Laman

Cari Materi

Senin, 10 Juni 2013

masalah aktual masa nifas

merumuskan diagnosa atau masalah aktual masa nifas

Berasal dari data – data dasar yang di kumpulkan menginterpretasikan data kemudian diproses menjadi masalah atau diagnosis khusus. Kata masalah dan diagnosis sama – sama digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diidentifikasikan dalam mengembangkan rencana perawatan kesehatan yang menyeluruh. Masalah sering berkaitan dengan bagaimana ibu menghadapi kenyataan tentang diagnosisnya dan ini seringkali bisa diidentifikasi berdasarkan pengalaman bidan dalam mengenali masalah seseorang.
Dalam perumusan diagnosa atau masalah aktual pada masa nifas terbagi dalam beberapa pokok bahasan diantanya, nyeri, infeksi, masalah cemas, perawatan perineum, perawatan payudara, masalah asi exclusif , masalah KB, gizi ibu nifas, tanda-tanda bahaya pada masa nifas, senam nifas dan cara menyusui.

1.    Nyeri
Nyeri setelah melahirkan disebabkan oleh kontraksi dan relaksasi uterus berurutan yang terjadi secara terus – menerus. Nyeri ini lebih umum terjadi pada wanita dengan paritas tinggi dan pada wanita menyusui. Alasan nyeri lebih berat pada paritas tinggi adalah penurunan tonus otot uterus secara bersamaan menyebabkan intermitten ( sebentar – sebentar ). Berbeda pada wanita primipara, yang tonus uterusnya masih kuat dan uterus tetap berkontraksi tanpa relaksasi intermitten. Pada wanita menyusui, isapan bayi menstimulasi produksi oksitosin oleh hipofisis posterior. Pelepasan oksitosin tidak memicu refleks let down (pengeluaran asi) pada payudara, tetapi jugamenyebabkan kontraksi uterus.
Nyeri setelah melahirkan akan hilang jika uterus tetap berkontraksi dengan baik, yang memerlukan kandung kemih kosong. Ibu harus diingatkan bahwa pengisian kandung kemih yang sering seiring tubuhnya mulai membuang kelebihan cairan setelah melahirkan akan menyebabkan kebutuhan berkemih yang sering. Kandung kemih yang penuh menyebabkan posisi uterus keatas, menyebabkan relaksasi dan kontraksi uterus yang lebih nyeri. Jika kandung kemih kosong, beberapa wanita merasa nyerinya cukup berkurang dengan mengubah posisi dirinya berbaring telungkup, dengan bantal atau gulungan selimut diletakkan dibawah abdomen. Kompresi uterus yang konstan pada posisi ini dapat mengurangi kram secara signifikan.
Analgesia yang efektif bagi sebagian besar wanita yang kontraksinya sangat nyeri dapat diperoleh dengan mengutamakan asetaminofen (tylenol) ataupun ibuprofen (motrin). Meskipun produk yang mengandung aspirin tidak direkomendasikan bagi ibu menyusui karena resiko penurunan hitung trombosit dan dapat menyebabkan sindrom reye, ibuprofen dan asetaminofen terbukti aman. Masalah nyeri yang lain juga bisa disebabkan karena luka jahitan bekas laserasi jalan ahir.

2.    Infeksi
Infeksi nifas adalah infeksi peradangan pada semua alat genital pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu bada melebihi 38octanpa menghitung  dari hari pertama dan berturut-turut selama da hari pada 10 hari pertama masa nifas.
Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas. Dahulu infeksi ini merupakan sebab kematian maternal yang paling penting, akan tetapi berekat kemajuan ilmu kebidanan khususnya pengetahuan tentang sebab-sebab infeksi nifas serta pencegahannya, dan penemuan obat-obat baru seperti sulfa dan antibiotika lainnya, di negara-negara maju peranannya sebagai penyebab kematian tersebut adalah berkurang. Di negara-negara sedang berkembang dengan pelayanan dengan pelayanan kebidanan yang masih jauh dari sempurna, peranan infeksi nifas masih besar.
Demam nifas atau dengan kata lain morbiditas puerperalis meliputi demam dalam masa nifas oleh sebab apapun.  Menurut joint commitee on maternal welfare (amerika serikat) definisi morbiditas puerperalis ialah kenaikan suhu sampai 38oc atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama postpartum, denagan mengecualikan hari pertama. Suhu harus diukur dari mulut sekurang-kurangnya 4 kali sehari.
Sesudah partus terdapat luka-luka dibeberapa tempat pada jalan lahir. Pada hari-hari pertama post partum harus dijaga agar luka-luka ini tidak dimasuki kuman-kuman dari luar. Oleh sebab itu, semua alat dan kainyang berhub ungan dengan daerah genital harus suci hama. Pengunjung-pengunjung dari luar hendaknya pada hari-hari pertama dibatasi sedapat mungkin.tiap penderita dengan tanda-tanda infeksi nifas jangan dirawat bersama dengan wanita-wanita dalam nifas yang sehat.
Infeksi puerperium adalah infeksi bakteri yang berasal dari saluran reproduksi selama persalinan atau puerperium. Infeksi tidak lagi bertanggung jawab terhadap tingginya insiden mortalitas puerperium seperti dahulu, saat lebih dikenal sebagai demam nifas. Akan tetapi, infeksi puerperium masih bertanggung jawab terhadap presentase signifikan morbiditas puerperium.

Beberapa faktor predisposisi :
·      Persalinan lama, khususnya dengan pecah ketuban.
·      Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh penderita, seperti perdarahaan banyak, preeklamsia, juga infeksi lain, seperti pnemonia, penyakit jantung, dan sebagainya.
·      Tindakan bedah vaginal, yang menyebabkan perlukaan pada jalan lahir.
·      Tertinggalnya sisa placenta, selaput ketuban, dan bekuan darah.

Organisme pada infeksi puerperium berasal dari 3 sumber :
·      Organisme yang normalnya berada dalam saluran genetalia bawah atau dalam usus besar.
·      Infeksi saluran genetalia bawah.
·      Bakteri dalam nasofaring atau tangan personel yang menangani persalinan atau di udara dan debu lingkungan. Bakteri dari sumber infeksi pertama adalah bakteri endogen dan menjadi patogaen hanya jika terdapat kerusakan jaringan atau jika terdapat kontaminasi saluran genetalia dari usus besar. Wanita sebaiknya secara rutin di jalani menjalani penapisan terhadap adanya infeksi saluran genetalia bawah dan segera ditangani saat pranatal. Sumber infeksi ketiga paling baik dicegah dengan mencuci tangan dan teknik asepsis yang cermat.
Tanda dan gejala infeksi umumnya termasuk peningkatan suhu tubuh, malaise umum, nyeri, dan lokia berbau tidak sedap. Peningkatan kecepatan nadi dapat terjadi, terutama pada infeksi berat. Interpretasi kultur laboratorium dan sensifitas, pemeriksaan lebih lanjut, dan penanganan memerlukan diskusi dan kalaborasi dengan dokter.
                       
Macam-macam infeksi nifas         :
·      Endometritis
Jenis infeksi yang paling sering ialah endometritis. Kuman-kuman memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas insersio plasenta, dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium. Pada infeksi pada kuman yang tidak seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium. Jaringan desidua bersama-sama dengan bekuan darah menjadi nekrosis dan mengeluarkan getah berbau dan terdiri atas keping-keping nekrosis serta cairan. Pada batas antara daerah yang meradang dan daerah sehat terdapat lapisan terdiri atas leukosit-leukosit. Pada infeksi yang lebih berat batas endometrium dapat dilampaui dan terjadilah penjalaran.
·      Peritonitis
Infeksi nifas dapat menyebar melalui pembuluh limfe di dalam uterus langsung mencapau peritoneum dan menyebabakan peritonitis, atau melalui jaringan di antara kedua lembar ligamentum latum yang menyebabkan parametritis (sellulitis pelvika).
·      Infeksi luka
Yaitu infeksi yang terjadi pada ibu nifas yang terjadi pada daerah perineal setelah melahirkan, bisa karena robekan perineum ataupun akibat luka episiotomi. Sedangkan luka abdominal terjadi setelah persalinan sesar. Semua ini dapat terjadi karena pencegahan infeksi yang kurang baik. Kegagalan pada therafi antimikroba pada wanita post partum dengan SC. Faktor risiko adalah obesitas. DM, anemia dan gangguan hemostasis yang disertai dengan pembentukan haematoma. Infeksi luka setelah SC biasanya menimbulkan demam yang dimulai sekitar hari keempat pasca operasi, Infeksi luka yang paling serius adalah fasitiis nekrotikans, nekrotik pada jaringan yang luas. Yang memperberat keadaan ini diantaranya DM, obesitas dan hipertensi. Infeksi fasitiis nekrotikans.
·      Abses velvic
Dapat terjadi pada ibu nifas setelah persalinan
·      Tromboflebitis
Tromboflebitis adalah perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah sepanjang vena dan cabang – cabangnya . Disebabkan oleh adanya trombosis atau embolus karena adanya perubahan atau kerusakan pada pembuluh darah, perubahan pada susunan darah, laju peredaran darah, atau karena pengaruh infeksi atau venaseksi.
·         Pielonefritis 
Pielonefritis adalah infeksi akut saluran kemih atas, dengan gejala disuria, sering kencing, nyeri supra/retro pubi, nyeri perut, nyeri pinggang, demam tinggi/menggigil, sakit di dada, anoreksia dan mual muntah. Kadang ibu sampai syok.
·      Sistiti
Sistitis adalah peradangan kandung kemih tanpa disertai peradangan bagian atas saluran kemih.
·      Bendungan payudara
Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke-2 dan atau ke-3 ketika payudara telah memproduksi air susu. Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tiak lancar., karena bayi tidak cukup serin menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan dengan bayi (bounding) kurang baik, dan dapat pula karena pembatasan waktu menyusui.
·         Mastitis
Mastitis kebanyakan terjadi pada primi para, disebabkan oleh bakteri stapilokukus aureus. Gejala: mamma membesar, nyeri, dan timbul kemerahan di kulit, terjadi lesi pada puting, peradangan, oedem dan pembengkakan, sehingga akan menyebabkan penyumbatan aliran ASI.
3.             Masalah cemas
A.      Post partum blues
Post partum blues (pbb) sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan.
Post partum blues adalah periode emosional stress yang terjadi antara hari ketiga dan hari kesepuluh setelah persalinan yang terjadi 80% pada ibu post partum.(bahiyyatun)
Post partum blues adalah bentuk depresi yang paling ringan biasanya timbul antara hari kedua sampai dua minggu yang disebabkan oleh perubahan hormonal pada pertengahan masa post partum. (yeti anggraeni)

Penyebab post partum blues
Faktor-faktor yang mungkin menyebabkan post partu blues adalah:
a.       Pengalaman melahirkan, biasanya pada ibu dengan melahirkan yang kurang menyenangkan dapat menyebabkan ibu sedih
b.      Perasaan yang sangat down setelah melahirkan, biasanya terjadi peningkatan emosi yang disertai dengan tangisan
c.       Tingkah laku bayi, bayi yang rewel dapat menyebabkan ibu merasa tidak mampu merawat bayi dengan baik
d.      Kesulitan dalam memenuhi kewajiban setelah melahirkan, seperti member makan bayi, merawat bayi dan lain-lain.
e.       Adanya konflik dengan staff, misalnya dengan keluarga atau suami.
                  

B. Depresi post partum
Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapanpun bahkan sampai 1 tahun kedepan.
Pitt tahun 1988 dalam pitt(regina dkk,2001) depresi post parum  adalah depresi yang bervariasi dari hari ke hari dengan menunjukkan kelelahan, mudah marah, gangguan nafsu makan dan kehilangan libido(kehilangan selera untuk berhubungan intim dengan suami).
Llewelly-jones (1994) menyatakan wanita yang didiagnosa mengalami depresi 3 bulan pertama setelah melahirkan. Wanita tersebut secara social dan emosional meras terasingkan atau mudah tegang dalam setiap kejadian hidupnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa depresi post partum adalah gangguan emosional pasca persalinan yang bervariasi, terjadi pada 10 hari pertama masa setelah melahirkan dan berlangsung terus-menerus sampai 6 bulan atau bahkan sampai satu tahun.

C. Post partum psikosa
Adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan
Disebabkan karena wanita menderita bipolar disorder atau masalah psikiatrik lainnya yang disebut schizoaffektif disorder. Wanita tersebut mempunyai resiko tinggi untuk terkena post partum psikosa.



4.    Perawatan perineum
Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
Tujuan perawatan perineum menurut hamilton (2002), adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.

Lingkup perawatan
·      Untuk pencegahan infeksi (feerer, 2001).
·      Sedangkan menurut hamilton (2002), lingkup perawatan perineum adalah
1.        Mencegah kontaminasi dari rektum
2.        Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma
3.        Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.

5.    Perawatan payudara
Perawatan  payudara  adalah  suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur  untuk memeliharan  kesehatan  payudara. Perawatan payudara itu sangat penting bagi ibu-ibu  karena merupakan sutau tindakan perawatan yang dilaksanakan baik oleh pasien maupun dibantu oleh orang lain biasanya dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan. . Untuk pasca persalinan, lakukan sedini mungkin, yaitu 1 sampai 2 hari setelah bayi dilahirkan  dan dilakukan 2 kali sehari.
Adapun tujuan perawatan payudara yaitu untuk 
·      Memelihara kebersihan payudara
·      Melancarkan keluarnya asi
·      Mencegah bendungan atau          pembengkakkan          pada payudara

6.    Masalah asi exclusif
Ketika masa nifas asi ekclusifpun dapat terjadi suatu masalah dalam pemebriannya seperti :
·           Bayi bingung putting
Nipple confusion adalah keadaan yang terjadi karena bayi mendapat susu formula dalam botol berganti-ganti dengan menyusu pada ibu. Terjadi karena mekanisme menyusu pada puting berbeda dengan botol.
Tanda-tanda :
a.       Mengisap puting seperti menghisap dot,
b.      Menghisap terputus-putus dan sebentar,
c.       Bayi menolak menyusu.
·         Masalah pemberian asi pada bayi prematur
·         Masalah pemberian asi pada bayi kuning
·         Masalah pemberian asi pada bayi kembar
·         Masalah pemberian asi pada bayi sakit
·         Masalah pemberian asi pada bayi sumbing

7.    Masalah KB
Pemilihan kontrasepsi harus sudah dipertimbangkan pada masa nifas. Apabila hendak memakai kontrasepsi yang mengandung hormon, harus menggunakan obat yang tidak mengganggu produksi ASI. Hubungan suami istri pada masa nifas tidak dianjurkan.
Pada masa nifas ibu yang ingin ber-KB dapat menemukan beberapa masalah seperti :
·      Terbatasnya jumlah metode yang tersedia
·      Metode KB yang tidak dapat diterima oleh ibu / tidak sesuai dengan keinginan ibu
·      Biaya
·      Efek samping potensial yang dapat terjadi pada ibu
·      Konsekuensi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan
·      Kerjasama pasangan
·      Dan norma budaya mengenai pemakaian KB

8.    Gizi ibu nifas
Namun perlu diperhatikan jumlah kalori dan protein ibu menyusui harus lebih besar daripada ibu hamil, kecuali apabila si Ibu tidak menyusui bayinya.
Kebutuhan nutrisi pada masa menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari. Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti susunannya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin, serta bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan yang seimbang mengandung unsure-unsur, seperti sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.

1.         Sumber tenaga (energi)
Sumber tenaga yang diperlukan untuk pembakaran tubuh dan pembentukan jaringan baru. Zat nutrisi yang termsuk sumber energy adalah karbohidrat dan lemak. Karbohidrat berasal dari padi-padian, kentang, umbi, jagung, sagu, tepung roti, mie dan lain-lain. Lemak bisa diambil dari hewani dan nabati. Lemak hewani yaitu mentega dan keju. Lemak nabati berasal dari minyak kelapa sawit, minyak sayur dan margarine.
2.      Sumber pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain telur, daging, ikan, udang, kerang, susu dan keju. Sedangkan protein nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan dan lain-lain.
3.      Sumber pengatur dan pelindung (mineral, air dan vitamin)
Mineral, air dan vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Sumber zat pengatur bisa diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar. Beberapa mineral yang penting, antara lain :
·         Zat kapur untuk pembentukan tulang. Sumbernya berasal dari susu, keju, kacang-kacangan dan sayur-sayuran yang berwarna hijau.
·         Fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi. Sumbernya berasal dari susu, keju dan daging.
·         Zat besi untuk menambah sel darah merah. Sumbernya berasal dari kuning telur, hati, daging, kerang, kacang-kacangan dan sayuran.
·         Yodium untuk mencegah timbulnya kelemahan mental. Sumbernya berasal dari ikan, ikan laut dan garam beryodium.
·         Kalsium merupakan salah satu bahan mineral ASI dan juga untuk pertumbuhan gigi anak. Sumbernya berasal dari susu, keju dan lain-lain.
·         Kebutuhan akan vitamin pada masa menyusui meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Beberapa vitamin yang penting, antara lain :
a.       Vitamin A untuk penglihatan berasal dari kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau, wortel, tomat dan nangka.
b.      Vitamin B1 agar nafsu makan baik yang berasal dari hati, kuning telur, tomat, jeruk, nanas.
c.       Vitamin B2 untuk pertumbuhan dan pencernaan berasal dari hati, kuning telur, susu, keju, sayuran hijau.
d.      Vitamin B3 untuk proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan saraf dan pertumbuhan. Sumbernya antara lain susu, kuning telur, daging, hati, beras merah, jamur dan tomat.
e.       Vitamin B6 untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi. Sumbernya antara lain gandum, jagung, hati dan daging.
f.       Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf. Sumbernya antara lain telur, daging, hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
g.      Vitamin C untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semua jaringan ikat (untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi dan memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumbernya berasal dari jeruk, tomat, melon, mangga, papaya dan sayuran.
h.      Vitamin D untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya berasal dari minyak ikan, ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan matahari pagi sebelum jam 9.
i.        Vitamin K untuk mencegah perdarahan. Sumbernya berasal dari hati, brokoli, bayam dan kuning telur.

Untuk kebutuhan cairannya, ibu menyusui harus minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui). Kebutuhan nutrisi pada masa menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari. Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti susunannya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan yang seimbang mengandung unsur-unsur, seperti sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung. Anjurkan makanan dengan menu seimbang, bergizi untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup, memperoleh tambahan 500 kalori setiap hari, berguna untuk produksi ASI dan mengembalikan tenaga setelah persalinan. Tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung alkohol. Minum air minimal 2 liter setiap hari. Tablet zat besi diminum minimal 40 hari pasca persalinan.

9.    Tanda-tanda bahaya pada masa nifas
Pada ibu nifas terdapat tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai seperti :
·           Demam,
·           Muntah,
·           Rasa sakit sewaktu buang air kecil, atau merasa tidak enak badan.
·           Payudara yang memerah, panas dan /atau sakit
·           Kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan
·           Rasa sakit, warna merah, kelembutan dan /atau pembengkakan pada kaki
·           Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi
·           Merasa sangat letih atau bernafas terengah-engah

10.    Senam nifas
Adalah senam yang dilakukan ibu-ibu setelah melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih kembali
                 Tujuan :
·           Membantu mencegah pembentukan bekuan (trombosis) pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan peran sakit menjadi sehat dan tidak bergantung
·           Berguna bagi semua system tubuh, terutama fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru.
·           Memungkinkan tubuh ibu menjadi sembuh

Senam nifas ini perlu diwaspadai pada kasus :
·            Diastasis rectus abdominis yg berat
·            Pemisahan pada simfisis pubis
·            Kerusakan os cocygis
·            Sakit punggung
·            Post SC

11.    Tekhnik menyusui

Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan oleh seorang ibu kepada bayinya, demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi tersebut. Kehadiran seorang bayi dalam sebuah keluarga adalah merupakan dambaan setiap orang. Karena dengan kehadiran seorang bayilah mereka dapat meneruskan garis keturunan mereka. Seorang bayi tentu saja masih punya nilai ketergantungan yang tinggi kepada kedua ortunya harus ekstra cermat dan penuh perhatian dalam merawat bayi. Untuk menunjang perawatan tersebut, seorang ibu sangat dianjurkan untuk memberikan ASI sebagai sumber makanan yang utama seelum meraka diperbolehkan untuk mendapatkan sumber makanan yang lainnya. Dalam prosese pemberian ASI tersebut, seorang ibu harus memperhatikan gizinya dan harus cukup pengetahuan tentang cara merawat seorang bayi dan cara/teknik menyusui bayi yang baik dan benar. Sehingga bayi mereka bisa tumbuh dengan baik dan sehat. Sehingga kelak bisa menjadi anak yang cerdas. Pengetahuan tentang teknik menyusui bayi yang baik dan benar tidak hanya berguna bagi ibu-ibu yang telah berkeluarga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar