Jenis-jenis penyakit Plasenta
A. Infarrkt plasenta
Infark plasenta adalah bagian-bagian yang berwarna
keputihan, noduler dank eras yang terletak baik pada permukaan fetal, maternal
atau kedua-duanya. Terjadi karena periarteritis atau endarteritis
pembuluh-pembuluh darah villi, kemudian terjadi nekrosis pada stroma dan
dinding villi serta pembukuan darah dalam ruang interviller.
Jenisnya : infark subkorial, pada plasenta marginata
atau sirkumvalata. Infark noduler pada permukaan fetal, tidak ada arti klinis.
infark yang luas dan tebal dari kotelidon, bias terjadi gangguan nutrisi.
Kalsifikasi pada plasenta
infark yang luas dan tebal dari kotelidon, bias terjadi gangguan nutrisi.
Kalsifikasi pada plasenta
Manifestasi proses penuaan dari plasenta, terjadi
penimbunan garam-garam kalsium seperti kalsium karbonat, kalsium fosfat
bercampur dengan magnesium fosfat pada permukaan basal dari plasenta. Kalsifikasi
terletak pada bagian atas desidua basalis. Tidak mempunyai arti klinik, hanya
dapat digunakan sebagai penentuan lokasi plasenta secara radiologik.
Jenis-jenis infarrkt plasenta:
·
Infarrkt putih
Yang dinamakan Infarrkt
putih plasenta ialah bagian-bagian yang lebih pucat dari permukaan maternal
plasenta. Infarrkt ini ditimbulkan oleh degenerasi trofoblast(degenerasi
fibrionid)
·
Infarrkt
merah
Karena syncitium mengalami degenerasi dan kemudian
melepaskan diri maka jaringan ikat villus langsung berhubungan dengan darah
hingga pada tempat ini timbul pembekuan darah. Infarrkt merah ini akhirnya
menjadi putih karena diorganisasi.
B. Kista plasenta
Kadang-kadang terdapat kista pada permukaan foetal
plasenta. Isinya cairan jernih kuning atau kadang-kadang kemerah-merahan. Kista
ini terjadi karena pencairan chorion.
C.
Tumor-tumor plasenta
Tumor-tumor
plasenta ialah:
·
Chorioangioma
·
Mola hydatidosa
·
Choriocarcinoma
Chorioangioma plasenta ialah terjadi karena
pembuluh-pembuluh darah jonjot chorion. Warnaya coklat kuning dan konsistennya
seperti jaringan hati. Dikatakan bahwa Chorioangioma dapat menimbulkan
hydramion karena tekanan hidramion sekitarnya.
D. Radang
plasenta
Dapat terjadi karena penjalaran ionfeksi decidua misalnya gonococcus atau kuman lain, radang
plasenta dapat juga terjadi pada partus lama.
E. Perkapuran
plasenta
Pada permukaan maternal kadang-kadang terdapat
tempat-tempat yang mengalami perkapuran.
F. Oedem
plasenta
Terjadi pada hydrops foetalis dan pada gangguan peredaran darah dalam
talipusat.
2.2 Disfungsi plasenta
Kalau faal plasenta kurang baik sehingga membahayakan janin,neonatus
garuhi secara negatif pertumbuhan fisik atau mental dari anak dikelak kemudian
hari, maka kita pergunakan istilah disfungsi
plasenta.
Gejala-gejala
disfungsi plasenta
- Berat dari plasenta yang kurang dari 500 gr atau indeks plasenta yang rendah menambah kejadian kelahiran mati dan fetal distress(gawat janin) . juga bentuk maskropis dan mikroskopis yang luar biasa (infarkt) dapat menjurus ke disfungsi plasenta.
- Uterus yang kurang membesar , berat badan yang turun terutama kalau disertai dengan gejala gawat janin.
- Penurunan kadar oestriol , hal ini dapat ditentukan dengan pengukuran kwantitatif atau dengan pemeriksaan tidak langsung, misalnya dengan fern test.
- Persalinan merupakan tes juga bagi reserve plasenta dengan memperhatikan bunyi jantung anak sewaktu persalinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar