurva berikutnya secara berurutan menunjukkan perubahan-perubahan tekanan di dalam aorta, ventrikel kiri, dan atrium kiri. Kurva kelima melukiskan perubahan volume ventrikel,  kurva keenam adalah fonokardiogram, yang merupakan rekaman bunyi yang dihasilkan oleh jantung–terutama oleh katup jantung–sewaktu memompakan darah .
VII . tahap jantung
            Jantungt bekerja selama kita hidup dan membutuhkan makanan yang berasal dari darah , dengan tahap kerja sebagai berikut :
1.      Tahap kontriksi (tahap sistole) , suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup . katub bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka , sehingga darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonalis masuk ke paru-paru kiri dan kanan , sedangkan darah dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta kemudian diedarkan ke seluruh tubuh .
2.      Tahap dilatasi (tahap diastole) , suatu keadaan ketika jantung mengembang . katup bikus dan trikuspidalis terbuka , sehingga darah dari atrium sinistra masuk ke ventrikel sinistra dan darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra . selanjutnya darah yang ada di paru-paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah dari tubuh melalui vena kava masuk ke atrium dekstra .
3.      Tahap istirahat , yaitu waktu antara tahap kontriksi dan dilatasi ketika jantung berhenti kira-kira 1/10 detik . pada waktu kita beristirahat jantung akan menguncup sebanyak 70 – 80kali/menit . pada tiap-tiap kontraksi jantung akan memindahkan darah ke aorta sebanyak 60 – 70cc .
kalau kita bekerja maka jantung akan lebih cepat berkontriksi sehingga darah lebih banyak dialirkan ke seluruh tubuh . kerja jantung dapat diketahui dengan jalan memeriksa perjalanan darah dalam arteri . oleh karena dinding arteri akan mengembang jika ke dalamnya mengalir gelombang darah . gelombang darah ini menimbulkan denyutan pada arteri . sesuai dengan kuncupnya jantung yang disebut denyut nadi .baik buruknya dan teratur tidaknya denyut nadi bergantung dari kembang–kempisnya jantung.

Bunyi jantung
Selama gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan oleh katup-katup yang menutup secara pasif . bunyi pertama disebabkan menutupnya katup atrior – ventrikuler dan kontraksi dari ventrikel . bunyi kedua karena menutupnya katup aortik dan pulmoner sesudah kontraksi dari ventrikel . yang pertama adalah panjang dan dempak , dan yang kedua pendek dan tajam . demikianlah maka pertama terdengar seperti “lub” dan yang kedua seperti “duk” . dalam keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lain / bunyi lebih keras , tetapi bila arus darah cepat atau bila ada kelainan pada katup atau salah satu ruangnya , maka dapat terjadi bunyi lain , biasanya disebut “bising” .

Debaran jantung
            Atau lebih tepat lagi debaran apex , adalah pukulan ventrikel kiri kepada dinding anterior yang terjadi selama kontraksi ventrikel . debaran ini dapat diraba dan sering terlihat juga pada ruang interkostal kelima kiri , kira-kira 4cm dari garis tengah sternum .

VIII . faktor-faktor penentu kerja jantung
            Fungsi jantung dipengaruhi oleh 4 faktor utama yang saling terkait dalam menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan curah jantung (cardiac output) , yaitu :
1.      Beban awal (preload) adalah jumlah regangan serabut otot jantung segera sebelum sistol .
2.      Kontraktilitas adalah kemampuan inotropik dan beban kerja jantung .
3.      Beban akhir (afterload) adalah kekuatan atau tekanan ruang jantung dimana ruang jantung harus mengejeksikan darah selama sistolik .
4.      Frekwensi jantung

VIIII . sirkulasi darah
            Pembuluh darah pada peredaran darah kecil terdiri atas :
1.      Arteri pulmonalis , merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dekstra menuju ke paru-paru , yang mempunyai 2 cabang yaitu dekstra dan sinistra untuk paru-paru kanan dan kiri yang banyak mengandung karbondioksida di dalam darahnya
2.      Vena pulmonalis , merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru-paru masuk ke jantung bagian atrium sinistra . di dalamnya berisi darah yang banyak mengandung oksigen .
Pembuluh darah pada peredaran darah besar :
Ø  Aorta merupakan pembuluh darah arteri yang besar . pembuluh ini keluar dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendens , lalu membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis sinistra , turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma lalu turun ke bagian perut .
Jalannya arteri terbagi atas 3 bagian :
1.      Aorta asendens , aorta yang yang naik ke atas dengan panjangnya kurang lebih 5cm , cabangnya arteri koronariamasuk ke jantung .
2.      Arkus aorta , yaitu bagian aorta yang melengkung arah ke kiri , di depan trakea sedikit ke bawah sampai vena torakalis IV . cabang-cabangnya : arteri brakiasefalika atau arteri anomina , arteri subklavia sinistra dan arteri karotis komunis sinistra .
3.      Aorta desendens , bagian aorta yang menurun mulai dari vertebra torakalis IV sampai vertebra lumbalis IV .
Letaknya :
a.       Aorta torakalis , dimulai dari vertebra torakalis IV sampai menembus difragma . percabangannya sampai pada dinding toraks dan alai-alai viseral yang ada di dalam rongga toraks .
b.      Aorta abdominalis , pada vertebra torakalis XII terbagi 2 , arteri iliaka komunis dekstra dan arteri iliaka komunis sinistra .
Percabangannya sampai dinding perut dan alat dalam rongga perut , panggul , dan anggota gerak bawah .
Peredaran darah kecil , darah dari jantung ventrikel dekstra         valvula semilunaris      
Arteri pulmonalis        paru-paru kiri dan kanan         vena pulmonalis
     Peredaran darah besar , darah dari jantung bagian ventrikel sinistra         valvula semilunaris
aorta        aorta       arteri       arteriole       kapiler arteri       kapiler vena      venolus    
vena kava      atrium dekstra
Gambar : sirkulasi darah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar