Tanda dan
Gejala Kehamilan
2.1.1.1. Tanda Mungkin Hamil
·
Amenorhea – Wanita tidak datang
menstruasi 2 bulan berturut-turut.
·
Nausea (mual) dan emesis (muntah)
-Umumnya terjadi pada wanita hamil muda umur 6-8 minggu. Mual-mual pada pagi
hari disebut morning sickness. Akibat dari pengaruh hormon progesteron
dan estrogen sehingga pengeluaran asam lambung berlebihan.
·
Mastodynia – Payudara terasa nyeri
dan kencang disebabkan payudara membesar karena pengaruh hormon estrogen pada
ductus mammae dan progesteron pada alveoli.
·
Quickening – Perasaan gerakan janin
pada minggu ke 18 atau minggu 20 (primigravida) dan umur 14 atau 16 minggu pada
multi gravida. Gerakan janin pertama kali dapat digunakan untuk menentukan umur
kehamilan.
·
Miksi – Wanita hamil trimester I dan
III sering merasakan sering kencing karena uterus yang gravid mendesak vesica
urinaria.
·
Konstipasi – Kesulitan buang air
besar karena pengaruh hormon progesteron yang menghambat peristaltik usus dan
karena perubahan pola makan.
·
Weight gain – Pertambahan berat
badan ibu tidak selalu berbanding lurus dengan pertambahan berat janin.
Pertambahan berat badan ibu ada artinya setelah umur 20 minggu.Umumnya
pertambahan berat badan normal selama kehamilan adalah 8-14 kg.
·
Fatigue – Perasaan lelah pada ibu
hamil sulit diterangkan, namun kerja jantung dirasakan lebih berat pada umur 32
minggu.
·
Nail sign – Umumnya umur 6 minggu
wanita hamil mengeluh ujung kuku lunak dan lebih tipis.
·
Mengidam – Ingin makanan atau
minuman tertentu. Hal ini terjadi pada bulan-bulan pertama.
·
Sinkope (pingsan) – Adanya gangguan
sirkulasi ke daerah kepala (sentral) sehingga menyebabkan iskemik susunan saraf
pusat.
·
Pigmentasi kulit – Pengaruh hormon
kortikosteroid plasenta, sering dijumpai pada muka (chloasma gravidarum),
dinding perut (striae gravidarum = suatu perubahan warna seperti jaringan
parut), leher dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu
menonjol, kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah menifes).
·
Epulis – Hipertropi papilla
ginggivae (gusi berdarah).
·
Varises – Pemekaran vena-vena, dapat
terjadi pada kaki, betis dan vulva. Biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
2.1.1.2. Tanda tidak pasti
·
Perut membesar.
·
Uterus membesar, sesuai dengan umur
kehamilan.
·
Tanda Chadwicks, mukosa vagina
berwarna kebiruan karena hipervaskularisasi hormon estrogen.
·
Discharge, lebih banyak dirasakan
wanita hamil. Ini pengaruh hormon estrogen dan progesteron.
·
Tanda Goodell, portio teraba
melunak.
·
Tanda Hegar, isthmus uteri teraba
lebih panjang dan lunak.
·
Tanda Piscaseck, pembesaran dan
pelunakan pada tempat implantasi. Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu.
·
Teraba ballotement (tanda ada benda
mengapung/ melayang dalam cairan), pada umur 16-20 minggu.
·
Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi
uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak disertai rasa nyeri.
·
Reaksi kehamilan positif.
2.1.1.3. Tanda pasti
·
Adanya gerakan janin yang dapat
dilihat, dirasakan dan diraba serta ditemukan bagian-bagian janin.
·
Terdengar denyut jantung janin
secara auskultasi – Dapat didengar dengan stetoscop monoculer laenec, doppler,
alat kardiotograf dan dilihat pada USG.
·
Terlihat tulang-tulang janin pada
foto rontgen – rongten sudah tidak disarankan.
2.1.2. Differential Diagnosa Kehamilan
1.
Pseudosiesis – Terdapat amenorea,
perut membesar, uterus sebesar biasa, tanda kehamilan negatif.
2.
Mioma uteri – Perut membesar, rahim
membesar teraba padat kadang berbenjol-benjol, tanda kehamilan negatif,
perdarahan banyak saat menstruasi.
3.
Kistoma ovarii – Mungkin ada
menopause, perut membesar tapi pada periksa dalam uterus sebesar biasa, tanda
kehamilan negatif, lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan.
4.
Retensio urine – Uterus sebesar
biasa, tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.
5.
Menopause – Terdapat amenorea, umur
wanita kira-kira diatas 43 tahun, uterus sebesar biasa, tanda dan reaksi
kehamilan negatif.
6.
Hematometra – Terdapat amenorea yang
dapat melampaui umur kehamilan, perut terasa sakit setiap bulan, terjadi
penumpukan darah dalam rahim, reaksi kehamilan negatif. Hal ini disebabkan oleh
himen imperforata.
Tabel 1. Perbandingan Antara Primipara Dan Multipara
Primipara
|
Multipara
|
|
Perut
|
Tegang
|
Longgar, terdapat striae
|
Pusat
|
Menonjol
|
Dapat datar
|
Rahim
|
Tegang
|
Agak lunak
|
Payudara
|
Tegang, tegak
|
Menggantung, agak lunak, terdapat striae
|
Labia
|
Bersatu
|
Agak terbuka
|
Himen
|
Koyak beberapa tempat
|
Karankula himenalis
|
Vagina
|
Sempit dengan rugae utuh
|
Lebar, rugae berkurang
|
Serviks
|
Licin, lunak, tertutup
|
Sedikit terbuka, teraba bekas robekan persalinan
|
Pembukaan
|
Mendatar lalu membuka
|
Membuka dan mendatar
|
Perineum
|
Masih utuh
|
Bekas luka episiotomi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar