Membedakan Antara Ketidak Nyamanan dan Kemungkinan Komplikasi
Tidak semua
wanita mengalami ketidaknyamanan akibat kehamilan yang disebutkan dibawah ini,
akan tetapi tidak sedikit juga wanita yang mengalami ketidaknyamanan tersebut.
Cara meringankan ketidaknyamanan bisa membuat perbedaan yang signifikan dalam
cara wanita tersebut memandang pengalaman kehamilannya. Dasar fisiologis,
psikologis dan anatomis untuk masing-masing ketidaknyamanan tersebut diberikan
untuk merangsang pemikiran selanjutnya tentang cara-cara meringankannya.
Cara-cara meringankan tersebut didasarkan pada penyebab dari ketidaknyamanan
tersebut serta diarahkan ke penatalaksanaan symptomatik.
2.2.1. Rasa Letih
Rasa letih
sering terjadi selama trimester pertama tanpa diketahui penyebabnya. Salah satu
sangkaan yang diajukan ialah penurunan awal dalam laju metabolik dasar pada
awal-awal kehamilan, tetapi mengapa hal itu terjadi tidaklah jelas. Untunglah
hal ini hanya merupakan ketidaknyamanan yang terbatas, biasanya akan lenyap
pada akhir trimester pertama. Namun, hal tersebut bisa mempunyai efek
meningkatkan intensitas respon psikologis yang dialami wanita selama masa
tersebut.
Langkah-langkah
peringanannya ialah meyakinkan ibu tentang kenormalan rasa letih tersebut serta
pengurangan dengan sendirinya pada trimester kedua di kemudian hari. Hal ini
akan dapat membantu ibu tersebut untuk mengambil lebih banyak waktu istirahat
pada siang hari hingga masa ini berlalu. Sedikit senam berikut konsumsi makanan
yang bergizi akan dapat melawan rasa letih ini.
2.2.2. Punggung Atas Sakit
(bukan karena penyakit)
Sakit
punggung bagian atas bisa terjadi selama trimester pertama oleh karena
pertambahan ukuran dan akibat beratnya payudara, yang juga merupakan pertanda
presumtif kehamilan.
Langkah
peringanan, karenanya ialah dengan mengenakan BH yang cocok ukurannya dan
menopang payudara. Dengan menambah mobilitas payudara, BH yang pas dan menopang
juga akan mengurangi ketidaknyamanan kelembutan payudara akibat pembesaran.
2.2.3. Kram Kaki
Alasan-alasan
fisiologis dari kram di kaki ini tidaklah jelas diketahui. Selama sekian tahun,
kram di kaki dianggap disebabkan oleh kurangnya atau terganggunya konsumsi
kalsium atau ketidakseimbangan dalam perbandingan kalsium-fosfor didalam tubuh,
tetapi semua penyebab ini sekarang tidak lagi dinyatakan demikian dalam
literatur-literatur saat ini.
Satu aliran
lain menganggap bahwa uterus yang membesar memberikan tekanan pada
pembuluh-pembuluh darah panggul, dan dengan demikian mempengaruhi sirkulasi,
atau pada syaraf saat mereka meresap melalui foramen obturator dalam
perjalanannya ke tungkai bagian bawah. Langkah-langkah peringanan yang
disarankan adalah sebagai berikut :
·
Anjurkan wanita tersebut meluruskan
kakinya yang kram dan meruncingkan telapak kakinya (mendorsifleksikan telapak
kakinya). Jika wanita tersebut sedang diatas tempat tidur, maka akan memerlukan
penekanan yang kuat dan terus menerus terhadap dasar telapak kakinya, baik oleh
tangan seseorang atau oelh papan penahan ranjang bagian bawah, atau ditekankan.
Jika wanita tersebut sedang berdiri, maka lantai bisa berfungsi untuk itu.
Langkah ini hampir dapat dipastikan bisa dengan segera memperbaiki sirkulasi.
·
Senam umum dan kebiasaan gerakan
tubuh (body mekanik) yang baik untuk memperbaiki sirkulasi.
·
Mengangkat kaki lebih tinggi secara
periodik sepanjang hari.
·
Diet yang meliputi baik kalsium
maupun fosfor.
2.2.4. Edema Tungkai
Edema
(penimbunan cairan atau bengkak) tungkai adalah akibat sirkulasi vena yang
terganggu serta tekanan vena yang meningkat didalam tungkai bagian bawah.
Gangguan-gangguan sirkulasi ini adalah disebabkan tekanan dari uterus yang
membesar pada pembuluh-pembuluh vena panggul pada saat wanita tersebut sedang
duduk atau berdiri serta pada vena cava inferior ketika wanita tersebut
berbaring menggeletak. Setiap pakaian yang ketat dan membatasi dan menghambat
aliran balik darah dari tungkai bagian bawah akan menambah parahnya masalah
ini. Edema tungkai pada tungkai pada umumnya akan terlihat dibagian pergelangan
kaki dan harus cermat dibedakan dari edema yang berkaitan dengan pre
eklampsia/eklampsia. Langkah-langkah peringanannya meliputi hal-hal berikut :
·
Menghindari pakaian-pakaian yang
ketat.
·
Menaikkan kaki secara periodik
sepanjang hari.
·
Memposisikan diri dalam keadaan
miring pada saat berbaring.
·
Mengenakan penopang atau korset
abdominal yang bisa meringankan tekanan pada vena-vena panggul.
2.2.5. Varikositas/varises
Sejumlah
faktor ikut menentukan perkembangan varikositas selama kehamilan. Vena-vena
varikositas adalah lebih mungkin terjadi pada wanita yang memiliki
kecenderungan familial atau kecenderungan bawaan. Varikositas bisa timbul dari
sirkulasi vena yang terganggu serta pada vena yang mengalami tekanan meningkat
pada tungkai bagian bawah. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh tekanan dari
uterus yang membesar pada vena panggul ketika wanita tersebut sedang duduk atau
berdiri dan pada vena cava inferior ketika ia sedang berbaring menggeletak.
Setiap pakaian yang dapat menghambat aliran balik vena dari tungkai bagian
bawah atau karena berdiri terlalu lama akan membuat masalah ini lebih parah.
Relaksasi yang diakibatkan oleh progesteron atas dinding vena serta
katup-katupnya dan sekeliling otot-otot halus (rata) juga akan ikut memicu
berkembangnya varikositas.
Varikositas
selama masa kehamilan paling jelas menonjol kelihatan pada bagian kaki dan atau
vulva. Langkah-langkah peringanan yang spesifik bagi varikositas vulva
diantaranya adalah :
·
Penggunaan kaus kaki penunjang, verban
atau stocking elastis, yang dipakai setelah mengangkat kaki sebelum bangun.
·
Menghindari pakaian yang terlalu
sempit.
·
Menghindari berdiri terlalu lama.
·
Saat istirahat, kaki
dinaikan/ditinggikan secara periodik sepanjang hari
·
Berbaring dalam posisi tegak lurus
beberapa kali sehari (ibu tidur ditempat yang rata lalu kaki dipijakkan ke
tembok sehingga antara kaki, pantat dan tembok seolah2 membentuk sudut 90ᴼ).
·
Mengambil posisi bersandar miring
beberapa kali sehari (boleh miring ke kanan atau pun ke kiri, dimana posisi
kaki yang ada pada bagian bawah diluruskan sedangkan posisi kaki yang ada pada
bagian atas agak ditekuk sedikit).
·
Menjaga agar kaki tidak bersilang
bila duduk.
·
Jika memungkinkan duduk dengan
posisi kaki ditinggikan dan jangan berdiri.
·
Mempertahankan postur dan mekanisme
tubuh yang baik.
·
Ikut serta dalam senam ringan dan
berjalan kaki, untuk membantu peningkatan sirkulasi.
·
Memberikan penopang fisik untuk
varikositas vulva dengan bantalan karet busa yang dipegang ditempatnya dengan
tali pinggang yang saniter.
·
Mengenakan penopang abdominal ibu
atau tali pengikat, untuk mengurangi tekanan pada vena panggul.
·
Melakukan senam kegel untuk
varikositas vulva atau hemoroid/wasir, untuk meningkatkan sirkulasi.
2.2.6. Nyeri Urat (Ligamen)
Bundar
Ligamen (urat)
bundar melekat pada kedua sisi uterus persis dibawah dan didepan jalan masuk
tuba fallopii, ligamen-ligamen ini kemudian melintasi ligamen yang lebar
didalam sebuah lipatan peritoneum, melintasi kanal inguinal dan masuk menusuk
didalam bagian anterior (atas) dari labia mayora pada kedua sisi perineum.
Ligamen-ligamen tersebut sebagian besar terdiri dari otot-otot halus-rata yang
bersambung terus dengan otot uterus. Jaringan otot ini memungkinkan
ligamen-ligamen bundar untuk berhipertropi selama kehamilan, dan pada
hakikatnya, ikut meregang saat uterus membesar. Secara anatomis,
ligamen-ligamen bundar tersebut mau tidak mau harus meningkatkan ukuran
panjangnya saat uterus membesar dan naik ke atas ke dalam abdomen. Rasa nyeri
ligamen bundar diyakini adalah disebabkan oleh pemelaran dan juga oleh karena
tekanan dari uterus yang terus bertambah berat terhadap ligamen-ligamen
tersebut. Hal ini merupakan ketidaknyamanan yang sangat umum yang harus
dibedakan dari penyakit saluran gastro intestinal dan organ abdomen, misalnya
usus buntu, peradangan kantung empedu, dan bisul perut. Satu ciri yang dapat
membantu dalam perbedaan ini ialah melebarnya rasa nyeri tersebut ke daerah
lipatan paha inguinal.
Langkah-langkah
pentalaksanaannya tidak banyak dan tidak terlalu bisa efektif. Nyeri ligamen
itu merupakan salah satu dari ketidaknyamanan yang mau tidak mau harus diterima
oleh para wanita hamil. Langkah-langkah penatalaksanaannya diantaranya :
·
Menekuk lutut kearah abdomen
·
Membungkukan badan ke arah yang
sakit untuk mengendorkan rentangan ligamen
·
Mengangkat panggul
·
Mandi air hangat
·
Menopang uterus dengan sebuah bantal
dibawahnya dan sebuah bantal lain diantara dengkul pada waktu berbaring miring
·
Memakai penopang abdomen atau korset
ibu.
2.2.7. Rasa Sakit Pada
Punggung Bawah (Bukan Karena Penyakit)
Rasa sakit
punggung merupakan sakit punggung yang terjadi di bagian lumbosakral. Nyeri
tersebut biasanya akan bertambah parah dalam intensitasnya pada kehamilan
lanjut, karena hal ini memang disebabkan pergeseran dari titik gaya berat dan
juga posturnya, perubahan-perubahan ini dihasilkan oleh bobot dari uterus yang
membesar. Masalah ini akan bertambah parah jika otot abdomen wanita tersebut
longgar atau lemah, otot-otot ini tidak memberikan topangan kepada uterus yang
terus membesar.
Penatalaksanaan
dalam mengatasi nyeri punggung bagian bawah :
·
Posisi tubuh yang baik
·
Gerak tubuh yang tepat untuk
mengangkat
·
Hindari emmbengkokan tubuh,
mengangkat secara berlebihan, atau berjalan tanpa periode istirahat
·
Menggunakan sepatu bertumit
rendah/tidak bertumit, karena sepatu bertumit tinggi tidak stabil
·
Jika masalah menjadi berat, penopang
perut eksternal dianjurkan, seperti korset atau penopang perut
·
Kehangatan (tidak terlalu panas)
pada punggung seperti bantal hangat, mandi air hangat
·
Pemberian es pada punggung
·
Pijitan/urut punggung
·
Menggunakan matras yang keras serta
tidur menggunakan bantal untuk meluruskan punggung
Perubahan
dalam pusat gravitasi yang timbul dari uterus yang membesar dan berat dapat
menyebabkan wanita tersebut mengalami posisi dimana bahunya berada jauh ke
belakang dan kepalanya dilenturkan ke depan dalam usaha untuk mengimbangi
bagian depannya yang berat dan punggung yang melengkung. Posisi tubuh ini
dianggap menyebabkan kompresi syaraf pada lengan, yang akan menyebabkan rasa
gatal dan mati rasa pada jari-jari. Langkah-langkah peredaan mencakup
penjelasan tentang kemungkinan penyebab dan anjurkan untuk mengambil posisi
tubuh yang baik. Beberapa wanita memperoleh perbaikan hanya dengan berbaring.
Kelemahan dari otot-otot abdominal adalah lebih umum pada wanita yang sudah
banyak sekali mengalami kehamilan dan melahirkan, yang tidak melakukan senam
dan tidak mendapatkan kembali tonus abdominalnya setelah setiap kali habis
melahirkan. Wanita primigravida biasanya memiliki tonus otot yang baik sekali,
karena otot-otot mereka sebelumnya belum pernah meregang.
Sakit
punggung juga bisa disebabkan oleh pembungkukan yang berlebihan, berjalan terus
tanpa istirahat, dan mengangkat barang, terutama jiak semua hal tersebut
dilakukan ketika wanita tersebut sedang lelah. Kegiatan semacam itu akan
menambah ketegangan pada punggung. Pergerakan tubuh yang benar dalam hal
mengangkat benda berat adalah sangat penting untuk menghindari ketegangan otot.
Ada dua prinsip yang harus diikuti :
·
Merunduk dan bukannya membengkokan
tubuh untuk mengangkat sesuatu sehingga kaki (paha) dan bukannya punggung yang
memikul beban dan merentang
·
Rentangkan kaki dan letakkan satu
kaki agak didepan yang lain ketika merunduk sehingga ada landasan luas bagi
keseimbangan ketika berdiri dari posisi merunduk.
2.2.8. Mengurangi Rasa Sakit Saat Persalinan
Persepsi
rasa sakit sangat bervariasi tergantung pada keadaan emosional ibu. Dukungan
yang baik selama persalinan dapat menenangkan dan mengurangi rasa sakit. Rasa
sakit ini dapat dikurangi dengan mengalihkan perhatian ibu melalui menganjurkan
ibu berjalan-jalan atau mengubah posisi yang nyaman sesuai kehendak ibu.
Peran dari
pendamping persalinan juga sangat bermanfaat untuk memberikan support persalinan
atau pun melakukan massase punggung atau mengusap mukanya diantara kontraksi.
Teknik mengurangi rasa sakit juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
pernafasan tertentu atau dengan berendam air hangat untuk memberikan efek
rileksasi.
2.2.8.1. Posisi mengatasi
gangguan rasa nyaman pada fase 1 laten
Posisi yang
nyaman untuk mengatasi rasa sakit pada setiap tahap tidak sama. Cobalah
beberapa posisi agar dapat mengikuti proses yang terjadi. Suami atau pendamping
persalinan lainnya dapat memberi semangat dan membantu meringankan
ketidaknyamanan yang dialami ibu dengan mengurut pinggang belakang serta
menenangkan ibu.
1. Duduk
Duduklah di
kursi dengan menghadap ke belakang, kedua kaki dilebarkan. Rebahkan kepala ke
sandaran kursi, sementara suami mengurut punggung isteri.
2. Bersandar Tegak
Pada saat
kontraksi, bersandarlah pada sesuatu yang dekat seperti dinding, punggung kursi
atau tempat tidur. Berlututlah bila perlu dan letakan bantal di lantai untuk
menahan lutut. Condongkan panggul ke depan, lalu kembali ke posisi semula.
3. Bersandar ke Depan
Duduk
menghadap sandaran kursi dengan kedua kaki mengangkang. Letakkan sebuah bantal
di sandaran kursi supaya kepala dan tangan tidak sakit. Selain pada kursi, ibu
dapat juga bersandar pada tubuh suami, pintu, meja dan lain-lain.
4. Berlutut
ke Depan
Ibu dapat
mengatasi rasa sakit dengan berlutut dilantai dengan kaki melebar. Gunakan
beberapa bantal besar untuk menopang. Punggung tetap lurus. Setelah itu,
duduklah dengan posisi miring diantara kontraksi.
Naikkan
pantat dengan kepala tetap diatas bantal akan membantu mengurangi sakit di
punggung (karena kepala bayi menekan perut).
5. Mengatasi Sakit Punggung
Berlutut
dengan bertumpu pada kedua lutut dan lengan, serta punggung lurus dapat mengurangi
sakit saat kontraksi. Letakkan bantal dibawah lutut. Saat diantara kontraksi,
bersandarlah ke depan atau duduklah bersila.
6.
Miring ke Depan
Miringkan
panggul beberapa kali ke depan dan belakang diantara kontraksi, lalu
beristirahatlah dengan meletakan kepala di lengan. Tekanan kepala bayi pada
punggung akan berkurang.
7.
Jangan Meneran
Jika
pembukaan belum sepenuhnya lengkap, jangan meneran dulu, aturlah posisi seperti
bersujud/menungging, tapi kaki diluruskan, dan kepala menghadap ke samping dan
diletakkan diatas lengan sambil melakukan pernafasan pendek-pendek.
8.
Mengurut Punggung (Massase)
Ibu mengurut
bagian bawah punggung dengan telapak tangannya, dengan gerakan berputar.
Taburkan bedak talk untuk menghindari lecet pada kulit. Selain dapat mengurangi
sakit punggung, juga dapat memberikan efek tenang dan tenteram pada ibu. Disini
amat besar peran pendamping untuk memberikan perhatian kepada ibu, tidak hanya
dalam hal massase tapi juga dalam bentuk kalimat-kalimat yang berisi motivasi
kepada ibu.
2.2.9. Teknik Mengatur Pernafasan
2.2.9.1. Pernafasan
tahap 1
Setiap kali
kontraksi, dari awal sampai berakhir, tariklah nafas dalam-dalam dan teratur
melalui hidung dan keluarkan melalui mulut. Pada puncak kontraksi, bernafaslah
ringan dan pendek-pendek melalui mulut.
Bernafas
pendek-pendek yaitu bernafaslah dengan mulut sewaktu kontraksi memuncak, tapi
jangan terlalu lama karena dapat mengakibatkan pusing.
2.2.9.2. Pernafasan Saat Transisi
Kontraksi
akan terjadi selama satu menit dan bisa terasa setiap menit. Agar ibu tidak
meneran terlalu awal katakan : “huh-huh, pyuh”, sambil bernafas
pendek-pendek. Lalu bernafaslah panjang. Setelah itu bernafaslah perlahan dan
teratur.
Mengatur
pernafasan dapat dilakukan dengan menarik nafas pendek-pendek untuk mengurangi
rasa sakit selama tahap kedua, selain untuk menahan keinginan meneran.
2.2.10. Menolong diri sendiri
Jika kontraksi semakin
kuat dan sering, cobalah beberapa posisi yang pernah dicoba sebelumnya. Bila
ibu ingin berbaring, lakukan berbaring miring, jangan terlentang. Gunakan
beberapa bantal untuk menyangga kepala dan paha.
2.2.10.1. Menghadapi kontraksi
·
Bergerak terus diantara kontraksi
untuk mengatasi rasa sakit.
·
Pusatkan perhatian pada pernafasan
untuk mengalihkan perhatian pada kontraksi.
·
Rileks sewaktu tidak kontraksi untuk
menghemat tenaga.
·
Jangan menahan BAK agar kandung
kemih tidak penuh saat bayi keluar.
·
Punggung tetap lurus agar bayi tetap
di mulut rahim. Kontraksi akan menajdi lebih kuat.
·
Jika terasa sakit, berteriaklah atau
menangis. Jangan ditahan atau merasa malu.
·
Pusatkan perhatian pada suatu objek
tertentu untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit.
Suami dapat
turut berperan dalam proses persalinan dengan menghibur dan memberi semangat.
Bersabarlah, walaupun isteri menjengkelkan pada saat dia sangat menderita.
Ingatkan ibu akan latihan teknik pernafasan, usap keningnya yang berkeringat,
peluk bahunya, urut punggungnya dan beri minum bila ibu haus.
2.2.10.2. Bersandar pada suami
Jika ibu
masih bisa berjalan pada awal persalinan, berhentilah saat terjadi kontraksi
dan bersandarlah pada suami.
sangat menarik dan bermanfaat sekali infonya, makasih sukses selalu
BalasHapusSelaput Dara Buatan
Obat Perangsang
Viagra USA Obat Kuat Pria
Bio Slim Herbal
Obat Mata Herbal
Perangsang Wanita
Obat Perangsang Cair
Perangsang Sex Drops
Semenax Penyubur Sperma
Vagina Tabung
Vagina Center
Boneka Seks Full Body Cantik
Vagina Pinggul
Alat Bantu Sex Pria
Vagina Elektrik
Penis Elektrik
Penis Tempel
Penis Manual
Penggeli Vagina
Penggemuk Badan
Cialis Obat Perkasa
Meizitang Obat Diet Alami
Quick Slim Penurun Berat Badan
Obat Peninggi Grow Up USA
Celana Hernia
Vigrxplus Pembesar Vital
Herbal Slim Peluntur Lemak
Pelangsing Lida
Vakum Penis
Alat Pembesar Penis
Pembesar Payudara
vimax canada Pembesar Penis Alami