Laman

Cari Materi

Rabu, 20 Januari 2016

Ekstraksi forseps



Definisi
Tujuan dan kegunaan ekstraksi forseps:
1.      Traksi, yaitu menarik anak yang tidak dapat lahir spontan yang disebabakan oleh karena satu hal dan lainnya.
2.      Koreksi, merubah letak kepala bila ubun-ubun kecil (UUK) terletak dikiri atau dikanan depan, ataupun pada keadaan tertentu dimana UUK melintang kiri dan kanan atau UUK kiri atau kanan terletak di belakang, sehingga menjadi UUK depan (di bawah simfisis pubis.
3.      Kompresi, yaitu untuk menambah moulage kepala.
Forseps (cunam) obstetris dirancang untuk mengeluarkan janin.  Forseps  berfungsi sebagai ekstraktor, rotator, atau kduanya.  Fungsi terpentingnya adalah ekstraksi walaupun terutama pada posisi oksiput lintang atau posterior, forsep sanat berguna untuk melakukan rotasi. Secara umum, fosreps Simpson digunakan untuk melahirkan janin yang kepalanya mengalami molage, seperti ynag serinng dijumpai pada wanita nullipara. Instrumen Tucker-McLane sering digunakan untuk janin dengan kepala membulat, yang lebih sering dijumpai pada multipara. Namun, pada sebagian besar keadaan, kedua instrumen tersebut dapat digunakan. Pada beberapa keadaan, forseps mungkin lebih dibutuhkan, misalnya pada sebagian kasus kemacetan lintang dalam ( deef transverse arrest) dengan kepala janin dalam posisi melintang jauh di dalam panggul dengan oksiput dibawah spina. Apabila tidak jelas terdapat disproporsi sepalopelviks dan kontraksi uterus tidak adekuat, kemacetan lintang kadang-kadang dapat diatasi dengan stimulasi oxitosin. 
            Jenis tindakan forseps
            Berdasarkan pada jauhnya turun kepala, dapat dibedakan beberapa macam tindakan ekstraksi forseps.
-Forseps rendah (Low forseps=outlet forseps)
Pada forseps rendah, kepala sudah turun di H IV (st.+3) artinya ukuran kepala yang terbesar sudah melewati pintu atas panggul dan telah sampai ke dasar panggul, dan telah terlihat dari luar.
- forseps tengah (mid forseps
 forseps tengah, kepala sudah turun sampai H III(st.0), aertinya ukuran kepala terbesar telah melewati pintu atas panggul, tapi belum sampaia ke dasar panggul. Syarat-syarat untuk forseps rendah belum terpenuhi.
- forseps tinggi (high forseps)
Pada forseps tinggi, kepala sudah sampai H I-II (st.-2, belum memasuki pintu atas panggul), artinya ukuran terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul, dengan perkataan lain kepala masih dapat goyang. Forseps tinggi ini sekarang tidak dilakukan lagi karena banyak sekali komplikasi untuk ibu maupun untuk janin. sebagai gantinya sekarang dilakukan seksio sesarea.
Syarat-syarat ektraksi forseps:
1.    Kepala harus sudah cukup. Pembentukan kaput suksedaneum yang luas dan moulage dapat menyababkan station kepala jain sulit dipastikan. Apabila penentuan station sulit diakukan, perlu disadari bahwa prosedur forseps rendah mungkin sebenarnya adalah tindakan forseps tengah yng sulit. Forseps jangan digunakan sampai ketinggian kepala sudah cukup rendah agar prosedur terjamin aman. Prinsip penatalaksanaan  yang sama juga berlaku untuk penggunaan forseps pada bola frekuensi denyut jantung janin yang tidak meyakinkan saat kepala tidak berada dekat dasar panggul.
2.    Presentasi janin harus puncak kepala atau muka dengan dagu di anterior.
3.    Posisi kepala janin harus dikethui secara pasti sehingga forseps dapat dipasang dikepala dengan tepat.
4.    Serviks harus membuka lengkap sebelum forseps dipasang. Apabila janin harus segera dilahirkan sebelum serviks membuka lengkap, diindikasikan melakukan seksio sesaria.
5.    Sebelum pemasangan forseps, selaput ketuban harus dipecahkan agar kepala janin dapat dipegang dengan erat oleh daun forseps.
6.    Harus tidak ada disproporsi antara ukuran panggul atau pintu tengah panggul.
Indikasi forseps
Terminasi persalinnan menggunakan forseps, selama dilakukan dengan aman, di indikasikan untuk semua keadaan yang mengancam ibu atau janin dan besar kemungkinnan akan hilang setelah janin dilahirkan.
Indikasi pada ibu antara lain:
- penyakit jantung
- cedera atau gangguan paru
- penyakit neurologis tertentu
- kelelahan
- persalinnan kala dua yang berkepanjangan
Persalinan kala dua yang berkepanjangan didefinisikan oleh (ACOG,2000) sebagai persalinan kala dua yang lebih dari tiga jam dengan analgesia regional dan lebih dari dua jam tanpa analgesia regional pada wanita nullipara. Pada wanita para, keadaan ini didefinisikan sebagai persalinan kala dua yang lebih dari dua jam dan lebih dari satu jam tanpa analgesia regional. Forseps tengah jarang di indikasikan untuk terminasi persalinan semata-mata karena alasan pada pihak ibu. Dengan demikian, percepatan kala dua atas alasan ibu umumnya harus dilakukan dengan forseps pintu bawah panggul atau forseps rendah.
Indikasi pada janin untuk pelahiran dengan bantuan forseps atau vakum antara lain:
-            Prolaps tali pusat
-            Pemisahan plasenta prematur
-            Pola frekuensi denyut jantung janin yang tidak meyakinkan (takikardi ataupun bradikardi)
-            Adanya mekonium (pada janin letak kepala)
Pada kasus pola frekuensi denyut jantung janin yang tidak meyakinkan, perlu diterangkan pola frekuensi denyut jantung tersebut serta ketinggian aplikasi forseps yang direncanaan dalam catatan tertulis yang jelas.
Kontraindikasi
-                 Janin sudah lama mati sehingga kepala tidak bulat dan keras lagi, menyebabkan kepala sulit dipegang dengan forseps.
-                 Anensefalus
-                 Adanya disproporsi sefalopelvik
-                 Kepala masih tinggi (ukuran terbesar kepala belum melawati pintu atas panggul)
-                 Pembukaan belum lengkap
-                 Pasie bekas operasi vesiko-vaginal fistal
-                 Jika lingkaran kontraksi patologik Bandl sudah hampir setinggi pusat atau lebih



DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham., F. Gary (et. al). 2005. Obstetri Williams Vol 1. Jakarta: EGC
2. Bagus, Ida.2004. Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi. Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam.1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta:EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar