Laman

Cari Materi

Rabu, 20 Januari 2016

Analgesi



2.1.   Pengertian  Analgesia
Analgesia adalah usaha untuk mengurangi rasa nyeri dalam kala I dan permulaan kala II.  Analgesik  adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang
menderita.
(fisiologi unpad)

2.2.   Jenis  Obat  yang  Digunakan
Terdapat beberapa golongan analgesik yang beredar, diantaranya yaitu:
2.2.1.  Golongan Analgesik dan Antipiretik
Salah satu yang termasuk dalam golongan ini adalah parasetamol (mis. panadol). Parasetamol merupakan analgesik yang relatif paling aman dibanding dengan analgesik yang lain. Obat ini "tidak" mempengaruhi saluran cerna, sistem pembekuan darah dan jantung. Kami sering mengkombinasi parasetamol dengan golongan NSAIDs utamanya kelompok COXIB. Rasanya hampir semua jenis obat sakit kepala, obat flu mengandung parasetamol. Hanya yang perlu anda perhatikan bahwa parasetamol tidak boleh dikonsumsi hingga melebihi 3000 mg perhari dan terutama berhati-hati pada penderita-penderita gangguan hati.
2.2.2. Golongan NSAIDs (Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs) atau AINS (Antiinflamasi     NonSteroid)
Golongan ini yang juga banyak beredar dipasaran dan sangat mudah didapatkan. Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan asam mefenamat (Ponstan), diklofenak (voltaren), ibuprofen, piroksikam dan masih banyak lagi. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin yang merupakan salah satu mediator nyeri yang utama. Dalam golongan ini, terdapat jenis analgesik yang lain yang memiliki efek samping yang berbeda dengan "saudaranya". Jika jenis analgesik yang contohnya saya sebutkan diatas memiliki efek samping terutama pada saluran cerna (lambung dan usus) dan pada sistem pembekuan darah, maka "saudaranya" yang satu ini berbeda karena (oleh para ahli) tidak berefek pada saluran cerna dan sistem pembekuan darah namun "katanya" dapat berefek pada jantung. Sang Saudara ini disebut sebagai kelompok "COXIB", yang beredar dipasaran Indonesia adalah celecoxib (celebrex), lumiracoxib (prexige), parecoxib (dynastat). Kelompok ini lebih banyak digunakan untuk mengatasi nyeri persendian dan nyeri pascabedah, namun tidak tertutup kemungkinan bisa juga digunakan untuk jenis nyeri yang lain.
2.2.3.   Golongan  Narkotik  (Opioid)
                        Untuk golongan ini, pasti anda sudah tidak asing lagi dengan MORFIN. Morfin adalah analgesik golongan narkotik yang sudah lama digunakan terutama dalam penanganan nyeri selama dan pasca pembedahan serta dalam penanganan nyeri kanker atau nyeri lain yang tidak teratasi dengan golongan NSAIDs. Morfin merupakan pilihan utama penanganan nyeri yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan analgesik biasa. Selain morfin masih ada lagi saudaranya yang lain seperti kodein, meperidin, fentanyl, sufentanyl. Selain itu ada juga kelompok narkotik sintetik seperti hidromorfon, tramadol. Khusus mengenai tramadol, obat ini relatif lebih aman dibandingkan dengan narkotik lainnya namun efek samping yang paling banyak mengganggu adalah mual dan muntah. Kombinasi tramadol dengan NSAIDs akan menghasilkan efek pereda nyeri yang lebih baik.
2.2.4.   Golongan  Antagonis  Reseptor NMDA
                                 NMDA merupakan salah satu reseptor nyeri pada sistem saraf. Obat dalam golongan ini adalah Dekstrometorfan yang sering digunakan sebagai obat pereda batuk selain kodein. Ada pula yang namanya Ketamin, yang satu ini adalah obat yang sering dipakai dalam suatu tindakan pembiusan sehingga wajar jika ketamin hanya beredar di rumah sakit, khususnya kamar bedah.
2.2.5.   Golongan  Antidepresan
                                 Golongan ini, sesuai dengan namanya, merupakan golongan obat anti depresi yang biasa digunakan dibidang psikiatry. Golongan ini lebih banyak digunakan hanya pada kasus-kasus nyeri kronik, nyeri akibat kerusakan jaringan saraf (bukan berarti orang yang depresi sarafnya banyak yang rusak..!). Yang banyak digunakan dalam terapi nyeri adalah amitriptilin dan imipramin.
2.2.6.   Golongan  Antikonvulsan (Anti  Kejang)
                        Golongan ini biasa dipakai untuk mencegah kejang. Dalam hal nyeri, sama seperti golongan antidepresan, golongan ini juga banyak digunakan sebagai bagian dari penanganan nyeri kronik. Contoh yang sering digunakan adalah karbamazepin dan gabapentin. 

2.3.   Contoh  Obat  yang  Digunakan
2.3.1.   Morfin
   Obat yang satu ini memang kontroversi, maksudnya, begitu mendengar kata "morfin" umumnya yang terbayang adalah "ketagihan, sakau, atau istilah-istilah yang lain" belum lagi terbayang resiko efek sampingnya berupa henti napas, henti jantung. Belum lagi oleh sebagian masyarakat "mengharamkan" morfin karena dianggap berefek mirip dengan alkohol. Namun sebenarnya hal inilah yang menyebabkan mengapa penanganan nyeri menjadi tidak optimal. Inilah "barrier" atau penghalang dalam penanganan nyeri secara optimal. Morfin tidak akan menyebabkan ketagihan (tidak seperti heroin), tidak akan menyebabkan henti napas maupun henti jantung bila digunakan secara rasional dan terukur serta pada penderita yang mengalami nyeri hebat. Morfin memang bukan pilihan pada kasus-kasus nyeri ringan. Morfin menjadi pilihan pada kasus-kasus nyeri pascabedah dan kasus-kasus nyeri akibat kanker. Disisi lain, memang ada aturan ketat dalam hal penggunaan golongan obat yang satu ini, sehingga hanya dapat diberikan atau diresepkan oleh seorang dokter. Khusus mengenai penggunaan morfin dalam kasus-kasus nyeri, insya allah akan diangkat pada tulisan yang akan datang

2.3.2. Demerol  (Meperidin)

            Termasuk dalam kelompok obat penghilang rasa sakit yang disebut narkotika. Hal ini mirip dengan morfin. Ia bekerja dengan menumpulkan pusat persepsi nyeri di otak.  Demerol digunakan untuk menangani nyeri moderat-ke-berat. Hal ini juga dapat digunakan sebelum atau selama operasi dan untuk menghilangkan rasa sakit selama persalinan dan melahirkan.

2.3.3.   Barbiturat (downer)

Barbiturat digunakan secara medis untuk menenangkan orang dan sebagai obat tidur. Barbiturat merupakan obat yang dibeli dengan resep.
Barbiturat mempengaruhi sistim syaraf pusat, menyebabkan perasaan lembab, dan tergantung pada dosisnya, efeknya dapat bertahan antara tiga hingga enam jam. Barbiturat dapat menyebabkan orang jadi sembrono, merasa bahagia dan kebingungan mental -- ketidakbahagiaan juga dapat diakibatkan oleh barbiturat.
Dosis yang tinggi dapat menyebabkan pingsan, masalah pernapasan dan kematian. Kematian akibat overdosis merupakan bahaya yang sangat nyata, karena dosis yang berbahaya takarannya sangat dekat dengan dosis normal yang aman. Kemungkinan overdosis lebih meningkat lagi bila barbiturat dikonsumsi bersamaan dengan alkohol. Risiko penggunaan barbiturat juga meningkat bila obat tersebut disuntikkan.
Tubuh dapat dengan cepat menjadi toleran terhadap barbiturate, yang mengakibatkan ketergantungan fisik dan mental. Sakaw dapat menunjukkan gejala mudah marah, tidak bisa tidur, sakit-sakitan, tidak bisa diam, kejang-kejang, dan halusinasi.  Pengguna berat barbiturat lebih rentan terhadap masalah dada dan hipotermia.
2.3.4.   Scopolamin
Hanya mengurangi ingatan, menimbulkan amnesi dan tidak meninggikan ambang nyeri. Wanita yang diberi scopolamin dapat menjerit, mengerutkan mukanya, pendeknya memperlihatkan bahwa ia merasa nyeri, tetapi apabila terbangun ia tidak ingat sama sekali dan merasa tidak menderita sama sekali.
Memang bila terdapat rasa nyeri, maka sering scopolamin menimbulkan kegelisahan, halusinasi dan delirium. Maka pasien yang diberi scopolamin tidak boleh ditinggalkan seorang diri karena dapat melukai diri.
Keuntungannya adalah scopolamin mengurangi depresi pernapasan yang disebabkan oleh morphine atau barbiturat, maka scopolamin sering diberikan bersama-sama dengan morphine, demerol atau berbiturat.

2.4.  Macam- Macam  Obat  Analgesi  (all dari 
2.4.1.      Analgesi regional
Selama beberapa tahun telah di kembangkan berbagai blok saraf untuk menghilangkan nyeri bagi wanita dalam persalinan dan pelahiran. Berbagai blok saraf ini secara tepat disebut sebagai analgesia regional.
·         Agen anestetik
Beberapa agen anestetik local yang sering digunakan, konsetrasi, dosis, dan lama kerjanya. Sebagai preprat yang cocok untuk analgesia epidural tidak dapat digunakan untuk injeksi subarafnoid karena zat pengawetnya dapat menyebabkan peradangan.
·         Blok pudendal
Untuk menuntun jarum kedalam posisi diatas nervus pudendus digunakan sebuah alat pengarah yang memungkinkan jarm ukuran 22 dengan panjang 15cm menonjol  1-1,5cm dari ujungnya.
·         Blok Varaservikal
Blok ini biasanya menghasilkan analgesia yang baik sampai sangat baik selama kala I persalinan. Namun, karena nervus pudendus tidak di blok diperlukan analgesia tambahan saat persalinan. Biasanya dilakukan penyuntikan lidokain atau kloroprokain, 5-10ml dengan larutan 1% pada arah jam 3 dan jam 9. Obat-obatan analgesik ini memiliki lama kerja yang singkat maka blok ini mungkin perlu di ulang selama persalinan.
·         Blok Spinal (Subaraknoid)
Penyuntikan anastetik lokal kedalam ruang subaraknoid untuk menghasilkan blok spinal telah lama digunakan pada persalinan. Karena ruangan subaraknoid selama kehamilan lebih sempit, jumlah obat anastetik yang sama dalam volume larutan yang sama menghasilkan blockade yang lebih tinggi pada wanita hamil dari pada wanita yang tidak hamil.
·         Blok Epidural lumbal continue
Untuk menghasilkan analgesia total akibat nyeri proses persalinan, perlu dilakukan blok dari dermatom thorakalis ke-10 sampai Sakralis ke-5 untuk persalinan perabdominal, blok harus dilakukan dari ketinggian thorakal ke-8 dan meluas sampai ke dermatom sakral ke-1.
·         Analgesi Opiat Epidural
Penyuntikan opiat kedalam ruang epidural untuk menghilangkan nyeri persalinan sekarang menjadi popular. Penyulit teknik ini kurang menghawatirkan dari pada penyuntikan epidural zat anestetik lokal saja. Mekanisme kerja opiate yang diberikan secara epidural berasal dari interaksi obat ini dengan reseptor spesipik di kornudorsalis dan radiks dorsalis. Obat narkotik ini tampaknya merangsang baik reseptor opioid otak maupun spina.
Opiat saja biasanya tidak dapat menghasilkan analgesia yang memadai dan obat-obat ini paling sering diberikan bersama dengan anastetik lokal. Kumpulan utama pemakaian kombinasi ini adalah awitan pereda nyeri yang cepat, berkurangnya menggigil dan berkurangnya blockade motorik. 

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil



2.3. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
              Seorang ibu hamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamil dapat ditutupi oleh makanan sehat yang seimbang. Selain pilihan makanan sehat, pada saat kehamilan dibutuhkan vitamin. Idealnya adalah tiga bulan sebelum kehamilan. Hal ini dapat membantu mendapatkan gizi yang dibutuhkan. Namun, terkadang diperlukan tambahan makanan, bahkan suplemen sesuai kebutuhan. Berikut adalah beberapa syarat makanan sehat bagi ibu hamil:
  • Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh anda dan pertumbuhan bayi
  • Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin, mineral)
  • Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi
  • Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah.


2.3.1.     Kalori
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan anda untuk membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.
2.3.2.     Protein
                               Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.
2.3.3.     Asam Folat
                                    Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio.  Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.

2.3.4.     Zat Besi
                                    Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.

2.3.5.     Zat Seng (Zink)
                        Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi yang kurang sehat.
2.3.6.     Kalsium
                   Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar  1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.
2.3.7.     Vitamin C
          Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
2.3.8.     Vitamin A
          Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.

2.3.9.     Tipa untuk Ibu Hamil
Menjadi ibu hamil membawa banyak perubahan keseharian anda. Salah satu perubahan yang cukup besar adalah perubahan pola makan. Berikut beberapa tips mengenai pola makan bagi ibu hamil:
·                  Konsumsilah makanan dengan jumlah lebih banyak dari piramida makanan bagian bawah. Kemudian tambahkan dengan sayuran dan protein, buah, produk susu, dan terakhir makanan berlemak. Dengan konsep paramida, makin ke bawah, makin besar kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya.
·                  Menu yang bervariasi pada makanan sangat penting. Hal ini membantu mendapatkan kebutuhan vitamin dan mineral dari makanan yang anda konsumsi. Variasi menu juga membantu mencegah kebosanan.
·                  Bawalah selalu air putih. Minum air dalam jumlah cukup dapat membantu kehamilan sehat. Dengan cukup air, kulit ibu lebih sehat (lebih elastis), serta dapat mengurangi gejala kehamilan umum seperti sembelit, bengkak, dan sebagainya. Minum cukup 8 gelas air sehari. Minuman lain seperti soda, kopi tidak boleh dihitung sebagai perhitungan 8 gelas air.
·                  Makanlah dalam jumlah sedikit jika anda memiliki masalah mual atau muntah atau pengurangan ruang di perut ketika hamil. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah kecil (namun sering) dapat membantu mengatur kadar gula darah yang membuat anda merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
·                  Selalu ingat bahwa penambahan berat badan saat kehamilan merupakan bagian penting dari kehamilan. Hindari diet ataupun pantang pada makanan tanpa berdiskusi dengan praktisi kesehatan anda. Makan baik selama kehamilan dapat memastikan pertambahan berat badan dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil.
·                  Vitamin maupun suplemen tidak dimaksudkan untuk mengganti asupan makanan anda selama kehamilan. Suplemen dan vitamin dimaksudkan untuk membantu mencukupi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil. Anda bisa saja mengkonsumsi banyak vitamin, namun beberapa vitamin (seperti vitamin A) dalam jumlah besar dapat menyebabkan kecacatan. Pastikan anda memberitahukan suplemen vitamin kepada praktisi kesehatan.
Yang perlu diingat adalah bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan untuk dua orang (ibu dan si jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan tidak terkontrol. Yang penting adalah  kandungan makanan dalam jumlah yang cukup. Semoga kehamilan anda berjalan lancar.
2.3.10. Nutrisi yang dibutuhkan ibu


NUTRISI
MANFAAT BAGI IBU
Folat
Mengurangi anemia megaloblastik dan berbagai cacat lahir, terutama cacat pada otak dan tabung syaraf (NTD), Folat juga dapat mengurangi risiko terjadinya eklamsi
Ca (Kalsium)
Kebutuhan calcium selama kehamilan meningkat karena pembentukan tulang dan gigi bayi, karena itu sebaiknya seorang ibu memenuhi rekomendasi kalsium per harinya untuk menghindari terpakainya calcium cadangan ibu.
Fe (Zat Besi)
Kebutuhan akan zat besi meningkat selama kehamilan terutama di trimester ke 3, karena ekspansi jaringan ibu dan pembentukan darah merah, juga simpanan zat besi pada janin. Pemberian zat besi yang cukup dapat mengurangi risiko terjadinya anemia di saat kehamilan.
B6
Vitamin B6 dapat membantu mengurangi rasa mual di saat kehamilan
Vit D
Pemberian vitamin D membantu penyerapan kalsium sehingga membantu menjaga kepadatan tulang ibu
B12
B12 membantu perkembangan otak dan syaraf janin. Pemberian folat di saat kehamilan di dampingi dengan pemberian B12 untuk mengurangi risiko terjadinya megaloblastik anemia
2.3.11.   Nutrisi yang dibutuhkan bayi (janin)


NUTRISI
MANFAAT BAGI JANIN
DHA
Janin harus memperoleh Omega 3 dan DHA dalam jumlah cukup selama masa perinatal brain growth spurt untuk pembentukan sistem central nervous sistem during
GA
Suatu studi menunjukkan efisiensi transfer GA dari ibu ke janin melalui plasenta. Model plasenta manusia yang dipakai terlihat mentransfer GA dari kompartmen materna ke kompartmen janin, secara signifikan dalam waktu 1 jam (Mitchell, CMP Medica 2008). GA banyak terdapat pada area abu-abu otak, terutama di bagian sinapsisnya. Jumlah GA di area abu-abu tersebut 15 kali lebih banyak disbanding tubuh lainnya
Studi menunjukkan GA berperan pada struktur otak migrasi sel-sel otak, pembentukan sinapsis, myelinisasi, dan fungsi otak terutama fungsi pembelajaran dan mengingat.
Folat
Folat menurunkan risiko terjadinya NTD pada janin. Berbagai bukti telah menunjukkan menurunnya risiko NTD dengan pemberian folat sejak sebelum kehamilan. Sebuah studi besar di China menunjukkan pemberian sebanyak 400mcg/hari (680 mcg/hari DFE) efektif untuk menurunkan risiko terjadinya NTD
Fe
Kebutuhan akan zat besi meningkat untuk pembentukan sel-sel darah merah janin, juga simpanan zat besi dalam tubuhnya. Peningkatan kebutuhan zat besi terutama terjadi di saat trimester ke-3.
EFA
Perkembangan otak bayi mengalami percepatan di saat trimester ke-3 hingga usia 30 bulan setelah kelahiran. Oleh karena itu, disarankan ibu mendapatkan asupan nutrisi yang mngandung asam lemak esensial, sehingga kebutuhannya tercukupi.


Perubahan Fisiologis Pada Trimester 2



2.1.     Perubahan Fisiologis Pada Trimester 2
2.1.1.     Perut Semakin Membesar
          Setelah 12 minggu, rahim membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi kebanyakan wanita akan mulai tampak pembesaran perutnya pada kehamilan 16 minggu.
2.1.2.    Sendawa dan Buang Angin
Pada trimester ini anda akan bersendawa atau ingin buang angin/kentut pada saat yang tidak seharusnya jangan bingung anda tak sendirian mengalami masalah ini.  Sendawa dan buang angina adalah keluhan yang paling sering selama kehamilan.  Hal ini karena usus merengang dan anda akan merasa kembung.  Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar akan membuang anda kembung dan tak nyaman, dan hindari makanan yang menyebabkan banyak gas seperti jagung, permen, bawang merah.
2.1.3.    Pelupa
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya.  Ada beberapa teori tentang hal ini karena tubuh ibu terus bekerja berlebihan untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.  Tak perlu terpengaruh dengan hal ini sediakan catatan kecil unutk membantu anda.  Dan beristirahalah sedapat mungkin.

2.1.4.     Rasa Nyeri di Ulu Hati
Rasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut bagian atas tapi tidak ada hubunganya dengan jantung. Hal ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Perasaan ini timbul pada wanita hamil pada trimester kedua ini, hal ini karena hormone progesterone meningkat yang menyebabkan relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.
Nilai positif dari relaksasi otot saluaran cerna adalah gerakan makanan menjadi lebih lambat sehingga nutrisi terserap lebih banyak.  Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar terutama sebelum mau tidur. Jauhi makanan yang pedas, berminyak dan berlemak.  Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala anda sehingga asam lambung tak dapat naik ke esophagus.
2.1.5.     Pertumbuhan Rambut dan Kuku
Perubahan hormonal menyebabkan kuku akan tumbuh lebih kuat dan tumbuh rambut lebih banyak dan kadang tumbuh ditempat yang tidak diinginkan seperti diwajah atau perut.  Tapi tak perlu kuatir rambut yang tak semestinya ini akan hilang setelah bayi lahir.
2.1.6.     Sakit di Perut Bagian Bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu anda akan merasakan nyeri diperut bagian bawah yang seperti ditusuk atau seperti tertarik disatu atau dua sisi, hal ini karena perenggangan ligamentum dan otor unutk menahan rahim yang semakin membesar.  Nyeri hanya sebentar dan tak menetap.  Atasi dengan duduk atau berbaring dengan posisi yang nyaman.
2.1.7.     Pusing
                        Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.  Atasi denga melakukan perpindahan posisi pelahan lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah yang mendadak.
2.1.8.     Mendengkur
Peningkatan aliran darah selama kehamilan akan menyebabkan sesak dan pembengkakan membrane mukosa yang menimbulkan mendengkur saat tidur.
2.1.9.     Hidung dan Gusi Berdarah
Hal ini juga karena peningkatan aliran darah selama masa kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan pada hidung hal ini karena perubahan hormonal.
2.1.10.   Perubahan Kulit
Garis kecoklatan mulai dari puser (umbilicus) ke tulang pubis disebut linea nigra.  Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan, ini dapat menjadi petunjuk kurang asam folat.  Strecth mark terjadi karena perengangan kulit yang berlebih biasanya pada perut dan payudara.
Akibat perengangan kulit ini anda dapat merasa gatal.
2.1.11.   Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut colostrums.  Putting dan sekitarnya akan semakin bewarna gelap dan besar dan bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, itu adalah kelenjar kulit.
2.1.12.   Kram Pada Kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan.  Atasi dengan menaikkan kaki keatas, minum cukup kalsium. Bila anda terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, coba untuk menggerakan jari-jari kaki kearah atas.
2.1.13.   Pembengkakan Sedikit
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, hampir 40 % wanita hamil mengalaminya.  Hal ini karena peningkatak hormone yang menahan cairan. Pada trimester kedua ini akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah, kaki, tangan.  Hal ini sering karena posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
2.1.14.   Merasakan Gerakan Bayi Anda
                        Pada kehamilan minggu ke 15-22 anda akan mulai merasakan gerakan bayi anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini, anda akan benar-benar merasakan pergerakan bayi anda.  Pada ibu yang baru pertama kali sering tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke 19-22.

2.1.   Perubahan Fisiologis Pada Trimester 2
2.2.1.     Perkembangan Janin Minggu ke-13
                        Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi.  Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.  Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
2.2.2.     Perkembangan Janin Minggu ke-14
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram.  Lehernya semakin panjang dan kuat.  Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini.  Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.  Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.
2.2.3.     Perkembangan Janin Minggu ke-15
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang.  Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini.  Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan.  Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm.  Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup.
2.2.4.     Perkembangan Janin Minggu ke-16
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta.  Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara.  Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi.
Janin mulai bergerak.  Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya.  Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka.  Bayi Anda berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram
2.2.5.     Perkembangan Janin Minggu ke-17
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya.
Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk.  Sidik jari sudah mulai terbentuk.
2.2.6.     Perkembangan Janin Minggu ke-18
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini.  Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras.  Mata bayi pun berkembang.  Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut.  Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram.  Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu.   Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
2.2.7.     Perkembangan Janin Minggu ke-19
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
2.2.8.     Perkembangan Janin Minggu ke-20
Setengah perjalanan telah dilalui.  Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm.  Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous.  Kuku tumbuh pada minggu ini.  Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat
2.2.9.     Perkembangan Janin Minggu ke-21
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar.  Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm
2.2.10.   Perkembangan Janin Minggu ke-22
                            Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional
2.2.11.   Perkembangan Janin Minggu ke-23
                        Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak.  Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur.  Beratnya hampir 450 gram.  Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

2.2.12.   Perkembangan Janin Minggu ke-2
                        Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta.  Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang.  Kulit bayi mulai menebal
2.2.13.   Perkembangan Janin Minggu ke-25
Berat janin kini mencapai sekitar 700 gram dengan panjang dari puncak kepala sampai bokong kira-kira 22 cm. Sementara jarak dari puncak rahim ke simfisis pubis sekitar 25 cm. Bila ada indikasi medis, umumnya akan dilakukan USG berseri seminggu 2 kali untuk melihat apakah perkembangan janin terganggu atau tidak. Yang termasuk indikasi medis di antaranya hipertensi ataupun preeklampsia.
2.2.14.   Perkembangan Janin Minggu ke-26
Pembuluh darah kapiler dibawah jaringan kulit janin mulai dialiri darah. Permukaan kulit yang tadinya keriput perlahan-lahan menjadi semakin halus dan licin. Mata telah terbentuk sempurna.  Begitu pula telinga yang telah mampu mendengarkan. Kepala janin menjadi lebih kecil ketimbang tubuhnya (kepala telah proporsional dengan ukuran tubuh).  Di usia ini berat janin diperkirakan hampir mencapai 850 gram dengan panjang dari bokong dan puncak kepala sekitar 23 cm.  Denyut jantung sudah jelas-jelas terdengar, normalnya 120-160 denyut per menit.   Sementara rasa tak nyaman berupa keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan sakit kepala akan lebih sering dirasakan si ibu.  Begitu juga keluhan nyeri di bawah tulang rusuk dan perut bagian bawah, terutama saat bayi bergerak.  Sebab, rahim jadi makin besar yang akan memberi tekanan pada semua organ tubuh.  Termasuk usus kecil, kantung kemih dan rektum. Tak jarang ibu hamil jadi terkena sembelit, namun terpaksa bolak-balik ke kamar mandi karena beser.
2.2.15.   Perkembangan Janin Minggu ke-27
Matanya sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kalinya.  Janin terlihat seperti bernafas tetapi sebenarnya janin mengambil air bukan udara.  Ini merupakan latihan yang baik untuk paru-parunya.
Janin kini beratnya melebihi 1000 gram.  Panjang totalnya mencapai 34 cm dengan panjang bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm.  Di minggu ini kelopak mata mulai membuka.  Sementara retina yang berada di bagian belakang mata, membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak.
2.2.16.   Perkembangan Janin Minggu ke-28
Testis bayi laki-laki akan turun ke kantung skrotum. Jaringan otak berkembang. Sekarang janin anda dapat bermimpi. Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat sekitar 1100 gram dengan kisaran panjang 35-38 cm. Kendati dibanding minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.