Laman

Cari Materi

Senin, 01 Juli 2013

Metode Kontrasepsi Sederhana


2.1.1. Metode Keluarga Berencana Alamiah                
Metode keluarga berencana alamiah adalah metode kontrasepsi tanpa menggunkana obat atau alat kontasepsi tertentu.  Metode ini meliputi penggunaan  satu atau  kombinasi metode kadar hormon urine, suhu, lendir serviks dan kalender siklus menstruasi.(1)
·      Definisi
Keluarga berencana alami merupakan metode kontasepsi berdasarkan  konsep kewaspadaan terhadap fertilitas:  kemampuan wanita untuk megidentifikasi perubahan fisiologi tertentu yang terjadi saat menstruasi, yang mengindikasikan  masa subur dan tidak subur.   Bila ibu tidak ingin hamil, dianjurkan tidak berhubungan seksual selama masa subur. (1)

·      Keutungan
a.    Merupakan metode alami.
b.    Meningkatkan komunikasi dia arah di anatara pasangan.
c.    Dapat digunakan bila kehamilan diinginkan.
d.   mudah dikombinasikan dengan metode lain. (1,2,3)

·      Kerugian
a.    Sering gagal mencegah kehamilan bila tidak diterapkan dengan benar dan konsisten.
b.    Memerlukan penyimpanan catatan yang baik.
c.    Tidak boleh berhubungan seksual pada masa subur wanita.
d.   Metode ini tidak efektif pada siklus menstruasi lebih dari 40 hari, kurang dari 20 hari, tidak teratur, atau berubah karena stres, penyakit, perjalanan, dan sebagainya. (1,2,3)

·      Kontraindikasi
Bila kehamilan memang tidak dikehendaki, mencoba metode lain yang lebih efektif merupakan hal yang perlu dipertimbangkan. (2,3)
·      Keefektifan
a.    Bila digunakan untuk mencegah kehamilan, keefektifan bervariasi dari 60- 90 %.
b.    Bila digunakan dengan  tujuan kehamilan belum ada laporan tentang keefektifanya. (1)
·      Profil
Ibu harus belajar mengetahui kapan masa suburnya berlangsung, metode ini akan efektif jika dipakai dengan tertib. Tidak ada efek samping. Pasangan secara sukarela menghindari senggama  pada masa subur ibu, atau senggama pada saat subur untuk mencapai kesuburan. (1)


·      Macam Metode Keluarga Berencana Alamiah   
A.  Metode Amenorrhoe Laktasi (MAL)
B.  Senggama Terputus (Coitus Interruptus
C.  Metode Kalender (Ogino-Knaus)
D.  Metode Suhu Basal (Thermal)
E.   Metode Lendir Serviks (Billings)
F.   Metode Sympto-Thermal
  
Senggama Terputus (Coitus Interruptus)
Cara ini munkin merupkan cara kontrasepsi yang tertua yang dikenal oleh manusia, dan mungkin masih merupakan cra yang banyak dilakukana sampai sekarang. Walaupun cara ini banyakmengalami kegagalan, namun koitus interuptus merupakan cara utama dalam penurunan angka kelahiran di Prancis pada abad ke-17 dan abad ke 18. Senggana terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakuli disadari seblumnya oleh bagian terbesar pria, dan setelah itu masih adawaktu kira –kira 1 detik sebelum ejakulasi terjadi. Waktu yang singkat ini dapat digunakn untuk menarik penis keluar vagina. (1,2,3,4)
·      Keuntungan
Tidak menggunkan obat dan alat, nyaman, dan tidak memerlukan biaya. (1)
Keuntungannya cara ini tidak membutuhkan biaya, alat-alat maupun persiapan, akan tetapi kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria. (1)
Beberapa pria karena faktor jasmani dan emosional tidak dapat mempergunkan cara ini. Selanjutnya, penggunaan cara ini dapat menibulka  neurasteni. (1)

·      Kerugian
Tidak ada perlindungan terhadap infeksi menular seksual dan angka kehamilan tinggi (sperma bisa terdapat dalam di cairan prejakulasi). (1)

·      Efektivitas
Cara ini umumnya dianggap kueang, sesungguhnya penyelidikan  yang dilakukan di Amerika dan Inggris membuktikan bahwa angka kehamilan dengan cara ini  hnya sedikit lebih tinggi daripada cara yang mempergunakan kontrasepsi mekanis tahu kimiawi. Kegagalan dengan cara ini dapat disebabkan oleh :
a.    Adanya pengeluaran air mani sebelum ejakulasi yang dapat mengandung sperma, apalagi pada koitus yang berulang.
b.    Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina.
c.    Pengeluaran semen dekat vulva dapat menyebabkan kehmilan misalnya karena adanya hubungan antaravulva dan kanalis servikalis uteri oleh uteri yang pada masa ovulasi mempunyai spinnbarkeit yang tinggi. (2)

·      Pembilasan pascasenggama
Pembilasan vagina dengan air biasadengan atau tanpa tambahan larutan obat, segera setelah koitus merupakan suatu cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan kontrasepsi. Maksudnya ialah untuk mengeluarkan  sperma secara mekanik dari vagina. Penambahan cuka ialah untuk memporeleh efek spermisida serta menjaga asiditas vagina. (1,7)

B.  Metode Kalender (Ogino-Knaus)
Senggama dihindari pada masa subur yaitu dekat dengan pertengahan siklus haid atau terdapat tanda-tanda adanya kesuburan yaitu keluarnya lendir encer dari liang vagina. Untuk perhitungan masa subur dipakai rumus siklus terpanjang dikurangi 11, siklus terpendek dikurangi 18. Antara kedua waktu senggama dihindari. (1)
Prinsip pantang berkala ialah tidak melakukan persetubuhan pada masa subur istri (ovulasi). Untuk menetukan masa subur istri dipakai 3 patokan, yaitu:
a.    Ovulasi terjadi 14 kurang lebih 2 hari sebelum haid yang akan datang
b.    dapat hidup dan membuahidalam 48 jam setelah ejakulasi
c.    Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi terjadi.

Tampaknya cara ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya sukar untuk menentukan saat ovulasi dengan tepat. Hanya sedikit wanita yang mempunyai daur haid teratur, lagi pula dapat terjadi variasi, lebih-lebih sesudah persalinan, dan pada tahun – tahun menjelang menoupause.

·      Cara menentukan masa aman
Mula – mula dicatat lama siklus haid selama 3 bulan terakhir. Tentukan lama siklus haid terpendek dan terpanjang. Kemudian siklus haid terpendek dikurangi dengan 18 hari, dan siklushaid terpanjang dikurangi dengan 11 hari. Dua angka yang diperoleh merupakan range masa subur. Dalam jangka waktu subur tersebut harus pantang senggama. Di luarnya merupakan masa aman.
Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi. Berikut ini cara mengetahui dan menghitung masa subur:

·      Asumsi bila siklus haid teratur (28 hari) :
-        Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1
-        Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.
Contoh:
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus (senggama dimana tidak mengeluarkan sperma didalam).
Bila siklus haid tidak teratur:
Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumusnya:
-       Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
-       Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh:
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya).
Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus.
Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender dapat menghindari risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga yang kesulitan untuk mendapatkan alat kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan metode kontrasepsi ini selain tidak memerlukan biaya juga tidak perlu mencari tempat pelayanan kontrasepsi.
Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami istri karena metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Masa berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan pasangan tidak bisa menanti sehingga melakukan hubungan pada waktu masih berpantang. Tapi bukan masalah bila saja pasangan membiasakan menggunakan kondom pada saat subur.
Pada contoh ini konsepsi adapat terjadi hari ke 26 sampai 9 hari sesudah haid yang akan datang. Umumnya, makin teratur dan haid seorang wanita makin kecil tingkat kegagalan cara ini.
Cara lain untuk menentukan masa aman ialah dengan suhu basal badan. Menjelang ovulasi suhu basal badan akan menurun. Kurang dari 24 jam sesudah ovulasi suhu basal badan akan naik lagi sampai lebih tinggi daripada suhu sebelum ovulasi. Fenomena ini dapat digunakan menentukan saat ovulasi.
Suhu basal badan dicacat dengan teliti setiap hari. Suhu basal maksudnya adalah suhu yang diukur di waktu pagi segera sesudah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas apa-apa.
Penggunaan suhu basal badan dan penentuan masa aman akan meninggikan daya guna pantang berkala. Hanya beberapa keadaan, seperti infeksi ketegangan, dan waktu tidur tidak teratur dapat pula meniggikan suhu basal badan. Karena itu dianjurkan agar jangan melakukan senggama sampai terlihat suhu tetap tinggi 3 pagi berturut–turut. Panjang siklus haid yang teratur ialah 28 – 30 hari. Dengan mengenal tanda–tanda pramenstrual, maka saat ovulasi dapat diperkirakan.
Kalender Siklus Kewanitaan

·      Keuntungan
Tidak mahal dan nyaman, tidak memiliki efek samping, mendorong komunikasi, secara etik dan moral tidak kontroversial, dan tepat untuk program pendidiakn seksual.


·      Kerugian
Bahwa secara umu, metode ini memerlukan periode pantang berkala yang panajng dan kontrol diri, penghitungan yang benar, dan periode menstruasi yeng teratur agar menajdi efektif.  Selain itu, kebingungan akan perdarahan uterus yang tidak teratur dan periode menstruasi bisa mengakibatkan penghitungan yang tidak tepat.  Efektivitas metode ini tidak andal dan bergantung pad abanyak variabel.

·      Efek samping
Pantang yang terlampau lama dapat menimbulkan frustasi. Hal ini dapat diatasi dengan pemakaian kondom atau tablet vagina sewaktu senggama.

·      Daya guna
Daya guna teoritis ialah 15 kehamilan per 100 tahun- wanita, daya guna pemakaian ialaha 20-30 kehamilan per 100. Daya guna dapat ditingkatkan dengan mengunakan pula cara rintangan, misalnya kondom atau obat sepermatisiod di samping pantang berkala.

C.  Metode Suhu Basal (Thermal)
Ibu dapat mengenali masa subur ibu dengan mengukur suhu badan secara teliti dengan termometer khusus yang bisa mencatat perubahan suhu sampai 0,1o C untuk mendeteksi, bahkan suatu perubahan kecil dari suhu tubuh anda.
·      Pakai aturan perubahan suhu
-       Ukur suhu ibu pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangkit dari tempat tidur) dan catat suhu ibu pada kartu yang disediakan oleh instruktur KBA ibu.
-       Pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid ibu untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang normal, rendah (misalnya, catatan suhu harian pada pola tertentu tanpa suatu kondisi yang luar biasa). Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan yang lain.
-       Tarik garis pada 0,05-0,1o C diatas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Ini dinamakan garis pelindung  (cover line) atau garis suhu.
-       Masa tak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut turut suhu berada diatas garis pelindung tersebut (aturan perubahan suhu).

·      Untuk kontrasepsi
Pantang senggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ketiga berturut-turut setelah suhu berada diatas garis pelindung (cover line). Masa pantang pada aturan perubahan suhu lebih panjang dari pemakaian MOB. Subu tubuh basal (Basal body temperature, BBT).
-       BBT merupakan suhu tubuh seseorang yang ada saat menstruasi, meningkat tajam setelah ovulasi.
-       Metode BBT beradarkan fakta- fakta berikut ini:
o  Estrogen dan progesteron yang ada saat menstruasi, meningkat tajam setelah ovulasi.
o  Progesteron menyebabkan BBT meningkat beberapa per sepuluh di atas suhu badan normal sebelum ovulasi.  Kenaikan tersebut merupakan kenaikan yang tajam dalam 1 hari, atau secara bertahap selama 2 atau 3 hari.
o  Bila kehamilan tidak dikehendaki, hari- hari yang dianggap aman dimulai dari 4 hari setelah ovulasi.

-    Untuk menghitung masa aman dan masa subur, ikuti cara-cara berikut :
o  Suhu tubuh perlu diukur setiap hari sebelum naik.
o  Ovulasi terjadi, bila selama 3 hari berturut- turut suhu tubuh naik 0,3 drajat dari suhu tubuh yang dicatat selama 6 hari sebelum naik.

-       Pendidikan kesehatan bagi pasien meliputi hal- hal sebagai berikut:
o  Untuk menghindari kehamilan, jangan berhubungan seksual sampai hari ke-4 setelah ovulasi.
o  Menentukan masa ovulasi lebih mudah daripada menentukan kapan ovulasi akan terjadi sehingga waktu yang lebih aman untuk berhubungan seksual adalah setelah ovulasi.
o  Metode ini lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode mukus serviks.
o  Bila kehamilan diinginkan, hubungan seksual perlu dilakukan sebelum dan saat terjadinya ovulasi.

·      Catatan
-       Jika salh stu dari 3 suhu berada dibawah garis pelindung (cover line) selama perhitungan 3 hari, ini mungkin tanda bahwa ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari kehamilan tunggu sampai 3 hari berturut-turut suhu tercatat diatas garis pelindung sebelum memulai senggama.
-       Ketika mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatat sampai suhu basal ibu. Ibu dapat berhenti mencatat sampai haid berikut mulai dan bersenggama sampai hari pertama haidberikutnya.

D.  Metode Lendir Serviks (Billings)
·      Definisi
Hari-hari kering: setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai 1 sampai beberapa hari tidak terlihat adanya lendir dan daerah vagina terasa kering.
Hari-hari subur: ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi, ibu dianggap subur. Ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir yang kental dan lengket.  Lendir subur yang basah dan licin mungkin sudah ada di serviks dan hari subur dimulai.
Hari puncak: adalah hari terakhir adanya lendir paling licin, mulur, dan ada perasaan basah.
Alat kelamin bagian luar (Vulva) yang merasakan keberadaan lendir ketika mengalir dari vagina.
Kedua indung telur (Ovarium) yang mengandung sel-sel telur. Folikel-Folikel (gelombang yang berisi sel telur) dalam indung telur menghasilkan hormon-hormon yang bertanggung jawab atas pertumbuhan endrometrium dalam proses persiapan kehamilan. Hormon-Hormon tersebut juga mengaktifkan kelenjar-kelenjar leher rahim yang memproduksi lendir, dan mengakibatkan perubahan perubahan lain selama siklus yang menyangkut fungsi vagina dan sel telur.
·      Syarat-syarat Kesuburan.
Syarat syarat kesuburan adalah sebagi berikut:
-       Ovulasi yang memuaskan.
-       Saluran-saluran telur yang sehat sehingga memungkinkan perjalanan sel-sel sperma untuk bertemu dengan sel telur. Sesudah pembuahan, saluran ini akan memberi gizi dan membentuk embrio untuk menempuh perjalanan sampai ke rongga rahim danmengadakan implantasi (nidasi)
-       Selaput dinding rahim yang sehat bagi proses implementasi.
-       Fungsi leher rahim yang memadai untuk menghasilkan lendir melancarkan perjalanan sel-sel sperma sehat sampai saluran telur.
-       Keharmonisan hubungan antara suami – istri yang menunjang pembuahan.

·      Pencatatan harian.
Pencatatn harian yang berisi hasil-hasil pengamatan yang dilakuakan pada vulva sangat menentukan untuk memahami Metode Ovulasi Billings. Pencatatan tanda-tanda yang paling subur yang terlihat sepanjang hari itu dilakuakan pada malam harinya. Catatan siklus pertama yang harus segera dimulai biasanya dilakukan selama 2-4 minggu, dalam jangka waktu tersebut suami-istri perlu menghindari semua kontak alat kelamin agar hasil pengamatan mereka tidak keliru dengan reaksi yang ditimbulkan oleh hubungan seksual atau kontak alat kelamin.
Hasil pencatatan ini menjadi informasi bagi suami dan memberi kesempatan kepada suami-istri untuk berkomunikasi serta mengambil kepustusan bersama untuk melakukan hubungan seksual atau tidak. Pemeriksaan bagian dalam vagina tidak boleh dilakukan karena dapat menimbulkan kebingungan. Untuk mencatat hasil pengamatan, digunakan stiker-stiker berwarna tau simbol-simbol, dan dibawah setiap stiker tersebut dituliskan satu atau dua kata yang menjelaskan rasa pada vulva dan sifat lendir.
Sebuah pertanyaan unuk membantu perempuan yang merasa kebingunan adalah bagaimana dia mengetahui awal haid (menstrusai). Dia pasti segera mengakui bahwa dia merasa basah dam melihat pendarahan pada vulva. Peristiwa ini dicatat dengan stiker warna merah atau simbol (GAMBAR2).

Sama dengan pencatatan pada masa menstruasi, pada saat hari hari selanjutny semua pengamatan tetang rasa pada vulva dan sifat lendir juga dicatat. Pada hari hari berikutnya, seorang perempuan dengan mudah akan mengenali pola kesuburan dan ketidaksuburan sesuai dengan pola lendirnya sendiri.

·      Menstruasi dan Hari Hari berikutnya.
Setelah menstruasi, serviks akan tertutup oleh gumpalan lendir kental dan pekat yang berfungsi mencegah perjalanan sel-sel sperma yang masih berada di vagina segera akan kehilangan kemampuan untuk membuahi sel telur dan dihancurkan oelh sel-sel di sekelilingnya.
Pada tahap ini, kedua indung telur beristirahat. Tidak ada ang mengalirkan dari serviks, dan vulva tersa kering. Tidak ada yang dirasakan dan tidak ada yang tampak. Pengamatan ini dicatat dengan stiker warna hijau polos atau simbol (GAMBAR 3).
 
Setelah hubungan seksual, mengalir cairan sperma dari dalam vagina yang dapat berlangsung selama 24 jam dan terasa sebagai rasa basah pada vulva. Cairan sperma itu tidak lagi mengandung sel sel sperma yang mash hidup. Bila serviks mencegah sel-sel sperma memasuki rahim, maka sek-sel sperma itu akan dihancurkan dalam vagina setelah 1 atau 2 jam.
·      Pola Dasar Tidak Subur.
Pola Dasar Tidak Subur ( PDTS) adalah pola yang sama sekali tidak berubah karena non-aktifnya leher rahim (serviks) dalam siklus-siklus biasa, pola itu diketahui lewat tanda-tanda berikut:
-       Keadaan kering yang tidak berubah (lihat gambar 3), atau
-       Vulva terasa kering, tetapi terlihat sedikit lendir yang bersifat tidak berubah sama sekali setiap hari.mGambar 4 menunjukkan PDTS berlendir. Tiga siklus berturut turut dengan PDTS belendir yang sama diamati (4a, 4b, dan 4c). Hal yang sangat penting adalah kemampuan untuk menggali dengan tepat saat titik perubahan (i) rasa atau (ii) sifat lendir, ataupun kedua-duanya.
-       Pada saat ini, kedua indung telur beristirahat. Hormon estrogen yang diproduksi sedikit sekali. Serviks tertutup oleh gumpalan lendir kental sehingga sel sel sperma tidak dapat memasuki rahim. Bila sifat lendir sama hari demi hari selama 3 siklus, maka itulah tanda tidak subur. Vulva terasa kering dan tampak sedikit lendir yang keruh berupa serpihan serpihan kecil yang berasal dari gumpalan lendir. PDTS berlendir dan tidak berubah ini dialami banyak perempuan.

·      Titik Perubahan ( Awal Kesuburan )
Gambar 5 menunjukkan bahwa indung telur sekarang aktif dan memproduksiestrogen yang mengaktifkan serviks. Dengan demikian, lendir cair mulai diproduksi dan gumpalan lendir dilepaskan sehingga sel sel sperma sekarang dapat memasuki serviks.
Sekarang pada vulva terjadi perubahan rasa dari kering menjadi tidak kering lagi. Perubahan ini dicatat dengan stiker putih bergambar bayi atau simbol 0. lendir mungki9n tampak kental dan keruh, lendir yang keruh dan lengket ini bukan berarti tidak subur. Kenyataan munculnya lendir serviks pada vulva berarti bahwa lendir sudah keluar dari serviks sehingga terbuka bagii sel sel sperma
Sama dengan pola dasar tidak subur berlendir (Gambar 6), indung telyurtelah aktif. Titik perubahan itu bila diamati pada vulva yang mengalami perubahan rasa. Hal ini menandakan bahwa sekarang sel-sel sperma dapat memasuki serviks. Pencatatan perubahan ini dilakukan dengan stiker putih bergambar bayi atau simbol 0 (Gambar 6)
Gambar 7 menunjukkan pola kesuburan yang terus menerus berubah. (NB: Pola Dasar Tidak Subur sama sekali tidak berubah), Indung telur memproduksi estrogen yang makin lama makin banyak. Lendir yang berubah dari sifat lengket menimbulkan rasa basa dan licin. Mungkin bisa dilihat benang-benang lendir yang jernih.
Walaupun kuantitas lendir mungkin berkurang, rasa licin dan semakin licin tetap berlangsung satu duahari lagi. Hari terakhir perasaan licin adalah hari yang paling subur dalam siklus yang disebut PUNCAK. Puncak adlah hari puncak kesuburan disertai dengan kepekaan yang meningkat dan pembengkakan vulva.
pada gambar 7, PUNCAK ditandaidengan tanda silang (X). titik ini sangat dekat dengan saat ovulasi. Indung telur sudah mulai memproduksi progesteron, yang digambarkan dengan garis utuh, sementara itu folikel siap untuk melepaskan sel telur kedalam saluran telur. Progestron sedang mengaktifkan bagian bawah dari serviks untuk memproduksi landir yang kental dan lengket selama tiga hari berikutnya. Lendir tersebut secar beranggsur angsur akan menutup saluran serviks.
Meskipun demikian, selam 3 hari ini masih ada celah-celah kecil dimana sel-sel sperma bisa masuk. Sel-sel sperma itu akan dengan cepat tiba dibagian yang paling jauh saluran telur dimana sel telur menunggu untuk dibuahi.
Sel telur sekarang bisa diliahat dalam saluran telur. Serviks mulai tertutup dengan lendir yang kental di bawah pengaruh progesteron, digambarkan dengan garis utuh, yang diproduksi oleh sisa folikel (corpus luteum), progesteron mempengaruhi lendir sedemikan rupa sehingga seorang perempuan mengalamiperubahan rasa pada vulva dan merasa kering atau lengket.
Tidak ada lagi pelumasan dan rasa licin pada vulva. Hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan baik dalam serviks maupun dalam vagina bagian bawah, yang keduanya dikendalikan oleh hormon. Lendir menjadi kering ketika melewati vagina, berdasarkan aktivitas kantong-kantong shaw.
·      Fase Luteal
Gambar 9 mengilustrasikan fase luteal dari siklus, dimana sejak hari ke-4 sesudah puncak(hari terakhir rasa licin pada vulva) serviks tertutupdengan gumpalan lendir kental yang mencegah sel-sel sperma untuk memasuki rongga rahim.
Corpus Luteum dalam indung telur sedang memproduksi estrogen dan progesteron. Bila tidak ada kontak alat kelamin sajak awal titik perbahan hingga awal hari ke-4 sesudah puncak, maka seltelur tidak mungkin dibuahi dan akan hancur dalam saluran telur.
Mentruasi ( gamabr 10) menyatakan akhir siklus, biasanya 11-16 hari sesudah ovulasi, dan sekaligus permulaan siklus yang berikutnya. Tidak ada lagi gumpalan lendir pada serviks sehingga darah menstruasi dapat mengalir keluar rahim. Kedua indung telur sudah kembali beristirahat.
·       Pendidikan kesehatan kepada pasien harus mencakup hal- hal berikut:
-       Agar benar- benar aman, sebaiknya hindari berhubunagn seks sampai ovulasi berlalu ketika terdapat mukus yang tidak kondusif untuk seperma.
-       Hubungan seksual mungkin man selama dan setelah menstruasi sampai terdapat mukus.
-       Metode ini lebih efektf bila dikombinasikan dengan metode BBT
E.  Metode Sympto-Thermal
Ibu harus mendapat intruksi untuk Metode Lendir Serviks dan suhu basal. Ibu dapat menentukan masa subur ibu dengan mengamati suhu tubuh dan lendir serviks.
Metode ini merupakan kombinasi antara metode pengecekan suhu tubuh, pemeriksaan lendir vagina dan juga sistem kalender. Wanita harus memperhatikan saat lendir vagina meningkat, menjadi lebih kental, elastis serta lebih jernih menyerupai air (seperti pada pemeriksaan lendir vagina) dan suhu tubuh meningkat. Saat itu wanita sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual mulai dari hari pertama berhenti melakukan hubungan seksual sesuai sistem kalender sampai setidaknya 72 jam setelah temperatur tubuhnya naik (sistem pengecekan suhu tubuh) dan lendir vagina berubah (sistem pemeriksaan lendir vagina). Pada metode KB alami, metode ini paling dapat diandalkan. Dengan pengamatan yang tepat maka kemungkinan menjadi hamil sekitar 2 % setahun.

a.    Setelah darah haid berhenti, ibu dapat bersenggama pada malam hari pada hari kering dengan berselang sehari selama masa tak subur. Ini adalah aturan selang Hari Kering (aturan awal). Aturan yang sama dengan metode Lendir Serviks.
b.    Masa subur mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir, ini adalah aturan awal. Aturan yang sama dengan metode Lendir Sereviks. Berpantang bersenggama samapai  masa subur berakhir.
c.    Pantang bersenggama sampai Hari Puncak dan Aturan Perubahan Suhu telah terjadi.
d.   Apabila aturan ini tidak mengidentifikasi hari yang sama sebagai akhir masa subur,  selalu ikuti aturan yang paling konservatif, yaitu aturan yang mengidentifikasi masa subur yang paling panjang.

·      Manfaat Penggunaan KBA
o  Kontrasepsi
-       Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan.
-       Tidak ada risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
-       Tidak ada efek samping sistemik.
-       Murah atau tanpa biaya.

o  Nonkontrasepsi
-       Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.
-       Menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi oleh suami dan istri.

-       Memungkinkan mengeratkan relasi/ hubungan melalui peningkatkan komunikasi antar suami istri.