Laman

Cari Materi

Senin, 10 Juni 2013

Insersi Velamentosa

2.1  Insersi Velamentosa
A.       Definisi
Insersio velamentosa adalah tali pusat yang tidak berinsersi pada jaringan plasenta, tetapi pada selaput janin sehingga pembuluh darah umblikus berjalan diantara amnion dan korion menuju plasenta (Sarwono, Ilmu Kebidanan.2005).
B.       Etiologi
Insersi velamentosa ini biasanya terjadi pada kehamilan ganda/ gemeli, karena pada kehamilan ganda sumber makanan yang ada pada plasenta akan menjadi rebutan oleh janin, sehingga dengan adanya rebutan tersebut akan mempengaruhi kepenanaman tali pusat/ insersi.
C.       Patofisiologi
Pada insersio velamentosa tali pusat yang dihubungkan dengan plasenta oleh pembuluh-pembuluh darah yang berjalan dalam selaput janin. Kalau pembuluh darah tersebut berjalan di daerah oestium uteri internum maka disebut vasa previa. Hal ini dapat berbahaya bagi janin karena bila ketuban pecah pada permulaan persalinan pembuluh darah dapat ikut robek sehingga terjadi perdarahan inpartum dan jika perdarahan banyak kehamilan harus segera di akhiri.
D.       Tanda dan gejala :
Tanda dan gejalanya belum diketahui secara pasti, perdarahan pada insersi velamentosa ini terlihat jika telah terjadi vasa previa yaitu perdarahan segera setelah ketuban pecah dan karena perdarahan ini berasal dari anak dengan cepat bunyi jantung anak menjadi buruk bsa juga menyebabkan bayi tersebut meninggal.
E.       Diagnosa
Satu-satunya cara mengetahui adanya insersi velamentosa ini sebelum terjadinya perdarahan adalah dengan cara USG. Jadi sebaiknya pada ibu dengan kehamilan gemeli dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan USG, karena untuk mengantisipasi dengan segala kemungkinan penyulit yang ada, salah satunya insersio velamentosa ini.


F.        Bahaya insersi velamentosa
Bahaya insersi velamentosa bila terjadi vasa praevia, yaitu pembuluh darahnya melintasi kanalis cervikalis, sehingga saat ketuban pecah pembuluh darah yang berasal dari janin ikut serta pecah. Gejala klinik vasa praevia adalah ketuban pecah, diikuti perdarahan merah ( baru-kaya O2 ), selanjutnya distress janin. Kematian janin pada pecahnya vasa praevia mencapai 60% sampai 70 % terutama bila pembukaan masih kecil karena kesempatan seksio sesaria terbatas dengan waktu. Bila dijumpai atau dapat ditegakkan diagnosis vasa praevia saat melakukan pemeriksaan dalam, penderita dirujuk ke rumah sakit untuk pertolongan dengan primer seksio sesaria.
G.    Beberapa batasan
·       Insersi tali pusat normal : sedikit di luar titik tengah plasenta yang disebut insersio parasentral
·       Insersi yang sedikit mendekati pinggir plasenta disebut insersi lateral
·       insersi yang tepat pada pinggir plasenta disebut insersi marginal
·       Insersi pada selaput janin disebut insersi velamentosa Sering terdapat pada Kehamilan ganda
·       Pada Insersi velamentosa jika pembuluh darah yang menghubungkan plasenta dengan tali pusat tersebut berjalan melintasi ostium uteri internum, maka disebut vasa previa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar