Laman

Cari Materi

Senin, 10 Juni 2013

Hipermenorea

2.1.            Hipermenorea
A.       Pengerian Hipermenorea
Pengeluaran darah yang banyak biasanya disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi, jadi pada siklus yang teratur disebut menorrhagia.

B.       Etiologi
Penyebab hipermenorea atau menorrahia diantaranya :
1.        Hypoplasia uteri
Menurut beratnya, hypoplasia dapat mengakibatkan :
·       Amenorrhoe (uterus sangat kecil)
·       Hypomenorrhoe (uterus kecil jadi luka kecil)
·       Menorrhagia karena tonus otot rahim kurang
Terapi : uterotonika
2.        Astheni
Menorrhagia terjadi karena tonus otot pada umumnya kurang.
Terapi  : uterotonika dan roborantia
3.        Selama atau sesudah menderita sesuatu penyakit atau karena terlalu lelah. Juga karena tonus otot kurang.
4.        Myoma uteri
Menorrhagia pada myoma disebabkan oleh :
·      Kontraksi otot rahim kurang kuat
·      Cavum uteri luas
·      Bendungan pembuluh darah balik
5.        Hyoertensi
6.        Decompensatio cordis
7.        Infeksi : endometritis, salpingitis
Infeksi menyebabkan hyperaemia
8.        Retroflexio uteri
Karena bendungan pembuluh darah balik
9.        Penyakit darah : Werlhoff, haemofili

Penyebeb hipermenore juga dapat dikelompokan menjadi empat katagori :
1.        Gangguan pembekuan
Walaupun keadaan perdarahan tertentu seperti ITP dan penyakit von willebrands berhubungan dengan peningkatan menorrhagia, namun efek kelainan pembekuan terhadap individu bervariasi. Pada wanita dengan tromboitopenia kehilangan darah berhubungan dengan jumlah trombosit selama haid. Splenektomi terbukti menurunkan kehilangan darah
2.        disfunctional uterine bleeding (DUB)
Pada dasarnya peluruhan saat haid bersifat self limited karena haid berlangsung secara simultan di seluruh endometrium serta jaringan endometrium yang terbentuk oleh estrogen dan progesterone normal bersifat stabil. Pada DUB, keadaan ini sering terganggu.
DUB dapat terjadi disertai ovulasi maupun anovulasi. Pada keadaan terjadinya ovulasi, perdarahan bersifat lebih banyak dan siklik hampir sesuai dengan siklus haid. Pada keadaan anovulasi, perdarahan bersifat namun dengan siklus yang tidak teratur sehingga sering disebut menometrorrhagia. DUB dapat disebabkan estrogen withdrawl bleeding, progesteron withdrawl bleeding, estrogen breakthrough bleeding, progesterone breakthrough bleeding.
Estrogen withdrawl bleeding terjadi pada keadaan setelah ooparektomi bilateral, radiasi folikel yang matur atau penghentian tiba-tiba obat-obatan yang mengandung estrogen.
Estrogen breakthrough bleeding menyebabkan lapisan endometrium menjadi semakin menebal namun akhirnya runtuh karena kurang sempurnanya struktur endometrium karena tidak sebandingnya jumlah progesterone yang ada disbanding jumlah estrogen. Perdarahan biasanya bersifat spotting. Estrogen breakthrough bleeding yang berkelanjutan mengacu pada keadaan amenorrhea namun secara tiba-tiba dapat mengakibatkan perdarahan yang banyak.
Progesteron withdrawl bleeding terjadi bila korpus luteum dihilangkan. Progesteron withdrawl bleeding hanya akan terjadi bila diawali proliferasi endometrium yang diatur oleh estrogen. Namun bila kadar estrogen meningkat 10-20 kali lipat, progesteron withdrawl bleeding tidak akan terjadi.
Progesterone breakthrough bleeding terjadi bila kadar progesterone melebihi keseimbangan dengan estrogen. Dinding endometrium yang menebal akan meluruh sedikit demi sedikit akibat struktur yang tidak kuat. Hal ini terjadi saat menggunakan pil kontrasepsi dalam jangka waktu lama.
Pada keadaan progesteron withdrawl bleeding dan estrogen breakthrough bleeding diberikan terapi progesteron sehingga tercapai keseimbangan jumlah progesterone-estrogen. Progesterone bersifat antiestrogen dimana menstimulasi perubahan estradiol menjadi estron sulfat yaitu bentuk tidak aktif estrogen. Progesterone juga menghambat pembentukan reseptor estrogen. Estrogen juga mencegah transkripsi onkogen yang dimediasi oleh estrogen.
Pada oligomenorrhea (estrogen breakthrough bleeding) preparat progesterone yang digunakan adalah medroxypogesteronaseta, 5-10 mg/hari selama 10 hari. Pada menorrhagia (estrogen breakthrough bleeding yang berlangsung lama dan progesteron withdrawl bleeding) progestin digunakan selama 10 hari hingga 2 minggu untuk menstabilkan dinding endometrium lalu dihentikan secara tiba-tiba dengan maksud mengikis semua dinding endometrium dan bersifat kuretase alami.
Terapi estrogen diberikan pada Estrogen withdrawl bleeding dan progesterone breakthrough bleeding untuk memperkuat stroma tempat kelenjar yang hiperplasia karena dirangsang progesterone. Pada keadaan ini diberikan 25 mg estrogen terkonjugasi secara intra vena tiap 4 jam hingga perdarahan berhenti atau selama 24 jam untuk menghindari terbentuknya trombus pada kapiler uterus. Semua terapi estrogen harus diikuti terapi progesteron dan withdrawl bleeding.
Dapat juga diberikan anti prostaglandin untuk vasokontriksi darah sehingga perdarahan dapat berhenti.
Desmopresin asetat (analog sintetik dari arginin vasopresin) digunakan untuk mengobati DUB pada pasien gangguan pembekuan terutama pada penyakit von willebrand’s dan dapat diberikan intranasal maupun intravena. Pengobatan dapat meningkatkan kadar faktor VIII dan faktor von willebrands yang berlangsung sekitar 8 jam.
3.        Gangguan pada organ dalam pelvis
Menorrrhagia biasanya berhubungan dengan fibroid pada uterus, adenommiosis, infeksi pelvis, polips endometrial, dan adanya benda asing seperti IUD. Wanita dengan perdarahan haid melebihi 200 cc 50% mengalami fibroid. 40% pasien dengan adenomiosis mengalami perdarahan haid melebihi 80cc. Menorrhagia pada retrofleksi disebabkan karena bendungan pada vena uterus sedangkan pada mioma uteri, menorrhagia disebabkan oleh kontraksi otot yang kurang kuat, permukaan endometrium yang luas dan bendungan vena uterus.
4.        Gangguan medis lainnya
                 Gangguan medis lainnya yang dapat menyebabkan menorrhea diantaranya hipotiroid dan sindrom cushing, patifisiologi terjadinya belum diketahui dengan pasti.
Dapat juga terjadi pada hipertensi, dekompsatio cordis dan infeksi dimana dapat menurunkan kualitas pembuluh darah. Menorrhagia dapat terjadi pada orang asthenia dan yang baru sembuh dari penyakit berat karena menyebabkan kualitas miometrium yang jelek.

11 komentar:

  1. Terimakasih banyak atas informasi yang telah disampaikan.

    BalasHapus
  2. informasi yang begitu menarik. terimakasih yaa !

    BalasHapus
  3. Satu kata yang dapat saya ucapkan pada artikel ini yaitu terimakasih !

    BalasHapus
  4. Senang bisa berkunjung ke website ini, karena di webiste ini saya saya mendapatkan pengetahuan.

    BalasHapus
  5. Jika artikel ini memberikan informasi secara ikhlas, maka terima kasih yang tulus akan anda dapatkan.

    BalasHapus
  6. Artikel ini begitu baik, terima kasih atas semua yang telah berikan khususnya kepada saya dan umumnya kepada semua.

    BalasHapus
  7. Makasih banyak atas informasi yang telah disampaikan...

    BalasHapus
  8. Ucapan terima kasih membuat seseorang lebih semangat untuk membantu kita di lain waktu.

    BalasHapus
  9. Artikel ini begitu baik, terima kasih atas semua yang telah berikan khususnya kepada saya dan umumnya kepada semua.

    BalasHapus
  10. Jika artikel ini memberikan informasi secara ikhlas, maka terima kasih yang tulus akan anda dapatkan.,

    BalasHapus
  11. Sebuah ucapan terima kasih yang tulus bisa membuat seseorang ketagihan berbuat baik. Itulah nilai dari terima kasih.

    BalasHapus