Komposisi gizi dalam ASI
ASI
mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung
enzim-enzim untuk emncernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.
ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan bayi/anak selain mengandung protein yang
tinggi, ASI memiliki perbandingan antara
Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dan Casein merupakan salah
satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi.
2.6.1. Protein dalam ASI
a.
ASI mengandung alfa-laktalbulin baik untuk pencernaan
bayi
b.
ASI mengandung asam
amino esensial taurin yang tinggi yang penting untuk pertumbuhan retina dan
bilirubin
c.
Asam amino sistin
penting untuk pertumbuhan otak
d.
Tirosin dan Fenilanin
rendah baik untuk bayi prematur
e.
Laktoferin berfungsi
untuk mengangkut zat besi
f.
Lisozin merupakan
antibodi alami
2.6.2. Karbohidrat dalam ASI
Karbohidrat
yang utama terdapat dalam ASI adalah Laktosa yang akan diubah menjadi asam
laktat, yang berfungsi:
a.
Penghambat pertumbuhan
bakteri
b.
Memacu mokroorganisme
untuk memproduksi asam organik dan mensintesis vitamin.
c.
Memudahkan absorpsi Ca,
F, Mg
d.
Selain laktosa juga
terdapat glukosa, galaktosa, dan glikosamin. Galaktosa ini penting untuk
pertumbuhan otak dan medulla spinalis. Glukosamin memacu pertumbuhan
laktobacilus bifidus yang sangat menguntungkan bayi.
2.6.3. Lemak dalam ASI
Keadaan
lemak dalam ASI merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber
vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dan sumber asam lemak yang
esensial. Selain jumlahnya yang mencukupi, jenis lemak yang ada dalam ASI
mengandung lemak kebutuhan sel jaringan otak yang sangat mudah dicerna serta
mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk Omega 3, Omega 6, DHA, AA. Kolesterol
merupakan bagian dari lemak yang penting yang meningkatkan pertumbuhan otak
bayi.
2.6.4. Mineral dalam ASI
a.
ASI mengandung mineral
yang lengkap
b.
Garam organik yang
terdapat dalam ASI terutama adalah kalsium, kalium, natrium, dan asam klorida
serta fosfat.
c.
Zat besi dan kalsium di
dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil.
2.6.5. Air dalam ASI
Kira-kira
88 % dari ASI terdiri dari air. Air ini berguna untuk melarutkan zat-zat yang
terdapat didalamnya. ASI merupakan sumber air yang secara metabolic adalah
aman. Air yang relative tinggi dalam ASI ini akan meredakan rangsangan haus
dari bayi.
2.6.6. Vitamin dalam ASI
Vitamin
dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin cukup untuk 6 bulan sehingga tidak
perlu ditambah kecuali vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum mampu
membentuk vitamin K.
2.6.7. Taurin, DHA dan AA pada ASI
a.
Taurin adalah sejenis
asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai
neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.
Percobaan pada binatang menunjukan bahwa defisiensi taurin akan berakibat
terjadinya gangguan pada retina mata. Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic
Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty
acid) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal.
b.
Jumlah DHA dan AA dalam
ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping
itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya
(precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linoleat) dan Omega 6 (asam
linoleat).
2.7. Manfaat Pemberian ASI
2.7.1. Manfaat
untuk bayi
a.
ASI merupakan sumber
makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap untuk bayi.
b.
ASI dapat meningkatkan
daya tahan tubuh bayi karena mengandung berbagai zat antibody sehingga akan
jarang sakit.
c.
ASI meningkatkan
kecerdasan
d.
Dengan menyusui maka
akan terjalin rasa kasih sayang antara ibu dan bayi.
e.
Sebagai makanan tunggal
untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
f.
Melindungi anak dari
serangan alergi
g.
Megandung asam lemak
yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi lebih pandai
h.
Meningkatkan daya penglihatan
dan kepandaian berbicara.
i.
Menunjang perkembangan
motorik sehingga akan lebih cepat bisa berjalan.
j.
Menunjang perkembangan
kepribadian, dan kecerdasan emosional.
2.7.2. Manfaat
untuk ibu
a.
Membantu ibu memulihkan
diri dari proses persalinannya.
b.
Membuat kontraksi rahim
lebih cepat dan memperlambat perdarahan.
c.
Ibu yang menyusui kecil
kemungkinan menjadi hamil dalam 6 bulan pertama sesudah melahirkan (kadar
prolaktin yang tinggi menekan hormon FSH sehingga tidak terjadi ovulasi).
d.
Ibu dapat mencurahkan
kasih sayang sepenuhnya pada bayi dan membuat bayi merasa nyaman.
2.7.3. Manfaat lain ASI
a.
Perlindungan terhadap
penyakit
Penelitian
menunjukan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindun dari serangan penyakit
sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di
dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. ASI juga
memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang
ramah bagi bakteri “menguntungkan” yang disebut “flora normal”.
Keberadaan
bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya.
Penelitian lain membuktikan bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat
membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya
agar bekerja dengan benar.
b.
Manfaat bagi bayi
prematur
Air
susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein,
natrium, klorida dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah
dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur
yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes
kesehatan. Selain itu, mereka mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.
c.
Mengurangi risiko
penyakit jantung
Para
ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa diantara manfaat ASI jangka
panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat
bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut
menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan
zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal
kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil
mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak
jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh darah arteri), serta
fakta bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan
tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat badan
berlebihan, merupakan beberapa diantara manfaat ASI bagi jantung.
d.
Mengurangi risiko
diabetes
Keberadaan
hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam
metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada
otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan dr.Martin,
hormon-hormon yang didapatkan semasa bayi mengkonsumsi ASI mengurangi risiko
penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis dua dan
kekebalan terhadap insulin.
e.
Mengurangi risiko
kanker
Berdasarkan
hasil seluruh penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa ASI melindungi
bayi terhadap kanker. Hal ini telah diketahui, walupun secara fakta
mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Ketika sebuah protein ASI membunuh
sel-sel tumor yang telah ditumbuhkan di dalam laboratorium tanpa merusak sel
yang sehat mana pun, para peneliti menyatakan bahwa sebuah potensi besar telah
muncul.
f.
Membantu perkembangan
otak
Peranan
ASI sangat penting dalam perkembangan otak karena gula dan lemak yang
dikandungnya. Penelitian pembandingan terhadap bayi yang diberi ASI dengan bayi
yang diberi susu buatan pabrik yang dilakukan oleh James W. Anderso., seorang
ahli dari Universitas Kentucky, membuktikan bahwa IQ bayi yang diberi ASI lebih
tinggi 5 angka daripada bayi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini
ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan bermanfaat bagi kecerdasan
bayi, dan anak yang disusui kurang dari 8 minggu tidak memberikan manfaat pada
IQ.
g.
Membantu pertumbuhan
tulang
Unsur-unsur
seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar dalam perkembangan
tulang-tulang bayi.
2.8. Stadium Laktasi
ASI
adalah suatu emulasi lemak dalam larutan protein, lactose, dan garam-garam
organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai makanan
tambahan utama bagi bayi. ASI menurut stadium laktasi:
2.8.1. Kolostrum
·
Berwarna kuning jernih
dengan protein berkadar tinggi
·
Mengandung:
imunoglobulin, laktoferin, ion-ion (Na, Ca, K, Zn, Fe), vitamin (A, E, K, dan
D), lemak dan rendak laktosa.
·
Pengeluaran kolostrum
berlangsung sekitar dua sampai tiga hari dan diikuti ASI yang mulai berwarn
putih.
2.8.2. Air susu transisi
Asi
masa peralihan diproduksi pada hari keempat sampai kesepuluh. Komposisi protein
semakin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang semakin tinggi dan jumlah
volume ASI semakin meningkat. Hal ini merupakan pemenuhan terhadap aktifitas
bayi yang mulai aktif karena bayi sudah beradaptasi terhadap lingkungan.
2.8.3. Air susu matur
Merupakan
ASI yang disekresi pada hari kesepuluh sampai seterusnya. ASI matur merupakan
nutrisi yang terus berubah sesuai dengan perkembangan bayi sampai 6 bulan.
Terdapat
beberapa pengerti yang salah mengenai kolostrum, yang diperkirakan ASI yang
kotor, buruk sehingga tidak patut diberikan pada bayi. Ternyata kolostrum
sebagai pembuka jalan agar bayi dapat menrima ASI penuh. Kolostrum banyak
mengandung antibodi dan anti-infeksi serta dapat menumbuhkembangkan flora dalam
usus bayi, untuk siap menerima ASI.
Memeperhatikan perkembangan pengeluaran ASI, tiada ASI yang tidak berguna. Alam
telah mempersiapkan bayi untuk tumbuh kembang hanya dengan ASI sampai umur 6
bulan.
Catatan :
1.
Bayi dengan umur 0
sampai 5-6 bulan cukup dengan ASI saja
2.
Setelah berumur 5-6
bulan pemeberian ASI memerlukan makanan tambahan berupa bubur susu atau nasi
tim, buah dan sebagainya, sehingg mencapai umur satu tahun sudah cukup
mendapatkan makanan yang lebih dari menu sebelumnya.
3.
850ml/hari, selama bulan 153.000.ml dengan jumlah kalori 108.000
kalori. Sedangkan susu sapi diperlukan 155.500ml, susu gula 18.300ml dan susu
bubuk sebanyak 24.600gram.
Kenyataannya,
pemberian ASI yang dikombinasikan dengan pemberian botol dapat dihindari, karen
aibu-ibu bekerja di luar rumah sedangka ditempat kerja tidak terdapat fasilita
untuk memberikan ASI dan penampungan Bayi.
Untuk
ibu pekerja dapat dipecahkan dengan jalan:
1.
Dapat memberikan susu
formula, tetapi sebaiknya dengan sendok sehingga bayi tidak merasakan enaknya
menghisap dot. Yang pengeluaran susunya sangat mudah dan cepat menyebabkan
kenyang.
2.
ASI dapat diperas dan
segera dibawa pulang untuk diberikan bayi dengan memakai sendok.
Selanjutnya
setelah pulang dapat memberikan Asi sehingga bayi dengan dapat menetek dengan
puas. Sekali lagi diinginkan janganlah memberikan susu tambahan atau Asi yang
telah diperas dengan dot. Kerana keenakan memakai dot akan menyulitkan untuk
mentek secara langsung.
2.9. Keuntungan dan Kerugian Pemberian ASI
Keuntungan
pemberian ASI adalah sebagai berikut :
1.
Memeberikan ASI sesuai
dengan tugas seorang ibu, sehingga dapat meningkatkan martabat wanita dan
sekaligus kualitas sumber daya manusia.
2. ASI
telah disiapkan sejak mulai kehamilan sehingga sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi.
3. ASI
punya kelebihan dalam susunan kimia, komposisi biologis, dan mempunyai
substansia spesifik untuk bayi.
4. ASI
setiap saat untuk diberikan pada bayi dengan sterilitas yang terjamin.
5. ASI
dapat disimpan selama 8 jam tanpa perubahan apaun, sedangkan usu botol hanya cukup 4 jam.
6. Karena
bersifat spesifik, maka pertumbuhan bayi baik terhindar dari beberapa penyakit
tertentu.
7. Ibu
yang siap memberikan ASI mempunyai keuntungan :
a. Terjadi
laktasi amenorea dapat bertindak sebagai metode KB dalam waktu relatif 3 – 4
bulan.
b. Mempercepat
terjadinya involusi uterus
c. Pemberian
ASI menurangi kejadian karsinoma mamae.
d. Melalui
pemberian ASI kash sayang ibu terhadap bayi lebih baik sehingga menumbuhkan
hubungan batin lebih sempurna.
8. Bayi
mengukur sendiri rasa laparnya sehingga metode pemberian ASI dengan jalan cakk feeding
Sedangkan
kerugian pemberian ASI adalah :
1. Waktu
pemebrian ASI tidak terjadwal,
tergantung dari bayinya.
2. Kesiapan
ibu untuk memberikan ASI setiap saat
3. Terdapat
kesulitan bagi ibu yang bekerja di luar rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar