Laman

Cari Materi

Senin, 10 Juni 2013

Jenis-jenis penyakit Plasenta

Jenis-jenis penyakit Plasenta

A. Infarrkt plasenta
Infark plasenta adalah bagian-bagian yang berwarna keputihan, noduler dank eras yang terletak baik pada permukaan fetal, maternal atau kedua-duanya. Terjadi karena periarteritis atau endarteritis pembuluh-pembuluh darah villi, kemudian terjadi nekrosis pada stroma dan dinding villi serta pembukuan darah dalam ruang interviller.
Jenisnya : infark subkorial, pada plasenta marginata atau sirkumvalata. Infark noduler pada permukaan fetal, tidak ada arti klinis.
infark yang luas dan tebal dari kotelidon, bias terjadi gangguan nutrisi.
Kalsifikasi pada plasenta
Manifestasi proses penuaan dari plasenta, terjadi penimbunan garam-garam kalsium seperti kalsium karbonat, kalsium fosfat bercampur dengan magnesium fosfat pada permukaan basal dari plasenta. Kalsifikasi terletak pada bagian atas desidua basalis. Tidak mempunyai arti klinik, hanya dapat digunakan sebagai penentuan lokasi plasenta secara radiologik.
Jenis-jenis infarrkt plasenta:
·         Infarrkt putih
Yang dinamakan  Infarrkt putih plasenta ialah bagian-bagian yang lebih pucat dari permukaan maternal plasenta. Infarrkt ini ditimbulkan oleh degenerasi trofoblast(degenerasi fibrionid)
·         Infarrkt merah
Karena syncitium mengalami degenerasi dan kemudian melepaskan diri maka jaringan ikat villus langsung berhubungan dengan darah hingga pada tempat ini timbul pembekuan darah. Infarrkt merah ini akhirnya menjadi putih karena diorganisasi.




B.     Kista plasenta
Kadang-kadang terdapat kista pada permukaan foetal plasenta. Isinya cairan jernih kuning atau kadang-kadang kemerah-merahan. Kista ini terjadi karena pencairan chorion.
            C. Tumor-tumor plasenta
                        Tumor-tumor plasenta ialah:
·         Chorioangioma
·         Mola hydatidosa
·         Choriocarcinoma
Chorioangioma plasenta ialah terjadi karena pembuluh-pembuluh darah jonjot chorion. Warnaya coklat kuning dan konsistennya seperti jaringan hati. Dikatakan bahwa Chorioangioma dapat menimbulkan hydramion karena tekanan hidramion sekitarnya.
     D.  Radang plasenta
Dapat terjadi karena penjalaran ionfeksi decidua  misalnya gonococcus atau kuman lain, radang plasenta dapat juga terjadi pada partus lama.
          E. Perkapuran plasenta
Pada permukaan maternal kadang-kadang terdapat tempat-tempat yang mengalami perkapuran.
         
           F. Oedem plasenta
Terjadi pada hydrops foetalis dan pada gangguan peredaran darah dalam talipusat.

2.2 Disfungsi plasenta
Kalau faal plasenta kurang baik sehingga membahayakan janin,neonatus garuhi secara negatif pertumbuhan fisik atau mental dari anak dikelak kemudian hari, maka kita pergunakan istilah disfungsi plasenta.
Gejala-gejala disfungsi plasenta
  • Berat dari plasenta yang kurang dari 500 gr atau indeks plasenta yang rendah menambah kejadian kelahiran mati dan fetal distress(gawat janin) . juga bentuk maskropis dan mikroskopis yang luar biasa (infarkt) dapat menjurus ke disfungsi plasenta.
  • Uterus yang kurang membesar , berat badan yang turun terutama kalau disertai dengan gejala gawat janin.
  • Penurunan kadar oestriol , hal ini dapat ditentukan dengan pengukuran kwantitatif atau dengan pemeriksaan tidak langsung, misalnya dengan fern test.
  • Persalinan merupakan tes juga bagi reserve plasenta dengan memperhatikan bunyi jantung anak sewaktu persalinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar