merumuskan diagnosa
atau masalah aktual masa nifas
Berasal dari data – data dasar yang di kumpulkan
menginterpretasikan data kemudian diproses menjadi masalah atau diagnosis
khusus. Kata masalah dan diagnosis sama – sama digunakan karena beberapa
masalah tidak dapat diidentifikasikan dalam mengembangkan rencana perawatan
kesehatan yang menyeluruh. Masalah sering berkaitan dengan bagaimana ibu
menghadapi kenyataan tentang diagnosisnya dan ini seringkali bisa diidentifikasi
berdasarkan pengalaman bidan dalam mengenali masalah seseorang.
Dalam perumusan diagnosa atau masalah aktual pada masa nifas terbagi
dalam beberapa pokok bahasan diantanya, nyeri, infeksi, masalah cemas, perawatan perineum, perawatan payudara, masalah
asi exclusif , masalah KB, gizi
ibu nifas, tanda-tanda bahaya pada masa nifas, senam nifas dan cara menyusui.
1. Nyeri
Nyeri setelah melahirkan disebabkan
oleh kontraksi dan relaksasi uterus berurutan yang terjadi secara terus –
menerus. Nyeri ini lebih umum terjadi pada wanita dengan paritas tinggi dan
pada wanita menyusui. Alasan nyeri lebih berat pada paritas tinggi adalah
penurunan tonus otot uterus secara bersamaan menyebabkan intermitten ( sebentar
– sebentar ). Berbeda pada wanita primipara, yang tonus uterusnya masih kuat
dan uterus tetap berkontraksi tanpa relaksasi intermitten. Pada wanita
menyusui, isapan bayi menstimulasi produksi oksitosin oleh hipofisis posterior.
Pelepasan oksitosin tidak memicu refleks let down (pengeluaran asi) pada
payudara, tetapi jugamenyebabkan kontraksi uterus.
Nyeri setelah
melahirkan akan hilang jika uterus tetap berkontraksi dengan baik, yang
memerlukan kandung kemih kosong. Ibu harus diingatkan bahwa pengisian kandung
kemih yang sering seiring tubuhnya mulai membuang kelebihan cairan setelah
melahirkan akan menyebabkan kebutuhan berkemih yang sering. Kandung kemih yang
penuh menyebabkan posisi uterus keatas, menyebabkan relaksasi dan kontraksi
uterus yang lebih nyeri. Jika kandung kemih kosong, beberapa wanita merasa nyerinya
cukup berkurang dengan mengubah posisi dirinya berbaring telungkup, dengan
bantal atau gulungan selimut diletakkan dibawah abdomen. Kompresi uterus yang
konstan pada posisi ini dapat mengurangi kram secara signifikan.
Analgesia yang
efektif bagi sebagian besar wanita yang kontraksinya sangat nyeri dapat
diperoleh dengan mengutamakan asetaminofen (tylenol) ataupun ibuprofen
(motrin). Meskipun produk yang mengandung aspirin tidak direkomendasikan bagi
ibu menyusui karena resiko penurunan hitung trombosit dan dapat menyebabkan
sindrom reye, ibuprofen dan asetaminofen terbukti aman. Masalah nyeri yang lain juga bisa
disebabkan karena luka jahitan bekas laserasi jalan ahir.
2. Infeksi
Infeksi nifas adalah infeksi peradangan pada semua
alat genital pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya
suhu bada melebihi 38octanpa menghitung dari hari pertama dan berturut-turut selama
da hari pada 10 hari pertama masa nifas.
Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang
disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genital pada waktu
persalinan dan nifas. Dahulu infeksi ini merupakan sebab kematian maternal yang
paling penting, akan tetapi berekat kemajuan ilmu kebidanan khususnya
pengetahuan tentang sebab-sebab infeksi nifas serta pencegahannya, dan penemuan
obat-obat baru seperti sulfa dan antibiotika lainnya, di negara-negara maju
peranannya sebagai penyebab kematian tersebut adalah berkurang. Di
negara-negara sedang berkembang dengan pelayanan dengan pelayanan kebidanan
yang masih jauh dari sempurna, peranan infeksi nifas masih besar.
Demam nifas atau dengan kata lain morbiditas
puerperalis meliputi demam dalam masa nifas oleh sebab apapun. Menurut joint
commitee on maternal welfare (amerika serikat) definisi morbiditas
puerperalis ialah kenaikan suhu sampai 38oc atau lebih selama 2 hari
dalam 10 hari pertama postpartum, denagan mengecualikan hari pertama. Suhu
harus diukur dari mulut sekurang-kurangnya 4 kali sehari.
Sesudah
partus terdapat luka-luka dibeberapa tempat pada jalan lahir. Pada hari-hari
pertama post partum harus dijaga agar luka-luka ini tidak dimasuki kuman-kuman
dari luar. Oleh sebab itu, semua alat dan kainyang berhub ungan dengan daerah
genital harus suci hama. Pengunjung-pengunjung dari luar hendaknya pada
hari-hari pertama dibatasi sedapat mungkin.tiap penderita dengan tanda-tanda
infeksi nifas jangan dirawat bersama dengan wanita-wanita dalam nifas yang
sehat.
Infeksi
puerperium adalah infeksi bakteri yang berasal dari saluran reproduksi selama
persalinan atau puerperium. Infeksi tidak lagi bertanggung jawab terhadap
tingginya insiden mortalitas puerperium seperti dahulu, saat lebih dikenal
sebagai demam nifas. Akan tetapi, infeksi puerperium masih bertanggung jawab
terhadap presentase signifikan morbiditas puerperium.
Beberapa
faktor predisposisi :
·
Persalinan lama, khususnya dengan pecah
ketuban.
·
Semua keadaan yang dapat menurunkan daya
tahan tubuh penderita, seperti
perdarahaan banyak, preeklamsia, juga infeksi lain, seperti pnemonia, penyakit
jantung, dan sebagainya.
·
Tindakan bedah vaginal, yang menyebabkan
perlukaan pada jalan lahir.
·
Tertinggalnya sisa placenta, selaput
ketuban, dan bekuan darah.
Organisme pada infeksi puerperium berasal dari 3
sumber :
·
Organisme yang normalnya berada dalam
saluran genetalia bawah atau dalam usus besar.
·
Infeksi saluran genetalia bawah.
· Bakteri
dalam nasofaring atau tangan personel yang menangani persalinan atau di udara
dan debu lingkungan. Bakteri
dari sumber infeksi pertama adalah bakteri endogen dan menjadi patogaen hanya
jika terdapat kerusakan jaringan atau jika terdapat kontaminasi saluran
genetalia dari usus besar. Wanita sebaiknya secara rutin di jalani menjalani
penapisan terhadap adanya infeksi saluran genetalia bawah dan segera ditangani
saat pranatal. Sumber infeksi ketiga paling baik dicegah dengan mencuci tangan
dan teknik asepsis yang cermat.
Tanda dan gejala infeksi umumnya termasuk
peningkatan suhu tubuh, malaise umum, nyeri, dan lokia berbau tidak sedap.
Peningkatan kecepatan nadi dapat terjadi, terutama pada infeksi berat.
Interpretasi kultur laboratorium dan sensifitas, pemeriksaan lebih lanjut, dan
penanganan memerlukan diskusi dan kalaborasi dengan dokter.
Macam-macam infeksi nifas :
·
Endometritis
Jenis infeksi
yang paling sering ialah endometritis. Kuman-kuman memasuki endometrium,
biasanya pada luka bekas insersio plasenta, dan dalam waktu singkat
mengikutsertakan seluruh endometrium. Pada infeksi pada kuman yang tidak
seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium. Jaringan desidua
bersama-sama dengan bekuan darah menjadi nekrosis dan mengeluarkan getah berbau
dan terdiri atas keping-keping nekrosis serta cairan. Pada batas antara daerah
yang meradang dan daerah sehat terdapat lapisan terdiri atas leukosit-leukosit.
Pada infeksi yang lebih berat batas endometrium dapat dilampaui dan terjadilah
penjalaran.
·
Peritonitis
Infeksi nifas dapat menyebar
melalui pembuluh limfe di dalam uterus langsung mencapau peritoneum dan
menyebabakan peritonitis, atau melalui jaringan di antara kedua lembar
ligamentum latum yang menyebabkan parametritis (sellulitis pelvika).
· Infeksi luka
Yaitu infeksi yang terjadi pada ibu nifas yang
terjadi pada daerah perineal setelah melahirkan, bisa karena robekan perineum
ataupun akibat luka episiotomi. Sedangkan luka abdominal terjadi setelah
persalinan sesar. Semua ini dapat terjadi karena pencegahan infeksi yang kurang
baik. Kegagalan
pada therafi antimikroba pada wanita post partum dengan SC. Faktor risiko
adalah obesitas. DM, anemia dan gangguan hemostasis yang disertai dengan
pembentukan haematoma. Infeksi luka setelah SC biasanya menimbulkan demam yang dimulai sekitar
hari keempat pasca operasi, Infeksi luka yang paling serius adalah fasitiis
nekrotikans, nekrotik pada jaringan yang luas. Yang memperberat keadaan
ini diantaranya DM, obesitas dan hipertensi. Infeksi fasitiis nekrotikans.
· Abses velvic
Dapat terjadi pada ibu nifas setelah persalinan
·
Tromboflebitis
Tromboflebitis
adalah perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah
sepanjang vena dan cabang – cabangnya . Disebabkan oleh adanya trombosis atau
embolus karena adanya perubahan atau kerusakan pada pembuluh darah, perubahan
pada susunan darah, laju peredaran darah, atau karena pengaruh infeksi atau
venaseksi.
·
Pielonefritis
Pielonefritis adalah infeksi akut saluran kemih
atas, dengan gejala disuria, sering kencing, nyeri supra/retro pubi, nyeri
perut, nyeri pinggang, demam tinggi/menggigil, sakit di dada, anoreksia dan
mual muntah. Kadang ibu sampai syok.
· Sistiti
Sistitis adalah peradangan kandung kemih tanpa disertai
peradangan bagian atas saluran kemih.
· Bendungan payudara
Bendungan air susu dapat terjadi
pada hari ke-2 dan atau ke-3 ketika payudara telah memproduksi air susu.
Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tiak lancar., karena bayi
tidak cukup serin menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan
dengan bayi (bounding) kurang baik,
dan dapat pula karena pembatasan waktu menyusui.
·
Mastitis
Mastitis
kebanyakan terjadi pada primi para, disebabkan oleh bakteri stapilokukus aureus. Gejala: mamma membesar, nyeri, dan
timbul kemerahan di kulit, terjadi lesi pada puting, peradangan, oedem dan
pembengkakan, sehingga akan menyebabkan penyumbatan aliran ASI.
3.
Masalah
cemas
A. Post partum blues
Post partum blues (pbb) sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu
sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh
persalinan.
Post partum blues adalah periode emosional stress
yang terjadi antara hari ketiga dan hari kesepuluh setelah persalinan yang
terjadi 80% pada ibu post partum.(bahiyyatun)
Post partum blues adalah bentuk depresi yang paling
ringan biasanya timbul antara hari kedua sampai dua minggu yang disebabkan oleh
perubahan hormonal pada pertengahan masa post partum. (yeti anggraeni)
Penyebab post partum blues
Faktor-faktor
yang mungkin menyebabkan post partu blues adalah:
a. Pengalaman
melahirkan, biasanya pada ibu dengan melahirkan yang kurang menyenangkan dapat
menyebabkan ibu sedih
b. Perasaan
yang sangat down setelah melahirkan, biasanya terjadi peningkatan emosi yang
disertai dengan tangisan
c. Tingkah
laku bayi, bayi yang rewel dapat menyebabkan ibu merasa tidak mampu merawat
bayi dengan baik
d. Kesulitan
dalam memenuhi kewajiban setelah melahirkan, seperti member makan bayi, merawat
bayi dan lain-lain.
e. Adanya
konflik dengan staff, misalnya dengan keluarga atau suami.
B.
Depresi post partum
Depresi post partum adalah depresi berat yang
terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi
kapanpun bahkan sampai 1 tahun kedepan.
Pitt tahun 1988 dalam pitt(regina dkk,2001) depresi
post parum adalah depresi yang
bervariasi dari hari ke hari dengan menunjukkan kelelahan, mudah marah, gangguan
nafsu makan dan kehilangan libido(kehilangan selera untuk berhubungan intim
dengan suami).
Llewelly-jones (1994) menyatakan wanita yang
didiagnosa mengalami depresi 3 bulan pertama setelah melahirkan. Wanita
tersebut secara social dan emosional meras terasingkan atau mudah tegang dalam
setiap kejadian hidupnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
depresi post partum adalah gangguan emosional pasca persalinan yang bervariasi,
terjadi pada 10 hari pertama masa setelah melahirkan dan berlangsung
terus-menerus sampai 6 bulan atau bahkan sampai satu tahun.
C. Post partum psikosa
Adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama
dalam 6 minggu setelah melahirkan
Disebabkan karena wanita menderita bipolar disorder
atau masalah psikiatrik lainnya yang disebut schizoaffektif disorder. Wanita
tersebut mempunyai resiko tinggi untuk terkena post partum psikosa.
4.
Perawatan perineum
Perawatan
perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang
dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta
sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
Tujuan perawatan
perineum menurut hamilton (2002), adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan
dengan penyembuhan jaringan.
Lingkup
perawatan
· Untuk pencegahan infeksi (feerer, 2001).
· Sedangkan menurut hamilton (2002), lingkup perawatan
perineum adalah
1.
Mencegah
kontaminasi dari rektum
2.
Menangani
dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma
3.
Bersihkan
semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.
5.
Perawatan payudara
Perawatan
payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar
dan teratur untuk memeliharan kesehatan
payudara. Perawatan payudara itu sangat
penting bagi ibu-ibu karena merupakan
sutau tindakan perawatan yang dilaksanakan baik oleh pasien maupun dibantu oleh
orang lain biasanya dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah
melahirkan. . Untuk pasca persalinan, lakukan sedini mungkin, yaitu 1
sampai 2 hari setelah bayi dilahirkan
dan dilakukan 2 kali sehari.
Adapun tujuan perawatan payudara
yaitu untuk
·
Memelihara
kebersihan payudara
·
Melancarkan
keluarnya asi
·
Mencegah
bendungan atau pembengkakkan pada payudara
6. Masalah
asi exclusif
Ketika masa nifas asi ekclusifpun dapat terjadi suatu
masalah dalam pemebriannya seperti :
·
Bayi bingung putting
Nipple confusion adalah keadaan yang terjadi karena bayi mendapat susu
formula dalam botol
berganti-ganti dengan menyusu pada ibu. Terjadi karena mekanisme menyusu pada puting berbeda dengan botol.
Tanda-tanda :
a.
Mengisap puting seperti menghisap dot,
b.
Menghisap terputus-putus dan sebentar,
c.
Bayi menolak menyusu.
·
Masalah pemberian asi pada bayi prematur
·
Masalah pemberian asi pada bayi kuning
·
Masalah pemberian asi pada bayi kembar
·
Masalah pemberian asi pada bayi sakit
·
Masalah pemberian asi pada bayi sumbing
7. Masalah
KB
Pemilihan kontrasepsi harus sudah
dipertimbangkan pada masa nifas. Apabila hendak memakai kontrasepsi yang
mengandung hormon, harus menggunakan obat yang tidak mengganggu produksi ASI.
Hubungan suami istri pada masa nifas tidak dianjurkan.
Pada masa nifas ibu yang ingin ber-KB dapat menemukan
beberapa masalah seperti :
· Terbatasnya jumlah metode yang tersedia
· Metode KB yang tidak dapat diterima oleh ibu / tidak
sesuai dengan keinginan ibu
· Biaya
· Efek samping potensial yang dapat
terjadi pada ibu
· Konsekuensi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan
· Kerjasama pasangan
·
Dan
norma budaya mengenai pemakaian KB
8. Gizi
ibu nifas
Namun
perlu diperhatikan jumlah kalori dan protein ibu menyusui harus lebih besar
daripada ibu hamil, kecuali apabila si Ibu tidak menyusui bayinya.
Kebutuhan
nutrisi pada masa menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi
kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori pada
ibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari. Makanan yang dikonsumsi ibu berguna
untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi
ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan
dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat,
seperti susunannya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu
asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin, serta bahan
pengawet dan pewarna. Menu makanan yang seimbang mengandung unsure-unsur,
seperti sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.
1.
Sumber tenaga (energi)
Sumber tenaga yang diperlukan untuk
pembakaran tubuh dan pembentukan jaringan baru. Zat nutrisi yang termsuk sumber
energy adalah karbohidrat dan lemak. Karbohidrat berasal dari padi-padian,
kentang, umbi, jagung, sagu, tepung roti, mie dan lain-lain. Lemak bisa diambil
dari hewani dan nabati. Lemak hewani yaitu mentega dan keju. Lemak nabati berasal dari minyak kelapa
sawit, minyak sayur dan margarine.
2. Sumber
pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk
pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat
diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain
telur, daging, ikan, udang, kerang, susu dan keju. Sedangkan protein nabati
banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan dan lain-lain.
3. Sumber
pengatur dan pelindung (mineral, air dan vitamin)
Mineral, air dan vitamin digunakan
untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran
metabolisme di dalam tubuh. Sumber zat pengatur bisa diperoleh dari semua jenis
sayur dan buah-buahan segar. Beberapa mineral yang penting, antara lain :
·
Zat kapur untuk pembentukan tulang.
Sumbernya berasal dari susu, keju, kacang-kacangan dan sayur-sayuran yang
berwarna hijau.
·
Fosfor untuk pembentukan tulang dan
gigi. Sumbernya berasal dari susu, keju dan daging.
·
Zat besi untuk menambah sel darah merah.
Sumbernya berasal dari kuning telur, hati, daging, kerang, kacang-kacangan dan
sayuran.
·
Yodium untuk mencegah timbulnya
kelemahan mental. Sumbernya berasal dari ikan, ikan laut dan garam beryodium.
·
Kalsium merupakan salah satu bahan
mineral ASI dan juga untuk pertumbuhan gigi anak. Sumbernya berasal dari susu,
keju dan lain-lain.
·
Kebutuhan akan vitamin pada masa
menyusui meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Beberapa vitamin yang
penting, antara lain :
a. Vitamin
A untuk penglihatan berasal dari kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna
hijau, wortel, tomat dan nangka.
b. Vitamin
B1 agar nafsu makan baik yang berasal dari hati, kuning telur, tomat, jeruk,
nanas.
c. Vitamin
B2 untuk pertumbuhan dan pencernaan berasal dari hati, kuning telur, susu,
keju, sayuran hijau.
d. Vitamin
B3 untuk proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan saraf dan pertumbuhan.
Sumbernya antara lain susu, kuning telur, daging, hati, beras merah, jamur dan
tomat.
e. Vitamin
B6 untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi. Sumbernya
antara lain gandum, jagung, hati dan daging.
f. Vitamin
B12 untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf. Sumbernya
antara lain telur, daging, hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
g. Vitamin
C untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semua jaringan ikat (untuk
penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap
infeksi dan memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumbernya berasal dari jeruk,
tomat, melon, mangga, papaya dan sayuran.
h. Vitamin
D untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium
dan fosfor. Sumbernya berasal dari minyak ikan, ikan, susu, margarine dan
penyinaran kulit dengan matahari pagi sebelum jam 9.
i.
Vitamin K untuk mencegah perdarahan.
Sumbernya berasal dari hati, brokoli, bayam dan kuning telur.
Untuk kebutuhan cairannya, ibu
menyusui harus minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk
minum setiap kali menyusui). Kebutuhan nutrisi pada masa menyusui meningkat 25%
yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali
dari biasanya. Penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari.
Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme,
cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang
akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang
dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti susunannya harus seimbang,
porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak
mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan yang
seimbang mengandung unsur-unsur, seperti sumber tenaga, pembangun, pengatur dan
pelindung. Anjurkan makanan dengan menu seimbang, bergizi untuk mendapatkan
protein, mineral dan vitamin yang cukup, memperoleh tambahan 500 kalori setiap
hari, berguna untuk produksi ASI dan mengembalikan tenaga setelah persalinan. Tidak
mengkonsumsi makanan yang mengandung alkohol. Minum air minimal 2 liter setiap
hari. Tablet zat besi diminum minimal 40 hari pasca persalinan.
9. Tanda-tanda
bahaya pada masa nifas
Pada ibu nifas terdapat tanda-tanda bahaya yang perlu
diwaspadai seperti :
·
Demam,
·
Muntah,
·
Rasa
sakit sewaktu buang air kecil, atau merasa tidak enak badan.
·
Payudara
yang memerah, panas dan /atau sakit
·
Kehilangan
selera makan untuk waktu yang berkepanjangan
·
Rasa
sakit, warna merah, kelembutan dan /atau pembengkakan pada kaki
·
Merasa
sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi
·
Merasa
sangat letih atau bernafas terengah-engah
10. Senam
nifas
Adalah senam
yang dilakukan ibu-ibu setelah melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih
kembali
Tujuan
:
·
Membantu
mencegah pembentukan bekuan (trombosis) pada pembuluh tungkai dan membantu
kemajuan ibu dari ketergantungan peran sakit menjadi sehat dan tidak bergantung
·
Berguna
bagi semua system tubuh, terutama fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi dan
paru-paru.
·
Memungkinkan
tubuh ibu menjadi sembuh
Senam nifas
ini perlu diwaspadai pada kasus :
·
Diastasis
rectus abdominis yg berat
·
Pemisahan
pada simfisis pubis
·
Kerusakan
os cocygis
·
Sakit
punggung
·
Post
SC
11. Tekhnik
menyusui
Teknik
menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan oleh seorang ibu kepada
bayinya, demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi tersebut. Kehadiran seorang bayi
dalam sebuah keluarga adalah merupakan dambaan setiap orang. Karena dengan
kehadiran seorang bayilah mereka dapat meneruskan garis keturunan mereka.
Seorang bayi tentu saja masih punya nilai ketergantungan yang tinggi kepada
kedua ortunya harus ekstra cermat dan penuh perhatian dalam merawat bayi. Untuk
menunjang perawatan tersebut, seorang ibu sangat dianjurkan untuk memberikan
ASI sebagai sumber makanan yang utama seelum meraka diperbolehkan untuk mendapatkan
sumber makanan yang lainnya. Dalam prosese pemberian ASI tersebut, seorang ibu
harus memperhatikan gizinya dan harus cukup pengetahuan tentang cara merawat
seorang bayi dan cara/teknik menyusui bayi yang baik dan benar. Sehingga bayi
mereka bisa tumbuh dengan baik dan sehat. Sehingga kelak bisa menjadi anak yang
cerdas. Pengetahuan tentang teknik menyusui bayi yang baik dan benar tidak
hanya berguna bagi ibu-ibu yang telah berkeluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar