1. Pengertian
Deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan adalah upaya penjaringan yang dilakukan untuk menemukan penyimpangan - penyimpangan yang terjadi selama kehamilan ibu secara dini.
2. Tujuan
Untuk mengetahui penyimpangan - penyimpangan yang terjadi pada kehamilan ibu secara dini.
3. Deteksi Dini dalam Kehamilan
Deteksi dini dalam pelayanan antenatal adalah mengarah pada penemuan ibu hamil beresiko agar dapat ditangani secara memadai sehingga kesakitan atau kematian dapat dicegah. Untuk pengenalan tanda-tanda kehamilan yang memiliki tanda bahaya dan komplikasi kehamilan banyak poster -poster dan leaflet disebarkan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu hamil yang berkunjung dalam pelayanan antenatal maupun pada kegiatan kunjungan rumah dalam pemantauan kesehatan masyarakat. Selain itu digunakan juga suatu alat bantu yang lebih memungkinkan dilibatkannya ibu hamil untuk secara aktif mengamati sendiri kehamilannya. Alat bantu tersebut juga bermanfaat bagi petugas kesehatan dalam mengidentifikasi faktor resiko dan komplikasi kehamilan sehingga dapat memberikan informasi dan saran yang tepat. Alat bantu tersebut dikenal dengan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Pengetahuan dan persiapan yang dapat dilakukan ibu menurut MNH
(Maternal and Neonatal Health Program) :
a. Memilih tenaga kesehatan dan tempat melahirkan pada waktu periksa hamil.
b. Mengenali persalinan yang normal dan memahami persiapan menghadapi
persalinan.
c. Mengenali tanda-tanda bahaya dan melaksanakan persiapan menghadapi
komplikasi.
d. Mengetahui sistem transportasi, tahu ke mana harus pergi bila terjadi
keadaan darurat, serta siapa yang akan tinggal untuk menjaga keluarga.
e. Memiliki tabungan pribadi dan dapat mengaksesnya bila diperlukan. (Santi,
2001).
Upaya yang dapat dilakukan ibu dalam deteksi dini terhadap komplikasi
kehamilan :
a. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
b. Dengan mendapat imunisasi TT 2x.
c. Bila ditemukan kelainan-kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering
dan lebih intensif.
d. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
Hal-hal yang dapat dilakukan seorang ibu untuk menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan:
a. Dengan mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini.
b. Segera Posyandu, Puskesmas, atau Rumah Sakit terdekat bila ditemukan
tanda-tanda bahaya kehamilan tersebut (Soenardi, 2006).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya deteksi dini seseorang terhadap
komplikasi kehamilan:
a. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan faktor yang mendukung perilaku ibu dalam
upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Ibu dengan tingkat pendidikan tinggi lebih mudah memperoleh informasi tentang kesehatan.
b. Informasi
Menurut Snehandu B.Kar (Notoatmodjo, 2003) informasi tentang kesehatan
mempengaruhi seseorang dalam hal upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Upaya deteksi dini seseorang yang rendah disebabkan karena
tidak atau kurangnya memperoleh informasi yang kuat.
c. Budaya
Menurut WHO (Notoatmodjo, 2003) upaya deteksi dini seseorang juga dipengaruhi oleh faktor budaya. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang
lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama.
d. Sosial Ekonomi
Menurut WHO (Notoatmodjo, 200 3) faktor ekonomi juga berpengaruh terhadap seseorang dalam upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Status ekonomi keluarga juga berperan bagi seseorang dalam mengambil keputusan bertindak termasuk tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.
5. Akibat yang akan terjadi
Pengenalan kemungkinan terjadinya komplikasi kehamilan harus secara dini dan ditangani dengan benar. Tiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi (Rochjati, 2003). Akibat yang dapat terjadi bila ibu tidak dapat mengenali tanda bahaya kehamilan secara dini dan upaya deteksi dini yang dilakukan ibu kurang, maka akan terjadi komplikasi yang lebih lanjut yang akan mengakibatkan kematian ibu dan bayi. Kematian tersebut merupakan dampak komplikasi kehamilan utama yang sama yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi dan abortus. Banyak kematian neonatal merupakan akibat langsung penatalaksanaan kehamilan dan kelahiran yang buruk (WHO, 2004).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar