Laman

Cari Materi

Rabu, 20 Januari 2016

Kelainan Plasenta



2.1.   Kelainan Besar, Bentuk dan Berat Placenta
                        Bentuk placenta yang normal iaah ceper dan bulat.  Diameternya 15- 20 cm, tebalnya 1 ½- 3 cm.  placenta pada kehamilan atermeberatnya 1/6 kali berat anak atau kurang lebih 500 gram.
2.1.1.   Placenta Berat dan Besar
            Plasenta yang besar dan berat sekali terdapat pada seseorang yang mempunyai kelainan atau penyakit seperti berikut :
1.      Erythroblastosis
Suatu keadaan ditmukannya erythroblast (sel darah merah berinti yang belum masak/immature) dalam sirkulasi darah neonatus.
2.      Syphilis
Penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh treponema pallidum.
3.      Penyakit ginjal.

·         Placenta Fenestrata
                  ialah placenta yang berlobang ditengah-tengahnya.
·         Placenta Bilobata
                  Ialah placenta yang terdiri dari 2 lobi.
·         Placenta Succenturiata
            Disamping placenta terdapat placenta tambahan yang kecil yang dihubungkan dengan placenta yang sebenarnya oleh pembuluh-pembuluh darah. Placenta tambahan ini mungkin tertinggal pada pelepasan placenta dan menyebabkan pendarahan.
            Kita dapat mengetahui tertinggalnya placenta tambahan dengan memeriksa selaput janin dengan teliti. Kalau terdapat lubang pada selaput dekat pinggir placenta dan pada pinggir lubang ini terdapat pembuluh-pembuluh darah yang terkoyak maka placenta tambahan harus di duga.
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTgvDIcc9zySpZ5sbS1cv49-2PWKyZ-gBx6YFojsYJaTqsH378&t=1&usg=__rrkftHkpkrx6WKy6o36fty34nQM=

·         Placenta Membranacea
            Placenta lebar dan tipis meliputi hampir seluruh permukaan chorion. Rupa-rupanya pemberian darah sedemikian baiknya, sehingga jonjot-jonjot chorion dalam decidua capsularis tidak mati tapi tumbuh terus. Placenta membranacea dapat menimbulkan pendarahan antepartum dan memberi kesulitan pada kala III karena placenta yang tipis ini sukar terlepas.
·         Placenta Circumvallata
            Pada permukaan foetal dekat pada pinggir placenta terdapat cincin putih. Cincin putih ini menandakan pinggir placenta, sedangkan jaringan di sebelah luarnya terdiri dari villi yang timbul ke samping di bawah decidua, jadi bukan villus panjang. Diduga bahwa chorion frondosum terlalu kecil dan untuk mencukupi kebutuhan, villi menyerbu ke dalam decidua di luar permukaan chorion frondosum. Apakah placenta circumvallata menimbulkan gejala-gejala klinis belum jelas. Menurut beberapa penyelidik dapat menimbulkan perdarahan dan abortus.
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:03sPcJjd8Ca18M:http://www.aly-abbara.com/livre_gyn_obs/images/gif/annexes_foetales/placenta_cicumvallata.gif&t=1
http://www.humpath.com/IMG/jpg_placenta_circumvallata_12a.jpg
2.2.2    Kelainan Insersi Placenta
            Placenta biasanya melekat pada dinding belakang atau depan rahim dekat pada fundus. Jonjot-jonjot menyerbu ke dalam dinding rahim hanya sampai ke lapisan atas dari stratum spongiosum.
            Kalau implantasi placenta rendah, ialah pada segmen bawah rahim, dan menutup sebagian atau seluruh ostium internum maka placenta sedemikian disebut placenta praevia (prae=di depan; vias= jalan; jadi artinya di depan jalan lahir atau menghalangi jalan lahir.)
Kalau jonjot-jonjot chorion menyerbu dinding lahir lebih dalam daripada semestinya maka placentanya disebut placenta accreta.
Menurut dalamnya penyerbuan dinding rahim oleh jonjot-jonjot placenta accreta di bagi sebagai berikut :
1.      placenta accreta , jonjot menembus decidua sampai berhubungan dengan myometrium
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRXgHOKC_NU-3LoeT4tOU0jO8wCTQxXm0pHGVMt_EzUprqhXQ0&t=1&usg=__FJmJ6N8CtLKGqegyAbpzcEcdrok=
http://farm3.static.flickr.com/2310/2192612208_5a6094b240_m.jpg
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcStlpu1WwBYksujmBa_nbwaMhYX9L2vRJzedER3Mic3ZIppkJk&t=1&usg=__yCI-uQH7cYzTr3KFaxJERbkgFe0=
2.      placenta increta , jonjot sampai ke dalam lapisan myometrium.
3.      placenta percreta , jonjot menembus myometrium hingga mencapai perimetrium dan kadang-kadang juga menembus perimetrium dan menimbulkan ruptura uteri.

Penanganannya : Merupakan keadaan menempelnya sisa plasenta di otot rahim. Jika sisa plasenta yang menempel sedikit, maka rahim tidak perlu diangkat, jika banyak perlu dilakukan pengangkatan rahim.

Menurut Pelekatan dengan Dinding Rahim
  • plasenta adhesiva (melekat)
  • plasenta akreta (lebih melekat)
  • plasenta inkreta (sampai ke otot polos)
  • plasenta perkreta (sampai ke serosa)


            Placenta accreta ada yang komplete , dimana seluruh permukaan placenta melekat dengan erat pada dinding rahim dan ada yang parsiil dimana placenta di beberapa tempat saja melekat dengan erat pada dinding rahim. Placenta accreta menimbulkan penyulit pada kala 3 karena  sukar lepas dari dinding rahim. Placenta accreta tidak boleh dilepaskan secara manual karena mudah menimbulkan perforasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar