Laman

Cari Materi

Senin, 01 Juli 2013

Metode Amenorrhoe Laktasi (MAL)

A.  Metode Amenorrhoe Laktasi (MAL)
·      Pengertian
Metode Amenorrhoe Laktai (MAL) adalah konrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apapun lainnya.
Menyusui penting untuk kesehatan bayi dan mengatur jarak kehamilan. Bagi ibu yang menyusui kecil kemungkinannya terjadi ovulasi selama  10 minggu pertama setelah melahirkan. Namun menyusui bukan merupakan metode keluarga berencana yang dapat diandalkan bagi wanita yang bayinya hanya disusui selama 3 sampai 4 jam siang hari dan mendapat makanan lain. Menunggu menstruasi pertama memberikan resiko kehamilan karena ovulasi dapat terjadi sebelum menstruasi. Tentu saja, setelah mens pertama, kontrasepsi merupakan keharusan kecuali apabila wanita yang bersangkutan memang ingin hamil kembali. Kontrasepsi estrogen-pregestin dapat mengurangi baik kecepatan maupun durasi produk ASI. Pada pasien-pasien tertentu, manfaat mencegah kehamilan dengan kontrasepsi oral kombinasi tampaknya jauh lebih besar dari pada resikonya, tetapi kontrasepsi oral khusus progestin tampaknya merupakan pilihan terbaik pada sebagian kasus. Dalam suatu studi kohort retrospektif melaporkan bahwa untuk wanita dengan diabetes gestasional, pemakaian kontrasepsi oral khusus progestin meningkatkan resiko diabetes bergantung insulin sebanyak tiga kali lipat. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila: (1,2,3)
-       Menyusui secara penuh (full brest feeding); lebih efektif bila pemberian 8 x sehari.
Menyusui secara penuh ± 8x dalam sehari akan merangsang pengeluaran hormon prolaktin. Pengeluaran hormon prolaktin ini dirangsang oleh isapan bayi dan semakin banyak ASI yang dikeluarkan maka semakin baik produksi ASInya. Hormon prolaktin inilah yang merangsang keluarnya ASI.
-       Belum haid
Seorang wanita yang sedang menyusui akan tidak mendapatkan haidnya selam 6 bulan pertama pascaprsalinan, sehingga ovulasi tidak akan terjadi.
-       Umur bayi kurang dari 6 bulan.
Seorang wanita pascapersalinan dan menyusui teratur biasanya tidak akan mendapat haid dan ovulasi tidak akan terjadi. Akan tetapi jika seorang wanita yang menyusui lebih dari 6 bulan pasca persalinan ia akan segera mendapatkan haidnya lagi, oleh karena itu ditakutkan akan terjadi ovulasi.
-       Efektif sampai 6 bulan
Karena menyusui eksklusif sampai jangka waktu 6 bulan.

-       Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya.
Metode kontrasepsi jenis ini amgka keberhasilannya tidak dapat dijamin, apa lagi jika ibu tidak menyusui secara teratur akan mempengaruhi pengeluaran prolaktin. Sehingga masa ovulasi kemungkinan akan lebih cepat.

·      Cara Kerja
-       Penundaan/penekanan ovulasi
MAL adalah suatu cara ber-KB (keluarag berencana) yang didasari ada menurunnya kesuburan secara fisiologi yang dialami oleh ibu yang sedang menyusui.  Metode ini memberi perlindungan sampai 4- 6 bulan bila dilaksanakan dengan tepat. (2)
Masa laktasi adalah masa ketika wanita setelah melahirkan dan meyusui bayinya.  Pada masa ini kadar hormonal oksitosin dan prolaktin tinggi yang emncapai 200- 400 ug/mg dalam peredaran darah.  Pada wanita yang tidak hamil, kadar oksitosin dan hormon prolaktin pada fase folikuler 5- 15 ng/mg; masa ovulasi 30 ng/ml masa menyusui 50- 200 ng/ml.  Pengeluaran prolaktin meningkat pada malam hari.  Untuk ibu menyusi, sebagai upaya mempertahankan ASI, sebaiknya menyusui pada malam hari minimal 3x. Hal ini akan mempertahankan kadar prolaktin dan mencegah terjadinya ovulasi sehingga tidak terjadi kehamilan.  Isapan mulut bayi merangsang hipofisis posterior untuk mengeluarkan hormon oksitosin.  Hormon oksitosin akan berkerja memerasa ASI pada alveoli sehingga ASI berkumpul pada duktus dan kemudian disekresi.  Keluarnya ASI merangsang hormon prolaktin untuk memperoduksi ASI dengan mengisi alveoli.  Dari alveoli, ASI akan diperas menuju duktus.  Kondisi ini akan memberikan umpan balik pada hormon yang lain, seperti LH dan FSH sehingga tidak terjadi proses pematangan sel telur di ovarium dan tidak akan terjadi ovulasi.  Denga tidak terjadi ovulasi, kadar hormon estrogen dan progesteron akan rendah yang dipertahankan oleh tubuh secara fisiologi di bawah rata- rata. (3)
Isapan bayi yang benar dan tanpa jadwal mampu mempertahankan kadar hormon oksitosin dan prolaktin sampai 6 bulan setelah persalinan.  

·      Keuntungan
-       Efektivitas tinggi 98 %
-       Segera efektif
-       Tidak mengganggu senggamatidak ada efek samping secara sistematik
-       Tidak perlu pengawasan medis
-       Tidak perlu obat atau alat
-       Tanpa biaya
-       Meningkatkan kesehatan ibu dan bayi
-       Mempercepat proses pengembalian jalan lahir ke posisi semula
-       Dapat mencegah sementara ketika akan menetapkan pilihan kontasepsi yang lain
-       Dapat diterima oleh kultur maupun agama
-       Dapat terus merangsang kualitas dan kuantitas ASI.(1,2,3)

·      Keterbatasan
-       Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan.
-       Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial
-       Efektivitas tinggihanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
-       Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS. (1,3)
·      Yang Seharusnya Tidak Menggunakan MAL
-       Sudah Mendapat haid setelah persalinan
-       Tidak menyusui secara eksklusif
-       Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan
-       Bekerja dan berpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam. (1)

·      Intruksi Kepada Klien (Hal yang harus Disampaikan Kepada Klien)
-       Seberapa sering harus menyusui
-       Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam.
-       Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan hisapannya.
-       Susui bayi juga pada malam hari karena menyusui waktu malam membantu mempertahankan kecukupan persediaan ASI
-       Bayi terus disusukan walau ibu/bayi sedang sakit
-       ASI dapat disimpan dalam lemari pendingin
-       Kapan mulai memberikan makanan padat sebagai makanan pendamping ASI selama bayi tumbuh dan perkembangan dengan baik serta kenaikan berat badan cukup, bayi tidak memerlukan makanan selain ASI sampai dengan umur 6 bulan (berat badan naik sesuai umur, sebulan BB naik minimal 0,5 kg, ngompol sedikitnya 6 x sehari).
-       Apabila ibu menggantikan ASI dengan minuman atau makanan lain, bayi akan menghisap kurang sering dan akibatnya menyusui tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi.
-       Haid, ketika ibu mulai dapat haid lagi, itu pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera menggunakan metode KB lainnya. (1)

·      Beberapa Catatan Dari Konsensus Bellagio (1988) untuk mencapai keefektivan 98%
-       Ibu harus menyusui secara penuh atau hampir penuh (hanya sesekali diberi 1-2 teguk air/minum pada acara adat/agama).
-       Perdarahan sebelum 56 hari pascapersalinan dapat diabaikan (belum dianggap haid).
-       Bayi menghisap secara langsung.
-       Menyusui dimulai dari setengah sampai satu jam setelah bayi lahir.
-       Kolostrum diberikan kepada bayi.
-       Pola menyusui on demand (menyusui setiap ssat bayi membutuhkan) dan dan dari kedua payudara.
-       Sering menyusui selam 24 jam termasuk malam hari.

-       Hindari jarak menyusui lebih dari 4 jam. (1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar