Laman

Cari Materi

Minggu, 24 Maret 2013

sistem rujukan dalam pelayanan obstetri


a.      Definisi
Sistem rujukan dalam pelayanan obstetri adalah suatu pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal.
Rujukan vertikal maksudnya rujukan dan komunikasi antara satu unit ke unit lain yang lebih lengkap. Umpamanya dari rumah sakit kabupaten ke rumah sakit provinsi atau rumah sakit tipe C ke rumah sakit tipe B yang lebih spesialistis fasilitas dan personalianya. Sedangkan horizontal maksudnya konsultasi dan komunikasi  antar unit yang ada dalam satu rumah sakit, misalnya antara bagian kebidanan dan bagian ilmu kesehatan anak.
  1. Tujuan umum
Terjaminnya pemerataan pelayanan kesehatan secara paripurna dan komprehensif bagi masyarakat yang membutuhkan, agar dapat tercapai peningk atan derajat kesehatan yang maksimal.
  1. Tujuan Rujukan
    • Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan yang sebaik-baiknya
    • Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman pendrota atau bahan laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya
    • Menjalin pelimpahan pengetahuan dan keterampilan (transfer of knowledge and skill) melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah

  1. Permasalahan dalam rujukan
  Keadaan geografis.
  Kurangnya tenaga (kuantitatif & kualitatif).
  Kurangnya sarana, prasarana dan peralatan.
  Belum terpadunya sistem komunikasi, transportasi dan logistik.
  Pengkotakan dan duplikasi pembiayaan sistem rujukan.
·       Kurangnya informasi pemberi dan penerima pelayanan.

  1. Syarat rujukan
1.  Adanya unit yang merujuk dan menerima rujukan.
2.  Adanya pengertian timbal balik.
3.  Adanya pencatatan (surat rujukan, kartu miskin, register).
4.  Adanya pengertian petugas tentang sistem rujukan.
5.  Rujukan vertikal atau horizontal.
6.  Bumil risti sebaiknya didampingi.

  1. jenis rujukan
1. Rujukan Medis
                          a. Rujukan Pasien
                          b. Rujukan Laboratorium
2. Rujukan Kesehatan
                        (Rujukan Iptek dan Keterampilan)
3. Rujukan Manajemen
                          - Pengiriman informasi
                         - Bantuan biaya, tenaga, peralatan, obat
                         - Bantuan penyelesaian masalah

  1. jenis rujukan ditinjau dari upaya kesehatan
1. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan:
                         - Rujukan kasus untuk diagnosa / tindakan
                         - Rujukan spesimen
                         - Rujukan ilmu untuk bimbingan / yan.medik
2. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat:
                        - Rujukan sarana dan logistik
                        - Rujukan tenaga
                        - Rujukan operasional


h. Kegiatan rujukan dan pelayanan ini antara lain berupa :
    • Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan yang kurang lengkap ke unit kesehatan yang lebih lengkap
    • Rujukan kasus-kasus patologik pada kehamilan, persalinan dan nifas
    • Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya, seperti kasus-kasus ginekologi atau kontrasepsi yang memerlukan penanganan spesialis
    • Pengiriman bahan laboratorium
    • Bila penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai, kembalikan dan kirimkan lagi kepada unit semula, bilamana perlu disertai dengan keterangan yang lengkap (surat balasan)

  1. Prosedur rujukan
·         Keadaan umum pasien harus diperbaiki dulu, dipertahankan stabil selama dalam perjalanan
·         Sertakan surat rujukan, obat, peralatan dan tenaga perawat/bidan
·         Tanggung jawab penderita ada ditangan yang merujuk sampai pasien tiba di tempat rujukan
·         Penerima rujukan wajib merujuk kembali untuk dilakukan tindak lanjut oleh unit asal rujukan dan/atau membuat laporan bila pasien sembuh atau meninggal.

  1. Kegiatan rujukan informasi medis antara lain berupa :
    1. Membalas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim
    2. Menjalin kerjasama  sistem pelaporan data-data medis umumnya dan data-data parameter pelayanan kebidanan khususnya terutama mengenai kematian maternal dan perinatal. Hal ini sangat berguna untuk memperoleh angka-angka secara regional dan nasional.

  1. Wilayah binaan jejaring rujukan
Dapat berdasarkan:
  Jarak, radius ≤ 10 km dari sarana rujukan
  Waktu tempuh  ≤ 2 jam ke sarana rujukan
  Fasilitas pelayanan kesehatan yang dibina (puskesmas, RB, dll.)
  Data kunjungan pasien dari dalam dan luar wilayah administratif

1 komentar: