Laman

Cari Materi

Minggu, 24 Maret 2013

ketidak nyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya


1.      Nausea
Nausea dengan atau tanpa disertai muntah-muntah, ditafsirkan keliru sebagai morning sickness, tetapi paling sering terjadi pada siang atau sore hari atau bahkan sepanjang hari. Nausea lebih kerap terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi hari. Nausea merupakan masalah umum yang dialami oleh lebih dari sebagian hingga tiga perempat wanita hamil.
Ada banyak tindakan untuk meredkan morning sickness. Satu atau semua, atau kombinasi berbagai tindakan atau malah tidak satupun diantaranya, dapat merupakan cara yang efektif bagi individu tertentu. Metode ini member sebagian besar wanita rasa nyaman dan lega karena telah mencoba sesuatu untuk meringankan masalahnya. Saran berikut dapat diberikan :
a.       Makan porsi kecil, bahkan setiap dua jam karena hal ini lebih mudah dipertahankan disbanding makan porsi besar tiga kali sehari.
b.      Makan biscuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat tidur di pagi hari.
c.       Jangan menyikat gigi anda segera setelah makan untuk menghindari stimulasi reflex gag.
d.      Minumlah minuman yang mengandung karbonat, khususnya gingerale.
e.       Hindari makanan beraroma kuat atau menyengat.
f.       Batasi lemak dalam diet anda.

2.      Nyeri punggung bagian atas (Nonpatologis)
Nyeri punggung bagian atas terjadi selama trimester pertama akibat peningkatan ukuran payudara, yang membuat payudara menjadi berat. Hal ini merupakan salah satu tanda praduga kehamilan. Pembesaran ini dapat mengakibatkan tarikan otot jika payudara tidak disokong adekuat.
Metode untuk mengurangi nyeri ini ialah dengan menggunakan bra yang berukuran sesuai ukuran payudara. Dengan mengurangi mobilitas payudara, bra penyokong yang berukuran tepat juga mengurangi ketidaknyamanan akibat nyeri tekan pada payudara yang timbul karena pembesaran payudara.
3.      Leukorea
Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan konsistensi kental atau cair, yang dimulai pada trimester pertama. Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil Doderlein. Basil ini berfungsi melindungi ibu dan janin dari kemungkinan infeksi yang mengancam, tetapi basil ini merupakan medium yang dapat mempercepat pertumbuhan organisme yang bertanggung jawab terhadap terjadinya vaginitis.
Upaya untuk mengatasi leukorea adalah dengan memperhatikan kebersihan tubuh pada area tersebut dan mengganti panty bertahan katun dengan sering.
4.      Peningkatan Frekuensi Berkemih (Nonpatologis)
Peningkatan frekuensi berkemih sebagai ketidaknyamanan nonpatologis pada kehamilan sering terjadi pada dua kesempatan yang berbeda selama periode antepartum. Frekuensi berkemih selama trimester pertama terjadi akibat peningkatan berat pada fundus uterus. Peningkatan berat pada fundus uterus ini membuat isthmus menjadi lunak (tanda hegar), menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar. Hal ini menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih. Tekanan ini akan berkurang seiring uterus terus membesar dan keluar dari panggul sehingga menjadi salah satu organ abdomen, sementara kandung kemih tetap merupakan organ panggul. Frekeunsi berkemih pada trimester ke tiga paling sering dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi.
Efek lightening adalah bagian presentasi akan menurun masuk ke dalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih. Tekanan ini menyebabkan wanita merasa perlu berkemih. Uterus yang membesar atau bagian presentasi uterus juga mengambil ruang di dalam rongga panggul sehingga ruang untuk distensi kandung kemih lebih kecil sebelum wanita tersebut merasa perlu berkemih. Hal yang perlu diingat adalah pola berkemih yang tadinya diurnal berubah menjadi pola nokturia karena edema dependen yang terakumulasi sepanjang hari diekskresi.
Satu-satunya metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi berkemih ini adalah menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi dan mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam sehingga wanita tidak perlu bolak-balik ke kamar mandi pada saat mencoba tidur.
5.      Nyeri Ulu Hati
Nyeri ulu hati ketidaknyamanan yang mulai timbul menjelang akhir trimester ke dua dan bertahan hingga trimester ke tiga adalah kata lain untuk regurgitasi atau refluks isi lambung yang asam menuju esophagus bagian bawah akibat peristaltis balikan. Isi lambung bersifat asam karena sifat asam hidroklorida yang terdapat di dalam lambung. Keasaman ini menyebabkan materi tersebut membakar tenggorok dan terasa tidak enak.
Penyebab nyeri ulu hati sebagai berikut :
a.       Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan peningkatan jumlah progesterone.
b.      Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesterone dan tekanan uterus.
c.       Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar.
Ada banyak cara untuk mengurangi nyeri ulu hati. Menemukan kombinasi yang dapat membantu masing-masing wanita pada dasarnya adalah persoalan mencoba dan belajar dari kesalahan. Saran yang dapat diberikan antara lain :
a.       Makan dalam porsi kecil, tetapi sering, untuk menghindari lambung menjadi terlalu penuh.
b.      Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi lambung anda untuk menjalankan fungsinya.
c.       Regangkan lengan anda melampaui kepala untuk memberi ruang bagi perut anda untuk berfungsi.
d.      Hindari makanan berlemak, lemak mengurangi motilitas usus dan sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
6.      Kram Tungkai
Dasar fisiologis untuk kram kaki belum diketahui dengan pasti. Selama beberapa tahun, kram kaki diperkirakan disebabkan oleh gangguan asupan kalsium atau asupan kalsium yang tidak adekuat atau ketidakseimbangan rasio kalsium dan fosfor dalam tubuh, namun penyebab-penyebab ini tidak lagi disertakan dalam literature terkini. Salah satu dugaan lainnya adalah bahwa uterus yang membesar memberi tekanan baik pada pembuluh darah panggul, sehingga mengganggu sirkulasi, atau pada saraf sementara saraf ini melewati foramen obturator dalam perjalanan menuju ekstremitas bagian bawah.
7.      Edema Dependen
Edema dependen pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Gangguan sirkulasi ini disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar pada vena-vena panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri dan pada vena kava inferior saat ia berada dalam posisi telentang. Pakaian ketat yang menghambat aliran balik vena dari ekstremitas bagian bawah juga memperburuk masalah. Edema akibat kaki yang menggantung secara umum terlihat pada area pergelangan kaki dan harus dibedakan secara cermat dengan edema yang berhubungan dengan preeklampsia/eklampsia.
Cara penanganannaya sebagai berikut :
a.       Hindari menggunakan pakaian ketat.
b.      Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari.
c.       Posisi menghadap ke samping saat berbaring.
d.      Penggunaan penyokong atau korset pada abdomen maternal yang dapat melonggarkan tekanan pada vena-vena panggul.
8.      Varises
Sejumlah factor turut mempengaruhi perkembangan varises selam kehamilan. Varises vena lebih mudah muncul pada wanita yang memiliki kecenderungan tersebut dalam keluarga atau memiliki factor predisposisi congenital. Varises dapat diakibatkan oleh gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Perubahan ini diakibatkan penekanan uterus yang membesar pada vena panggul wanita tersebut duduk atau berdiri dan penekanan pada vena kava inferior saat ia berbaring. Pakaian yang ketat menghambat aliran vena balik dari ekstremitas bagian bawah, atau posisi berdiri yang lama memperberat masalah tersebut. Relaksasi dinding vena dan katup dan otot polos sekeliling karena induksi juga turut menyebabkan timbulnya varises.
Varises yang terjadi selama kehamilan paling menonjol pada area kaki dan atau vulva. Penanganan spesifik untuk mengatasi varises vulva pada saran sebagai berikut :
a.       Kenakan kaos kaki penyokong, pembalut yang baik atau kaos kaki elastic, apapun yang digunakan, sebaiknya dikenakan setelah anda mengelevasi kaki anda dan sebelum bangkit.
b.      Hindari mengenakan pakaian ketat.
c.       Hindari berdiri lama.
d.      Sediakan waktu istirahat, dengan kaki dielevasi secara periodik sepanjang hari.
e.       Berbaring dengan mengambil posisi sudut kanan beberapa kali sehari.(1)

1 komentar: