Laman

Cari Materi

Selasa, 28 Agustus 2018

Pemeriksaan Klinis Secara Umum

Pemeriksaan Klinis Secara Umum
Dari pemeriksaan umum sering di dapat keterangan-keterangan yang menuju kearah tertentu dalam usaha membuat diagnosis.
Bentuk konstitusi tubuh mempunyai korelasi dengan keadaan jiwa penderita penimbunan dan penyebaran lemak mempunyai hubungan dengan makanan,  kesehatan badan, penyakit menahun, dan faal kelenjar-kelenjar endokrin.  Pertumbuhan rambut, terutama didaerah pubis, betis, dan kumis, menunjukan kearah gangguan endokrin.
Perlu diperhatikan apakah penderita terlampau gemuk (obesitas) atau terlampau kurus (cachexia), dan sudah berapa lama keadaan demikian itu, perlu pula di tanyakan. Cahexia dapat di jumpai pada tuberkulosis dan pada tumor ganas stadium lanjut dan anoreksia nervosa.

2.2.   Anamnesis
Secara rutin di tanyakan : umur penderita, sudah menikah atau belum , paritas, siklus haid, penyakit yang pernah di derita, terutama kelaianan ginekologik serta pengobatan nya, dan operasi yang pernah di alami.
2.2.1.   Riwayat Penyakit Umum
Perlu ditanyakan apakah penderita pernah menderita penyakit berat atau penyakit tuberkulosis, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit darah tinggi, penyakit diabetes melitus, dan penyakit jiwa.  Riwayat operasi nonginekologik perlu juga di perhatikan, misalnya strumektomi, mamektomi, apendektomi, dan lain-lain.
2.2.2.   Riwayat Obstetric
Perlu di ketahui riwayat tiap-tiap kehamilan sebelumnya ; apakah itu berakhir dengan keguguran, ataukah berakhir dengan persalinan; apakah persalinan nya normal, diselesaikan dengan tindakan atau dengan operasi (seksio sesarea), dan bagaimana nasib anaknya. Infeksi nifas dan kuretase dapat menjadi sumber infeksi manggul menahun dan kemandulan.
2.2.3.   Riwayat Ginekologik
Riawayat penyakit / kelainan ginekologik setiap pengobatannya dapat member keterangan penting, terutama operasi yang pernah di alami.  Apakah penderita pernah di periksa oleh dokter lain, tanyakan juga hasil-hasil pemeriksaan dan pendapat dokter itu.
2.2.4.   Riwayat Haid
Haid merupakan peristiwa sangat penting dalam kehidupan wanita.  Perlu diketahui menarche siklus haid teratur atau tidak, banyak darah yang keluar waktu haid lamanya haid, disertai rasa nyeri atau tidak, dan menopause.
Selalu harus ditanyakan tanggal haid terakhir yang masih normal.  Jikalau haid terakhirnya tidak jelas normal, maka perlu pula ditanyakan tanggal haid sebelum itu. Dengan cara demikian, dicari apakah haid penderita terlambat (satu, dua, atau tiga minggu) ataukah ia mengalami amenorea (dua, tiga, empat bulan, atau lebih).
2.2.5.   Keluhan Sekarang
Mendengar keluhan penderita sangat penting untuk pemeriksaan.  Pertanyaan yang sangat sederhana seperti “untuk apa nyonya datang kemari?” atau “apa keluhan nyonya?” dapat memberi keterangan banyak kea rah diagnosis.  Misalnya, apabila wanita mengatakan bahwa ia mengeluarkan darah dari kemaluannya setelah haidnya terlambat, bahwa peranakannya turun/keluar, bahwa ia mengalami perdarahan tidak teratur dan berbau busuk, maka dalam hal-hal demikian kiranya tidak sulit untuk menduga kelainan apa yang sedang dihadapi oleh pemeriksa, yaitu berturut-turut abortus, prolapsus uteri, dan karsinoma servisis uteri.
2.2.6.   Perdarahan
Perdarahan yang sifatnya tidak normal sering dijumpai.  Perlu ditanyakan apakah perdarahan itu ada hubungannya dengan siklis haid atau tidak, banyaknya dan lamanya perdarahan.  Jadi, perlu di ketahui apakah yang sedang dihadapi itu menorogia, hipermenorea, ataukah hipomenorea, oligomenorea, ataukah metroagia.
Oleh abortus, kehamilan mola, atau kehamilan ektopik.  Walaupun demikian kemungkinan perdarahan karena polypus servisis uteri, erosion porsionis uteri, dan karsinoma servisis uteri tidak dapat disingkirkan begitu saja tanpa pemeriksaan yang teliti.
2.2.7.   Fluor Albus (Leukorea)
Fluor albus (keputihan), walaupun tidak mengandung bahaya maut (kecuali pada karsinoma servisis uteri), cukup mengganggu penderitaan, baik fisik maupun mental.  Sifat dan banyaknya keputihan mental. Sifat dan banyaknya keputihan dapat memberi petunjuk kearah etiologinya.  Perlu ditanyakan sudah berapa lama keluhan itu, terus menerus atau pada waktu-waktu ternetu saja, banyaknya, warnanya, baunya, disertai rasa gatal/nyeri atau tidak.
Secara fisiologik keluarnya getah ang berlebihan dari vulva (biasanya lender) dapat dijumpai pada (1) waktu ovulasi; (2) waktu menjelang dan setelah haid ; (3) rangsangan seksual ; dan (4) dalam kehamilan.  Akan tetapi,apabila wanita merasa terganggu dirinya, berganti celana beberapa kali sehari, lebih-lebih apabila keputihan itu disertai rasa gatal dan/atau nyeri, maka pasti yang dihadapi itu suatu keadaan patologik, yang memerlukan pemeriksaan dan penanganan yang seksama.


2.2.8.   Rasa Nyeri
Rasa nyeri di perut, panggul, pinggang, atau alat kelamin luar dapat merupakan gejala dari beberapa kelainan ginekologik.  Dalam menilai geala ini dapat dialami kesulitan karena factor subyektifitas memegang peranan penting. Walaupun biasanya hebatnya rasa nyeri sesuai dengan beratnya penderitaan, namun dokter selalu harus waspada.  Sukar kiranya untuk memastikan derajat nyeri itu, lebih-lebih apabila si penderita mempunyai maksud atau kecenderungan untuk berpura-pura (simulasi) dengan tujuan untuk menarik perhatian atau untuk menghindai keadaan atau kewajiban yang tidak di senangi.
a.      Dismenorea yang dapat dirasakan di perut bawah atau di pinggang, dapat bersifat seperti mulas-mulas, seperti ngilu, atau seperti ditusuk-tusuk.
b.      Dispareunia, rasa nyeri waktu bersanggama, dapat disebabkan oleh kalianan organik atau oleh faktor psikologik.
c.       Nyeri perut sering menyertai kelainan ginekologik, yang dapat di sebabkan oleh kelainan letak uterus, neoplasma, dan terutama peradangan baik yang mendadak maupun yang menahun.
d.      Nyeri pinggang bagian bawah diderita oleh wanita yang pernah mengalami parametritis sebelumnya dengan akibat fibrosa diligamentum kardinale dan ligamentum sakrouterinum.
2.2.9.   Miksi
Keluhan dari saluran kencing sering menyertai kelaianan ginekologi. Karena itu, perlu ditanyakan rasa nyeri waktu kencing, seringnya kencing, retensio urine, kencing tidak lancer, atau tidak tertahan.
a.      Disuria. Penderita urethritis dan sistitis merasa nyeri waktu kencing atau sesudah kencing.
b.      Retensio urine dijumpai pada retrofleksio uteri gravid inkarserata oada kehamilan 16 minggu, dan pada mioma uteri dan kistoma ovarii besar yang menigsi rongga panggul.
c.       Inkontinensia urine merupakan gejala fistula vesikovaginalis.
d.      Inkontinensia urine, yang disebut stress invontinence, penderita dapat menahan keluarnya air kencin.
2.2.10. Defekasi
Beberapa penyakit yang berasal dari rectum dan kolon sigmoid sering menimbulkan kesulitan dalam diagnosis penyakit ginekologik.
Pada incontinensia alvi feses dapat keluar dari vagina dan dari anus. Keluarnya feses dari kemaluan menunjukkan adanya fistula rektovaginalis. Wanita yang pernah menalami rupture perinea tinggal III waktu bersalin, yang tidak dijahit dengan baik, sering tidak dapat menahan keluarnya kotoran karena terputusnya muskulus sfinkter ani eksternus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar