2.1.1. Metode Keluarga Berencana Alamiah
Metode keluarga
berencana alamiah adalah metode kontrasepsi tanpa menggunkana obat atau alat
kontasepsi tertentu. Metode ini meliputi
penggunaan satu atau kombinasi metode kadar hormon urine, suhu,
lendir serviks dan kalender siklus menstruasi.(1)
· Definisi
Keluarga
berencana alami merupakan metode kontasepsi berdasarkan konsep kewaspadaan terhadap fertilitas: kemampuan wanita untuk megidentifikasi
perubahan fisiologi tertentu yang terjadi saat menstruasi, yang
mengindikasikan masa subur dan tidak
subur. Bila ibu tidak ingin hamil, dianjurkan tidak
berhubungan seksual selama masa subur. (1)
· Keutungan
a. Merupakan
metode alami.
b. Meningkatkan
komunikasi dia arah di anatara pasangan.
c. Dapat
digunakan bila kehamilan diinginkan.
d.
mudah dikombinasikan
dengan metode lain. (1,2,3)
· Kerugian
a. Sering
gagal mencegah kehamilan bila tidak diterapkan dengan benar dan konsisten.
b. Memerlukan
penyimpanan catatan yang baik.
c. Tidak
boleh berhubungan seksual pada masa subur wanita.
d. Metode
ini tidak efektif pada siklus menstruasi lebih dari 40 hari, kurang dari 20
hari, tidak teratur, atau berubah karena stres, penyakit, perjalanan, dan
sebagainya. (1,2,3)
· Kontraindikasi
Bila
kehamilan memang tidak dikehendaki, mencoba metode lain yang lebih efektif
merupakan hal yang perlu dipertimbangkan. (2,3)
· Keefektifan
a. Bila
digunakan untuk mencegah kehamilan, keefektifan bervariasi dari 60- 90 %.
b. Bila
digunakan dengan tujuan kehamilan belum
ada laporan tentang keefektifanya. (1)
· Profil
Ibu
harus belajar mengetahui kapan masa suburnya berlangsung, metode ini akan
efektif jika dipakai dengan tertib. Tidak ada efek samping. Pasangan secara
sukarela menghindari senggama pada masa
subur ibu, atau senggama pada saat subur untuk mencapai kesuburan. (1)
· Macam Metode Keluarga
Berencana Alamiah
A. Metode
Amenorrhoe Laktasi (MAL)
B. Senggama
Terputus (Coitus Interruptus
C. Metode
Kalender (Ogino-Knaus)
D. Metode
Suhu Basal (Thermal)
E. Metode
Lendir Serviks (Billings)
F. Metode
Sympto-Thermal
Senggama Terputus
(Coitus Interruptus)
Cara
ini munkin merupkan cara kontrasepsi yang tertua yang dikenal oleh manusia, dan
mungkin masih merupakan cra yang banyak dilakukana sampai sekarang. Walaupun
cara ini banyakmengalami kegagalan, namun koitus interuptus merupakan cara
utama dalam penurunan angka kelahiran di Prancis pada abad ke-17 dan abad ke
18. Senggana terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakuli
disadari seblumnya oleh bagian terbesar pria, dan setelah itu masih adawaktu
kira –kira 1 detik sebelum ejakulasi terjadi. Waktu yang singkat ini dapat
digunakn untuk menarik penis keluar vagina. (1,2,3,4)
· Keuntungan
Tidak menggunkan obat dan alat, nyaman,
dan tidak memerlukan biaya.
(1)
Keuntungannya
cara ini tidak membutuhkan biaya, alat-alat maupun persiapan, akan tetapi
kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini dibutuhkan pengendalian diri
yang besar dari pihak pria. (1)
Beberapa
pria karena faktor jasmani dan emosional tidak dapat mempergunkan cara ini.
Selanjutnya, penggunaan cara ini dapat menibulka neurasteni. (1)
· Kerugian
Tidak ada perlindungan terhadap infeksi
menular seksual dan angka kehamilan tinggi (sperma bisa terdapat dalam di
cairan prejakulasi). (1)
·
Efektivitas
Cara ini umumnya dianggap kueang,
sesungguhnya penyelidikan yang dilakukan
di Amerika dan Inggris membuktikan bahwa angka kehamilan dengan cara ini hnya sedikit lebih tinggi daripada cara yang
mempergunakan kontrasepsi mekanis tahu kimiawi. Kegagalan dengan cara ini dapat
disebabkan oleh :
a.
Adanya pengeluaran air
mani sebelum ejakulasi yang dapat mengandung sperma, apalagi pada koitus yang
berulang.
b.
Terlambatnya
pengeluaran penis dari vagina.
c.
Pengeluaran semen dekat
vulva dapat menyebabkan kehmilan misalnya karena adanya hubungan antaravulva
dan kanalis servikalis uteri oleh uteri yang pada masa ovulasi mempunyai spinnbarkeit yang tinggi. (2)
· Pembilasan
pascasenggama
Pembilasan
vagina dengan air biasadengan atau tanpa tambahan larutan obat, segera setelah
koitus merupakan suatu cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan
kontrasepsi. Maksudnya ialah untuk mengeluarkan
sperma secara mekanik dari vagina. Penambahan cuka ialah untuk memporeleh
efek spermisida serta menjaga asiditas vagina. (1,7)
B. Metode Kalender (Ogino-Knaus)
Senggama
dihindari pada masa subur yaitu dekat dengan pertengahan siklus haid atau
terdapat tanda-tanda adanya kesuburan yaitu keluarnya lendir encer dari liang
vagina. Untuk perhitungan masa subur dipakai rumus siklus terpanjang dikurangi
11, siklus terpendek dikurangi 18. Antara kedua waktu senggama dihindari. (1)
Prinsip
pantang berkala ialah tidak melakukan persetubuhan pada masa subur istri
(ovulasi). Untuk menetukan masa subur istri dipakai 3 patokan, yaitu:
a. Ovulasi
terjadi 14 kurang lebih 2 hari sebelum haid yang akan datang
b. dapat
hidup dan membuahidalam 48 jam setelah ejakulasi
c. Ovum
dapat hidup 24 jam setelah ovulasi terjadi.
Tampaknya
cara ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya sukar untuk menentukan
saat ovulasi dengan tepat. Hanya sedikit wanita yang mempunyai daur haid
teratur, lagi pula dapat terjadi variasi, lebih-lebih sesudah persalinan, dan
pada tahun – tahun menjelang menoupause.
· Cara menentukan masa
aman
Mula
– mula dicatat lama siklus haid selama 3 bulan terakhir. Tentukan lama siklus
haid terpendek dan terpanjang. Kemudian siklus haid terpendek dikurangi dengan
18 hari, dan siklushaid terpanjang dikurangi dengan 11 hari. Dua angka yang
diperoleh merupakan range masa subur.
Dalam jangka waktu subur tersebut harus pantang senggama. Di luarnya merupakan
masa aman.
Siklus masa
subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali
siklus menstruasi. Berikut ini cara mengetahui dan menghitung masa subur:
· Asumsi bila
siklus haid teratur (28 hari) :
-
Hari pertama dalam siklus haid
dihitung sebagai hari ke-1
-
Masa subur adalah hari ke-12 hingga
hari ke- 16 dalam siklus haid.
Contoh:
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari.
Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada
tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa
subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada
tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin
bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus (senggama dimana tidak
mengeluarkan sperma didalam).
Bila siklus
haid tidak teratur:
Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6
bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat
ini hingga hari pertama haid berikutnya.
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid
dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari
terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari
terakhir masa subur.
Rumusnya:
-
Hari pertama masa subur = Jumlah
hari terpendek – 18
-
Hari terakhir masa subur = Jumlah
hari terpanjang – 11
Contoh:
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus
terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai
haid berikutnya).
Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa
suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa
ini suami isteri tidak boleh bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai
kondom atau sanggama terputus.
Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender dapat
menghindari risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga
yang kesulitan untuk mendapatkan alat kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan
metode kontrasepsi ini selain tidak memerlukan biaya juga tidak perlu mencari
tempat pelayanan kontrasepsi.
Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik
antara suami istri karena metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam
menjalankannya. Masa berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan pasangan
tidak bisa menanti sehingga melakukan hubungan pada waktu masih berpantang.
Tapi bukan masalah bila saja pasangan membiasakan menggunakan kondom pada saat
subur.
Pada contoh ini konsepsi adapat terjadi
hari ke 26 sampai 9 hari sesudah haid yang akan datang. Umumnya, makin teratur
dan haid seorang wanita makin kecil tingkat kegagalan cara ini.
Cara lain untuk menentukan masa aman
ialah dengan suhu basal badan. Menjelang ovulasi suhu basal badan akan menurun.
Kurang dari 24 jam sesudah ovulasi suhu basal badan akan naik lagi sampai lebih
tinggi daripada suhu sebelum ovulasi. Fenomena ini dapat digunakan menentukan
saat ovulasi.
Suhu basal badan dicacat dengan teliti
setiap hari. Suhu basal maksudnya adalah suhu yang diukur di waktu pagi segera
sesudah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas apa-apa.
Penggunaan suhu basal badan dan
penentuan masa aman akan meninggikan daya guna pantang berkala. Hanya beberapa
keadaan, seperti infeksi ketegangan, dan waktu tidur tidak teratur dapat pula
meniggikan suhu basal badan. Karena itu dianjurkan agar jangan melakukan
senggama sampai terlihat suhu tetap tinggi 3 pagi berturut–turut. Panjang
siklus haid yang teratur ialah 28 – 30 hari. Dengan mengenal tanda–tanda
pramenstrual, maka saat ovulasi dapat diperkirakan.
· Keuntungan
Tidak mahal dan nyaman, tidak memiliki
efek samping, mendorong komunikasi, secara etik dan moral tidak kontroversial,
dan tepat untuk program pendidiakn seksual.
· Kerugian
Bahwa
secara umu, metode ini memerlukan periode pantang berkala yang panajng dan
kontrol diri, penghitungan yang benar, dan periode menstruasi yeng teratur agar
menajdi efektif. Selain itu, kebingungan
akan perdarahan uterus yang tidak teratur dan periode menstruasi bisa
mengakibatkan penghitungan yang tidak tepat.
Efektivitas metode ini tidak andal dan bergantung pad abanyak variabel.
· Efek samping
Pantang yang terlampau lama dapat
menimbulkan frustasi. Hal ini dapat diatasi dengan pemakaian kondom atau tablet
vagina sewaktu senggama.
· Daya guna
Daya
guna teoritis ialah 15 kehamilan per 100 tahun- wanita, daya guna pemakaian
ialaha 20-30 kehamilan per 100. Daya guna dapat ditingkatkan dengan mengunakan
pula cara rintangan, misalnya kondom atau obat sepermatisiod di samping pantang
berkala.
C. Metode Suhu Basal
(Thermal)
Ibu
dapat mengenali masa subur ibu dengan mengukur suhu badan secara teliti dengan
termometer khusus yang bisa mencatat perubahan suhu sampai 0,1o C
untuk mendeteksi, bahkan suatu perubahan kecil dari suhu tubuh anda.
·
Pakai
aturan perubahan suhu
- Ukur
suhu ibu pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangkit dari tempat
tidur) dan catat suhu ibu pada kartu yang disediakan oleh instruktur KBA ibu.
- Pakai
catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid ibu
untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang normal, rendah (misalnya,
catatan suhu harian pada pola tertentu tanpa suatu kondisi yang luar biasa).
Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan yang lain.
- Tarik
garis pada 0,05-0,1o C diatas suhu tertinggi dari suhu 10 hari
tersebut. Ini dinamakan garis pelindung
(cover line) atau garis suhu.
- Masa
tak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut turut suhu berada diatas
garis pelindung tersebut (aturan perubahan suhu).
·
Untuk
kontrasepsi
Pantang
senggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ketiga berturut-turut
setelah suhu berada diatas garis pelindung (cover
line). Masa pantang pada aturan perubahan suhu lebih panjang dari pemakaian
MOB. Subu tubuh basal (Basal body temperature, BBT).
- BBT
merupakan suhu tubuh seseorang yang
ada
saat menstruasi, meningkat tajam setelah ovulasi.
- Metode
BBT beradarkan fakta- fakta berikut ini:
o Estrogen
dan progesteron yang ada saat menstruasi, meningkat tajam setelah ovulasi.
o Progesteron
menyebabkan BBT meningkat beberapa per sepuluh di atas suhu badan normal
sebelum ovulasi. Kenaikan tersebut
merupakan kenaikan yang tajam dalam 1 hari, atau secara bertahap selama 2 atau
3 hari.
o Bila kehamilan tidak
dikehendaki, hari- hari yang dianggap aman dimulai dari 4 hari setelah ovulasi.
- Untuk menghitung masa aman dan masa subur,
ikuti cara-cara berikut :
o Suhu tubuh perlu diukur
setiap hari sebelum naik.
o Ovulasi
terjadi, bila selama 3 hari berturut- turut suhu tubuh naik 0,3 drajat dari
suhu tubuh yang dicatat selama 6 hari sebelum naik.
- Pendidikan
kesehatan bagi pasien meliputi hal- hal sebagai berikut:
o Untuk
menghindari kehamilan, jangan berhubungan seksual sampai hari ke-4 setelah
ovulasi.
o Menentukan
masa ovulasi lebih mudah daripada menentukan kapan ovulasi akan terjadi
sehingga waktu yang lebih aman untuk berhubungan seksual adalah setelah
ovulasi.
o Metode
ini lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode mukus serviks.
o Bila
kehamilan diinginkan, hubungan seksual perlu dilakukan sebelum dan saat
terjadinya ovulasi.
· Catatan
- Jika
salh stu dari 3 suhu berada dibawah garis pelindung (cover line) selama perhitungan 3 hari, ini mungkin tanda bahwa
ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari kehamilan tunggu sampai 3 hari
berturut-turut suhu tercatat diatas garis pelindung sebelum memulai senggama.
- Ketika
mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatat sampai suhu basal ibu. Ibu
dapat berhenti mencatat sampai haid berikut mulai dan bersenggama sampai hari
pertama haidberikutnya.
D.
Metode
Lendir Serviks (Billings)
·
Definisi
Hari-hari kering: setelah
darah haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai 1 sampai beberapa hari tidak
terlihat adanya lendir dan daerah vagina terasa kering.
Hari-hari subur:
ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi, ibu dianggap subur. Ketika
terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir yang kental dan lengket. Lendir subur yang basah dan licin mungkin
sudah ada di serviks dan hari subur dimulai.
Hari puncak:
adalah hari terakhir adanya lendir paling licin, mulur, dan ada perasaan basah.
Alat kelamin
bagian luar (Vulva) yang merasakan keberadaan lendir ketika mengalir dari
vagina.
Kedua indung
telur (Ovarium) yang mengandung sel-sel telur. Folikel-Folikel (gelombang yang
berisi sel telur) dalam indung telur menghasilkan hormon-hormon yang
bertanggung jawab atas pertumbuhan endrometrium dalam proses persiapan
kehamilan. Hormon-Hormon tersebut juga mengaktifkan kelenjar-kelenjar leher
rahim yang memproduksi lendir, dan mengakibatkan perubahan perubahan lain
selama siklus yang menyangkut fungsi vagina dan sel telur.
·
Syarat-syarat Kesuburan.
Syarat
syarat kesuburan adalah sebagi berikut:
-
Ovulasi yang memuaskan.
-
Saluran-saluran telur yang sehat
sehingga memungkinkan perjalanan sel-sel sperma untuk bertemu dengan sel telur.
Sesudah pembuahan, saluran ini akan memberi gizi dan membentuk embrio untuk
menempuh perjalanan sampai ke rongga rahim danmengadakan implantasi (nidasi)
-
Selaput dinding rahim yang sehat
bagi proses implementasi.
-
Fungsi leher rahim yang memadai
untuk menghasilkan lendir melancarkan perjalanan sel-sel sperma sehat sampai
saluran telur.
-
Keharmonisan hubungan antara suami –
istri yang menunjang pembuahan.
·
Pencatatan harian.
Pencatatn harian yang berisi hasil-hasil pengamatan
yang dilakuakan pada vulva sangat menentukan untuk memahami Metode Ovulasi
Billings. Pencatatan tanda-tanda yang paling subur yang terlihat sepanjang hari
itu dilakuakan pada malam harinya. Catatan siklus pertama yang harus segera
dimulai biasanya dilakukan selama 2-4 minggu, dalam jangka waktu tersebut
suami-istri perlu menghindari semua kontak alat kelamin agar hasil pengamatan
mereka tidak keliru dengan reaksi yang ditimbulkan oleh hubungan seksual atau
kontak alat kelamin.
Hasil pencatatan ini menjadi informasi bagi suami dan
memberi kesempatan kepada suami-istri untuk berkomunikasi serta mengambil
kepustusan bersama untuk melakukan hubungan seksual atau tidak. Pemeriksaan
bagian dalam vagina tidak boleh dilakukan karena dapat menimbulkan kebingungan.
Untuk mencatat hasil pengamatan, digunakan stiker-stiker berwarna tau
simbol-simbol, dan dibawah setiap stiker tersebut dituliskan satu atau dua kata
yang menjelaskan rasa pada vulva dan sifat lendir.
Sebuah pertanyaan unuk membantu perempuan yang merasa
kebingunan adalah bagaimana dia mengetahui awal haid (menstrusai). Dia pasti
segera mengakui bahwa dia merasa basah dam melihat pendarahan pada vulva.
Peristiwa ini dicatat dengan stiker warna merah atau simbol (GAMBAR2).
Sama dengan pencatatan pada masa menstruasi, pada saat
hari hari selanjutny semua pengamatan tetang rasa pada vulva dan sifat lendir
juga dicatat. Pada hari hari berikutnya, seorang perempuan dengan mudah akan
mengenali pola kesuburan dan ketidaksuburan sesuai dengan pola lendirnya
sendiri.
·
Menstruasi dan Hari Hari berikutnya.
Setelah menstruasi, serviks akan
tertutup oleh gumpalan lendir kental dan pekat yang berfungsi mencegah
perjalanan sel-sel sperma yang masih berada di vagina segera akan kehilangan
kemampuan untuk membuahi sel telur dan dihancurkan oelh sel-sel di sekelilingnya.
Pada tahap ini, kedua indung telur
beristirahat. Tidak ada ang mengalirkan dari serviks, dan vulva tersa kering.
Tidak ada yang dirasakan dan tidak ada yang tampak. Pengamatan ini dicatat
dengan stiker warna hijau polos atau simbol (GAMBAR 3).
Setelah hubungan seksual, mengalir cairan sperma dari
dalam vagina yang dapat berlangsung selama 24 jam dan terasa sebagai rasa basah
pada vulva. Cairan sperma itu tidak lagi mengandung sel sel sperma yang mash
hidup. Bila serviks mencegah sel-sel sperma memasuki rahim, maka sek-sel sperma
itu akan dihancurkan dalam vagina setelah 1 atau 2 jam.
· Pola Dasar Tidak Subur.
Pola Dasar Tidak Subur ( PDTS) adalah pola yang sama
sekali tidak berubah karena non-aktifnya leher rahim (serviks) dalam
siklus-siklus biasa, pola itu diketahui lewat tanda-tanda berikut:
-
Keadaan kering yang tidak berubah
(lihat gambar 3), atau
-
Vulva terasa kering, tetapi terlihat
sedikit lendir yang bersifat tidak berubah sama sekali setiap hari.mGambar 4
menunjukkan PDTS berlendir. Tiga siklus berturut turut dengan PDTS belendir
yang sama diamati (4a, 4b, dan 4c). Hal yang sangat penting adalah kemampuan
untuk menggali dengan tepat saat titik perubahan (i) rasa atau (ii) sifat
lendir, ataupun kedua-duanya.
-
Pada saat ini, kedua indung telur
beristirahat. Hormon estrogen yang diproduksi sedikit sekali. Serviks tertutup
oleh gumpalan lendir kental sehingga sel sel sperma tidak dapat memasuki rahim.
Bila sifat lendir sama hari demi hari selama 3 siklus, maka itulah tanda tidak
subur. Vulva terasa kering dan tampak sedikit lendir yang keruh berupa serpihan
serpihan kecil yang berasal dari gumpalan lendir. PDTS berlendir dan tidak
berubah ini dialami banyak perempuan.
· Titik Perubahan ( Awal Kesuburan )
Gambar 5 menunjukkan bahwa indung telur sekarang aktif
dan memproduksiestrogen yang mengaktifkan serviks. Dengan demikian, lendir cair
mulai diproduksi dan gumpalan lendir dilepaskan sehingga sel sel sperma
sekarang dapat memasuki serviks.
Sekarang pada vulva terjadi perubahan rasa dari kering
menjadi tidak kering lagi. Perubahan ini dicatat dengan stiker putih bergambar
bayi atau simbol 0. lendir mungki9n tampak kental dan keruh, lendir yang keruh
dan lengket ini bukan berarti tidak subur. Kenyataan munculnya lendir serviks
pada vulva berarti bahwa lendir sudah keluar dari serviks sehingga terbuka
bagii sel sel sperma
Sama dengan pola dasar tidak subur berlendir (Gambar 6),
indung telyurtelah aktif. Titik perubahan itu bila diamati pada vulva yang
mengalami perubahan rasa. Hal ini menandakan bahwa sekarang sel-sel sperma
dapat memasuki serviks. Pencatatan perubahan ini dilakukan dengan stiker putih
bergambar bayi atau simbol 0 (Gambar 6)
Gambar 7 menunjukkan pola kesuburan yang terus menerus
berubah. (NB: Pola Dasar Tidak Subur sama sekali tidak berubah), Indung telur
memproduksi estrogen yang makin lama makin banyak. Lendir yang berubah dari
sifat lengket menimbulkan rasa basa dan licin. Mungkin bisa dilihat
benang-benang lendir yang jernih.
Walaupun kuantitas lendir mungkin berkurang, rasa
licin dan semakin licin tetap berlangsung satu duahari lagi. Hari terakhir
perasaan licin adalah hari yang paling subur dalam siklus yang disebut PUNCAK.
Puncak adlah hari puncak kesuburan disertai dengan kepekaan yang meningkat dan
pembengkakan vulva.
pada gambar 7, PUNCAK ditandaidengan tanda silang (X).
titik ini sangat dekat dengan saat ovulasi. Indung telur sudah mulai
memproduksi progesteron, yang digambarkan dengan garis utuh, sementara itu
folikel siap untuk melepaskan sel telur kedalam saluran telur. Progestron
sedang mengaktifkan bagian bawah dari serviks untuk memproduksi landir yang
kental dan lengket selama tiga hari berikutnya. Lendir tersebut secar
beranggsur angsur akan menutup saluran serviks.
Meskipun demikian, selam 3 hari ini masih ada
celah-celah kecil dimana sel-sel sperma bisa masuk. Sel-sel sperma itu akan
dengan cepat tiba dibagian yang paling jauh saluran telur dimana sel telur
menunggu untuk dibuahi.
Sel telur sekarang bisa diliahat dalam saluran telur.
Serviks mulai tertutup dengan lendir yang kental di bawah pengaruh progesteron,
digambarkan dengan garis utuh, yang diproduksi oleh sisa folikel (corpus
luteum), progesteron mempengaruhi lendir sedemikan rupa sehingga seorang
perempuan mengalamiperubahan rasa pada vulva dan merasa kering atau lengket.
Tidak ada lagi pelumasan dan rasa licin pada vulva.
Hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan baik dalam serviks maupun dalam
vagina bagian bawah, yang keduanya dikendalikan oleh hormon. Lendir menjadi
kering ketika melewati vagina, berdasarkan aktivitas kantong-kantong shaw.
· Fase Luteal
Gambar 9 mengilustrasikan fase luteal dari siklus,
dimana sejak hari ke-4 sesudah puncak(hari terakhir rasa licin pada vulva)
serviks tertutupdengan gumpalan lendir kental yang mencegah sel-sel sperma
untuk memasuki rongga rahim.
Corpus Luteum dalam indung telur sedang memproduksi
estrogen dan progesteron. Bila tidak ada kontak alat kelamin sajak awal titik
perbahan hingga awal hari ke-4 sesudah puncak, maka seltelur tidak mungkin
dibuahi dan akan hancur dalam saluran telur.
Mentruasi ( gamabr 10) menyatakan akhir siklus,
biasanya 11-16 hari sesudah ovulasi, dan sekaligus permulaan siklus yang
berikutnya. Tidak ada lagi gumpalan lendir pada serviks sehingga darah
menstruasi dapat mengalir keluar rahim. Kedua indung telur sudah kembali
beristirahat.
· Pendidikan kesehatan
kepada pasien harus mencakup hal- hal berikut:
- Agar
benar- benar aman, sebaiknya hindari berhubunagn seks sampai ovulasi berlalu
ketika terdapat mukus yang tidak kondusif untuk seperma.
- Hubungan seksual mungkin
man selama dan setelah menstruasi sampai terdapat mukus.
- Metode ini lebih efektf
bila dikombinasikan dengan metode BBT
E. Metode Sympto-Thermal
Ibu
harus mendapat intruksi untuk Metode Lendir Serviks dan suhu basal. Ibu dapat menentukan
masa subur ibu dengan mengamati suhu tubuh dan lendir serviks.
Metode
ini merupakan kombinasi antara metode pengecekan suhu tubuh, pemeriksaan lendir
vagina dan juga sistem kalender. Wanita harus memperhatikan saat lendir vagina
meningkat, menjadi lebih kental, elastis serta lebih jernih menyerupai air
(seperti pada pemeriksaan lendir vagina) dan suhu tubuh meningkat. Saat itu
wanita sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual mulai dari hari pertama
berhenti melakukan hubungan seksual sesuai sistem kalender sampai setidaknya 72
jam setelah temperatur tubuhnya naik (sistem pengecekan suhu tubuh) dan lendir
vagina berubah (sistem pemeriksaan lendir vagina). Pada metode KB alami, metode
ini paling dapat diandalkan. Dengan pengamatan yang tepat maka kemungkinan
menjadi hamil sekitar 2 % setahun.
a. Setelah
darah haid berhenti, ibu dapat bersenggama pada malam hari pada hari kering
dengan berselang sehari selama masa tak subur. Ini adalah aturan selang Hari Kering (aturan awal). Aturan yang
sama dengan metode Lendir Serviks.
b. Masa
subur mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir, ini adalah aturan
awal. Aturan yang sama dengan metode Lendir Sereviks. Berpantang bersenggama
samapai masa subur berakhir.
c. Pantang
bersenggama sampai Hari Puncak dan Aturan Perubahan Suhu telah terjadi.
d. Apabila
aturan ini tidak mengidentifikasi hari yang sama sebagai akhir masa subur, selalu ikuti aturan yang paling konservatif,
yaitu aturan yang mengidentifikasi masa subur yang paling panjang.
· Manfaat Penggunaan KBA
o Kontrasepsi
- Dapat
digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan.
- Tidak
ada risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
- Tidak
ada efek samping sistemik.
- Murah
atau tanpa biaya.
o Nonkontrasepsi
- Meningkatkan
keterlibatan suami dalam keluarga berencana.
- Menambah
pengetahuan tentang sistem reproduksi oleh suami dan istri.
- Memungkinkan
mengeratkan relasi/ hubungan melalui peningkatkan komunikasi antar suami istri.