Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
Kesehatan ibu dan bayi baru lahir di
Indonesia masih jauh dari keadaan yang diharapkan karena besarnya jumlah ibu
dan bayi yang mati.
Dari sekitar 5 juta kehamilan per tahun,
sekitar 20.000 kehamilan berakhir dengan kematian ibu. Selain itu, kejadian
bayi lahir mati dan bayi baru lahir yang mati juga sering terjadi (angka
kematian neonatal 25 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1997). Akibatnya,
Indonesia memiliki angka kematian ibu (AKI) yang tertinggi di antara
Negara-negara di ASEAN, yaitu 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997.
Karena itu, upaya kesehatan ibu dan bayi baru lahir menjadi upaya prioritas dalam
bidang kesehatan.
2.2 Penyebab Kematian Ibu
Penyebab langsung kematian ibu, terutama
adalah pendarahan (40% - 50%), infeksi, ekiamsi, partus lama dan aborsi yang
terkoplikasi.
Diagram
Penyebab Kematian Ibu di Indonesia
Sumber:
Survey kesehatan rumah tangga tahun 1995
Komplikasi kehamilan dan persalinan
tersebut dialammi oleh 15% - 20% dari seluruh kehamilan dan kebanyakan terjadi
disaat persalinan. Terjadinya komplikasi sulit diperkirakan, sehingga sering
muncul secara mendadak. Pertolongan terhadap komplikasi ini memerlukan tindakan
yang tepat dan cepat (dalam waktu kurang dari 2 jam) agar nyawa ibu dan
janinnya dapat diselamatkan.
Kematian
ibu hamil dilatarbelakangi oleh masalah-masalah berikut:
1. Masih
banyaknya persalinan yang ditolong oleh dukun (sekitar 30%)
2. Sekitar
70% persalinan berlangsung dirumah, sehingga bila terjadi komplikasi yang
memerlukan rujukan, akan memerlukan waktu cukup lama.
3. Derajat
kesehatan ibu yang rendah pada saat hamil, bahkan sejak sebelum hamil, a.l.
sekitar 50% ibu hamil menderita anemia, sekitar 30% beresiko kurang energy
khronis, sekitar 65% ibu hamil dengan keadaan “4 terlalu” (terlalu muda,
terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak)
4. Rendahnya
status perempuan, yang antara lain mengakibatkan lambatnya pengambilan
keputusanditingkat keluarga untuk mencari pertolongan. Dikenal keadaan “3
terlambat”, yaitu terlambat dalam:
·
Mengenali tanda bahaya dan mengambil
keputusan (ditingkat keluarga) untuk mencari pertolongan berkualitas
·
Mencapai fasilitas kesehatan
·
Mendapat pertolongan yang cepat dan tepat
di fasilitas pelayanan.
2.3 Upaya menjaga kesehatan
kehamilan
Agar ibu dan bayi selamat, upaya bidang
kesehatan saat ini, yaitu “Gerakan Nasional Kehamilan yang Aman”, ditujukan
untuk memastikan agar tiga hal berikut terjadi:
1. Semua
ibu hamil dan bayi baru lahir harus mempunyai akses terhadap pelayanan kehamilan, persalinana dan nifas oleh tenaga
kesehatan terampil.
2. Semua
komplikasi obstetric dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat.
3. Setiap
wanita usia subur harus mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang
tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
Pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang dapat diberikan diberbagai tingkat
pelayanan kesehatan adalah:
1. Bidan
di desa: Pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas untuk
ibu dan bayi dan pertolongan pertama pada kegawat daruratan kebidanan dan bayi
baru lahir.
2. Puskesmas:
Pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas untuk ibu dan
bayi dan penanganan kegawat daruratan kebidanan dan bayi baru lahir tertentu.
3. Rumah
Sakit kabupaten: Pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas
untuk ibu dan bayi serta penanganan semua jenis
kegawat daruratan kebidanan dan bayi baru lahir termasuk bedah sesar dan
transfuse darah.
Pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan ibu hamil adalah:
1. Pencatatan
ibu hamil dalam Kohort ibu seawall ungkin.
2. Pemeriksaan
kehamilan sesering mungkin, dengan minimal 4 kali selama kehamilan, yaitu:
·
satu kali pada umur kehamilan 1-3 bulan
(trimester 1)
·
satu kali pada umur kehamilan 4-6 bulan
(trimester 2)
·
dua kali pada umur kehamilan 7-9 bulan
(trimester 3)
·
pemeriksaan bila terjadi gangguan atau
janin tidak bergerak dalam 12 jam
Pemeriksaan
kehamilan hendak nya dilakukan secara lengkap mencakup pelayanan “5T”, yaitu:
·
Timbang berat badan dan ukur tinggi
badan
·
Tekanan darah diukur
·
Tinggi puncak rahim diperiksa dan diukur
·
Tetanus Toxoid atau imunisasi anti
tetanus lengkap: 2 kali dengan jarak 1 bulan
·
Suplemen penambah darah 1 hari 1 tablet
selama hamil, paling sedikit 90 hari
3. Pemberian
informasi tentang perkembangan kehamilan, nasihat tentang kesehatan kehamilan
dan KB pasca persalinan, yang meliputi:
·
Perawatan diri
·
Kebutuhan makanan, suplemen penambah
darah
·
Penjelasan tentang kehamilan
·
Persiapan persalinan
·
Tanda-tanda bahaya dan upaya
pertolongannya
·
KB pasca persalinan
4. Pelayanan
persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan
5. Bimbingan
persiapan menyusui dengan ASI eksklusif
6. Pelayanan
pasca persalinan termasuk konseling dan pelayanan KB
7. Perawatan
bayi baru lahir: selain diperiksa pada saat kelahiran, bayi dikunjungi sekali
dalam 3 hari pertama dan sekali pada minggu keenam.
8. Melakukan pelayanan kegawat daruratan obstetri
dan neonatal secepat dan sebaik mungkin apabila komplikasi terjadi.
9. Pengobatan
atau penanganan penyakit-penyakit yang memberatkan kehamilan, misalnya: anemia,
kekurangan energy khroniktbc, malaria, dll.
terimakasih banyak tips kesehatanya
BalasHapussangat menarik dan bermanfaat sekali infonya, makasih sukses selalu
BalasHapusSelaput Dara Buatan
Obat Perangsang
Viagra USA Obat Kuat Pria
Bio Slim Herbal
Obat Mata Herbal
Perangsang Wanita
Obat Perangsang Cair
Perangsang Sex Drops
Semenax Penyubur Sperma
Vagina Tabung
Vagina Center
Boneka Seks Full Body Cantik
Vagina Pinggul
Alat Bantu Sex Pria
Vagina Elektrik
Penis Elektrik
Penis Tempel
Penis Manual
Penggeli Vagina
Penggemuk Badan
Cialis Obat Perkasa
Meizitang Obat Diet Alami
Quick Slim Penurun Berat Badan
Obat Peninggi Grow Up USA
Celana Hernia
Vigrxplus Pembesar Vital
Herbal Slim Peluntur Lemak
Pelangsing Lida
Vakum Penis
Alat Pembesar Penis
Pembesar Payudara
vimax canada Pembesar Penis Alami